Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Patofisiologi
Benda asing mati di hidung
Etiologi
Benda Mati (peluru, spons, biji-bijian, manik-manik,
kancing, kelereng, dan karet penghapus)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis : Foto
rontgent benda asing yang
bersifat radioopak
Diagnosis
Untuk memeriksa hidung
bagian dalam dapat
digunakan spekulum hidung
dan penlight Pada
inspeksi akan terlihat benda
asing yang terjepit dalam
hidung
Penatalaksanaan
Ekstraksi Corpus Alienum :
Pada anak anastetik topikal terkadang
anastetik umum
Untuk benda asing dengan permukaan kasar
pipih : pakai pinset (Forcep aligator)
Untuk benda bulat/permukaan licin pakai
pengait dengan ujung bengkok/tumpul/bulat
Pengait masuk hidung menyusuri atap cavum
nasi dan menyentuh nasofaring, pengait
diturunkan sedikit dan ditarik ke depan
sehingga tertarik keluar
Komplikasi
Nekrosis
Infeksi
sekunder
Aspirasi ke
dalam saluran
napas bawah
Biasanya sering
terjadi pada anakanak dan terkadang
pada dewasa
Benda mati
Benda hidup
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Diferensial Diagnosis
Impaksi serumen
Tumor
Penatalaksanaan
Pengeluaran benda asing, dapat
menggunakan berbagai metode, seperti:
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Serangga hidup :
dibunuh terlebih dahulu
sebelum dikeluarkan,
dengan menggunakan
mineral oil atau
lidokain
Pengobatan medikamentosa
setelah pengeluaran benda asing
biasanya tidak dibutuhkan.
Pengobatan diberikan apabila
terjadi infeksi atau abrasi, dengan
menggunakan tetes telinga
kombinasi antibiotik dan steroid.
Komplikasi
Abrasi liang telinga
Otitis eksterna
Ruptur membran timpani
Definisi
Adanya benda asing yang berada di saluran
napas (laring, trakea, atau bronkus)
Etiologi
Faktor personal (umur,jenis kelamin, pekerjaan,
kondisi sosial, tempat tinggal)
Kegagalan mekanisme proteksi yang normal
(tidur,kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsi)
Faktor fisik (kelainan dan penyakit neurologik)
Proses menelan yang belum sempurna pada anak
Faktor dental
Faktor kejiwaan
Faktor kecerobohan
Gejala
Stadium pertama
Stadium kedua
Stadium ketiga
gejala permulaan
yaitu batuk- batuk
hebat secara tibatiba (violent
paroxysms of
coughing)
rasa tercekik
(choking)
rasa tersumbat di
tenggorok
(gagging)
obstruksi jalan
napas yang terjadi
dengan segera
gejala stadium
permulaan diikuti
oleh interval
asimtomatis. Hal
ini karena benda
asing tersebut
tersangkut,
refleks-refleks
akan melemah
dan gejala
rangsangan akut
menghilang
telah terjadi
gejala komplikasi
dengan obstruksi,
erosi atau infeksi
sebagai akibat
reaksi terhadap
benda asing,
sehingga timbul
batuk-batuk,
hemoptisis,
pneumonia dan
abses paru
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi cervical, thorax PA/Lat
Video fluoroskopi melihat saluran napas secara
keseluruhan
Bronkogram benda asing radiolusen yg berada
di perifer pada pandangan endoskopi,serta melihat
bronkiektasis
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
gangguan keseimbangan asam basa serta tanda
infeksi
Diagnosis
Anamnesis : adanya riwayat tersedak
sesuatu, tiba-tiba timbul choking
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Corpus alienum
di laring
Corpus alienum
di trakea
Bronkoskopi
Trakeostomi
Penatalaksanaan
Corpus
alienum di
bronkus
Bronkoskopi
Servikotomi/torakotomi
Komplikasi
Asfiksia
Ateletaksis
Emphisema
Abses paru
Terima kasih