Вы находитесь на странице: 1из 31

FARMAKOKINETIK

Robby, Erdi, Syahid, Daniel

DEFINISI

Studi tentang perjalanan obat di dalam


tubuh meliputi absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi

Tidak hanya mempelajari molekul obat


namun juga metabolit aktif ataupun
inaktif dari obat tersebut.

PROSES

Faktor Mempengaruhi
ADME

Genetik, umur, gender


Fungsi organ tubuh misal hepar dan
ginjal, mengurangi metabolisme dan
ekskresi obat sehingga meningkatkan
ketersediaan obat dalam darah
Perbedaan efek biologi, fisiologi dan
biokimia molekul obat tersebut

ABSORPSI
Intraven
a

Transport aktif
Absorpsi
Transport pasif
Transport pasif
Transport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya dengan proses difusi
obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah.
Terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi sepanjang membrandan
berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membran seimbang.
Transport Aktif
Transport aktif membutuhkan energi untuk menggerakkan obat dari daerah
dengan konsentrasi obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat tinggi.

Metode Absorpsi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi absorpsi :

Kelarutan obat
Kemampuan berdifusi melalui membran sel
Sirkulasi pada letak absorpsi
Konsentrasi obat
Cara pemakaian obat
Bentuk sediaan obat
Luas permukaan kontak obat

Kecepatan Absorpsi

Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sistemik


hanya sedikit sel absorpsi terjadi cepat obat segera mencapai
level pengobatan dalam tubuh.
Detik s/d menit: SL, IV, inhalasi
Lebih lambat: oral, IM topikal kulit lapisanintestinal, otot, kulit
menghambat jalan
Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari: per rektal/ sustained
freelease.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan:


Aliran darah ke tempat absorpsi
Total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi
Waktu kontak permukaan absorpsi

Bioavailibitas merupakan fraksi obat yang


diberikan masuk ke dalam sirkulasi dalam
bentuk asli.

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI
Proses penyaluran atau penyebaran obat melalui pembuluh darah.
Setelah berada di dalam pembuluh darah obat akan di sebarkan ke
seluruh tubuh bersama aliran darah. Selanjutnya obat akan
memasuki organ-organ tubuh. Pada tahap inilah obat mencapai
tempat kerjanya dan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Beberapa senyawa obat dapat melintasi plasenta atau tali pusat
sehingga penggunaan obat-obatan pada ibu hamil perlu
dipertimbangkan karena kemungkinan akan menimbulkan efek
berbahaya pada janin.

Distribusi obat yang telah diabsorbsi


tergantung beberapa faktor :
1. Aliran darah
2. Permeabilitas kapiler
3. Ikatan protein

1. Aliran darah
setelah obat sampai ke aliran darah,
segera terdistribusi ke organ
berdasarkan jumlah aliran darahnya.
Organ dengan aliran darah terbesar :
Jantung
hepar
ginjal

distribusi ke organ lain : kulit lemak dan otot


lebih lambat

2. Permeabilitas kapiler, tergantung :


Struktur kapiler
Struktur obat

3. Ikatan protein
Obat beredar di seluruh tubuh berkontak Dengan

protein. Dapat terikat atau bebas


Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak
dapat bekerja
Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek
Protein plasma yang mengikat obat: albumin ,
globulin dan glikoprotein

Jumlah obat yang berikatan dengan


protein plasma tergantung:
konsentrasi obat bebas
afinitas
konsentrasi protein

Penyebaran obat ke seluruh tubuh melalui:


Bulk flow / aliran massal
Difusi

Pergerakan obat melewati barier sel:


difusi melalui lipid
difusi melalui pori sel
carrier (tubuli ginjal, traktus biliaris, blood

brain barrier, saluran cerna)


pinositosis

METABOLISME
Proses tubuh merubah komposisi obat
sehingga lebih larut dalam air untuk dapat
dibuang keluar tubuh.

Faktor yang mempengaruhi biotranformasi


Konsentrasi
Fungsi hati
Usia
Faktor genetis
Penggunaan obat lain

Reaksi dalam biotransformasi:

Reaksi fase 1: oksidasi, reduksi, dan


hidrolisis. Reaksi ini mengubah obat menjadi
bentuk lain.
Reaksi fase 2: konjugasi. Reaksi ini
penggabungan molekul obat dan hasil
metabolisme fase 1 dengan senyawa
penkonjugasi endogen tubuh.

Reaksi Oksidasi:

Melibatkan enzim oksidase, monooksigenase


(sitokrom 450), dan dioksigenase.
Melakukan biotransformasi hampir sebagian obat.

Reaksi Reduksi: berperan sebagian kecil.


Reaksi Biohidrolisis:

Perubahan ester dan amida menjadi asam dan


alkohol oleh esterase (amidase).
Perubahan epoksida menjadi diol.
Hidrolisis asetal (glikosida) menjadi glikosidase

Reaksi Konjugasi :

Konjugasi asam sulfat: melibatkan fenol


sulfotransferase.
Konjugasi merkapturat melibatkan glutation.
Konjugasi glukoronat reaksi dengan asam
glukoronat.
Konjugasi glisin/asam amino dengan asam
karboksilat
Metilasi
Asetilasi melibatkan asetiltransferase.

EKSKRESI

Faktor yg mempengaruhi
Ekskresi

Renal glomerular filtration


Renal tubular filtration
Renal tubular reabsorption
Bilier excretion

Profil Farmakokinetik Bolus


Intravena

Cmax dicapai dengan cepat dengan pemberian loading dose


Ada kemungkinan kadar obat melampaui kadar maksimal yang masih aman (MSC)
dan
Ada kemungkinan kadar di bawah dari kadar minimum yang efektif (MEC)

Volume distribusi
Jumlah cairan tubuh yang mengandung (distribusi) obat
Volume semu untuk mendapat jumlah obat yang homogen kadarnya di darah

Vd =

Dosis
Kadar obat di plasma

Vd menentukan loading dose

Clearance
Kemampuan untuk membersihkan obat dari aliran darah,
Cl = Laju eliminasi
Konsentrasi
Clearance menyatakan volume cairan yang dibersihkan dari obat per unit waktu
satuan volume/satuan waktu: ml/jam
atau
satuan volume/satuan waktu per kg: (ml/jam/kg)

1/2

t waktu yang dibutuhkan suatu zat


berkurang kadarnya menjadi setengah dari kadar
sebelumnya

t = 0,693 Vd/ Cl
Untuk mencapai kadar steady state dalam waktu 4-5x t

29

Condition of Steady State

Kadar obat mendatar setelah 4-5 t1/2 dan mencapai keadaan steady state (Css)

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться