Вы находитесь на странице: 1из 20

EPIDEMIOLOGI

Dermatitis seboroik menyerang 2% - 5% populasi. Dermatitis


seboroik dapat menyerang bayi pada 3 bulan pertama kehidupan
sampai 1 tahun dan pada dewasa pada umur 30 hingga 60 tahun.
Insiden memuncak pada umur 1840 tahun. DS lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita.

Etiologi
Penyebabnya belum
Hanya didapati aktivitas
berlebihan.

diketahui pasti.
kelenjar sebasea

Pengaruh hormon Dermatitis seboroik


dijumpai pada bayi dan pada usia pubertas.
Jamur Pityrosporum ovale
Faktor-faktor penyebab penyakit ini yaitu :
Usia (orang dewasa),
Jenis kelamin lebih sering pada laki-laki,
Makanan (konsumsi lemak dan minum alkohol),
Obat-obatan, iklim (musim dingin),
Kondisi fisik dan psikis (status imun, stres
emosional),
Dan lingkungan yang menyebabkan kulit menjadi
lembab

Pityrosporum ovale

PATOGENESIS
Penyakit ini berhubungan dengan kulit
yang berminyak (seborrhea).
Kelenjar sebasea tersebut aktif pada
bayi baru lahir, kemudian menjadi tidak
aktif selama 9-12 tahun.
Tempat terjadinya dermatitis seboroik
cenderung pada daerah wajah, telinga,
kulit kepala dan batang tubuh bagian
atas yang sangat kaya akan kelenjar
sebasea.

Pertumbuhan Pityosporum ovale yang


berlebihan dapat mengakibatkan reaksi
inflamasi, baik akibat produk metabolik
yang masuk ke dalam epidermis maupun
karena jamur itu sendiri melalui aktivasi
sel limfosit T dan sel Langerhans.
Pada orang yang telah mempunyai factor
predisposisi, timbulnya D.S. dapat
disebabkan oleh faktor kelelahan, stress,
emosional, infeksi, atau defisiensi imun.

GAMBARAN KLINIS
Pada daerah berambut karena
banyak kelenjar sebasea, ialah :
Bayi
Ada 3 bentuk, yaitu cradle cap, pada
keadaan imunodefisiensi sering disertai
diare dan gagal tumbuh (penyakit Leiner)

Gambar 1. dermatitis seboroik (DS) infantil dengan lesi psoasiform


di badan, tungkai bawah, dan paha

Orang Dewasa
Pada daerah supraorbital, skuama halus dapat terlihat di alis. Dengan
gejala seperti gatal, disertai bercak skuama kekuningan dan dapat terjadi
pula blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah disertai skuama halus.
Pada tepi bibir bisa kemerahan dan berbintik-bintik (marginal blefaritis).
Daerah konjungtiva pada saat bersamaan juga dapat terkena. Jika area
glabela juga terkena, akan terdapat kerutan mata yang berwarna
kemerahan.
Pada lipatan bibir mungkin terdapat perubahan berwarna kekuningan
atau kemerahan.
Selain tempat-tempat tersebut dermatitis seboroik juga dapat mengenai
liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sterna, lipatan di bawah
payudara, interskapular, umbilikus, lipat paha, dan daerah anogenital.
Pada daerah pipi, hidung, dan dahi, kelainan dapat berupa papul.

Gambar 2. Dermatitis seboroik (DS) pada A) kulit kepala B) sekitar pipi.

Gambar 3. Dermatitis seboroik (DS) pada, A) lipatan nasolabial, pipi, dan hidung.
B) telinga: kanalis eksterna, konka, d

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dermatitis seboroik adalah


pemeriksaan histopatologi.

Gambaran histopatologi tergantung dari stadium penyakit. Pada bagian


epidermis. Dijumpai parakeratosis dan akantosis. Pada korium, dijumpai
pembuluh darah melebar dan sebukan perivaskuler.

Gambar 3. Gambaran histopatologi akantosis dan sebukan


perivaskuler.3

DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis

Gambar 4. Gambaran Psoriasis

Gambar 5. Gambaran Kandidosis

Gambar 6. Gambaran Otomikosis

Kasus-kasus

yang telah mempunyai faktor


konstitusi agar sukar disembuhkan, meskipun
penyakitnya dapat dikontrol.
Topikal

Digunakan sampo yang mengandung sulfur atau asam


salisil dan selenium sulfid 2 %, 2-3 kali seminggu
selama 5-10 menit. Atau dapat diberikan sampo yang
mengandung sulfur, asam salisil, zing pirition 1-2 %.
Membersihkan wajah dan badan pasien harus
menghindari salep berminyak dan mengurangi
penggunaan sabun. Glukokortikosteroid dosis rendah
(hydrocortison) cepat membantu pengobatan penyakit
ini.

Sistemik

Kortikosteroid digunakan pada gejala yang berat, biasa


diberi prednison 20-30 mg sehari.

Obat lain yang dapat dipakai untuk DS ialah ter,


misalnya likuor karbonas detergens 2-5% atau krim
pragmatar, resorsin 1-3%, sulfur praesipitatum 4
20%, dapat digabung dengan asam salisilat 3 - 6%,
kortikostreroid, misalnya krim hidrokortison 2 %,
krim ketokonazol 2% dapat diaplikasikan, bila pada
sediaan langsung terdapat banyak Plasmodium ovale.
Obat-obat tersebut sebaiknya dipakai dalam bentuk
krim

as
lu
e
m
g
n
a
y
ik
o
r
o
b
Dermatitis se
a
g
n
li
e
t
n
a
r
lu
a
s
g
sampai menyeran
na
r
e
t
s
k
e
is
it
t
o
n
a
k
b
luar bisa menyeba
a
d
a
p
t
a
p
a
d
r
e
t
g
n
yaitu radang ya
ak
id
t
a
k
Ji
.
r
a
lu
n
ia
g
a
saluran telinga b
ng
a
y
n
a
t
a
b
o
g
n
e
p
n
mendapatka
s ke
a
lu
e
m
n
a
k
a
S
D
a
adekuat, mak
e,
a
m
m
a
m
la
o
r
e
a
daerah sternal,
h
a
r
e
a
d
n
a
d
a
h
a
p
umbilikus, lipat
anogenital.

h
u
b
m
e
s
t
a
p
a
d
ik
Dermatitis seboro
n
a
t
a
b
o
g
n
e
p
n
o
p
sendiri dan meres
da
a
p
n
u
m
a
N
.
ik
a
b
topikal dengan
ai
y
n
u
p
m
e
m
g
n
a
y
sebagian kasus
k
a
g
a
i
in
it
k
a
y
n
e
p
faktor konstitusi,
n,
a
k
h
u
b
m
e
is
d
k
u
t
n
sukar u
l.
o
r
t
n
o
k
r
e
t
n
u
ip
k
mes

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться