Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ETIOLOGI
Kejang demam Infeksi intrakranial Epilepsi Anoksia akut Gangguan metabolisme (hipokalsemia) Lesi struktur intrakranial (hematom, neoplasma) Keracunan
CO meningkat Takhikardi Hipertensi Hiperglikemia Cerebral blood flow meningkat Tekanan vena sentral meningkat Asidosis laktat Muntah
PENATALAKSANAAN
MENJAGA FUNGSI VITAL TETAP BAIK
Posisi miring mencegah aspirasi Jalan nafas terbuka Letak karet pengganjal diantara kedua rahang Pakaian dilonggarkan Bila sianosis berikan O2
MENGATASI KEJANG
ANTI KONVULSAN
Diazepam 0,25 mg/KgBB max 10 mg IV pelan Jika 10 menit tidak ada respon berikan diazepam dosis 0,4 mg/KgBB IV pelan max 15 mg Jika 10 menit tidak ada respon juga dianggap status konvulsirawat intensive bila perlu ventilator Bila vena sulit dicari berikan diazepam perectal : BB < 10 Kg : 5 mg, BB > 10 Kg : 10 mg
MENGATASI KEJANG
Maintenance : fenobarbital (luminal) IM
: 30 mg : 50 mg : 75 mg
Hari 1-2 : 8 10 mg/KgBB PO atau peranteral Hari berikutnya : 4-5 mg/KgBB PO atau peranteral dibagi 2 dosis
Observasi penyebab
PENATALAKSANAAN
TUJUAN
UMUM
Membebaskan pasien dari penderitaan karena penyempitan bronkhus
KHUSUS
Menghilangkan penyempitan dan mengatasi komplikasi
PENATALAKSANAAN
BRONKHODILATOR MENGATASI KOMPLIKASI :
Pemberian O 2 mengatasi hipoksemia Nabic mengatasi asidosis metabolik, sesuai dengan nilai AGD Cairan mencegah dehidrasi Ventilasi mekanik
PENATALAKSANAAN
Bebaskan jalan nafas Atur posisi Longgarkan pakaian Suctioning bila perlu Kolaborasi : Oksigen lembab Kolaborasi : bronkhodilator Obs TTV dan kesadaran Kolaborasi TH/ :
Adrenalin 1 : 1000 : 0,01 ml/KgBB/dosis SC interval 20 mnt, max 0,3 mg/KgBB Beta agonist (salbutamol 0,15 ml/KgBB/dosis Via Nebulaizer interval 20 30 mnt) max 5 mg/dosis
PENATALAKSANAAN
Jika makin sesak, wheezing maningkat, saturasi < 90 % rawat
Oksigen dengan masker Salbutamol 0,15 ml/KgBB/inhalasi tiap 1-2 jam Aminophillin 4-5 mg/IV/6 jam Steril sistemik IV tiap 6 jam Larutan 1 : 4 Nabic 1 2 meq/KgBB Bila tetap memburuk ventilasi mekanik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Auskultasi suara nafas Observasi ttv, tk kesadaran, kelelahan, dyspnea, penggunaan otot bantu nafas Observasi karakteristik batuk, sputum Kolaborasi pemberian oksigen Kolaborasi pemberian cairan infus 1 : 4 Monitor saturasi O 2 dan AGD Latih teknik relaksasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Berikan lingkungan yang tenang Batasi aktivitas Lakukan suctioning bila perlu Catat intake output Berikan penjelasan kepada keluarga agar tidak memberikan minum pada saat sedang sesak Kolaborasi : brokhodilator, beta agonist, koreksi nabic
PENATALAKSANAAN
AIRWAY MANAJEMEN DIAGNOSA DGN CARA : LOOK : melihat pergerakan dada LISTEN :mendengar aliran udara nafas FEEL :merasakan adanya aliran udara nafas
TINDAKAN
BACK BLOW
ABDOMINAL TRUST
ABDOMINAL TRUST
TENGGELAM
TENGGELAM DLM AIR TAWAR : menyebabkan gangguan elektrolit TENGGELAM DLM AIR LAUT
PATOFISIOLOGI
Tenggelam inspirasi meningkat air masuk ke alveolus meningkat refleks laring spasme laring 3 5 mnt O 2 ke otak berkurang kesadaran menurun anoksia
PENATALAKSANAAN
Pada peristiwa yang tidak berat 30 mnt nafas spontan Jaga jalan nafas tetap bebas Posisi tubuh miring dengan kepala lebih rendah Koreksi nabic dan elektrolit Transfusi darah untuk mengatasi hemolisis (tenggelam di air tawar) Plasma untuk mengatasi hemokonsentrasi pada tenggelam di air laut
EPISTAKSIS
Penyebab
EPISTAKSIS ANTERIOR biasanya pada anak, ringan, mudah diatasi, berasal dari A etmoidalis anterior EPISTAKSIS POSTERIOR berasal dari A etmoidalis posterior, biasanya pada usia lanjut, lebih hebat, jarang berhenti spontan
PENATALAKSANAAN
PRINSIP Hentikan perdarahan Cegah komplikasi Cari penyebab PENATALAKSANAAN
Pasang tampon yang dibasahi adrenalin, bila dari perdarahan anterior tekan kearah septum Setelah tampon diangkat asal perdarahan dikaustik Bila masih perdarahan, tampon dipertahankan sampai 1 2 hari
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN PADA POSTERIOR Coba dengan kaustik, tampon anterior Bila gagal, pasang tampon dengan gulungan kassa dipertahankan 1 2 hari AB