Modul I

TATALAKSANA DIABETES
KELOMPOK 1
Tutor: dr. Farsida
Skenario
Seorang perempuan berusia 48 tahun baru
saja didiagnosis diabetes tipe 2 asimptomatik.
Hasil pemeriksaan laboratorium dua bulan
yang lalu HbA1c 7,1% dan kadar gula darah
sewaktu 172 mg/dL. Sejak itu ia memperbaiki
diet dan mulai olah raga jalan 30 menit, dua
kali seminggu. Kemudian ia dirujuk ke Anda
seorang dokter layanan primer.

Kata kunci:
Perempuan 48 tahun
Diabetes tipe 2
asimptomatik
Pemeriksaan lab:
HbA1c = 7,1%
GDS = 172 mg/dL
Olah raga jalan 30 menit
2x seminggu dan
memperbaiki diet

Data tambahan:
Sudah menikah
Mempuptnya 2 orang
anak: 24 tahun dan 22
tahun
Pada kehamilan anak ke
2 gula darah tinggi
Bekerja sebagai rece
Jarang olahraga
Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana patofisiologi DM tipe 2!
2. Jelaskan bagaimana prinsip aktivitas fisik untuk pasien DM!
3. Jelaskan diet apa yang diberikan agar DM dapat terkontrol
dengan baik!
4. Jelaskan apa tujuan pemeriksaan HbA1c dan bagaimana
interpretasi dari pemeriksaan di scenario!
5. Jelaskan terapi awal yang diberikan pada pasien di scenario!
6. Jelaskan target apa yang dicapai dari terapi yang diberikan!
7. Jelaskan terapi non-medikamentosa yang dibutuhkan
pasien!
8. Jelaskan bagaimana cara memodifikasi terapi, jika gula darah
tidak turun!
9. Bagaimana monitoring pemberin terapi pada pasien!
10. Bagaimana cara penulisan resep yang benar pada pasien!

Pengertian dan Prinsip Diet DM
Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan
pola makan bagi penderita diabetes mellitus
berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal
pemberian makanan (Sulistyowati, Lilis, 2011)
Prinsip diet bagi penderita DM adalah
mengurangi dan mengatur konsumsi
karbohidrat sehingga tidak menjadi beban
bagi mekanisme pengaturan gula darah.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi
oleh penderita DM
Sumber
Karbohidrat
kompleks
Protein
Hewani
Sayuran dan
Buah-buahan
Olahraga pada DM
Jalan kaki
Bersepeda
santai
Jogging Berenang
HbA1c adalah glukosa
yang terikat dengan
hemoglobin di sel darah
(eritrosit)
Pemeriksaan HbA1c
adalah pemeriksaan yg
akurat & tepat dalam
mengukur persentasi
hemoglobin sel darah
merah yang diselubungi
oleh gula atau
mengukur kadar
glikemik kronis serta
berkolerasi dengan
terjadinya komplikasi
diabetes
Tujuan :
penyesuaian terapi, menilai kualitas
perawatan diabetes, memprediksi
kerusakan jaringan yang disebabkan
oleh tingginya kadar glukosa darah
dan melihat kepatuhan pengobatan
penderita DM.
Interpretasi HbA1c
Non Diabetes 4.5-6 %
Pra Diabetes 6-6.5 %
Diabetes 6.5 % ADA atai 7% IDF
Kelebihan HbA1c
Tanpa syarat puasa & bisa
diperiksa kapan saja
Memperkirakan kadar glukosa
jangka panjang
Metode telah terstandarisasi
dengan baik dan keakuratannya
dapat dipercaya
dll
Keterbatasan HbA1c
Harga lebih mahal
Perlu pemeriksaan lain saat
pemeriksaan HbA1c bermasalah
Etnis yang berbeda memiliki
sensitivitas dan spesifisitas HbA1c
yang berbeda
dll
TERAPI NON FARMAKOLOGI DM
PENGATURAN DIET
OLAHRAGA
KONSELING
PENGATURAN DIET
Tujuan Diet Diabetes Melitus
Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, dengan
obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal.
Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal.
Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia. Komplikasi jangka
pendek dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani.
Meningkatkan derajat kesehatan serta keseluruhan melalui gizi
yang optimal.

Syarat Diet Diabetes Melitus
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
Kebutuhan protein normal (10-15%)
Kebutuhan lemak sedang (20-25%)
Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebuthan energi total (60-
70%)
Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit dalam bumbu.
Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat didalam sayur dan buah.
Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000mg/hari. Apabila mengalami hipertensi asupan
garam harus dikurangi
Cukup vitamin dan mineral

OLAH RAGA

30 menit: 3 - 4 kali / minggu

Continuous
Rhytmical
Interval
Progressive
Endurance training
KONSELING

EDUKASI MOTIVASI
Modifikasi Obat Jika Gula Darah
Tidak Turun
PATIMAH TUL M
2011730158
Modifikasi
Secara keseluruhan sebanyak 20-25% pasien DM
tipe 2 kemudian akan memerlukan insulin untuk
mengendalikan kadar glukosa darahnya.
Pasien bisa diberikan
kombinasi metformin dan
sulfonilurea, langkah
selanjutnya yang mungkin
diberikanj ika gula darah tetap
tidak bisa turun maka pasien
harus diberikan insulin.
Untuk pasien yang
sudah tidak dapat
dikendalikan kadar
glukosa darahnya
dengan metformin
DOSIS
Dengan dosis kombinasi
Metformin 1x 500
mg/hari dan Sulfonilurea
1 mg/hari.

Dosis insulin : untuk pasien
pada scenario yang
termasuk DM dewasa
gemuk 20U pagi malam.
dosis ditingkatkan secara
bertahap sehari dan 10U
sebelum makan sesuai hasil
pemeriksaan glukosa darah
dan urin.
REFERENSI :
Farmakologi Dan Terapi Edisi 5
ISO. Informasi Spesialis Obat Indonesia
Monitoring DM tipe 2
Pemantauan kendali DM
Hasil pemantauan digunakan untuk menilai manfaat
pengobatan, penyesuaian diet, latihan jasmani, dan obat-
obatan untuk mencapai kadar glukosa darah senormal mungkin
dan terhindat dari keadaan hipoglikemia dan hiperglikemia.

Untuk mengetahui status metabolic pasien
DM dapat dinilai dari :
Perasaan sehat secara subjektif
Perubahan berat badan
Kadar glukosa darah
Kadar glukosa urin
Kadar keton dalam darah dan urin
Kadar hemoglobin glikat
Kadar lipid darah.
Pemeriksaan HbA1c
Kriteria pengendalian Yang harus Dicapai
Hasil beberapa penelitian menunjukan
manfaat PKGS sebagai alat untuk mencegah
hipoglikemia dan menyesuaikan pengobatan,
diet, dan aktivitas fisik untuk mencapai target
yang glikemik yang diinginkan.
PKGS dapat dilakukan dengan uji strip glukosa
darah maupun uji glukosa urin.
Kadar glukosa pasien DM tipe 2 cenderung
lebih stabil disbanding DM tipe 1

Pemeriksaan Kadar Glukosa Sendiri
(PKGS)