Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berat
Oleh:
dr Edi Syahputra Hasibuan, SpKF, MHKes
LATAR BELAKANG
Kasus Teluk Minamata Jepang
(1953-1960)
Kasus warga Teluk Buyat, Desa
Ratatotok
Munir, SH, aktivis HAM
Indonesia, tewas dalam
penerbangan
Jakarta-Amsterdam,
TUJUAN
Menjelaskan definisi dan klasifikasi
logam berat
Menjelaskan patofisiologi keracunan
logam berat
Menjelaskan metode pemeriksaan
logam berat
Menjelaskan aspek medikolegal
keracunan logam berat.
DEFINISI
Racun
racun substansi kimia, yang
dalam jumlah relatif kecil, tetapi
dengan dosis toksis, bila masuk
atau mengenai tubuh, tanpa
kekuatan mekanis, tetapi hanya
dengan kekuatan daya kimianya,
akan menimbulkan efek yang
besar, yang dapat menyebabkan
sakit, bahkan kematian.
DEFINISI
Racun masuk ke tubuh melalui :
Melalui mulut (peroral / ingesti).
Melalui saluran pernafasan (inhalasi)
Melalui suntikan (parenteral, injeksi)
Melalui kulit yang sehat / intak atau
kulit yang sakit.
Melalui dubur atau vagina (perektal
atau pervaginal) (Idris, 1985)
DEFINISI
Logam Berat
unsur-unsur kimia dengan:
bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm
terletak di sudut kanan bawah sistem
periodik (Sistem periodik unsur)
mempunyai afinitas yang tinggi
terhadap unsur S
bernomor atom 22 sampai 92 dari
perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977).
DEFINISI
Sifat-sifat logam berat (PPLHIPB,1997;Sutamihardja dkk,1982):
Sulit didegradasi, sehingga mudah
terakumulasi dalam lingkungan perairan
dan keberadaannya secara alami sulit
terurai (dihilangkan)
Dapat terakumulasi dalam organisme
termasuk kerang dan ikan, dan akan
membahayakan kesehatan manusia
yang mengkomsumsi organisme tersebut
Mudah terakumulasi di sedimen,
sehingga konsentrasinya selalu lebih
tinggi dari konsentrasi logam dalam air.
Analitikal toksikologi
Analitikal toksikologi meliputi
isolasi, deteksi, dan penentuan
jumlah zat yang bukan merupakan
komponen normal dalam material
biologis yang didapatkan dalam
otopsi
Guna toksikologi adalah menolong
menentukan sebab kematian
MERKURI
Raksa
Hidrargerum (Hg)
Quicksilver
MERKURI: Sifat
MERKURI: Sumber
Sumber pencemaran merkuri:
Konsumsi makanan
Penguapan merkuri cair
Penggunaan merkuri-perak
amalgam untuk menambal gigi
Penyerapan lewat kulit
MERKURI:
Patofisiologi
Absorbsi
elemental merkuri: sekitar 80% diabsorbsi ketika dihirup,
namun kurang dari 1% merkuri yang diserap bila merkuri
cair tertelan.
metilmerkuri: tidak bergantung pada jalan masuk,
darimanapun tempat masuknya (saluran cerna, saluran
napas, kulit) , 95% akan diserap oleh tubuh
MERKURI: Gejala
Akut
inhalasi uap merkuri secara akut
Pneumonitis interstitial akut,
bronkhitis, dan bronkiolitis
Jika konsentrasi uap merkuri cukup
tinggi, dada terasa berat, nyeri dada,
kesulitan bernapas, batuk.
ingesti gejala rasa logam, mual, nyeri
abdomen, muntah, diare, nyeri kepala
dan kadang-kadang albuminuria.
MERKURI: Gejala
Kronik
MERKURI:
Pemeriksaan
Penunjang
Reinsch test
memancing logam-logam dari
campuran :
Logam Cu untuk memancing
logam As dan Hg.
Logam Fe untuk memancing
logam Cu.
Arsen
poudre de succession,
"bubuk warisan
King of poison, and poison of kings
ARSEN: Sifat
Simbol
As
Nomor atom
33
Berat Atom
74,9216 (Publikasi Lexicon)
Berat jenis (bentuk kristal 74,91 (Publikasi Hervey B. Elkins PhD)
hitam)
5,7 g/cc
Valensi
3 dan 5
Titik lebur
814 C / 149 F
Titik sublimasi
614 C / 113 C (Publikasi Lexicon)
615 C (Publikasi Hervey B. Elkins PhD)
AsH3; As2O3; AsCl3, arsenites; arsenates
Senyawa-senyawa
berbahaya
Senyawa-senyawa
tak Arsenic; As2S3
berbahaya
M.A.C.
0,25 mg/m3 udara (untuk As3O3 1 mg / 1
liter urin.
ARSEN: Sumber
Arsenopyrite
Coloring agent
Pengawet kayu
insektisida
obat-obatan
Arsphenamine , Neosalvarsan
semikonduktor
ARSEN : Patofisiologi
Absorbsi
Distribusi
Biotransformasi
Ekskresi
ARSEN : Patofisiologi
Metabolisme
Mekanisme keracunan
Efek lokal
Efek sistemik
anoreksia,
gangguan pencernaan yang ringan,
sedikit demam,
pucat, lemah, peradangan catarrhal pada hidung,
tenggorokan, konjungtiva dan laring seperti pada infeksi
coryza;
stomatitis dan salivasi
Gangguan kulit eritrema, eczema, pigmentasi (arsenic
melanosis), keratosis (terutama pada telapak tangan dan
kaki), bersisik dan desquamasi, kuku rapuh, rambut dan
kuku rontok dan oedema subkutan yang lokal.
Gejala kerusakan ginjal
pembesaran hepar dengan ikterus , pruritus dan dapat
menjadi sirosis dan asites.
Komplikasi jantung
ARSEN:
Metode
Pemeriksaan
Penunjang
Reinsch test
Marsh Test
Metoda Gutzeit
Sanger Black Test (modifikasi Gutzeit)
ARSEN:
Pemeriksaan
Penunjang
Hasil pemeriksaan:
Pada keracunan akut
Air seni : terdapat darah dan protein.
Darah : terutama pada kasus-kasus
yang fatal; konsentrasi arsen 0,1 1,5
mg/100 gr.
ARSEN: Therapi
ARSEN: Pencegahan
Timbal
Timah Hitam
Plumbum
Lead
TIMBAL: Sifat
Salah satu golongan logam mulia
yang bersifat amfoter larut dalam
asam maupun basa
Mudah menguap inhalasi,
mudah larut dalam lemak
dapat diabsorbsi melalui
persentuhan dengan kulit.
TIMBAL : Sumber
Ocupational
Non Ocupational
TIMBAL :
Patofisiologi
timbal akan diabsorbsi melalui saluran
pernapasan, traktus gastrointestinal, dan
persentuhan kulit.
timbal beredar keseluruh tubuh, dan terjadi
toksisitas.
Pada tokissitas kronis dapat terjadi akumulasi
pada:
Tulang (80% - 85%) radioopaque, lead lines
Darah (5% - 10%) peningkatan zinc-protoporfirin
ataupun free eritrocyte protoporfirin,
Jaringan lunak/soft tissue (sisanya)
hiperpigmentasi ginggiva dan gigi
TIMBAL : Gambaran
Klinis
Sistem pencernaan
Darah
Dewasa :
sakit kepala, demensia, parestesia, nyeri otot
dan fatique, kejang dan turunnya kesadaran sampai dengan
koma.
Anak-anak
:
ensefalopati, psikosis, penurunan
IQ dan perkembangan psikomotor,
kejang-kejang sampai
dengan koma.
Gangguan ginjal
Gangguan hati
rasa sangat haus dan rasa logam, mual dan muntah,, kolik yang
hebat, diare, feses hitam.
TIMBAL :
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan rontgen
TIMBAL : Therapi
Keracunan Pb akut :
Intoksikasi Pb kronis
KESIMPULAN
SARAN
Perlu dikaji lebih lanjut apakah
keracunan logam berat tersebut
dikarenakan dari keberadaannya
yang secara normal memang ada di
alam, atau karena pencemaran dari
industri.
Perlu pengkajian lebih lanjut
mengenai aspek medikolegal dari
keracunan logam berat.