Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BUERGER'S DISEASE
(Tromboangitis Obliterans)
Oleh: Bunga Tri Amanda (2011730017)
Pembimbing: dr.Maya Sofa, Sp.B
Identitas Pasien
Nama
: Tn. A
Umur
: 34 tahun
No. RM
: 7489xx
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Kp.Jamaras 02/08,
Desa Sarampad, Kec.Cigeunang,
Cianjur
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
MRS
: 14-06-2016
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri pada jari ke 2 dan 5 kaki kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan nyeri
pada jari 2 dan 5 kaki kiri yang dirasakan sejak 8 bulan
SMRS. Awalnya pasien mengaku nyeri hanya pada ujung
ibu jari kaki kiri karena terdapat luka, awalnya berupa luka
pada ujung jari, berwarna kemerahan kemudian perlahan
luka menyebar ke seluruh ibu jari kaki kiri, warna berubah
menjadi kekuningan dan kehitaman. Saat ini, ibu jari kaki
kiri dirasakan pasien baal dan tidak ada rasa nyeri, namun
luka kemudian muncul pada ujung jari kaki 2 dan 5 kaki
kiri. Nyeri dirasakan pasien terutama saat beristirahat
pada malam hari. Saat ini, nyeri dirasakan pasien menetap
dan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri juga dirasakan pasien
pada pertengahan tungkai bawah bagian depan, awalnya
terdapat benjolan berisi nanah, kemudian pasien
menggaruk benjolan tersebut karena dirasakan gatal,
benjolan tersebut menjadi pecah dan luka.
Status Generalis
Kepala
: normocephal
Mata
: Pupil bulat isokor 3mm, Kornea jernih, Refleks cahaya +/
+,
Gerakan bola mata kesegala arah +/+, Conjunctiva anemis -/-,
Sklera
ikterik -/ Telinga
: Bentuk normal, liang telinga lapang, serumen - / Hidung
: Bentuk normal, sekret - / -, krepitasi - / Mulut
: Bentuk normal, bibir kering, sianosis tidak ada, Faring
tidak
hiperemis
Leher
: Bentuk normal, Kelenjar Getah Bening tidak teraba
membesar, tidak teraba adanya benjolan
Thorax
Inspeksi
: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi
: Fremitus taktil paru kanan sama dengan paru kiri
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler + / +, ronkhi - / -, wheezing - / -
Jantung
Inspeksi : Tampak pulsasi ictus cordis pada ICS V
parasternal sinistra
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS V parasternal
sinistra
Perkusi : Redup, batas jantung normal
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II regular murni,
Murmur -/-, Gallop -/ Abdomen
Inspeksi : datar, tidak tampak adanya kelainan
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, tidak
ada nyeri tekan dan
nyeri lepas
Perkusi : timpani
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Ekstremitas
: Gerakan bebas, akral hangat,
Capillary Refill Time < 2 detik
Status Lokalis
Inspeksi: tampak digiti I
pedis sinistra berwarna
kehitaman, pangkal digiti I
pedis
sinistra
masih
berwarna
kemerahan.
Tampak adanya luka yang
sudah
menghitam.
Tampak adanya luka pada
ujung digiti II dan V pedis
sinistra berukuran 1x1
cm, berwarna kekuningan,
pus (+), darah (-). Tampak
ulkus berukuran 3x2 cm,
pus (+), darah (-)
Palpasi: nyeri tekan pada
digiti II dan V pedis
sinistra, digiti I terasa
dingin, pulsasi digiti I (-)
Laboratorium (14-06-2016)
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
CHCM
CH
MCHC
RDW-CV
HDW
MPV
Differential
Neutrofil %
Limfosit %
Monosit %
Eosinofil %
Basofil %
LUC %
Hasil
Nilai Rujukan
13.9 g/dL
38.7 %
12.8 103/uL
4.63 106/uL
640 103/uL
83.4 fL
30 pg
37 g/dL
31 pg
36 %
11.8 %
2.9 g/dL
7.3 fL
71.5 %
16.2 %
8.9 %
1.3 %
0.40 %
1.8 %
40 - 70 %
26 - 36 %
3.4 - 9 %
0-7%
0 - 0.2 %
0-4%
33 - 37 %
10 - 15 %
2.2 - 3.2 g/dL
8 - 12 fL
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Absolut
Neutrofil %
Limfosit %
Monosit %
Eosinofil %
Basofil %
LUC %
Hasil
Nilai Rujukan
9.03 103/uL
2.05 103/uL
1.12 103/uL
0.2 103/uL
0.05 103/uL
0.23 103/uL
27 U/L
25 U/L
< 40 U/L
< 42 U/L
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
SGOT
SGPT
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Elektrolit
Natrium
Kalium
Calcium
10.4 mg%
0.5 mg%
10 - 50 mg%
0.5 - 1.1 mg%
126.1 mEq/L
4.74 mEq/L
1.13 mmol/L
Glukosa Darah
Gula Darah Sewaktu
Glukosa Darah Puasa
Glukosa Darah 2 jam PP
158 mg%
98 mg%
106 mg/dL
74 - 106 mg%
70 - 110 mg%
< 145 mg/dL
HBsAg
Non reactive
Non reactive
Diagnosis Kerja
Gangren digiti I pedis sinistra ec Buerger disease
Terapi:
Ceftriaxone 1x1 gr
Ketorolac 2x30 mg
Infus RL
Rencana tindakan
Amputasi digiti I pedis sinistra
Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanastionam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
BUERGER DISEASE
Definisi
Buerger Disease atau Tromboangitiis obliterans
adalah penyakit oklusif kronik pada arteri dan
vena berukuran kecil dan sedang (Sylvia)
Suatu penyakit tersendiri yang sering menyebabkan
insufisiensi vaskular, ditandai dengan peradangan
akut dan kronik segmental yang menimbulkan
trombosis di arteri kecil sampai sedang (Robbin
Kumar)
Epidemiologi
12-20 kasus per 100.000 penduduk
Perokok berat
Pria : wanita = 3 : 1
rata-rata usia 20 - 45 tahun
Etiologi
Perokok berat, mulai usia muda. Rokok :
Toksisitas endotel atau hipersensisitivitas
Genetik : HLA-A9 dan HLA-B5 (suatu predisposisi
genetik tanpa mutasi langsung)
Manifestasi Klinis
1) Nyeri yang bermacam-macam tingkatannya :
Patofisiologi
Kriteria Diagnostik
1. Adanya tanda (sign) insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gangren yang sukar sembuh
5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah
6. Tidak ada tanda (sign) arterosklerosis di tempat lain
7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
Sebagian besar pasien (70-80%) yang menderita penyakit
Buerger mengalami nyeri iskemik bagian distal saat
istirahat dan atau ulkus iskemik pada tumit, kaki atau
jari-jari kaki.
Diagnosis Banding
Penyakit Buerger harus dibedakan dari
penyakit oklusi arteri kronik aterosklerotik.
Keadaan ini jarang mengenai ekstremitas
atas.
Penyakit
oklusi
aterosklerotik
diabetes timbul dalam distribusi yang
sama seperti Tromboangitis Obliterans,
tetapi
neuropati
penyerta
biasanya
menghalangi perkembangan klaudikasi
kaki.
Px Penunjang
Pengujian yang direkomendasikan untuk mendiagnosis
penyebab terjadinya vaskulitis termasuk didalamnya
adalah
1) Pemeriksaaan darah lengkap; uji fungsi hati;
determinasi
konsentrasi
serum
kreatinin,
peningkatan kadar gula darah dan angka sedimen,
pengujian antibody antinuclear, faktor rematoid,
tanda (sign)-tanda (sign) serologi pada CREST
(calcinosis cutis, Raynaud phenomenon, sklerodaktili
and telangiektasis) sindrom dan scleroderma dan
screening untuk hiperkoagulasi, screening ini
meliputi pemeriksaan antibodi antifosfolipid dan
homocystein pada pasien buerger sangat dianjurkan.
3)
4)
6)
a.
Doppler
MRI, CT Scan
Allen Test
Anda membuat kepalan ketat, yang memaksa
darah keluar dari tangan Anda.
b. Dokter Anda menekan pada arteri di setiap sisi
pergelangan tangan Anda untuk memperlambat
aliran darah kembali ke tangan Anda, membuat
tangan Anda kehilangan warna normal.
c. Selanjutnya, Anda membuka tangan Anda dan
dokter Anda melepaskan tekanan pada salah
satu arteri, kemudian yang lain.
Seberapa cepat kembali ke warna tangan
Anda dapat memberikan indikasi umum tentang
kesehatan arteri Anda (<7 detik) . Aliran darah
yang lambat ke tangan Anda mungkin
menunjukkan masalah, seperti penyakit Buerger.
Terapi
1) Edukasi
2) Vasodilator
3) Antibiotik
4) Revaskularisasi
5) Hidarilah amputasi jika
memungkinkan, tetapi, jika
dibutuhkan, lakukanlah operasi
dengan cara menyelamatkan tungkai
kaki sebanyak mungkin
Prognosis
Pada pasien yang berhenti merokok, 94%
pasien tidak perlu mengalami amputasi, apalagi
pada pasien yang berhenti merokok sebelum terjadi
gangren, angka kejadian amputasi mendekati 0%.
Berbeda sekali dengan pasien yang tetap
merokok, sekitar 43% dari mereka berpeluang
harus diamputasi selama periode waktu 7 sampai 8
tahun kemudian, bahkan pada mereka harus
dilakukan multiple amputasi. Pada pasien ini selain
umumnya dibutuhkan amputasi tungkai, pasien
juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada saat
berjalan) atau fenomena raynauds walaupun sudah
benar-benar berhenti mengkonsumi tembakau.