Вы находитесь на странице: 1из 16

KOMPRESOR

DISUSUN OLEH : ERNA SEPTYANINGRUM 2411100015

KOMPRESOR
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi
udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm).
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik.

KLASIFIKASI KOMPRESOR
Compressor

Dynamic

Displacement

Ejector

Radial

Axial

Rotary

Reciprocating

One Rotor

Two Rotor

Trunk

Cross head

Labyrinth

Diaphragm

Vane

Liquide Ring

Screw

Screw

Roots

GRAFIK KAPASITAS VS TEKANAN KOMPRESOR

PROSES DALAM KOMPRESOR


Proses politropik dapat mewakili proses sesungguhnya dari kompresor. Hubungan antara p dan V
pada proses ini adalah sebagai berikut :

Rumus Kerja Kompresor tersebut digunakan untuk proses kompresi isotermal. Sehingga dalam kompresor biasanya ditambah dengan alat pendinginan yang biasa disebut sebagai intercooler

EFISISENSI KOMPRESOR
A. EFISIENSI LAJU KERJA ADIABATIK KOMPRESOR

Secara teori, efisiensi sistem adalah perbandingan daya berguna dengan daya masuk sistem, maka efisiensi kompresor dapat dirumuskan dengan persaman berikut:

A. EFISIENSI VOLUMETRIK

Tingkat pencapaian proses pemampatan udara pada kompresor didefinisikan sebagai efisiensi volumetrik, yaitu perbandingan jumlah udara yang dikeluarkan kompresor sebagai udara mampat dengan jumlah udara yang masuk kompresor selama perpindahan torak pada langkah hisap. Adapun perumusannya adalah sebagai berikut ini:

KOMPRESOR ROTARI
Kompresor rotari pada umumnya digunakan untuk perbandingan kompresi rendah dan kapasitas kecil hingga medium.

Keuntungan : a. Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relatif lebih kecil b. Getaran mekanisnya lebih kecil. c. Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit, misal tanpa katup dan mekanisme lain. d. Dapat memberikan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan kompresor resiprokating.
Kerugian : a. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi. Bila diperlukan tekanan akhir tinggi harus dibuat bertingkat. b. Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi.

a. Screw Compressor Didalam casing kompresor terdapat sepasang rotor, sering disebut dengan female dan male. Kedua rotor berputar pada arah yang berlawanan.

Mekanisme kerja :

b. Sliding Vane Compressor Disebut juga rotary vane compressor atau kompresor sudu luncur. Terdiri atas sebuah rotor yang dipasang secara eksentris pada silinder yang sedikit lebih besar dari pada rotor.

Baling-baling bergerak maju mundur secara radial dalam slot rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor berputar. Sudu didorong oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar sehingga selalu rapat dengan dinding silinder. Untuk menjamin kerapatan antara sudu dengan dinding silinder dipasang pegas pada slot rotor. Untuk menjaga agar sudu tidak cepat aus, maka biasanya diujung sudu yang bersinggungan dengan casing digunakan logam lain.

c. Liquid Piston Compressor

Mula-mula rumah kompresor diisi dengan zat cair, kemudian rotor diputar, sehingga membentuk cincin (ring) yang terbentuk ditepi rumah kompresor. Bagian inlet menjadi kosong dan gas yang akan dikompresikan masuk ke saluran isapan dan mengisi saluran kosong

tersebut, kemudian dikompresikan. Setelah itu gas


dikeluarkan melalui saluran buang (dicharge port) yang berukuran jauh lebih kecil daripada saluran isap.

KOMPRESOR SENTRIFUGAL
Tipe ini makin banyak dipakai di proses industri atau sebagai supercharger pada mesin pesawat terbang.

Cara kerja : impeler menaikkan kecepatan gas gas berkecepatan tinggi akan masuk ke diffuser Gas bertekanan tinggi Pada kompresor sentrifugal satu tingkat kenaikan tekanan yang dihasilkan kecil, agar lebih besar kemudian digunakan kompresor sentrifugal bertingkat dengan pendinginan.

Вам также может понравиться