Вы находитесь на странице: 1из 46

Workshop Peningkatan

Kompetensi Kordinator Wilayah


dan Operator PKH
22 nov 2013
Diden Rostika,Ph.D

Dalam profesi pekerjaan sosial, secara


tradisional metode pekerjaan sosial dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu metode
pokok dan metode penunjang.

1.

2.

3.

Metode pekerjaan sosial dengan individu


dan keluarga (Social case work and family),
Metode pekerjaan sosial dengan kelompok
(Social group work), serta
Metode pekerjaan sosial dengan
masyarakat (Community
organization/development).

1.
2.
3.

Administrasi Pekerjaan Sosial,


Penelitian Pekerjaan Sosial, dan
Analisis Kebijakan Sosial

PEKERJAAN SOSIAL DENGAN


INDIVIDU DAN KELUARGA

social case work and family merupakan


suatu metode yang dapat memberikan
pengaruh positif dalam mengurangi
kemerosotan kualitas dan harga diri
manusia.

individu

dan
keluarga.

Social case work merupakan suatu proses


yang bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian seseorang melalui penyesuaian
diri yang dilakukan secara sadar, melalui
relasi individual antara orang dengan
lingkungan sosialnya.

a.

b.

c.

Membantu individu dan kelompok untuk


mengidentifikasi dan memecahkan masalah
yang muncul akibat kondisi yang tidak
sesuai antara dirinya dengan
lingkungannya.
Mengidentifikasi bidang-bidang potensial
munculnya ketidaksesuaian antara individu,
kelompok, dan lingkungan.
mengidentifikasi, menemukan, dan
memperkuat potensi individu, kelompok dan
masyarakat

4 P, yaitu
person,
problem,
place, dan
procces.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Individualisasi
Ekspresi emosional secara bertujuan
Keterlibatan emosional secara terkendali
Penerimaan
Sikap tidak menilai
Menentukan diri sendiri
Kerahasiaan

KOMITMEN

1. Pelamaran
(Engagement)
2. Pengungkapan dan
Pemahaman Masalah
(Assesment)
3. Penyusunan Rencana
Pemecahan Masalah /
Rencana Intervensi
(Planning)
4. Melaksanakan
Pemecahan Masalah
(Intervention)
5. Evaluasi
6. Terminasi

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Penyembuh (Therapyst)
Konsultan (Consultant)
Penyerasi Masyarakat (Social
Integrator)
Pembimbing
Pendidik
Pemecah masalah

PEKERJAAN SOSIAL
DENGAN KELOMPOK

Kelompok pada umumnya didefinisikan


sebagai suatu kumpulan individu yang
saling berhubungan satu sama lainya,
sehingga saling memberi dan menerima
serta saling menyadari dan mempunyai
rasa kebersamaan diantara mereka.

Pekerjaan sosial dengan kelompok


merupakan metode pekerjaan sosial yang
menggunakan pengalaman kelompok
sebagai sarana utama untuk membantu
meningkatkan kemampuan di dalam
melaksanakan peranan sosial, pertumbuhan
atau perubahan diantara anggota-anggota
kelompok.

Seting pekerjaan sosial dalam


kelompok peserta PKH

1. Seting

Pelayanan Pendidikan
SD====SLTP===SLTA
2. Seting Kesehatan
Posyandu==bidan=puskesmas
3. Pelayanan di lingkungan
ketetanggaan, Masyarakat (Kube
PKH sbg Seting dibidang SosEk)

Kelompok digunakan untuk :


a. Tujuan-tujuan perbaikan
b. Tujuan-tujuan pencegahan
c. Tujuan pertumbuhan sosial secara normal
d. Tujuan peningkatan kemampuan pribadi
e. Tujuan peningkatan tanggung jawab sosial
dan partisipasi sebagai warga masyarakat.

Beberapa prinsip umum berikut ini perlu


diperhatikan dalam melakukan Terapi
Kelompok (Suharto, 2007: 48-49) :
a. Pertimbangkan karakteristik kelompok
secara tepat dan proporsional
b. Usahakan agar setiap anggota kelompok
mengenal satu sama lainnya.
c. Identifikasi dan selaraskan tujuan personal
dan tujuan kelompok.
d. Tumbuhkan fungsi kepemimpinan diantara
anggota kelompok.

e. Gunakan prosedur pembuatan keputusan


yang paling sesuai dengan jenis dan
masalah kelompok.
f. Tumbuhkan suasana kerjasama daripada
kompetitif.
g.Tumbuhkan kesadaran bahwa perbedaan
dan
konflik merupakan hal yang wajar dan
alamiah.

h. Usahakan agar anggota kelompok yang


menunjukkan sikap destruktif dan
bermusuhan dapat dikurangi.
i. Ciptakan suasana komunikasi yang terbuka
dan jujur.
j. Berikan perhatian yang seksama terhadap
sesi pengakhiran.

1.
2.

3.
4.
5.

Tahap Intake
Tahap Assesmen dan Perencanaan
Intervensi
Tahap Penyeleksian Anggota
Tahap Pengembangan Kelompok
Tahap Evaluasi dan Terminasi

1.
2.
3.
4.
5.

Konsultan
Advocate.
Mediator.
Broker.
Conferee

Berbagai program bimbingan sosial


kelompok biasanya dilaksanakan secara
berkala oleh pekerja sosial terhadap klien
yang dibimbingnya,

Buat sebuah kelompok terapi dengan tujuan


untuk perbaikan dan pencegahan
Peserta dibagi kedalam 2 kelompok
Kelompok pertama ; membahas kasus anak
yang mengalami rendah diri didalam
kelompok
Kelompok kedua membahas kasus dua
kelompok siswa sekolah dimana sebagian
anak sekolah sedang tawuran

PEKERJAAN SOSIAL DENGAN


MASYARAKAT

Dalam diskursus akademis pekerjaan sosial,


PSM lebih dikenal sebagai Community
Organization atau Community Development
(CO/CD) (Gilbert & Specht.1981) atau
Bimbingan Sosial Masyarakat
(Soetarso,1991).

Di Australia, Inggris dan beberapa negara


Eropa, PSM disebut sebagai Pekerja
Kemasyarakatan (Community Work),
Penyembuhan Sosial (Social Treatment),
Perawatan Social (Social Care) atau
Perawatan Masyarakat (Community Care).
(Twelvetrees, 1993, Payne, 1986).

merupakan usaha
bersama dan
terencana untuk
meningkatkan kualitas
kehidupan manusia

Pengembangan
(development)

sebagai sebuah
tempat bersama.
Yakni sebuah wilayah
geografi yang sama.
sebagai kepentingan
bersama, yakni
kesamaan kepentingan
berdasarkan
kebudayaan dan
identitas

Masyarakat (community)

Ife (1995) menyatakan ada 22 (dua puluh


dua) prinsip dalam pengembangan
masyarakat, yaitu:
(1). Pembangunan yang Terintegrasi
(Integrated Development)
(2). Hak Asasi Manusia (Human Rights)
(3). Berkelanjutan (Sustanbility )
(4). Pemberdayaan (Empowerment )

(5). Aspek Personal dan Politik (The Personal


and the Political)
(6). Hak Milik Masyarakat (Community
Ownership)
(7). Kepercayaan Diri (Self Reliance)
(8). Tidak tergantung pada Negara
(Interpendence from the State)
(9).
Tujuan jangka pendek dan visi akhir
(Immediate goals and ultimate visions)

10). Pengembangan Organisasi (Organic


Development)
(11). Langkah-langkah Pengembangan
(The Pace of Development)
(12). Keahlian Eksternal (External Expertise)
(13). Membangun Masyarakat (Community
Building)
(14). Proses dan Hasil (Process and
Outcomes)

(15). Integritas dari proses (The Integrity of


Process)
(16). Tanpa Kekerasan (Non-Violence)
(17). Keikutsertaan / Keterlibatan
(Inclusiveness)
(18). Kesepakatan (Conscensus)
(19). Kerjasama (Co-operation)
(20). Partisipasi (Participation)
(21).
Mendefinisikan Kebutuhan (Defining
Need)
(22).
Struktur yang Merugikan (Structural
Confronting Disadvantaged)

Three models of Community organization


Practice. Jack Rothman (1968): dalam
memahami konsepsi tentang PSM :
Pengembangan masyarakat lokal (Locality
development)
Perencanaan sosial (social planning), dan
Aksi sosial (social action).

Beberapa tahapan kegiatan pengembangan


masyarakat lokal meliputi:
(1). Tahap Persiapan Sosial,
(2). Tahap Asesmen,
(3). Tahap Perencanaan Program,
(4). Tahap Pelaksanaan Program, dan
(5). Tahap Monitoring dan Evaluasi Program.

Bimbingan sosial masyarakat ini digunakan


untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pemasalahan dan pentingnya upaya
untuk mengatasi permasalahan PMKS yang
ada dalam lingkungan mereka, serta untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat
berpartisipasi dalam upaya penanganan
masalah tersebut.

A. Hakikat Keterampilan dan Teknik:


Pekerjaan sosial sebagai profesi, maka di
dalam praktiknya harus dapat
dipertanggungjawabkan. Praktik itu sendiri
pada dasarnya merupakan menerapkan
pengetahuan (knowledge) dan nilai (value).

Ahsman dan Hull mengemukakan jenis


keterampilan dan teknik Pekerjaan Sosial
dalam praktik
(1) mikro,
(2) meso dan
(3) makro

Pekerja sosial memiliki keahlian dalam


menjalin hubungan yang baik dengan klien
(establish a good worker/ client
relationship).
Berkomunikasi secara verbal dan nonverbal (Communication with client is
obviously necessary to work with and help
them).

Ashman dan Hull (1993: 103-113)


menyatakan bahwa keterampilan dan teknik
tersebut ditujukan kepada kelompok untuk
menyelesaikan tugas dan memfasilitasi
penyembuhan kelompok.

a.
b.

c.
d.
e.
f.

Resolusi Konflik (Conflict Resolution)


Model dan Pelatihan (Modeling and
Coaching)
Pengembangan Tim (Team Building)
Konfrontasi (Confrontation)
Konsultasi (Consultation)
Koordinasi (Coordination)

Praktik makro merupakan bentuk praktik


langsung yang dirancang dalam rangka
perubahan secara terencana pada tingkat
organisasi atau komunitas.

Meenaghan (1987:83) menyatakan bahwa


praktik makro berkaitan erat dengan empat
aplikasi dasar :
1. Planning,
2. Administration,
3. Evaluation, dan
4. Community Organizing.

(1) Membangun dan memelihara Organisasi


(Building and Maintaining Organization).
(2) Mengevaluasi Hasil (Evaluating
Outcomes).
(3) Negosiasi (Negotiating),

(4) Mediasi (Mediating).


(5) Mempengaruhi Para Pengambil
Keputusan
(Influencing Decision Makers).
(6) Asesmen Kebutuhan (Needs
Assessment).
(7) Bekerja dengan Koalisi.

Sekian
Terimakasih

Вам также может понравиться