Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Andriany Chairunnisa
030.11.026
Klasifikasi Leukemia
Limfoblastik
(LLA)
Akut
Myeloblastik
(LMA)
Leukemia
Kronik
Limfositik
(LLK)
Granulositik
(LGK)
Epidemiologi
Pria : Wanita (2:1)
LLA: - 75% pasien berusia kurang dari 15
tahun, insidensi puncak usia 3-5 tahun
LMA: - Lebih sering ditemukan pada dewasa
(85%) dari pada anak (15%), insidensi
puncak usia di atas 65 tahun
LLK:- Usia rerata pasien saat diagnosis 65
tahun, hanya 10-15% kurang dari 50 tahun
LGK: -20% dari semua leukemia ada
dewasa, pada umumnya menyerang usia
40-50 tahun
Etiologi
Leukemia tidak disebabkan oleh penyebab
tunggal, tetapi gabungan dari faktor resiko
antara lain:
- Terinfeksi Virus: HTLV-1 (human T-cell
lymphotropic virus type 1)
- Faktor Genetik
- Kelainan herediter: sindome down
- Radiasi: kemoterapi
- Zat Kimia: benzen, arsen, alkohol
Sindroma sumsum
tulang: anemia,
leukopenia,
trombositopenia
Proses
diferensiasi
terhenti
pada sel
muda
(blast)
Akumulasi
sel blast di
sumsum
tulang
Gangguan
hematopoiesis
normal
Manifestasi Klinis
M-1
Diagnosis
M-2
M-3
M-4
M-5
M-6
M-7
Terapi LMA
1. Kemoterapi fase induksi:
- Regimen kemoterapi intensif yang bertujuan untuk mengeradikasi sel-sel leukemik
secara maksimal hingga tercapai remisi komplit
- Dikatakan remisi komplit bila sel-sel darah di darah tepi kembali normal serta
pulihnya populasi sel di sumsum tulang, tercapainya sel blast <5%
KOMBINASI 7+3
- Sitarabin 100mg/m2 diberikan secara infus kontinyu selama 7 hari
- Daunorubisin 45-60 mg/m 2/ hari. i.v selama 3 hari
- Bila diberikan terapi tunggal, 30-40% mencapai remisi komplit.
- Bila diberikan kombinasi, 60% akan mencapai remisi komplit.
2. Kemoterapi fase konsolidasi
- Terapi ini dilakukan bila telah tercapainya remisi komplit, bertujuan untuk mencegah
kekambuhan, dengan menggunakan obat dengan jenis dan dosis yang sama atau
lebih besar dari dari dosis yang digunakan pada fase induksi
3. Terapi Suportif
- Pada umumnya pasien akan mengalami periode aplasia pasca terapi induksi,
sehingga pasien sangat rentan terhadap infeksi dan perdarahan. Pengunaan
antibiotika dan transfusi komponen darah diperlukan
2. Transplantasi sel stem hematopoetik
Fase Akselerasi
-Merupakan tahapan
akhir dari perjalanan
penyakit pada LGK
- Manifestasi seperti
leukemia akut
dengan progresifitas
yang cepat
-Tanpa pengobatan
adekuat,
kelangsungan hidup
berkisar antara 1-2
bulan
Penatalaksanaan LGK
Tujuan terapi adalah untuk mencapai remisi lengkap, baik remisi hematologi,
remisi sitogenetik, maupun remisi biomolekular.
1.
Gambaran Klinis
Akumulasi sel limfoblas ganas di sumsum tulang
menyebabkan kurangnya sel-sel normal di darah perifer dan
gejala klinis berhubungan dengan anemia, infeksi, dan
perdarahan
Gambaran Laboratorium
1. Hitung darah lengkap:
- Jumlah leukosit normal/meningkat/rendah, anemia,
trombositopenia
- Proporsi sel blas bervariasi dari 0-100%.
2. Aspirasi dan Biopsi sumsum tulang
- Hiperselular dengan limfoblas yang sangat banyak, lebih dari
90% sel berinti pada LLA dewasa.
3. Sitokimia
- Gambaran ADT kadang sulit dibedakan dari LMA, tetapi pada
Pewarnaan sudan black dan mieloperoksidase akan memberikan
hasil yang negatif pada LLA
- Pewarnaan fosfatase asam akan positif pada limfosit T,
sedangkan pewarnaan periodif acid schif(PAS) akan positif pada
limfosit B
4. Imunofenotip (dengan flow cytometry) dengan menggunakan
reagen antibodi terhadap sel prekursor B, sel T, dan sel B
5. Sitogenetik
Untuk melihat translokasi, dan kelainan kromosom
Terapi
Induksi Remisi
Bertujuan untuk eradikasi sel leukemia yang dapat dideteksi secara
morfologi dalam darah dan sumsum tulang dan kembalinya
hematopoiesis normal
- Vinkristin 1,5 mg/m2 IV hari 1 (max 2 mg)
- Daunorubisin 30 mg/m2 IV, hari 1, 2, 14, 21, 28
- Prednison 40 mg/m2 PO, hari 1-28 lalu tappering off 2 minggu
- L-asparaginase 10.000 U/M2 IV diberikan pada saat mendekati
remisi komplit
2. Pencegahan infiltrasi ke SSP
- radiasi kranial 2400 rad dalam dosis terbagi 200rad/kali)
- Metotreksat intratekal 10 mg/m2, 2 kali seminggu sebanyak 5
dosis
3. Pemeliharaan
- 6mp 70-90 mg/m2 PO tiap minggu
- Metotreksat 15 mg/m2 PO tiap minggu
- Diteruskan sampai 3 tahun, dilanjutkan dengan pemeriksaan apus
sumsum tulang, cairan spinal, biopsi testis
1.
Manifestasi Klinis:
- Limfadenopati generalisata
- Penurunan berat badan
- rasa lelah
- Nafsu makan menurun
- Demam
- Keringat malam
- Splenomegali
- Hepatomegali
TERIMA KASIH