Pembimbing: dr. M. Surya Husada, Sp.KJ ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA 2013
Depresi merupakan satu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan dan rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Gangguan depresi berat merupakan gangguan
yang sering terjadi, dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15%, kemungkinan sekitar 25% terjadi pada wanita.
Terlepas dari kultur atau negara, terdapat
prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki. Usia onset untuk gangguan depresi berat kirakira usia 40 tahun. 50% dari semua pasien, mempunyai onset antara usia 20-50 tahun.
Dasar umum untuk gangguan depresi berat
tidak diketahui, tetapi diduga faktor-faktor dibawah ini berperan: a. Faktor
Biologis b. Faktor Genetika c. Faktor Psikososial
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang
dan berat): Efek depresif, Kehilangan minat dan kegembiraan, dan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
Gejala lainnya :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Gangguan tidur Nafsu makan berkurang.
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan
tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung lama.
Timbulnya depresi dihubungkan dengan peran
beberapa neurotransmiter aminergik. Neurotransmiter yang paling banyak diteliti ialah serotonin. Konduksi impuls dapat terganggu apabila terjadi kelebihan atau kekurangan neurotransmiter di celah sinaps atau adanya gangguan sensitivitas pada reseptor neurotransmiter tersebut di post sinaps sistem saraf pusat.
Pada depresi telah di identifikasi 2 sub tipe reseptor
utama serotonin yaitu reseptor 5HT1A dan 5HT2A. Kedua reseptor inilah yang terlibat dalam mekanisme biokimiawi depresi dan memberikan respon pada semua golongan anti depresan.
a. Perasaan yang berubah-ubah
b. Kehilangan minat c. Kelelahan dan tidur d. Kecemasan dan lekas marah e. Selera makan dan berat badan meningkat f. Emosi tak terkendali g. Bunuh diri
Pedoman diagnostik untuk episode depresi
berat tanpa gejala psikotik: Semua 3 gejala utama depresi harus ada Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci
Episode depresif biasanya harus berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu, tetapi jika gejala utama amat berat dan beronset cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Pedoman diagnostik untuk episode depresif
berat dengan gejala psikotik Episode depresif berat yang memiliki kriteria tanpa gejala psikotik tersebut diatas; Diseratai waham, halusinasi, atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju stupor.
Dalam menegakkan suatu gangguan
depresi, diagnosis lain perlu dipikirkan, seperti adanya gangguan organik, intoksikasi atau ketergantungan zat dan abstinensia, distimia, siklotimia, gangguan kepribadian, berkabung dan gangguan penyesuaian.
Mekanisme terjadinya obat anti depresi
adalah : Menghambat reuptake aminergic neurotransmitter Menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase