Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya
menyerap ion H+ menyerap ion S2-
C. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap
partikel atau ion atau senyawa yang lain sehingga koloid dapat bermuatan listrik.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi
yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+ .
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.
D. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi
a. secara Mekanik
seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan
b. secara kimia
seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
c. Cottrell
pengendapan koloid menggunakan arus listrik
b. Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap
medium pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
F. Dialisis
adalah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu (pemurnian koloid). Dialisis
yang dipercepat dengan arus listrik disebut elektrodialisis.
G. Elektroforesis
adalah partikel koloid yang mempunyai muatan, sehingga dalam medan listrik
akan bergerak menuju elektrode. Partikel koloid yang bermuatan positif akan
menuju kutub negatif dan sebaliknya, dan terjadi penetralan, akibatnya koloid akan
menggumpal.
H. Koloid pelindung
adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. Contoh :
sabun sebagai pengemulsi air dengan minyak, kasein sebagai pengemulsi air dan
lemak dalam susu.
Pembuatan koLoid
A. Cara Kondensasi
Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Kondensasi
Prinsip: Partikel --------- Partikel
Molekular Koloid
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:
1. Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian
dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.
3. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
4. Cara Homogenisasi
Cara ini mirip dengan cara mekanik. Cara ini digunakan untuk
membuat emulsi dengan mesin homogenisasi.
pengeLompokan sistem
koloid
Sistem Koloid Fase Padat – Cair ( sol )
Sistem koloid fase padat-cair disebut sol.Sol terbentuk dari fase terdispersi
berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan.Sol yang memadat disebut
gel.Berikut contoh – contoh sistem koloid fase padat – cair
- Agar – agar
Padatan agar –agar yang terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan
sistem koloid yang disebut sol.Jika konsentrasi agar – agar rendahpada
keasaan dingin,sol ini akan tetap berwujud cair.sebaliknya jika konsentrasi
agar – agar tinggi pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku.Keadaan
seperti ini disebut gel
- Pektin
Pektin adalah tepung yang diperoleh dari buah pepaya muda,apel, dan kulit
jeruk.Jika pektin didispersikan dalam air , terbentuk suatu sol yang kemudian
memadat sehingga membentuk gel.
- Gelatin
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau atau kaki
binatang, misalnya sapi.Jika gelatin didispersikan dalam air, terbentuk suatu sol
yang memadat dan membentuk gel.Gelatin banyak digunakan untuk pembuatan
cangkul kapsul.Agar – agar , pektin , dan gelatin juga digunakan dalam
pembuatan makanan seperti jelly atau permen kenyal.
- Cairan Kanji
Tepung kanji yang dilarutkan dalam air dingin akan membentuk suatu
suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi
tepung kanji cukup tinggi , sol tersebut akan memadat sehingga
membentuk gel.suatu gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap
medium pendispersi sehingga fase terdispersi mengembang , memadat ,
dan menjadi kaku e.Air Sungai ( tanah terdispersi dalam medium air )
- Cat tembok dan tinta( zat warna terdispersi dalam medium air )
- Cat kayu dan cat besi ( zat warna terdispersi dalam pelarut organik )