Вы находитесь на странице: 1из 35

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

PERIODE 13 MEI 2013 21 JULI 2013


RSUD CIANJUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013

DEFINISI
BPH Pembesaran kelenjar prostat
yang bersifat jinak yang hanya timbul
pada laki-laki yang biasanya pada usia
pertengahan atau lanjut.
Pada usia 40 tahun, seorang pria
mempunyai kemungkinan terkena BPH
sebesar 25%. Pada usia 60-70 tahun,
kemungkinan menjadi 50%. Dan pada
usia diatas 80 tahun, akan menjadi
Joseph C. Presti, Jr., MD, Smiths General Urology, in Neoplasm of
90%.
The
Prostate Gland. 15 edition. USA : Lange Medical
th

Books/McGraw-Hill Company, 2000. Pg.399-406.

EMBRIOLOGY
Tahapan Pembentukan Prostat :
Testosteron janin merangsang mesenkim
sinus urogenital melalui reseptor
androgen
Mesenkim sinus urogenital beraksi pada
epitel diatasnya untuk merangsang
proliferasi sel
Epitel sinus urogenital kemudian
membentuk sumber duktus prostat,
tunas (bakal) epitel prostat.
Tunas prostat kemudian tumbuh menjadi
mesenkim sinus urogenital

UNSW Embriology, Categories of Genital, Prostate, Subject of Prostate


development Overview. This page was last modified on 16 September 2012, at
08:24 by Dr Mark Hill, downloaded from
http://php.med.unsw.edu.au./embryology/index.php/title=prostate_development on
May 14th 2013.

Anatomi
Kelenjar prostate adalah suatu kelenjar fibromuscular
yang melingkar Bledder neck dan bagian proksimal uretra.
Berat kelenjar prostat pada orang dewasa kira-kira 20
gram dengan ukuran rata-rata : panjang 3,4 cm, lebar 4,4
cm, tebal 2,6 cm.
Secara embriologis terdiri dari 5 lobus yaitu lobus medius
1 buah, lobus anterior 1 buah, lobus posterior 1 buah,
lobus lateral 2 buah. Selama perkembangannya lobus
medius, lobus anterior dan lobus posterior akan menjadi
satu disebut lobus medius. Pada penampang lobus medius
kadang-kadang tidak tampak karena terlalu kecil dan
lobus ini tampak homogen berwarna abu-abu, dengan
kista kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut
kelenjar prostat

ANATOMI
Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa.
Di luar capsula terdapat selubung fibrosa yang
merupakan bagian lapisan visceral fascia
pelvis.
Prostat yang berbentuk kerucut mempunyai
basis prostatae yang terletak di superior dan
berhadapan dengan collum vesicae dan apex
prostatae yang terletak di inferior dan
berhadapan dengan diaphragm urogenitale.
Kedua ductus ejaculatorius menembus bagian
atas facies posterior prostatae untuk bermuara
ke urethra pars prostatica pada pinggir lateral
utriculus prostaticus.
Snell, Richard S. Clinical Anatomy For Medical Students 6th edition in cavitas
Pelvis Part II.Lippincot William & Wilkins Inc. 2006. USA. Pg.350-352.

WebMD, Mens Health, Human Anatomy section, topic of Prostate Gland, Subject of Prostate Picture,
Definition, Function, Condition, Test, and Treatment. Last reviewed Reviewed on April 28, 2010 by
WebMD, downloaded from http://men.webmd.com/picture-of-the-prostate on May 14th 2013.

Kelenjar prostat yang


jumlahnya banyak
tertanam di dalam
campuran otot polos dan
jaringan ikat, dan
ductusnya bermuara ke
urethra pars prostatica.

BPH terutama
terjadi di zona
transisi kelenjar
prostat.
BPH adalah pertumbuhan
lokal nodul dari berbagai
kombinasi sel glandular
dan proliferasi sel stroma
yang berlebihan.
Zona transisional :
Merupakan bagian
terkecil dari prostat,
yaitu kurang lebih 5%
tetapi dapat melebar
bersama jaringan stroma
fibromuskular anterior
menjadi benign prostat
hyperplasia (BPH)

Epidemiologi
BPH merupakan tumor jinak yang paling sering pada
laki-laki dan insidennya berdasarkan dari umur.
20% Pada Laki-laki usia 41-50 tahun
50% Pada laki-laki usia 51-60 tahun
> 90% Pada laki-laki usia > 80 tahun
Pada umur 55 tahun, kira-kira sebanyak 25%
pria mengeluhkan gejala voiding symptoms.
Pada umur 75 tahun, 50% dari pria mengeluhkan
penurunan dari pancaran dan jumlah dari
pembuangan urin
Joseph C. Presti, Jr., MD, Smiths General Urology, in Neoplasm of The Prostate Gland.
15th edition. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill Company, 2000. Pg.399-406.

Etiologi
Terdapat 2 faktor yang erat kaitannya dengan BPH yaitu;
Peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses
aging (menjadi tua) (McConnell, 1995).

Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya


hiperplasia prostat adalah :
1) Teori dihidrotestoteron,
2) Adanya ketidakseimbangan antara estrogen dan
testosteron,
3) Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat,
4) Berkurangnya kematian sel (apoptosis) dan
5) Teori stem sel
Joseph C. Presti, Jr., MD, Smiths General Urology, in Neoplasm of The Prostate Gland. 15 th
edition. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill Company, 2000. Pg.399-406.

Lower
Urinary
tract
symptom
(LUTS)

Gambaran Klinis
Obstruksi : otot detrusor gagal berkontraksi
dengan cukup kuat.
Menunggu pada permulaan miksi
Pancaran miksi terputus-putus (intermitten)
Rasa tidak puas sehabis miksi
Urin menetes pada akhir miksi (terminal
dribling)
pancaran urin jadi lemah.

lanjutan
Iritasi : Pada pembesaran prostat
menyebabkan rangsangan pada kandung
kemih, sehingga kandung kemih sering
berkontraksi meskipun belum penuh.

Urgensi
Nocturia
Bertambahnya frekuensi miksi
Disuria

LUTS (Lower urinary


tract symptoms)
Obstruksi

Iritasi

Hesitansi

Frekuensi (Anyanganyangan)

Pancaran Miksi Lemah

Nokturia

Intermitensi (Kencing tiba-tiba


berhenti dan lancar kembali)
Miksi Tidak Puas
Menetes setelah miksi

(Sering

kencing

malam hari)
Urgensi (Merasa ingin kencing
yang tidak bisa ditahan)
Disuria ( Rasa tidak enak saat
kencing)

Sistem skoring I-PSS terdiri atas tujuh


pertanyaan yang berhubungan dengan
keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan
yang berhubungan dengan kualitas hidup
pasien.
Setiap pertanyaan yang berhubungan
dengan keluhan miksi diberi nilai 0 sampai
dengan 5,
sedangkan keluhan yang menyangkut
kualitas hidup pasien diberi nilai dari 1
hingga 7.

Alur Diagnosis
1.Anamnesis : Gejala obstruktif dan gejala
iritatif
2.Pemeriksaan fisik : Terutama colok dubur ;
hiperplasia prostat teraba sebagai prostat
yang membesar, konsistensi kenyal,
permukaan rata, asimetri dan menonjol ke
dalam rektum. Semakin berat derajat
hiperplasia prostat batas atas semakin sulit
untuk diraba.

Lanjutan
3.Pemeriksaan laboratorium : Berperan dalam
menentukan ada tidaknya komplikasi.
4.Pemeriksaan pencitraan : Pada pielografi
intravena terlihat adanya lesi defek isian
kontras pada dasar kandung kemih atau
ujung distal ureter membelok ke atas
berbentuk seperti mata kail. Dengan trans
rectal ultra sonography (TRUS), dapat
terlihat prostat yang membesar.

Lanjutan
5.Uroflowmetri : Tampak laju pancaran urin
berkurang.
6.Mengukur volume residu urin : Pada
hiperplasia prostat terdapat volume residu
urin yang meningkat sesuai dengan
beratnya obstruksi (lebih dari 150 ml
dianggap sebagai batas indikasi untuk
melakukan intervensi).

Derajat BPH berdasarkan


gambaran klinis dan
tatalaksana
Derajat
Colok dubur
Sisa volume
Penatalaksanaan
urin
I

Penonjolan prostat,
batas atas mudah
di raba

> 50 ml

Konservatif

II

Penonjolan prostat
jelas batas atas
dapat dicapai

50-100 ml

Pembedahan
(transuretra
resection)

III

Batas atas prostat


tidak dapat di raba

> 100 ml

Reseksi endoskopik,
bila prostat cukup
besar
pembedahan
terbuka

IV

Retensi urin
total

Membebaskan
penderita dari
retensi urin
(kateter), terapi
definitif ( TUR atau

Pemeriksaan
Fisik umum :
-Pria usia cukup lanjut
-Tanda-tanda vital
Fisik urologis
-Ginjal : Palpasi bimanual
-Buli-buli :

Inspeksi : menonjol ; retensio urine


palpasi : ballotement ; retensio urine

-Genetalia : uretra, testis, epididimis


-Colok dubur

Pemeriksaan
laboratorium
Darah lengkap
Urine lengkap, biakan kuman
Faal ginjal
Faal hati
Gula darah
PSA

Pemeriksaan colok
dubur

Syarat : buli-buli kosong / dikosongkan


Tujuan :
1. Menentukan konsistensi prostat
2. Menentukan besar prostat
- akurasi rendah
- perlu pengalaman
- faktor subyektif pemeriksa
- dapat membesar intravesikal

3. Menentukan sistem sarraf unit vesikouretra


- tonus sfingter ani : tdk terasa longgar pada jari
- bulbocavernosa refleks +

Pemeriksaan Imaging
1. ULTRASONOGRAFI
A. Konsistensi
Hipoekoik : curiga keganasan
Shadowing : batu prostat

B. Volume Prostat

0.52 X d1 X d2 X d3 ml
d1 : transversal
d2 : longitudinal
d3 : sagital

C. Patologi lain dalam buli-buli

Lanjutan
2. PYELOGRAFI INTRAVENA (IVP)
Selektif
USG kurang invasive
Kelainan upper tract (jarang)
Indikasi :
Disertai hematuria
Gejala iritatif menonjol
Disertai urolithiasis
Tanda BPH (pada IVP)
Impresi prostat
Hockey Stick ureter
Trabekulasi
Selulae / divertikel

Terapi
Penatalaksanaan

Jika gejala masih ringan,


sebaiknya dilakukan pengamatan
lebih lanjut.
Pada keadaan tidak dapat buang
air kecil (berarti sumbatan sudah
total), maka pertolongan
pertama yang dilakukan adalah
pemasangan kateter.

Terapi
Bagi mereka dengan gejala ringan (gejala
skor 0-7), disarankan menunggu dengan
waspada. Di akhir yang lain dari spektrum
terapi, indikasi bedah mutlak disarankan
meliputi retensi urin refrakter (kegagalan
setidaknya salah satu upaya pengangkatan
kateter), infeksi saluran kemih berulang
dari BPH, gross hematuria berulang dari
BPH, batu kandung kemih dari BPH,
insufisiensi ginjal dari BPH, atau divertikula
kandung kemih (McConnell, dkk, 1994).

Tujuan Terapi
(1). Mengurangi resistensi otot polos prostat
sebagai komponen dinamik.
(2). Mengurangi volume prostat sebagai
komponen statik .

Terapi
Pengobatan oral
1. blockers
Kelenjar prostat memiliki suatu reseptor yang dinamakan 1
adrenoreseptor, dengan menghambat reseptor ini, maka kontraksi
kelenjar prostat dapat dikurangi sehingga dapat mengurangi gejala
pada pasien BPH. Contoh obatnya adalah fenoxibenzamin dan
prazosin.
2. 5 reduktase inhibitor
5 reduktase inhibitor adalah obat yang mencegah pengubahan
testoteron menjadi dihidrotestoteron. Contoh obat ini adalah
finasteride.
3. Fitoterapi
Beberapa tumbuhan yang digunakan antara lain saw palmetto
berry, kulit kayu tumbuhan Pygeum africanuum, akar Echinacea
purpurea dan Hypoxis rooperi, serta ekstrak serbuk sari.
Mekanisme dari fitoterapi ini sebagian besar tidak diketahui dan

Operasi
Bedah Konvensional
1. Pembedahan terbuka
Indikasi absolut yang memerlukan pembedahan terbuka dibanding pilihan
bedah lainnya adalah terdapatnya keterlibatan kandung kemih yang perlu
diperbaiki seperti adanya divertikel atau batu kandung kemih yang besar.
Prostat yang melebihi 80-100 cm3 biasanya dipertimbangkan untuk
dilakukan pengangkatan prostat secara terbuka. Pembedahan terbuka
mempunyai nilai komplikasi setelah operasi seperti tidak dapat menahan
buang air kecil dan impotensi. Perbaikan klinis yang terjadi sebesar 85100%.

2. Transurethral resection of the prostate (TURP)


TURP merupakan metode paling sering digunakan dimana jaringan
prostat yang menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang dimasukkan
melalui uretra (saluran kencing). Secara umum indikasi untuk metode
TURP adalah pasien dengan gejala sumbatan yang menetap, progresif
akibat pembesaran prostat, atau tidak dapat diobati dengan terapi obat
lagi. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi regional atau umum dan
membutuhkan perawatan inap selama 1-2 hari.

3. Transurethral incision of the prostate (TUIP)


Metode ini digunakan pada pasien dengan pembesaran prostat yang tidak
terlalu besar dan umur relatif muda.

Terapi invasif
minimal
Laser
Dua sumber energy utama yang digunakan pada operasi dengan sinar
laser adalah Nd (Neodymiumdoped) : YAG (yttrium aluminum garnet) dan
Holmium : YAG
Keuntungan operasi dengan sinar laser :
Keuntungan operasi dengan sinar laser adalah :
Kehilangan darah minimal
Dapat mengobati pasien yang sedang menggunakan antikoagulan
Dapat dilakukan out patient procedure
Kerugian operasi laser
Sedikit jaringan untuk pemeriksaan patologi
Pemasangan kateter postoperasi lebih lama
Lebih iritatif
Biaya besar

Terapi Invasi
Minimal
Transurethral needle ablation of the prostate
(TUNA)
Transurethral electrovaporization of the
prostate
High Intensity Focused Ultrasound
Intraurethral stents
Transurethral balloon dilation of the prostate

Referensi
Potts, J.M. Essential Urology: A Guide to Clinical Practice. Humana Press Inc.,
Totowa, NJ. Pg 191
Schwartz.Manual of Surgery,in Urology, Benign Prostatic Hyperplasia.Mc Graw Hills
Companies. 2006. Pg. 1061
Snell, Richard S. Clinical Anatomy For Medical Students 6 th edition in cavitas Pelvis
Part II.Lippincot William & Wilkins Inc. 2006. USA. Pg.350-352.
Joseph C. Presti, Jr., MD, Smiths General Urology, in Neoplasm of The Prostate
Gland. 15th edition. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill Company, 2000.
Pg.399-406.
WebMD, Mens Health, Human Anatomy section, topic of Prostate Gland, Subject of
Prostate Picture, Definition, Function, Condition, Test, and Treatment. Last reviewed
Reviewed on April 28, 2010 by WebMD, downloaded from
http://men.webmd.com/picture-of -the-prostate on May 14th 2013.
UNSW Embriology, Categories of Genital, Prostate, Subject of Prostate
development Overview. This page was last modified on 16 September 2012, at
08:24 by Dr Mark Hill, downloaded from
http://php.med.unsw.edu.au./embryology/index.php/title=prostate_development
on May 14th 2013.

Вам также может понравиться

  • Laporan Kasus Stroke
    Laporan Kasus Stroke
    Документ35 страниц
    Laporan Kasus Stroke
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Buerger Disease
    Buerger Disease
    Документ32 страницы
    Buerger Disease
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • COVER Morbili
    COVER Morbili
    Документ1 страница
    COVER Morbili
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Refreshing Icad BDH Cianjur
    Refreshing Icad BDH Cianjur
    Документ35 страниц
    Refreshing Icad BDH Cianjur
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Laporan Refreshing Gue
    Laporan Refreshing Gue
    Документ16 страниц
    Laporan Refreshing Gue
    George Smith
    Оценок пока нет
  • Bahan Lapkas 3
    Bahan Lapkas 3
    Документ22 страницы
    Bahan Lapkas 3
    Rio Oktabyantoro
    Оценок пока нет
  • Hernia
    Hernia
    Документ24 страницы
    Hernia
    farizhilman
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Tumor Mammae
    Laporan Kasus Tumor Mammae
    Документ24 страницы
    Laporan Kasus Tumor Mammae
    RobbyAjiAryadillah
    100% (1)
  • Skor Alvarado Untuk Memprediksi Akut Usus Buntu 2
    Skor Alvarado Untuk Memprediksi Akut Usus Buntu 2
    Документ15 страниц
    Skor Alvarado Untuk Memprediksi Akut Usus Buntu 2
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Laporan Jurnal Reading
    Laporan Jurnal Reading
    Документ20 страниц
    Laporan Jurnal Reading
    RobbyAjiAryadillah
    Оценок пока нет
  • Peritonitis Difus Akibat Apendisitis Perforasi
    Peritonitis Difus Akibat Apendisitis Perforasi
    Документ15 страниц
    Peritonitis Difus Akibat Apendisitis Perforasi
    RobbyAjiAryadillah
    Оценок пока нет
  • Cover Refreshing Icad BDH Cianjur
    Cover Refreshing Icad BDH Cianjur
    Документ1 страница
    Cover Refreshing Icad BDH Cianjur
    Ebbel Tantian Igamu
    Оценок пока нет
  • Refreshing BPH Tangkas
    Refreshing BPH Tangkas
    Документ40 страниц
    Refreshing BPH Tangkas
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala
    Referat Cedera Kepala
    Документ1 страница
    Referat Cedera Kepala
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • HERNIA PENDEK
    HERNIA PENDEK
    Документ26 страниц
    HERNIA PENDEK
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala
    Referat Cedera Kepala
    Документ1 страница
    Referat Cedera Kepala
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Cedera Kepala
    Tinjauan Pustaka Cedera Kepala
    Документ28 страниц
    Tinjauan Pustaka Cedera Kepala
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ6 страниц
    Kata Pengantar
    Putri Meila Sari
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala
    Referat Cedera Kepala
    Документ1 страница
    Referat Cedera Kepala
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Документ9 страниц
    Journal Reading
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Lapkas 1 DR - Wiyoto
    Lapkas 1 DR - Wiyoto
    Документ48 страниц
    Lapkas 1 DR - Wiyoto
    Andi Muhammad Faidzin
    Оценок пока нет
  • Buerger Disease - Isi
    Buerger Disease - Isi
    Документ20 страниц
    Buerger Disease - Isi
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Implikasi Diagnostik Dan Terapeutik Cholelithiasis
    Implikasi Diagnostik Dan Terapeutik Cholelithiasis
    Документ5 страниц
    Implikasi Diagnostik Dan Terapeutik Cholelithiasis
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Refreshing Stase Bedah
    Refreshing Stase Bedah
    Документ20 страниц
    Refreshing Stase Bedah
    Andi Muhammad Faidzin
    Оценок пока нет
  • Percobaan Secara Singkat Tentang Terapi Antimikrob
    Percobaan Secara Singkat Tentang Terapi Antimikrob
    Документ10 страниц
    Percobaan Secara Singkat Tentang Terapi Antimikrob
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет
  • COVER Hernia
    COVER Hernia
    Документ1 страница
    COVER Hernia
    Bunga Tri Amanda
    Оценок пока нет