DR. RENA SUSILO DEFINISI Proses kemunduran sel yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi sel yang bersifat reversibel disebabkan jejas non fatal JEJAS NON FATAL--------GANGGUAN METABOLISME------PERUBAHAN REVERSIBEL STRUKTUR DAN FUNGSI SEL Perbedaan dengan Nekrosis Degenerasi Perubahan pada sitoplasma sel Perubahan bersifat reversibel Nekrosis Perubahan pada inti sel Bersifat irreversibel Perbedaan dengan Infiltrasi Degenerasi Sel terjadi gangguan metabolisme yang disebabkan jejas non fatal Tampak perubahan dalam sitoplasma sel Infiltrasi Terjadi gangguan sistemik yang berakibat pada sel Contoh : Infiltrasi glikogen intrasel pada penderita von Gierke Jenis Degenerasi Sel 1. Degenerasi Albuminosa 2. Degenerasi Hidropik 3. Degenerasi Hialin 4. Degenerasi Mucin 5. Degenerasi amyloid 1. Degenerasi Albumin Sel yang terkena degenerasi didapatkan granula- granula yang berisi protein Disebut juga degenerasi parenchymatosa karena proses ini menyerang sel parenchym ( tidak pernah mengenai stroma) Disebut juga degenerasi Cloudy Swelling karena jaringan yang terkena tidak segar lagi, mirip daging rebus = Degenerasi Bengkak keruh
Penyebab Degenerasi Albumin Infeksi Demam Keracunan Suhu yang rendah atau tinggi Anoksia Gizi buruk Gangguan sirkulasi Jaringan yang sering terkena Degenerasi Albumin
Hati Jantung Ginjal 2. Degenerasi Hidropik Degenerasi hidropik = degenerasi Albumin (bengkak keruh)tetapi lebih berat Terjadi perubahan permeabilitas membran sel, sel membesar dan nampak vakuola pada sitoplasma. Banyak mengenai : sel ginjal pada kondisi hipokalemia dan sel hati karena keracunan karbon tetra klorida 3. Degenerasi Hialin Hialin adalah istilah untuk masa yang : homogen, cerah, tanpa struktur, berwarna merah dengan pulasan HematoEosin(HE), secara kimiawi suatu protein. Sehari-hari disebur Hyalinisasi
Deg. Hialin terdapat pada: Patologis 1. Councilman Bodies pada Yellom Fever 2. Mallory bodies pada cirosis hepatis 3. Cairan Hialin pada leiomyoma uteri
Fisiologis 1. Corpus albican pada ovarium 2. Corpus Amylaceum pada kelenjar prostat 3. Cairan koloid pada kelenjat tiroid 4. Degenerasi Mucin Mucin : masa berstrukrur, warna jernih berisi karbohidrat dan protein, normal diproduksi oleh mukosa Mukoid : menyerupai mucin diproduksi oleh jaringan ikat. Contoh mukoid pada placenta bayi baru lahir Degenerasi mucin terjadi bila produksi mucin berlebihan Contoh degenerasi mucin Peradangan pada mukosa usus, cavum nasi Mucin pada Cystadinoma Mucinosum Ovarium (tumor ovarium) Pembentukan mukoid pada jaringan ikat kaki penderita myxedema---- bengkak kaki
5. Degenerasi Amyloid Disebut amyloid karena menyerupai amylum (kanji) Sehari-hari disebut amyloidosis Organ yang terkena : Liver (menyerang parenchym), Ren (menyerang kapiler glomerolus), Lien (menyerang sinus)
Jenis Amyloidosis Amyloidosis Primer Idiopatik : tak diketahui sebabnya Familier : menurun dalam keluarga Amyloidosis skunder Mengikuti penyakit : sepsis, TBC, Lepra, Sifilis, Rematik Organ yang sering terkena : liver, jantung , lien NEKROSIS SEL PATOLOGI KLINIK (WAT. 2.07) DR. RENA SUSILO Definisi Perubahan kemunduran sel yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi sel yang irreversibel disebabkan oleh jejas fatal Istilah yang berkaitan : Nekrobiosis : kematian jaringan yang fisiologis, misal sel kulit Infark : kematian jaringan karena iskhemia Somatik death : kematian jaringan pada orang yang mati Jenis Nekrosis 1. Nekrosis Koagulatif 2. Nekrosis Lequefaktif 3. Nekrosis Kaseosa 4. Nekrosis Gangren 5. Nekrosis enzimatik 6. Nekrosis Fibrinoid 1. Nekrosis Koagulatif Terjadi penggumpalan protein / denaturasi protein Jaringan yang terkena akan keruh / tidak segar Khas pada sel yang mengalami kematian hipoksia
2. Nekrosis Lequefaktif Disebut juga nekrosis pencairan Terjadi pencairan oleh enzim-enzim lisosom sel (autolisis) dan atau oleh enzim sel netrofil / makrofag (heterolisis) Contoh : nekrosis sel-sel otak, nekrosis jaringan karena infeksi---terbentuk nanah. 3. Nekrosis Kaseosa Jaringan yang mati akan menjadi masa seperti keju berwarna kekuningan Contoh : nekrosis sel pada infeksi TBC 4. Nekrosis Gangren Sel mengalami iskhemia---nekrosis disertai infeksi bakteri pembusuk---bau busuk Bila nekrosis koagulatif yang menonjol disebut gangren kering Bila nekrosis liquefaktif yang mennonjol disebut gangren basah Contoh : gangren pada penderita DM 5. Nekrosis Enzimatik Terjadi nekrosis sel karena enzim yang bersifat melarutkan Contoh : kerusakan jaringan oleh enzim pankreas pada penderita pankreatitis akut--- -- menyebabkan akut abdomen Nekrosis Fibrinoid Masih menjadi perdebatan apakah nekrosis atau kolagenisasi Nekrosis sel terjadi karena jejas imunologi pada arteri atau arteriol Pada daerah nekrosis terdapat penimbunan masa fibrin yg berwarna merah muda, homogen, ada protein plasma dan imunoglobulin SOMATIK DEATH Patologi klinik (WAT, 02.7) Dr. Rena Susilo Definisi Kematian jaringan yang terjadi pada orang yang mati
Ada 2 Kematian 1. Kematian Relatif---- mati suri 2. Kematian Absolut---- tanda kematian pasti
Perubahan pada Orang mati 1. Algor mortis 2. Rigor mortis 3. Livor mortis 4. Putrefaction 5. Post mortem Clot
1. Algor Mortis Disebut juga DINGIN MAYAT Suhu orang mati turun menyamai suhu lingkungan Teraba dingin seluruh tubuh 2. Rigor Mortis Disebut juga KAKU MAYAT Terjadi 6 8 jam setelah mati Dipertahankan 2 3 hari --- melemas lagi
3. Livor Mortis Disebut Juga BERCAK MAYAT Terdapat bintik-bintik merah kebiruan pada bagian bawah tubuh mayat Terjadi 2 3 jam setelah kematian Disebabkan oleh eritrosit menggumpal dibagian bawah oleh karena gravitasi. 4. Putrefaction Disebut juga PEMBUSUKAN MAYAT Sangat dipengaruhi adanya bakteri ditubuh Kebanyakan dimulai dari perut ---usus 5. Post Mortem Clot Disebut juga JENDALAN DARAH MAYAT Jendalan darah pada mayat mudah ditarik dari dinding pembuluh darah --- tidak melekat Bila meninggal karena trauma (penganiyayaan)--- susah ditarik oleh karena ada perlekatan benang- benang fibrin oleh adanya proses pembekuan darah Penting untuk Patologi Forensikmenilai bekuan darah terjadi saat orang hidup atau sudah mati