Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
WORKSHOP
Outline
1.
Latar Belakang
2.
3.
Dasar Hukum
4.
Tinjauan Literatur
5.
Tinjauan Kebijakan
6.
7.
8.
LATAR BELAKANG
Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan
dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
ditetapkan sebagai warisan dunia.
Amanah dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang:
Bab V : Penetapan Kawasan Strategis Nasional
pendanaan/ anggaran
Tujuan:
Percepatan
pembentukan
dan
legalisasi
kapasitas
kelembagaan
pelaksanaan
ruang
melalui
perwujudan
forum-forum
Target:
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan
KSN
Perkotaan
penandatanganan
yang
diwujudkan
dengan
nota
kesepahaman
antara
Lanjutan...
Strategi:
Perancangan Operasionalisasi
Lembaga Pengelola KSN
Perkotaan
Perkotaan.
Perancangan operasionalisasi
lembaga pengelola KSN
Perkotaan
Melakukan koordinasi
dengan Ditjen Penataaan
Ruang
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH
PP No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
PP No. 50 tahun 2007 tentang tatacara kerjasama antar daerah
PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRWN
PP No. 34 tahun 2009 tentang pedoman pengelolaan kawasan perkotaan
PERATURAN MENTERI
Permendagri No. 69 tahun 2007 tentang kerjasama pembangunan perkotaan;
Permendagri No. 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis tata cara kerja sama daerah;
Permendagri No. 23 tahun 2009 tentang tata cara pembinaan dan pengawasan kerja
sama antardaerah
TINJAUAN LITERATUR
Pengertian Kelembagaan
Kelembagaan adalah suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat
atau organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk hubungan antar
manusia atau antar organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi atau jaringan dan
ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik aturan
formal maupun informal untuk pengendalian perilaku sosial serta insentif untuk
bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.
(Djogo, et al; 2003)
Komponen Kelembagaan
a.
Komponen person, yaitu orang-orang yang terlibat di dalam suatu kelembagaan dapat diidentifikasi dengan jelas.
b.
Komponen kepentingan yaitu orang-orang tersebut sedang diikat oleh satu kepentingan atau tujuan, sehingga
diantara mereka terpaksa harus saling berinteraksi.
c.
Komponen aturan dimana setiap kelembagaan mengembangkan seperangkat kesepakatan yang dipegang secara
bersama, sehingga seseorang dapat menduga apa perilaku orang lain dalam lembaga tersebut.
d.
Komponen struktur dimana setiap orang memiliki posisi dan peran yang harus dijalankannya secara benar. Orang
tidak bisa merubah-ubah posisinya dengan kemauan sendiri.
Batas kewenangan ( jurisdictional boundary), merupakan batas wilayah kekuasaan atau batas otoritas yang
dimiliki oleh seseorang atau pihak tertentu terhadap sumberdaya, faktor produksi, barang dan jasa.
2.
Hak Kepemilikan (Property right), mengandung makna sosial yang berimpiklasi ekonomi. Konsep property right
atau hak kepemilikan muncul dari konsep hak (right) dan kewajiban (obligation) dari semua masyarakat perserta
yang diatur oleh suatu peraturan yang menjadi pegangan, adat dan tradisi atau consensus yang mengatur
hubungan antar anggota masyarakat.
3.
Aturan representasi (Rule of representation), mengatur siapa yang berhak berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan. Keputusan
TINJAUAN KEBIJAKAN
Ayat (4)
Penyelenggaraan pemerintahan pada kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
TINJAUAN KELEMBAGAAN
PADA KAWASAN LAINNYA
Lingkup Pengaturan:
-
1. Perpres No. 45/2011 tentang RTR Gubernur dapat membentuk suatu badan dan/atau lembaga
Kawasan Perkotaan Denpasar, pengelola, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Badung, Gianyar, Dan Tabanan
2. Perpres No.55/ 2011 tentang RTR Gubernur dapat membentuk suatu badan dan/atau lembaga
Kawasan Perkotaan Makassar, pengelola, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Maros, Sungguminasa, Dan Takalar
3. Perpres No.62/ 2011 Tentang RTR Gubernur dapat membentuk suatu badan dan/atau lembaga
Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, pengelola, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Deli Serdang, Dan Karo
4. Perpres No. 86/ 2011 Tentang dibentuk Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan
Pengembangan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda, yang selanjutnya disebut Badan
Dan Infrastruktur Selat Sunda
Pengembangan. Lembaga Pemerintah yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden
5. Perpres No. 87/ 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan BBK dilaksanakan oleh Menteri,
Rencana Tata Ruang Kawasan Gubernur, Bupati/Walikota, serta Badan Pengusahaan KPBPB
Batam, Bintan, Dan Karimun
Batam, Badan Pengusahaan KPBPB Bintan dan Badan
Pengusahaan KPBPB Karimun sesuai dengan kewenangannya
6. Perpres No. 58/ 2014 tentang RTR Pengelolaan dilaksanakan Menteri urusan pemerintahan di
Kawasan Borobudur dan Sekitarnya bidang kebudayaan, menteri/pimpinan lembaga terkait, dan
badan/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan
Kota Metropolitan MAMMINASATA yang mencakup Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi
Selatan
Terdapat lembaga SNVT (Satker Non Vertikal Tertentu) di Kementerian untuk peningkatan pelaksanaan
program-program prioritas
KONDISI
KELEMBAGAAN KEDUNGSEPUR
Kawasan
Perkotaan
Kedungsepur :
OVERVIEW
Wilayah mencakup
perkotaan 4
kabupaten dan 2
kota.
KAB. DEMAK
KAB. KENDAL
KAB. KENDAL
KOTA
SEMARANG
KAB.
GROBOGAN
KAB.
SEMARANG
KOTA
SALATIGA
Belum ada dukungan dana dari APBN untuk operasional, sehingga menjadi beban
USULAN KELEMBAGAAN
KSN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR
Lampiran surat Gubernur Jawa Tengah No. 650/009669 tentang Penyampaian Naskah
Kesepakatan dan Dukungan Prooses Penetapan Raperpres RTR Perkotaan Kedungsepur,
terutama
pada
lampiran
surat:
Bahan
Pertimbangan
Kembali
Dalam
Rangka
KSN KEDUNGSEPUR...
(Usulan Pengembangan Kelembagaan)
Usulan Bentuk
Usulan Ideal
Instansi Vertikal
Instansi VERTIKAL
Vs
Otonom
Alternatif
Kelembagaan
Lembaga Struktural
Lembaga STRUKTURAL
Vs
Lembaga Fungsional
Lembaga bersifat
PERMANEN
Pembentukan:
Lanjutan...
TUPOKSI:
Menteri
Perekonomian
Koordinator
atau
Bidang
Menteri
yang
oleh
Gubernur
dan/atau
tugas
melalui
dekonsentrasi
pembantuan,
dengan
Kota.
dari
pemerintah
provinsi
terkait
dan
dengan
Susunan Organisasi
Penanggung Jawab
Kepala Badan
Sekretariat
Anggota
Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah
Pemkab. Kendal
Pemkab. Demak
Pemkab. Semarang
Pemkab. Grobogan
Pemkot. Semarang
Pemkot. Salatiga
Penanggung Jawab :
Presiden
Kepala Badan :
Pejabat Pemerintah/ Pemerintah Daerah
Yg Ditunjuk oleh Pemerintah
Sekretariat :
Lanjutan... (Keanggotaan)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Informatika
Dinas Bina Marga
Kab. Kendal
Kab. Demak
Kab. Semarang
Kab. Grobogan
Kota Semarang
Kota Salatiga
BUPATI
BUPATI
BUPATI
BUPATI
WALIKOTA
WALIKOTA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Dinas Pekerjaan
Umum
Permukiman
Umum
Dinas
ESDM
Dinas
Pertambangan &
Perhubungan,
Energi
Komunikasi, &
Perhubungan
Komunikasi, &
Informatika
Informasi &
Informasi
Komunikasi
Biro Tata
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi, &
Informatika
Biro Tata
Pemerintahan
Biro Tata
Pemerintahan
Biro Tata
Pemerintahan
Perhubungan,
Pemerintahan
c. Fasilitasi dan Rapat Koordinasi dilaksanakan secara rutin dan/ atau dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan
SUMBER PEMBIAYAAN:
Pembiayaan untuk pengelolaan dan pembangunan di KSN Kedungsepur:
APBN;
APBD Provinsi Jawa Tengah;
APBD Kab./ kota di lingkup KSN Perkotaan; dan
Sumber-sumber dana lain yg sah.
Pembiayaan untuk penyelenggaraan badan pengelola dibebankan kepada APBN.