counting Oleh Henmaidi, PhD Jurusan Teknik Industri Univ. Andalas, Padang Akurasi data persediaan merupakan salah satu tujuan utama pengadministrasian inventori/ isi gudang Banyak perusahaan tidak menyadari rumitnya persoalan yang berkaitan dengan akurasi Data yang tidak akurat dapat mengakibatkan: Sulit mencari barang Terjadi kelebihan stock Terjadi kekurangan stock Sulit menghitung nilai persediaan Sulit mengontrol persediaan Sekalipun sistem adminisrasi gudang yang digunkan sangat canggih, namun bila data tidak akurat, hasilnya tak dapat digunakan Garbage in garbage out Penyebab data tidak akurat Karyawan lupa mencatatkan transaksi keluar masuk barang Ada dokumen permintaan barang yang belum lengkap, tapi barangnya dibutuhkan segera (pakai bon sementara) Terlambat mentransaksikan ke sistem Kesalahan pengambilan barang Kesalahan pencatatan Kesalahan dalam penerimaan barang
Penyebab data tidak akurat Tidak ada prosedur bagi barang return Banyak barang titipan user, namun tidak dicatat Barang sisa proyek tidak tercata Terjadi pencurian Perbedaan catatan dengan fisik telah ditemukan, namun tidak dilakukan koreksi persediaan Penempatan barang idak teratur User/ orang selain petugas gudang dibiarkan leluasa keluar masuk gudang Sistem pencatatan tidak baik, dll
Pentingnya akurasi data Mempertahankan akurasi data gudang sangat penting Dengan data yang akurat, nilai inventori bisa ditekan Tingkat layanan meningkat Data inventori yang akurat adalah hasil dari praktek administrasi yang baik Keakuratan catatan inventori terhgantung dari akurasi data transaksi Karena itu harus ada prosedur untuk meningkatkan dan menjaga akurasi data Upaya ini biasa dikenal dengan stock opname atau cycle counting
Cycle counting adalah prosedur Quality Assurance yang mencoba mengidentifikasi kesalahaan serta melakukan perbaikan yang dibutuhkan Cycle counting adalah upaya untuk menghitung jumlah fisik persediaan di gudang, membandingkan dengan catatan, dan setelah memperhatikan transaksi yang sedang berjalan, dilakukan tindakan koreksi. Cycle counting adalah metode sistematis untuk menghitung persediaan terus menerus. Akurasi inventori di audit secara reguler, bukannya sekali setahun Hasilnya: data lapangan cocok dengan catatan di administrasi/ di dalam sistem Best Practice and Strategy 1. Hitung persediaan, minimal 2 sampai 4 kali setahun secara teratur dan disiplin Contoh jika ada 2000 jenis barang di gudang: jumlah yang harus dihitung per hari: = 2000/250 (jumlah hari kerja per tahun) = 8 item 8 item x 4 kali se tahun = 32 item per hari Dengan cara demikian, semua item akan dihitung 4 kali se tahun.
2. Tunjuk penanggung jawab Cycle-Counting 3. Berikan training tentang prosedur, jika perlu masukkan pelatihan cycle counting dan akurasi data inventori bagi staf baru 4. Tentutan strategi penghitungan Berdasarkan area penyimpanan: Gunakan pendekatan sistematis Bagi gudang penyimpanan atas beberapa area, seperti: Rak, 1, 2 , floor, open yard Tentukan pola penghitungan untuk menjamin semua item akan terhitung. Penghitungan juga dapat dilakukan berdasarkan kategori barang, seperti kelompok elektronik, instrumen barang umum, bahan penolong atau mekanik.
Tentukan area yang akan dihitung dan bagi tugas bagi para petugas berikut skedul perhitungannya Lakukan perhitungan Catat nomor persediaan beserta detail specnya, catat kode lokasi, dan hitung. Hasil perhitungan di masukkan ke dalam tabel. Setelah selesai, lakukan perbandingan antara hasil perhitungan di lapangan dengan kartu gudang atau catatan di dalam sistem Lakukan analisis jika terdapat berbedaan Tingkat akurasi ditentukan dengan menghitung proporsi (dalam prosentase) barang yang cocok dengan catatan dengan total jumlah yang dihitung. 4. Lakukan penelusuran, kenapa terjasi perbedaan. Lakukan evaluasi untuk continuous improvement Identifikan sumber masalah Lakukan perbaikan yang diperlukan Anda mungkin perlu melakukan perubahan SOP pergudangan, penyempurnaan WI dll. Gunakan hasil koreksi dalam pelaporan nilai inventori
Perbedaan Hasil Perhitungan: Invenstigasi terhadap perbedaan hasil perhitungan, mungkin akan mampu menemukan kesalahan prosedural yang terjadi, antara lain: Jumlah yang diambil tidak cocok dengan dokumen permintaan Barang yang salah yang terambil untuk suatu order Barang diambil dari lokasi yang salah Barang ditempatkan pada lokas yang salah Unit perhitungan tidak sama (seperti, each, pair, meter, kg, kaleng, kotak, liter dll.) Kesalahan data entri Barang yang rusak bercampur dengan yang baik Pergerakan barang tidak tercatat dengan baik Fisik Kartu Sistem (1) (2) (3) (4) = 1 - 2 (5) = 1 - 3 LOKASI KETERANGAN Jumlah Selisih No Nomor Stock Description Satuan LATAR BELAKANG Objektif dari sistem penyimpanan adalah: Pemanfaatan luas lantai optimal Penggunaan peraltan matrial handling optimal Utilisasi pekerja tinggi Accessibility Proteksi Objektif dicapai berorientasi pada peningkatan service level kepada para user. Penilai Kinerja Kinerja Gudang dapat dinilai dari aspek: Lay out/ tata letak Media penyimpanan Efisiensi pemanfaatan ruang gudang Kecepatan pelayanan Akurasi data Rata-rata lama item di dalam gudang
LAYOUT ASSESSMENT NO. OBJEKTIF PENILAIAN 1. Utilisasi luas lantai 2. Pemanfaatan pemindahan bahan 3. Aksesibilitas 4. Fleksibilitas 5. Sistem proteksi barang 6. Utilisasi pekerja MEDIA PENYIMPANAN Media Tipe Barang Alat Material Handling Lantai Oddly shaped, besar dan berat Crane, Pallet J ack, Forklift Box Karet, ukuran agak kecil Crane, Forklift, Pallet J ack Rak Kecil, berat Pallet J ack Kamar Khusus Mahal Manual, Pallet J ack BLOCK LAYOUT Kabel (out) Part (in) Tab. Oksige n Kantor Tansit S/R Besi Profil Firebric k Oli (in)