Вы находитесь на странице: 1из 22

Sitokin

Gambaran Umum
Sitokin adalah mediator berupa peptida yang fungsinya
dapat menurunkan atau meningkatkan respons imun,
inflamasi dan respons tubuh terhadap penyembuhan
jaringan yang rusak. Sitokin merupakan messenger kimia
atau perantara dalam komunikasi interselular yang sangat
paten, aktif pada kadar yang sangat rendah (10
-10
- 10
-15

mol/l dapat merangsang sel sasaran). Saat ini ada lebih
dari 100 jenis sitokin yang sudah diketahui.




Tabel Sitokin dan asalnya
Sitokin Singkatan Sumber Sinonim
Interleukin-1 IL-1 Makrofag, sel endotil, lymphocyte activating
limfosit granuler, sel factor, mitogenic protein,
B, fibroblas, sel epitel, B-cell differentiation factor,
astrosit, osteosit, kera- pirogen endogen, mediator
tinosit, ostcoblas leukosit endogen, inducer
serum amiloid A,
proteolysis inducing factor,
katabolin, hematopoietin1,
factor sel monuklear.
Interleukin-2 IL-2 Sel T
T cell growth factor, faktor
mitogenik timosit, faktor
helper killer cell.
Interleukin-3 IL-3 Sel T
Multipotent colony stimulating
factor, burst promoting activity,
haematopoietic cell growth factor,
persisting cell stimulating factor,
mast cell growth factor,
haematopoietin 2.
Sitokin Singkatan Sumber Sinonim
Interleukin-4 IL-4 Sel T


Interleukin-5 IL-5 Sel T


Interleukin-6 IL-6 Fibroblas, Sel T

B cell stimulation factor 1, T cell growth
factor II, mast cell growth factor II.
T cell replacing factor, B cell growth
factor II, eosinophil differentiation factor
Interferon-P2, B cell stimulation factor 2,
B-cell differentiation factor,
hybridoma/plasma cytoma growth factor,
hepatocyte stimulating factor
Interleukin-7 IL-7 Sumsum tulang
Interleukin-8 IL-8 Monosit
Neutrophile activating peptide 1
Interleukin-9 IL-9 Sel T
Interleukin 10 IL-10 sell T, Sel B
Makrofag
Interleukin 12 IL-12 Sel T
Granulocyte- GM-CSF sel T, sel endotil
macrophage-colony fibroblas,
Stimulating factor makrofag
Colony stimulating factor , pleuripoietin,
neutrophile inhibition factor
Sitokin Singkatan Sumber Sinonim
Macrophage- M-CSF Fibroblas, monosit,
colony stimula- sel endotel
ting factor
Colony stimulating factor
Granulocyte- G-CSF Makrofag,
colony stimula fitbroblas Colony stimulating factor
ting factor

Interferon- / INF / Sel yang diinfektir
virus, leukosit,
limfosit, sel NK,
fibroblas

Interferon- INF- Sel yang diinfektir
virus, leukosit,
limfosit, sel NK,
fibroblas

Tumor necrosis TNF- Makrofag, sel T, Cachectin, tumor necrosis
timosit, sel B, factor-
sel NK
Sitokin Singkatan Sumber Sinonim
Limfotoksin LT=TNF- Sel T Tumor necrosis factor

Transforming TGF- Trombosit,
tulang

growth factor
Keterangan : sampai pada penulisan buku ini sudah ditemukan pula IL-13 dan IL-14
Peranan Sitokin
Sitokin bekeria seperti hormon yaitu melalui reseptor pada permukaan sel sasaran
sebagai berikut :

Langsung:
1). lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel (pleitropi) 2). autoregulasi (fungsi
autokrin) 3). terhadap sel yang letaknya tidak jauh (fungsi parakrin)

Tidak langsung :
1). menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerja
sama dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme)
2). mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin (antagonisme)
Sitokin berperanan dalam banyak respons imun seperti aktivasi sel T, sel B,
monosit dan makrofag, induksi sitotoksisitas dan inflamasi. Beberapa sitokin
juga mempunyai efek anti-neoplastik dan efek terhadap hcmatopoiesis (Tabel
fungsi biologis sitokinin).
Fungsi biologis sitokin
Sitokin Fungsi biologls
IL-1 Mengaklifkan sel T, merangsang sel T untuk memproduksi limfokin, cofactor
untuk haematopoietic growth factor, menimbulkan panas, tidur, penglepasan
ACTH, neutrophilia dan respons akut sistemik lainnya, merangsang sintesis
limfokin kolagen dan kolagenase, mengaktifkan sel endotel dan makrofag,
perantara dalam inflamasi, proses katabolik dan resistensi nonspesitik
terhadap bakteri
IL-2
Growth factor untuk sel T yang diaktifkan, merangsang sintesis limfokin lain,
mengaktifkan sel Tc
Membantu pertumbuhan sel pleuripoten dalam sumsum tulang, growth
factor untuk mastosit
IL-3
IL-4 Growth factor untuk sel B yang diaktifkan, meningkatkan ekspresi HLA-DR pada
sel B, growth factor untuk sel T, meningkatkan aktivitas sitolitik dan sel Tc,
mastcell growth factor, bekerja sinergistik dengan CSF dalam merangsang
hematopoiesis

Sitokin Fungsi biologls
IL-5 Mungkin meningkatkan produksi IgM dalam sel B
IL-6 Merangsang produksi Ig oleh sel B
Meningkatkan proliferasi sel pre-B dan pro-B, timosit; merangsang proliferasi
sel T matang dengan jalan meningkatkan produksi IL-2 dan reseptor IL-2
atas pengaruh mitogen atau antigen
IL-8 Mengaktifkan neutrofit

IL-9 Pertumbuhan dan proiiferasi sel T dan mastosit

IL-10 Menghambat produksi sitokin Pertumbuhan mastosit

IL-12 Sinergistik dengan IL-2 Aktivasi sel NK

GM-CF Meningkatkan koloni neutrofil, eosinofil dan makrofag dalam sumsum tulang,
mengaktifkan granulosit matang

G-CSF Meningkatkan koloni neutrofil

M-CSF Meningkatkan koloni makrofag

IFN- / Anti-virus, rneningkatkan ekspresi antigen Was I dan aktivitas sel NK,
mcnimhulkan panas dan mcmpunyai sifat antiproliferatif
IL-7
Sitokin Fungsi biologls
IFN- Meningkatkan ekspresi kelas I dan kelas II HLA DR pada berbagai sel,
mengaktifkan makrofag dan endotel, meningkatkan atau menghambat kerja
limfokin, meningkatkan aktivitas sel NK, anti-virus, meningkatkan ekspresi
reseptor IL-2

TNF- / Antineoplastik (langsung), menimbulkan panas, tidur clan respons fase akut
sistemik, merangsang sintesis limfokin, kolagen dan
-
kolagenase, mengaktifkan
sel endotel dan makrofag, mediator pada inflamasi, proses katabolik dan syok
septik

TGF- Fibroplasia dan imunosupresi pada penyembuhan luka dan perubahan tulang
Aktivasi sel
A. Aktivasi sel T
Antigen yang semula ditangkap dan diproses APC, dipresentasikan ke reseptor
pada sel Tc dan Th masing-masing dalam hubungan dengan MHC kelas I dan II.
APC tersebut memproduksi dan melepas sitokin seperti IL- 1 yang merangsang
sel T untuk berproliferasi dan berdiferensiasi. Sel T tersebut memproduksi sitokin.


IL-1 juga mempunyai fungsi penting
lain yaitu menimbulkan demam dan
penglepasan protein fase akut dari hati.
selelah menerima 2 signal yaitu
kompleks antigen dan IL-1, sel T
diaktifkan.
Aktivasi sel T yang naive oleh
antigen spesifik menghasilkan sel T
memori yang dapat memberikan
respons sekunder masif terhadap
antigen yang sama. Sel T memori
adalah sel yang dapat hidup lama
dalam keadaan istirahat dan dapat
diaktifkan monosit/makrofag, sel B dan
sel T. selelah dirangsang, sel T memori
dapat memproduksi sitokin seperti IL-2,
IL-4, IFNy, IL-5 dan IL-10, IL-3, TNFy
dan GM-CSF (respons sel TO).
Aktivasi kronik ulang dari sel T
memori, mengakibatkan diferensiasi sell
Th mcnjadi sel T yang memproduksi
sitokin yang terbatas, Th1 dan Th2.
Sel T diaktifkan oleh signal dari antigen
(Ag) yang diproses, melepas limfokin
spesifik yang menimbulkan proliferasi
dan diferensiasi sel Tc dan Th.
Sitokln dan aktivasi sel T
Sitokin
AktivasI sel T
Meningkatkan proliferasi sel T atas pengarub APC
Meningkatkan aktivitas sel T dengan meningkatkan ekspresi reseptor
Proliferasi timosit
Proliferasi klon sel T

T-cell growth factor, kurang poten dibanding dengan IL-2

Meningkatkan diferensiasi sel T

Meningkatkan ekspresi MHC kelas II dari makrofag
Meningkatkan produksi IL-1 atas pengaruh endotoksin bakteri

Mcningkatkan cksprcsi reseptor terhadap IL-2 dan IFN- dari sel T
Meningkatkan produksi IFN- yang IL-2 dependen
IL-1
IL-2
IL-4
IL-7
IL-
IL-
Sel Th dapat dibagi menjadi sel Th1dan
sel Th2. Sel Th1 memproduksi sitokin
seperti IFNy, IL-2, TNF dan sel Th2
memproduksi IL-3, IL-4, IL-5, IL-10. Sel
Th1lebih berperanan pada reaksi selular
seperti hipersensitivitas lambat dan sel
Th2 lebih berperanan pada reaksi
humoral seperti alergi (Gambar 39). Baik
sel Thl maupun sel Th2 memproduksi
ILr3 dan GM-CSF.
B. Aktivasi se) B
Sel Th yang dirangsang melepas sitokin yang mengaktifkan sel B dalam 3
tingkat : aktivasi, proliferasi dan diferensiasi menjadi sel plasma yang
memproduksi Ig.
Sitokin Aktlvasi Prolifcrasi Diferensiasi
Tabel Sitokln dan aktivasi sel B
IL-1 + - -
IL-2 - + -
IL- 4 Merangsang scl B dengan meningkatkan sekresi
meningkatkan IgG dan IgF
akspresi MHC kelas II
dan CD23
Memperbesar volume

IL- 6 - - Meningkatkan IgM,IgG
TNF + + -
IFN- - + -

IL-1 dikenal pula sebagai B Cell Differentation Factor dan IL-5 sebagai B Cell
Growth Factor.

B Cell Differentiation Factor (BCDF) yang dilepas sel T merangsang sel B yang
sudah mengikat antigen dan membelah diri menjadi sel plasma yang mampu
memproduksi Ig.
B Cell Growth Factor (BCGF) merangsang sel B yang sudah mengikat antigen
untuk berproliferasi.

Sel B yang diaktifkan selanjutnya memproduksi Ig. Sementara itu sel B juga
mengikat antigen melalui reseptor pada permukaan selnya. Kebanyakan antigen
menimbulkan respons sel dengan bantuan sel T (T-dependent antigen).
Beberapa antigen mampu mengaktifkan sel B untuk memproduksi Ig tanpa
bantuan sel T(T-independent antigen).

C. Aktivasi makrofag dan monosit
Endotoksin bakteri dan INF- yang dilepas sel T dapat merangsang makrofag
sehingga mampu memproduksi bahan aktif lainnya seperti INF-, IL-1, GM-CSF
dan M-CSF .
Petanda permukaan makrofag, monosit yang tcrmasuk MHC kelas II selalu
berubah-ubah, demikian pula dalam kemampuan fagositosisnya dan membunuh
sel tumor. Hal tersebut tergantung dari faktor-faktor (antigen, mediator, sitokin
dan lainnya) yang mengaktifkannya
IV. Sitokin dan inflamasi
Endotoksin dan trauma fisik dapat pula menimbulkan penglepasan sitokin
yang berperanan pada inflamasi akut, biak yang lokal maupun yang
sistemik, seperti IL-1, TNF-.

V. Efek sitotoksisitas
Ada limfokin dengan efek sitotoksik yang dapat membunuh penyebab
infeksi dan sel tumor dengan langsung atau tidak langsung melalui aktivitas
sel NK (Tabel sitokin dengan efek toksiksitas).TNF- mempunyai efek
sitotoksik langsung terhadap sel tumor, sedang IL-2 merangsang
LymphokineActivated Killer Cell (sel LAK) yang sitotoksik terhadap sel
tumor.
IFN Sel Tc Aktivasi sitotoksisitas selular yang
terbatas pada MHC

IL-2, IFN, IL-1 Sel NK dan sel LAK Aktivasi untuk membunuh yang tidak
terbatas pada MHC

TNF, GM-CSF, Eosinofil Meningkatkan sitotoksisitas terhadap
IFN- parasit
Tabel Sitokin dengan efek sitotoksik
Sitokin Sel yang diaktifkan Efek
IFN y, IL-2 Makrofag Aktivasi untuk membunuh sel tumor

TNF, LT, GM-CSF, Polimorf Aktivasi antibody dependent cell
G-CSF cytotoxicity (ADDC)
LAK= sel Killer yang diaktifkan limfokin

Вам также может понравиться