0 оценок0% нашли этот документ полезным (0 голосов)
133 просмотров20 страниц
Disentri adalah radang usus yang ditandai dengan diare berdarah akibat infeksi bakteri Shigella. Penularan disentri umumnya terjadi melalui kontaminasi air atau makanan oleh feses penderita. Gejala klinisnya antara lain diare berdarah disertai demam dan nyeri perut. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis feses yang menunjukkan adanya darah dan leukosit. Pengobatan utamanya adalah antibiotik seperti
Disentri adalah radang usus yang ditandai dengan diare berdarah akibat infeksi bakteri Shigella. Penularan disentri umumnya terjadi melalui kontaminasi air atau makanan oleh feses penderita. Gejala klinisnya antara lain diare berdarah disertai demam dan nyeri perut. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis feses yang menunjukkan adanya darah dan leukosit. Pengobatan utamanya adalah antibiotik seperti
Disentri adalah radang usus yang ditandai dengan diare berdarah akibat infeksi bakteri Shigella. Penularan disentri umumnya terjadi melalui kontaminasi air atau makanan oleh feses penderita. Gejala klinisnya antara lain diare berdarah disertai demam dan nyeri perut. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis feses yang menunjukkan adanya darah dan leukosit. Pengobatan utamanya adalah antibiotik seperti
Lukas Anjar K DEFI NI SI DISENTRI BERASAL DARI BAHASA YUNANI , YAITU DYS = GANGGUAN DAN ENTERON = USUS RADANG USUS YANG MENIMBULKAN GEJALA MELUAS DENGAN GEJALA BUANG AIR BESAR DENGAN TINJA BERDARAH, DIARE ENCER DENGAN VOLUME SEDIKIT, BUANG AIR BESAR DENGAN TINJA BERCAMPUR LENDIR (MUCUS) DAN NYERI SAAT BUANG AIR BESAR (TENESMUS).
Disentri Disentri Basiller Disentri Amoeba Shigella,s p Entamoeba hystolitica ETI OLOGI - Family Enterobacteriacae, 43 serotip O dan 1 serotip tunggal - Kuman shigellae, bentuk batang, gram negatif, tidak bergerak,tidak berkapsul,tahan asam - Terdapat 4 macam : S. dysenteriae, flexneri, boydii dan sonnei - Sifat : Menyerang epitel usus. Mengeluarkan toksin yg sitotoksik Dari keempat spesies tersebut, S.dysenteriae serotipe 1 dapat menyebabkan penyakit yang berat dan dapat menyebar cepat sehingga terjadi epidemic Untuk terjadinya penularan tersebut diperlukan dosis minimal penularan 200 bakteri shigella.
EPI DEMI OLOGI Biasanya di negara yang berkembang dengan kesehatan lingkungan yang kurang baik didaerah tropis 140 juta orang /tahun, 600.000 meninggal terutama pada daerah berkembang. Penderita adalah anak-anak, biasanya dibawah 5 tahun Faktor kepadatan penduduk,higieni individu,sanitasi lingkungan, kondisi social ekonomi Penularan : fekal-oral, pencemaran makanan, air minum dan bekas muntahan penderita. Pada lingkungan asrama, pondok pesantren, panti asuhan.
PENULARAN Food Finger Feses Flies PATOFI SI OLOGI Mikroorganisme kolonisasi di ileum terminalis/kolon, terutama kolon distal invasi ke sel epitel mukosa usus multiplikasi penyebaran intrasel dan intersel produksi enterotoksin cAMP hipersekresi usus (diare cair, diare sekresi) produksi eksotoksin (Shiga toxin) sitotoksik infiltrasi sel radang nekrosis sel epitel mukosa ulkus- ulkus kecil eritrosit dan plasma keluar ke lumen usus tinja bercampur darah invasi ke lamina propia bakteremia (terutama pada infeksi S.dysenteriae serotype 1)
GEJ ALA KLI NI S Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja. Panas tinggi (39,5 - 40,0 o C) Muntah-muntah. Anoreksia. Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.(tenesmus) Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi). Kronis panas subfebril, feses sll bercampur darah dan lendir
DI AGNOSI S Diagnosis klinis dapat ditegakkan semata-mata dengan menemukan tinja bercampur darah. Berdasarkan gejala klinis, nyeri abdomen bawah dan diare Pemeriksaan Mikroskopik tinja didapatkan eritrosit dan leukosit PMN Diagnosa pasti dengan Kultur feces atau rectal swab
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Secara pasti : ditemukan basil di feses susah Kultur Feces/ rectal swab Feses diwarnai dgn eosin leukosit > 5/LPB menyokong diagnosis Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang spesifik dan sensitif. Pemeriksaan Enzin Immunoassay untuk mendeteksi toksin di tinja pada sebagian besar penderita yang terinfeksi S. dsyentriae tipe 1 atau toksin E. coli. Pengerokan daerah sigmoid untuk pemeriksaan sitologi (sigmoidoskopi). Pemeriksaan darah rutin : leukositosis (5.000 15.000 sel/mm3), kadang-kadang dapat ditemukan leukopenia. Masa inkubasi : beberapa jam sampai 3 hari .
PENATALAKSANAAN Memperbaiki keadaan umum Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit Diet : diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi Sanitasi : untuk mencegah autoinfeksi Antibiotika Terapi 2 hari perbaikan lanjut 5 hari , tidak ada perbaikan ganti dengan AB jenis lainnya.
MEDI KAMENTOSA Antibiotika WHO merekomendasikan trimetoprim sulfametoksazol sebagai pilihan utama : 8-10mg TMP+40-60mg SMX/kg/hari 3-4 dosis, po/iv Obat lainnya : Sulfadiazin, Gantrisin 100 200 mg/kg/hr , p.o Kloramfenikol 50-100 mg/kg/hr 3 dosis, p.o Tetrasiklin 30-50 mg/kg/hr 4 dosis, p.o Neomisin 50 -100 mg/kg/hr -4 dosis, p.o Asam nalidiksat, pivmesillinam, seftriakson, sifrofloksasin, dan norfloksasin.
PENCEGAHAN Belum ada rekomendasi pemakaian vaksin untuk shigella. Penularan disentri basiler, dapat dicegah dengan lingkungan dan diri yang bersih, seperti membersihkan tangan dengan sabun, suplay air yang tidak terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih .
KOMPLI KASI
Ensefalitis Gizi buruk Hemolitic Uremic Syndrom Perforasi Obstruksi usus Pielonefritis Artritis PROGNOSI S
Pada bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali, bila mendapatkan pengobatan dini. Pada bentuk yang sedang, biasanya angka kematian rendah.