Вы находитесь на странице: 1из 13

ENERGI BARU, ENERGI TERBARUKAN DAN ENERGI TAK TERBARUKAN

KULIAH MATRIKULASI PLTMh S2 Universitas Gadjah Mada


25 Septemebr 2007

Oleh : Nurhardjanto. AN

ENERGI BARU, ENERGI TERBARUKAN DAN ENERGI TAK TERBARUKAN


Energi baru adalah energi non fosil yang terbarukan tetapi masih dalam tahap pengembangan, misal bio fuel, bio diesel, energi hidrogen, energi transgenik dan sebagainya. Energi terbarukan dapat diartikan sebagai energi non fosil, dimana massa yang menyimpan energi tidak dihancurkan atau dikonsumsi ketika energi yang terkandung didalamnya dimanfaatkan. Energi terbarukan sudah dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di daerah-daerah tertentu. Sumber energi yang tak terbarukan adalah energi fosil, dimana sumbernya (zat) digunakan (dibakar) untuk dapat menghasilkan energi, misalnya minyak bumi dan batu bara.

PENGGUNAAN ENERGI
Penggunaan energi terbarukan oleh manusia memerlukan penguasaan teknologi dengan memanfaatkan fenomena alam seperti : sinar/ panas matahari angin gelombang aliran air hidrogen proses biologi dan panas bumi untuk menghasilkan energi.

PENGGUNAAN ENERGI
Pemanfaatan angin, air dan sinar matahari secara tradisional telah dikenal secara luas. Di daerah terpencil di Indonesia, kincir air telah banyak digunakan untuk penyediaan listrik. Tetapi, pembangkitan energi listrik dengan sumber energi terbarukan secara secara besar-besaran, baru populer dalam beberapa dekade terakhir ini, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan pemerintah serta semakin kritisnya perubahan iklim global, kekhawatiran mengenai dampak gas buang terhadap lingkungan, serta aspek politik dan sosial seiring penggunaan besar-besaran bahan bakar fosil. Beberapa jenis pembangkit listrik skala kecil dengan sumber energi terbarukan antara lain:

TENAGA MIKROHIDRO(PLTMh)

Model system pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan turbin pelton)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Belanda

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

gedung perkantoran di Belanda yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya

KEBUTUHAN ENERGI MINYAK


Meskipun Indoesia produsen minyak, tetapi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat, pemerintah Indonesia harus mengimpor minyak dari negara-negara OPEC. Hal ini disebabkan cadangan minyak Indonesia tidak sampai 1% dari cadangan minyak negara-negara anggota OPEC, sedangkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 42% dari seluruh jumlah penduduk negara-negara anggota OPEC. Sementara itu subsidi penggunaan energi minyak ini telah menyedot anggaran belanja negara hingga defisit yang efeknya sangat memberatkan rakyat.

PLTMh

PLTMH merupakan salah satu jenis pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan sumber energi terbarukan. Turbin pada PLTMH digerakan oleh energi kinetik air dengan memanfaatkan debit sungai-sungai kecil atau saluran irigasi

KEUNGGULAN PLTMh
Indonesia kaya akan hutan sehingga kaya akan air. Air mengalir melalui sungai-sungai kecil dan besar. Pembangunan PLTMH dapat melestarikan air secara tidak langsung, karena masyarakat sekitar akan diajak turut serta menjaga hutan sebagai sumber air. PLTMH dapat beroperasi penuh 24 jam setiap hari, karena air tidak tergantung siang atau malam. Lebih dari 80% komponen PLTMH telah dapat dibuat di dalam negeri oleh industri-industri kecil dan menengah. PLTMH dapat lebih awet dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya jika dipelihara dengan baik. PLTMH sangat cocok untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat pedesaan,dan daerah terpencil sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pengoperasian PLTMH sangat murah dibandingkan dengan generator diesel. Energi listrik atau energi gerak yang dihasilkan dapat Meningkatkan produktivitas eknomoi di daerah terpencil

Skema PLTMH yang memanfaatkan sungai kecil

http://www.kompas.com/kompascetak/0507/13/opini/1892980.htm

KEBIJAKAN ENERGI BERKELANJUTAN Oleh: EMIL SALIM

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться