Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Rekam medik
Alamat
Agama
Masuk rumah
sakit
Rezky Anugrah
5 Bulan
Laki-laki
665304
Desa Baringin Kab Enrekang
Islam
05/11/2014
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
STATUS GENERALIS
Sakit sedang/ gizi cukup/ compos mentis
STATUS VITALIS
TD: 90/60 mmHg, N: 128 x/menit, P: 28 x/menit, S: 36,5 C
STATUS LOKALIS
Regio Abdomen:
Inspeksi : Tampak cembung, ikut gerak nafas, darm contour dan
steifung tidak ada
Auskultasi : Peristaltik ada kesan menurun
Palpasi
: Hepar dan lien sulit dinilai
Perkusi
: Timpani
Regio Anal:
I: Tampak anal dimple, fistel pada perineum
Foto Klinis
Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN
HASIL LAB.
WBC
12.0 x 10^3
RBC
4.15 x 10^6
HGB
10.1
HCT
30.0
PLT
548 x 10^3
CT/BT
7.30/2.00
Ur/Cr
8/0.27
SGOT/SGPT
35/18
GDS
94
Na/K/Cl
141/4,8/109
HBs Ag
Non Reactive
Anti HCV
Non Reactive
RESUME
Seorang bayi lelaki umur 5 bulan dengan keluhan tidak ada lubang anus
dialami sejak lahir. Bayi lahir pervaginam, ada pengeluaran feses dari
lubang di perineum. Feces warna kekuningan. Mekonium tidak ada, perut
tidak membesar dan muntah tidak ada. Bayi lahir cukup bulan secara
normal di rumah sakit dan ditolong oleh dokter. Riwayat kejang tidak ada,
riwayat sesak tidak ada. Riwayat ibu mengkonsumsi obat-obatan pada
masa kehamilan tidak ada, ibu selalu memeriksa kandungannya di bidan
secara rutin sebulan sekali. Selama hamil ibu pasien tidak pernah sakit.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada
Dari hasil pemeriksaan fisis, region anal, tampak anal dimple, fistel pada
perineum. Abdomen tampak cembung, ikut gerak nafas, darm contour
steifung tidak ada, peristaltik ada kesan normal, hepar dan lien sulit dinilai.
Pemeriksaan invertogram, kesan malformasi anorektal letak rendah.
Diagnosis
Malformasi Anorektal
Fistel Rectoperineal
Penatalaksanaan
Pendahuluan
Atresia Ani :
Embriologi Anorektal
liver,
Anatomi Anorektal
Rektum memiliki 3
buah valvula :
superior kiri, medial
kanan dan inferior
kiri.
Kedua bagiannya
dipisahkan oleh
peritoneum
reflektum dimana
bagian anterior
lebih panjang
dibanding bagian
posterior.
Arteri
hemorrhoidalis
superior
dan
medialis
(a.hemorrhoidalis medialis biasanya tidak ada pada wanita,
diganti oleh a.uterina) cabang dari a.mesenterika inferior.
2.
Sistem parasimpatik.
Etiologi
Kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit
Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah anus
kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu
atau tiga bulan
Ketidaksempurnaannya migrasi dan perkembangan struktur kolon
antara 7- 10 minggu selama perkembangan janin.
Atresia ani yang berkaitan dengan kelainan kongenital saat lahir
Faktor
kongenital
Masa embrio
Tidak sempurnanya
perkembangan kolon
Obstruksi
Anus
imperforata
Fistel
Feses tidak
keluar
Distensi abdomen
Sekuesterasi cairan
muntah
Rektouretralis
rektovesika
Rektovestibul
ar
rektovaginal
Klasifikasi
Klasifikasi menurut
Alberto Pena
Berdasarkan terapi
yang dilakukan,
perlu tidaknya
tindakan kolostomi
Manifestasi Klinis
Gejala yang menunjukan terjadinya malformasi anorektal terjadi dalam
waktu 24-48 jam.
Perut kembung
Muntah
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan perineum yang teliti .
Bayi cepat kembung antara 4-8 jam setelah lahir
Tidak ditemukan anus, kemungkinan ada fistula
Bila ada fistula pada perineum (mekoneum +)
kemungkinan letak rendah
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan malformasi anorektal
tergantung klasifikasinya.
Pada malformasi anorektal letak tinggi harus
dilakukan kolostomi terlebih dahulu.
Pada beberapa waktu lalu penanganan
malformasi anorektal menggunakan prosedur
abdominoperineal pullthrough,
tapi metode ini banyak menimbulkan inkontinen
feses dan prolaps mukosa usus yang lebih tinggi.
1.
2.
Minimal
Limited
Full PSARP
Prognosis
Pada atresia ani tanpa kelainan bawaan lainnya (bocor
jantung, kelainan pernafasan,kelainan ginjal,sindrom
down, dan lain-lain):
Prognosisnya baik. Buang air besar dan buang air kecil
akan seperti anak normal.
Jika atresia ani disertai dengan kelainan bawaan yang
lain:
Prognosisnya akan buruk, walaupun sudah dilakukan
operasi bertahap. Sering terjadi konstipasi,
inkontinensia yang berkaitan dengan syaraf di sekitar
otot rektum tidak lengkap.