Satrio Tri Hadmoko 102010101060 A. Mario Eri 102010101096 Aldhi Wimandra 102010101097 Abcarina Rahmatina 102010101099 Doping Menurut UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 22, Doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga. Doping Doping didefinisikan sebagai terdapatnya satu atau lebih pelanggaran peraturan anti-doping. Termasuk pelanggaran anti- doping adalah: 1. Adanya zat terlarang atau metabolitnya atau markernya dalam spesimen tubuh Olahragawan. 2. Menggunakan atau upaya menggunakan zat terlarang atau metode terlarang. 3. Menolak, gagal tanpa alasan, atau mengelak untuk mengumpulkan sampel guna pemeriksaan doping. 4. Melanggar persyaratan untuk pemeriksaan di luar pertandingan, termasuk tidak memberikan informasi tentang keberadaan yang diperlukan, dan melalaikan pemeriksaan. 5. Merusak, atau upaya merusak bagian apapun dari pengawasan doping. 6. Memiliki zat atau metode terlarang. 7. Memperdagangkan zat terlarang. 8. Memberikan atau upaya memberikan zat atau metode terlarang kepada Olahragawan, atau membantu, mendorong, bersekongkol, menutup-tutupi atau perbuatan lainnya yang melanggar atau upaya melanggar peraturan anti-doping.
Fungsi Meningkatkan tingkat kewaspadaan, tingkat kompetisi dan agresi dan membantu melawan kelelahan. Membantu mengurangi cairan yang ada di dalam tubuh. Mengurangi berat badan dan mengencerkan urine sehingga sulit untuk mendeteksi adanya jenis obat-obatan lain. Merangsang pertumbuhan otot dan jaringan tubuh. Mendorong pembentukan sel darah merah yang memungkinkan peningkatan kapasitas tubuh dalam menggunakan oksigen. Menurunkan detak jantung dan menghentikan gemetar Meningkatkan jumlah sel darah merah secara artificial. JENIS JENIS DOPING 1. Stimulan Stimulasi Central Nervous System. Merangsang sistem kardiovaskular dan respirasi. Contoh : Kokain, efedrin.
2. Cannabinoids Sekelompok zat-zat yang secara struktural berkaitan dengan tetrahydrocannabinol (THC). Ada pada tanaman ganja. Membuat euforia dan mempercepat masa pulih. Contoh : Mariyuana
3. Hormon peptida. Zat yang dibentuk kelenjar tubuh dan mengalir dalam darah ( endokrin ). Contoh : Insulin, eritropoietin, growth hormon. 4. Diuretik Kontrol berat badan. Termasuk masking agents. Contoh : Furosemid. 5. Glukokortikoid Anti inflamasi dan penghilang rasa sakit. Pada atlit meningkatkan rasa euphoria. Contoh : Prednison, triamsinolon, deksametason. 6. Aromatase Inhibitor Aromatase adalah katalis untuk konversi testosterone jadi estradiol. Contoh inhibitor : Tamoksifen, clomifen. 7. Narkotika Zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi fisik dan/atau psikologi kecuali makanan, air, atau oksigen ( WHO ). Mempengaruhi kerja saraf dan menghilangkan sakit. Contoh : Morfin
8. Beta 2 Agonis Obat relaksan otot otot jalan nafas. Menghilangkan tremor. Contoh : Salbutamol, terbutalin. 9. Anabolik steroid Meningkatkan kekuatan otot dan mempercepat proses biosintesis tubuh. Contoh : testosterone, drostanolon. EFEK SAMPING DOPING Berbahaya bagi kesehatan Contoh : susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung, gagal ginjal dan lever dan kerusakan otak, tekanan darah tinggi, menyumbat pembuluh arteri dan vena, pembengkakan otak, jantung berdebar, sakit dan luka pada otot,mual, meningkatkan tekanan darah, memperkeras arteri dan meningkatkan resiko sakit jantung, sakit lever, dan kanker tertentu. Alasan etis : penggunaan doping melanggar norma fairplay dan sportivitas yang merupakan jiwa olahraga Alasan medis : membahayakan keselamatan pemakainya. Atlet akan mengalami : o Kebiasaan (Habituation) o Kecanduan (Addiction) o Ketergantungan obat (Drug Abuse) Kafein Kecemasan Gangguan tidur Tremor Diuresis Anabolic Steroids Efek seksual Meningkat atau menurun nafsu Menurun mani produksi Scrotal sakit Gynecomastia Yang berhubungan dengan efek di kulit Jerawat Efek kejiwaan Nervousness Agresi Gangguan kepribadian
Heroin ( Narkotik Analgesik ) Euforia Badan terasa sakit Mual dan muntah Mengantuk Mulut kering Berkeringat Depresi pernapasan Hipotermia Tekanan darah turun Konstipasi Sukar buang air kecil MENGAPA DOPING DILARANG? Bertentangan dengan semangat olahraga Melanggar etika, medis, dan grkn Olimp Ancaman bagi kesehatan olahragawan Melanggar peraturan (UU No. 3 Sistem Keolahragaan Nasional Tahun 2005). PENGGUNAAN DOPING DALAM OLAH RAGA Pengguna dopping atlet pertandingan / olimpiade medali emas
Latihan kurang memuaskan + dopping = (berharap) medali emas 1. Steroid Anabolik Angkat berat Binaraga
2. Hormon Pertumbuhan Sepak bola Basket
3. Beta Bloker Menembak Pemanah
4. Stimulan Semua jenis olahraga
5. Alkohol Balap mobil Balap motor
6. Mariyuana Olahraga bela diri
7. Diuretik Tinju Karate Judo
8. Lari jarak pendek Lari jarak pendek
Sepak bola Diego Maradona Renang Lari cepat Balap sepeda Lance Armstrong injeksi Cara deteksi doping pada atlet Tes urine Tes Darah Paspor darah dan paspor biologis
Tes Urine Mengetahui doping jenis apa yang dipakai Misal seperti: Diuretik Steroid anabolik dll Tes Urine Pemeriksaan umumnya terdiri dari dua tahap: 1. Tahap screening, untuk deteksi dan perkiraan berapa macam doping yang ada. 2. Tahap kedua untuk identifkasi. Urutan test biasanya sebagai berikut : Zat tersebut diextraksi dari larutannya. Screening dilakukan dengan memakai thin layer atau gas chromatography. 3. Identifikasi dilakukan dengan cara isolasi dan analisa memakai chromatography pula. 4. Untuk konfirmasi identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara Mass Spectrometer, Ultraviolet Absorption Spectrometer, Infrared Absorption Spectrometer. 5. Pemeriksaan anabolic steroids dilakukan dengan cara Radio Immuno Assay dan dilanjutkan dengan Mass Spectrometer pula.
Tes Darah Untuk mengetahui apakah atlet : Menggunakan hormon EPO Pembawa oksigen sintesis Tranfusi darah sebagai doping Dan menggunakan zat zat lainnya Paspor Darah Metode baru yang akan diterapkan. Sudah diterapkan di beberapa event balap sepeda internasional Dan akan segera diterapkan oleh International Tennis Federation (ITF) Membandingkan hasil tes darah rutin atlet secara rutin, dari mulai awal persiapan, hingga akan berlomba Untuk paspor biologis kurang lebih memiliki cara yang sama
Pada pengambilan sample yang boleh hadir adalah
atlet yang diperiksa, pelatih atau team manajer dokter atlet, petugas pengambil sampel, wakil dari federasi internasional cabang olahraga tersebut anggota-anggota dari Komisi Kontrol Doping. Alur Pendeteksian Positif Kumpulkan pihak terkait Tes ulang positif Diskualifikasi