Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kalif Putra
Raymundus
Syok
hipovolem
Definisi
Syok
Syok
hipovolemik
Macam-Macam Syok
7/29/16
Kondisi sepsis
anafilaktik syok
Acute adrenal insufficiency
Vasodilator drug
Patofisiologi
Patofisiologi
Penyebab Syok
Hipovolemik
Hemoragik
Perdarahan
Hematom
Hemothorax
Aneurisma aorta
pecah
Perdarahan
gastrointestinal
Trauma multiple
Non Hemoragik
Kehilangan
cairan dan
elektrolit
Kehilangan
plasma
Luka bakar luas
Exfoliative
dermatitis
Muntah (vomitus)
Dehidrasi
Diare
Terapi diuretik
yang sangat
agresif
Hiperosmolar
state
Diabetes insipidus
lnsufisiensi
adrenal
Klasifikasi Hipovolemik
Hipovolemik ringan : kehilangan 20% volume plasma
Hipovolemik sedang : kehilangan 20-40% volume
plasma
Hipovolemik berat : kehilangan 40% volume plasma
Tahapan Syok
Early (compensated)
Vasoconstriction <-----------------(renin & carotid sinus baroceptor
Increase in HR and RR <-----------------sympthatic activation)
Normotensive usually <------(aldosterone/ADH Na+/h20 retention)
Late (decompensated):
Signs and symptoms more profound (pale cool clammy hypoBP)
Worsening LOC ( level of consciousness )
Continued increase in HR and RR <-----(Chemoreceptor response
to
metabolic acidosis)
Irreversible
l
Manifestasi klinis
Early (compensated) :
Takikardi
Vasokonstriksi arteri dan vena penyempitan pulse pressure
Tanda-tanda perfusi perifer yang buruk (ekstremitas dingin, pucat,
basah dengan pulsasi perifer yang lemah dan CRT yang
memanjang >2 dtk)
Orthostatik vital sign
Late (decompensated):
Hipotensi
Hipoperfusi serebral perubahan status mental, penurunan
kesadaran
Oligouri
Acidemia
Irreversible
Stone, K. & Humphries,
Decompensated
Pulse
Tachycardia
Marked tachycardia;
can progress to
bradycardia
Skin
White, cool, moist
White, waxy, cold,
marked diaphoresis
Blood Pressure
Normal range
Lowered
Level of
Consciousness
Unaltered
Altered, ranging
from disoriented to
coma
rce: Prehospital Trauma Life Support Manual, 3 rd Edition. National Assn of EMTs, 1994
Examination Findings
<5
10
12
Manajemen Syok
Hipovolemik
ABC
1. Airway
. Pastikan jalan nafas tetap terbuka ajak bicara
pasien tidak dapat bersuara/ada suara nafas
tambahan (gargling, snooring, stridor, whezzing)
manajemen sesuai sumbatan yg terjadi.
2. Breathing
. O2 10-15 Lpm NRBM (insufficiency respiratory : RR
<12x/mnt atau >30 x/mnt, sat O2, BGA)
Stewart, J. 200
3. Circulation (Hemmoragic)
Perdarahan eksterna dikontrol dengan bebat tekan
Perdarahan interna cek 5 tempat (thorak, abdomen,
pelvis, retroperitoneal, tulang panjang)
Pasang IV line (inisial manajemen 2 large-bore,
ukuran :16 g/lebih), bila akses perifer gagal, pasang CVC.
Resusitasi cairan 2 Liter (20 ml/kgBB) kristaloid
(NS/RL) dengan monitor urin output 1cc/kgBB/jam
Bila kehilangan darah >30% ganti dengan darah
(type-specific packed cells or O-negative)
Abdominal hemorrhage peritoneal lavage
Konsultasi bedah bila diperlukan
Periksa lab : DL, SE, BUN, Cr, protombin time, BGA,
laktat, sample darah
Ms Sharene Pascoe, Ms Joan Lynch 2007, Adult Trauma Clinical Practice Guidelines,
Management of Hypovolaemic Shock in the Trauma Patient, NSW Institute of Trauma
and Injury Management
Non Hemmoragic
Tinggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan
mendorong aliran darah vena kembali kej antung (posisi ini kontraindikasi
pada pasien dengan cedera kepala).
Buat jalur IV sebanyak dua line atau lebih untuk penggantian cairan cepat
dan pengembalian ketidakstabilan hemodinamik. Pasang juga foley catheter
untuk memonitor produksi urin, volume urine menunjukkan keadekuatan
perfusi ginjal.
Resusitasi awal 20cc/kgBB dalam waktu 20 menit, evaluasi 1 jam
berikutnya, apakah ada perbaikan nadi, tensi, suara nafas tambahan.Jika
masih terdapat tanda shock, resusitasi bisa diulang lagi. Jika sampai 3 kali
namun masih tidak didapatkan perubahan, perlu kita pertimbangkan
pemberian vasokonstriktor dan pertimbangkan kemungkinan source dari
shock.
Cairan yang diberikan adalah Asering maupun NaCl.
Cairan Resusitasi
Kristaloid
Koloid
Tujuan resusitasi
Stewart, J. 2001
Keberhasilan Resusitasi
Komplikasi
Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran
darah dan hipoksia jaringan yang
berkepanjangan.
Sindrom distress pernapasan dewasa akibat
destruksi pertemuan alveolus kapiler karena
hipoksia.
DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat
hipoksia dan kematian jaringan yang luas
sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang
koagulasi.
TERIMA
KASIH