Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
IDRAL HAMIDI (09101027)
Pembimbing :
dr. RAHAYU SUHARMADJI, Sp.A
dr. ZULFIKRI, SP.A
dr. CHERLINA, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FKIK UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU - RSUD
BANGKINANG
2013
Anamnesis
Identitas Pasien:
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Tanggal Masuk
No MR
Keluhan Utama
: An.A
: 3 Tahun
: Laki-laki
: Bangkinang
: 15 September 2013
: 039953
: Kejang dirumah 5 menit
Sensorium
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah
: Tidak diperiksa
Nadi
: Tidak diperiksa
Pernapasan
: 32 x/menit
Suhu
: 39 0C
BB
: 11 Kg
BB/U
TB/U
Lingkar kepala
A. Kepala
Ubun-ubun besar Terbuka, tidak cekung
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
B. Thorak
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
C. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
D. Ekstrimitas
Superior
tidak ada
Inferior
E. Genitalia
Laki-laki, tidak dilakukan pemeriksaan
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: -/: -/: -/::::-
Diagnosis Kerja
Kejang Demam kompleks + bronchitis
Diagnosis Banding
a.Kejang Demam sederhana
b.Meningitis
c.Ensefalitis
Farmakologi
Pemberian infus
IVFD RL 28 tpm
Per suppositoria
Diazepam 0.5 mg/kgBB (Proris Supp)
Per oral
Diazepam 0,2 mg/kgBB (Diazepam puyer)
Paracetamol syrup 3 x 1 cth
SOAP
Klasifikasi
1. Kejang demam sederhana
2. Kejang demam kompleks
Diagnosis
1. Anamnesis
2.Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Peninjang
Penatalaksanaan Kejang
A. Fase Akut
Kejang
Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB
Boleh diulang setelah 5 menit
Kejang (Ke RS)
Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
Kejang
Fenitoin IV 10-20 mg/kgBB dengan kecepatan 1mg/kg/menit
Kejang berhenti
Lanjutkan dengan dosis 4-8 mg/kg/hari
dimulai 12 jam setelah dosis awal
B. Profilaksis
1. Profilaksis Intermiten
2.Profilaksis Rumatan
Komplikasi
Komplikasi yg paling umum dari kejang demam, adalah adanya kejang
demam berulang. Sekitar 33% anak akan mengalami kejang berulang jika
mereka demam kembali. 5
Faktor resiko berulangnya kejang pada kejang demam adalah:5
a. Riwayat kejang demam dalam keluarga.
b. Usia di bawah 12 bulan.
c. Suhu tubuh saat kejang yang rendah.
d. Cepatnya kejang setelah demam
Namun begitu, faktor terbesar adanya kejang demam berulang ini
adalah usia. Semakin muda usia anak saat mengalami kejang demam,
akan semakin besar kemungkinan mengalami kejang berulang.
Prognosis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah
dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal
pada pasien yang awalnya normal. Kejang demam dapat berulang di
kemudian hari atau dapat berkembang menjadi epilepsi di kemudian
hari.4
Faktor resiko terjadinya epilepsi di kemudian hari adalah:4
kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang
demam pertama.
Kejang demam kompleks.
Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung.
Analisa Status
Anamnesa ditemukan Pasien datang karena kejang tadi dirumah 5
menit. Kejang berlangsung 2 x, dirumah dan sesampainya di RSUD
Bangkinang, kejang berupa kelojotan diseluruh tubuh, setelah kejang
anak menangis. Demam (+), batuk (+), sesak (+), sesak nafas sejak tadi
pagi, sudah berobat di IGD tadi pagi dan sudah di asap. Hal ini sesuai
dengan gejala Kejang Demam Komplek, Kejang demam > 15 menit,
kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial, berulang atau lebih 1 kali dalam 24 jam.
Pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran composmentis kooperatif, suhu
meningkat, pemeriksaan neorologis tidak ada kelainan, tidak ada tanda
rangsang meningeal, dan tidak ada tanda peningkatan tekanan
intrakranial, tanda infeksi di luar susunan saraf pusat ini sesuai dengan
teori pemeriksaan kejang demam komplek, namun pada pemeriksaan
status generalisata ditemukan adanya Suara napas bronkial, Suara
tambahan : Ronkhi +/+, wheezing +/+.