Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yg
disebabkan oleh plasmodium yg
menyerang eritrosit dan ditandai dg
ditemukannya bentuk aseksual didalam
darah.
Gejala berupa :
demam, menggigil, anemia dan
splenomegali.
Infeksi malaria bisa tanpa komplikasi atau
mengalami komplikasi yg dikenal sebagai
malaria berat.
Etiologi:
Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium.
Plasmodium pd manusia menginfeksi eritrosit
dan mengalami pembiakan aseksual di
jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan
seksual terjadi pada nyamuk anofeles betina.
Plasmodium yg terdapat di Indonesia adalah
-pl.vivax
malaria tertiana (benign malaria)
-pl. falsiparum malaria tropika
(malignan malaria)
-pl. malariae dan pl. ovale sangat jarang.
Transmisi
Infeksi parasit malaria pd manusia mulai
bila nyamuk anopheles betina menggigit
manusia dan melepaskan sporozoit
kedlm pemb.darah sebagian besar
menuju hati dan sebagian kecil mati.
Didlm sel parenkim hati terjadi
perkembangan aseksual.
Setelah sel parenkim hati terinfeksi ,
terbentuk sizont hati yg bila pecah akan
mengeluarkan banyak merozoit ke
sirkulasi darah.
Patogenesis
Patogenesis malaria serebral yg pasti
sp saat ini belum jelas.
Perhatian utama dlm patogenesis
malaria berat adalah sekuestrasi eritrosit
yg berisi parasit stadium matang
kedalam mikrovaskuler organ organ vital.
Faktor lain seperti induksi sitokin TNFdan sitokin lainnya oleh toksin parasit
malaria dan produksi nitrik oksid (NO)
diduga berperan penting.
Gejala klinis
Faktor predisposisi malaria berat:
- anak balita
- wanita hamil
- daya tahan tubuh rendah, yi pd
penderita keganasan, HIV, dlm terapi
kortikosteroid.
- penduduk daerah endemis, lama
meninggalkan daerah tsb kemudian
kembali lagi.
Diagnosis
a. Adanya parasitemia
- pemeriksaan tetes darah tipis dan
tebal dg pewarnaan Giemsa.
- Pemeriksaan tetes tebal dg
pewarnaan Field.
- Quantitative Buffy Coat (QBC)
10 x lebih sensitif dr metode
konvensional.
b. Pemeriksaan CSS
Utk menyingkirkan penyebab
ensefalopati lain.
CSS jernih, tekanan kurang dari 200
mmHg, mikroskopis normal, ratio
glukosa darah dan CSS normal.
c. Pemeriksaan lain
Neuroimaging dapat menunjukkan
edema otak, infark kortikal area
hiperintens pd white matter.
Pengobatan
Secara garis besar terdiri 3 komponen :
1. Pengobatan suportif
2. Pengobatan spesifik
3. Pengobatan komplikasi
Pengobatan suportif
- menjaga keseimbaran cairan elektrolit
dan keseimbangan asam basa.
- mengatasi hipertermia.
- mengatasi anemia dg transfusi.
- mengatasi kejang dg antikonvulsan.
Pengobatan spesifik:
= artemisin
Obat pilihan pertama utk malaria berat,
ada 2
- artemether
dosis 3,2 mg/kgBB/hr pada hr 1,
dilanjutkan 1,6 mg/kgBB/hr.
Biasanya diberikan 160mg/hr
dilanjutkan 80 mg/hr selama 4 hari.
(Bila penderita bisa minum obat).
- artesunate
dosis 2,4 mg/kgBB I.V pd waktu
masuk, kmd pada jam ke 12 dan jam
ke 24, selanjutnya setiap hari sekali
sampai penderita dapat minum obat.
= Kuinin Hcl
Kuinin Hcl 25 % 500 mg (BB 50 kg)
dilarutkan dlm 500 cc D5% atau
dekstrose dlm larutan saline diberikan
selama 8 jam.
Prognosis
Tergantung dari
1. Kecepatan dan ketepatan diagnosis
dan pengobatan.
2. Kegagalan fungsi organ.
3. Kepadatan parasit.
Pada pemeriksaan hitung parasit,
semakin banyak parasit semakin buruk
prognosis.