Вы находитесь на странице: 1из 59

PT.

Nusantara

PT. NHIN

Informatika

sebagai

Recognized Security
Organization
( RSO )
Kep. Dirjen Hubla No.: KL.93/1/7-04 dan
No. GM.74/1/DJPL-06 dan GM 74/1/18/DJPL1

PENGENALAN
INTERNATIONAL SHIP AND
PORT FACILITY SECURITY
(ISPS CODE)

Oleh

Recognized Security Organization ( RSO )


Kep. Dirjen Hubla No.: KL.93/1/7-04 dan
No. GM.74/1/7/DJPL-06
2

Apa itu

ISPS
Code
adalah
suatu
kegiatan
yang
memanage
resiko
atau
mengeliminir
sumber
resiko
yang
mengancam keamanan kapal
dan fasilitas pelabuhan yang
terdiri dari beberapa tahap
yang dimulai dari assessment,
plan, approval, verifikasi dan
sertifikasi.
3

Latar
Belakang

SAFETY OF LIFE AT SEA


(SOLAS 1948)

Keselamatan Jiwa di Laut

Titanic
(1912)

SAFETY OF LIFE AT SEA


(SOLAS 1974)

Amandemen yang disahkan


1966, 1967, 1968, 1969, 1971 dan
1973
International Safety Management (ISM
Code)
- High Speed Craft Code (HSC Code)
4

Terrorist Risk Factors from Shipping


Cargo

Vessels

Using Cargo to smuggle


people and/or weapons
Using cargo to transport
conventional nuclear,
chemical or biological
External
weapons

Using the vessel as a weapon


Using the vessel to launch
an attack
Sinking the vessel to
disrupt infrastructure

Impacts

Loss of life and damage to property.


Disruption to trade flows.
Additional cost of transport due
to additional security measures

People

Money

Attacking the ship to provoke


human casualties
Using the cover of seafarer
identities to insert terrorist
operatives

Using revenue from


shipping to fund terrorist
activities
Using ships to launder
illicit funds for terrorist
organization
5

Country of Origin
Manufacturer
Officer

Buying agent
Transport Operator
(land/inland wtrwy)
Freight Forwarder
Consolidator
NVOCC
Bank

Destination Country
Cus
toms

Port
Ope
rator

Mari
time
Car
rier

Port
Cus
Ope
toms
rator

Customhouse
Brokers
De-consolidator
Transport Operator
(land/inland wtrwy)
Bank

IMO ISPS

US CSI

US C-TPAT
6

Buye
r

Criminal Activity

Santa Maria 1961


Anzoategui 1963
Columbia Eagle 1970
Achille Lauro 1985
Pan Am Flight 103 1988
The World Trade Center Bombing 1993
Avrasya 1996 (Hijacking)
MT Petro Ranger 1998 (Hijacking)
7

Criminal activity
MV Alondra Rainbow 1999 (Hijacking)
USS Cole 2000 (Bomb Attack)
MV Inabukwa 2001 (Hijacking)
WTC and Pentagon 11/9/2001 (Terrorist
Attack)
MT Han Wei 2002 (Hijacking)
MT Limburg 2002 (Explosion).

LATAR BELAKANG
1985 Achille Lauro
7 oktober 1985, 4 orang
anggota front
pembebasan Palestina
mengambil alih kendali
kapal Liner Mesir saat
kapal dalam perjalanan
9

LATAR BELAKANG
April 1998
Ranger

MT.

Petro

Satu dari kasus perampokan


yang paling spektakuler
terhadap Tanker berbendera
Malaysia
di
Laut
China
Selatan
dalam perjalanannya dari
Singapura ke Ho Chi Minh
10

LATAR BELAKANG

MV.
Alondra Rainbow
Oktober

1999

Berbendera
Panama
membawa muatan 7000 ton
batang aluminium dikuasai
oleh perompak bertopeng
dan bersenjata api, dalam
perjalanannya
dari
Kuala
Tanjung menuju Jepang.
11

Attack on USS Cole (Oct - 2000) in Aden

In October 2000, the USS Cole was attacked by a


small boat which came along side and was
detonated. Seventeen sailors were killed and thirty
eight were wounded.
12

LATAR BELAKANG
11 September 2001
Penyerangan terhadap WTC di
New York, Pentagon dan di
Washington DC. Korban jiwa
mencapai 265 penumpang
pesawat, 2.650 orang termasuk
343 petugas kebakaran dan 125
korban di Pentagon.

13

14

15

LATAR BELAKANG
6 Oktober 2002

Limburg

Kapal Tanker Perancis tertabrak


sebuah perahu kecil terus
meledak dan terbakar di
Pelabuhan Ash Shir di Mukallah
sebelah timur Aden.

16

17

18

19

Pariwisata
PantaiKuta
BOM BALI
12/10/02

20

21

PENYELUNDUPAN SENJATA

22

PENYELUNDUPAN SENJATA

23

Drug & Weapons Smuggling

24

Stowaways

25

26

27

28

REAKSI

IMO

IMO sejak lama menyadari kelemahankelemahan pada kapal untuk dibajak


atau disandera oleh Teroris.
Diawali oleh International Working
Group on Maritime Security of the
MSC
(September
2002)
Disusuli
Diplomatic Conference of Contracting
Governments on
Maritime Security (9-13 Desember
2002) IMO menyetujui amandemen
Konvensi
Internasional29 tentang
SOLAS 74 Chapter V mengenai safety

Konferensi 108 Negara Anggota


IMO
TANGGAL 9 S/D 13 DESEMBER 2002 DI
LONDON
Fokus:

Menentukan Langkah-langkah
yang Serius untuk Pengamanan
Maritim, Pencegahan dan
Peraturan yang Tegas Tentang
Terorisme Terhadap Kapal maka
dikeluarkanlah Amandemen
30

Dateline Pemberlakuan
ISPS Code

1 Juli 2004

31

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE
a. Semua negara penanda-tangan
konvensi SOLAS (Contracting
Government). Negara ini harus
menentukan departemen atau
lembaga dalam pemerintahannya
(Administration) yang ditunjuk untuk
diberi kuasa dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan SOLAS
Chapter XI-2 / ISPS Code dan
menentukan organisasi atau
departemen mana yang akan
ditunjuk sebagai Designated
Authority atau DA.

32

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE

b. Kapal-kapal
penumpang
(termasuk
kapal
kecil
pengangkut
penumpang
berkecepatan tinggi yang
di perairan internasional).

33

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE

c. Kapal-kapal barang
(termasuk kapal kecil
pengangkut barang
berkecepatan tinggi)
dengan gross ton 500
keatas yang berlayar di
perairan internasional.
34

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE
d. Kapal-kapal
atau unit-unit
yang dapat
bergerak
untuk
pengeboran
minyak lepas
pantai yang
beroperasi di
perairan
internasional
(MODU).
35

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE

e.Perusahaan pelayaran
yang mengelola kapalkapal yang termasuk
kategori b sampai
dengan d.
36

INSTITUSI YANG TERKENA ISPS


CODE
f. Fasilitasfasilitas
pelabuhan yang
melayani
kegiatan
bongkar muat
barang maupun
penumpang dan
kapal-kapal
yang berlayar

37

TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
1. Menetapkan tingkat keamanan (Security
Level)
2. Menyetujui PFSA dan perubahan
perubahannya.
3. Menyetujui SSP & PFSP serta
amandemennya.
4. Menetapkan syarat-syarat untuk suatu
Deklarasi Keamanan (Declaration of
Security = DOS)
5. Menetapkan Port Facility dan menunjuk /
mengangkat Perwira keamanan Fasilitas
Pelabuhan (Port Facility Security
officer =
38
PFSO)

TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
6. Dapat memberikan kewenangan kepada
suatu Organisasi Keamanan yang diakui
syah (Recognized Security Organization
= RSO)
7. Pengesahan Security Plan.
8. Verifikasi dan Sertifikasi Kapal-kapal.
9. Penerbitan International Ship Security
Certificate dan Statement of Compliance
of a Port Facility
10. Port State Control
39

MAKSUD DAN TUJUAN


ISPS-CODE
1. Menggalang kerjasama internasional
yang
melibatkan
negara-negara
anggota
IMO
(Contracting
Government),
pemerintah
dari
negara Bendera Kapal (Flag State
Administration) Industri industri
perkapalan
untuk
mendeteksi
ancaman-ancaman
terhadap
keamanan (security threats) dan
mengambil
langkah-langkah
40
pencegahan
agar
tidak
timbul

MAKSUD DAN TUJUAN


ISPS-CODE
2. Memberikan peran dan tanggung
jawab pada institusi yang telah
disebut pada butir 1 di atas, untuk
memberikan
jaminan
keamanan
maritime pada tingkat nasional
maupun internasional.

41

MAKSUD DAN TUJUAN


ISPS-CODE

3. Untuk
memastikan
pengumpulan
dan
pertukaran
informasi

informasi yang berkaitan


dengan keamanan dilakukan
secara dini dan efisien.
42

MAKSUD DAN TUJUAN


ISPS-CODE
4. Memberikan sebuah metodologi
untuk
melakukan
penilaian

penilaian
mengenai
keamanan
(security assessment) sehingga
dapat dibuat rencana rencana
serta prosedur prosedur untuk
bereaksi terhadap perubahan
perubahan tingkat siaga keamanan
(security level) yang terjadi.
43

MAKSUD DAN TUJUAN


ISPS-CODE

5. Untuk
memberikan
keyakinan
bahwa
ada
tindakan-tindakan
pengamanan maritime yang
cukup memadai ditempattempat yang diperlukan.
44

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE

Ship Security Plan


Manual
atau buku petunjuk yang dirancang
(SSP)
sebagai pedoman bagi Nakhoda dan ABK kapal

dalam melakukan tindakan-tindakan pengamanan


diatas kapal yang direncanakan untuk melindungi
manusia yang berada diatas kapal, muatan (cargo
transport units), perbekalan kapal (ship stores)
dan kapalnya sendiri, terhadap resiko-resiko
terjadinya gangguan keamanan (risks of a security
incidents).

45

MATERI ISPS-CODE

PART A berisikan 19 butir pasal


(section)
mengenai
ketentuanketentuan yang harus diikuti
atau
bersifat mandatory.

PART B - berisikan 19 butir pasal


(section)
pedoman/petunjuk
pelaksanaan
(juklak)
serta
penjelasan atas
semua ketentuan
yang ada pada Part A.
46

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE
Port Facility Security Plan
(PFSP)
Sebuah
manual atau buku petunjuk yang dirancang
bagi para pengelola pelabuhan dalam melakukan
tindakan-tindakan pengamanan untuk melindungi
fasilitas pelabuhan serta kapal-kapal yang sedang
berada dipelabuhan, manusia-manusia yang berada
dipelabuhan, muatan kapal, satuan-satuan
pengangkut muatan dan perbekalan kapal yang
berada dipelabuhan terhadap resiko-resiko
terjadinya gangguan keamanan.

47

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE

Ship Security Officer


(SSO)

PERWIRA KAPAL YANG DITUNJUK OLEH


PERUSAHAAN
SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB KEAMANAN
KAPAL
TERMASUK PENERAPAN DAN PEMELIHARAAN SSP
SERTA BERKOORDINASI DENGAN CSO DAN PFSO

48

Tugas Tugas SSO


Melaksanakan inspeksi dan pengamatan
keamanan kapal secara rutin
Menerapkan dan memelihara SSP
Menyampaikan penyimpangan (deficiencies)
untuk dilakukan tindakan koreksi pada SSP
Meningkatkan keamanan dan kesiapan petugas
Melakukan pelatihan kepada petugas keamanan
Melakukan semua kejadian atau tindakan
gangguan yang mengancam keamanan kapal
Berkoordinasi dengan CSO dan PFSO dalam
penerapan SSP
Memastikan pengoperasian, pengujian dan
pemeliharaan peralatan keamanan.

49

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE

Port Facility Security


officer
ORANG
YANG DITUNJUK OLEH
PEMILIK
/
OPERATOR
FASILITAS
(PFSO)
PELABUHAN BERTANGGUNG
JAWAB UNTUK
MENGEMBANGKAN,
MENGIMPLEMENTASIKAN,
50

Tugas Tugas PFSO


Melaksanakan survey pemulaan yang menyeluruh untuk
menyiapkan PFSP
Melaksanakan inspeksi keamanan secara reguler untuk
memastikan kesiapan langkah/upaya pengamanan
Mengimplementasikan dan melaksanakan PFSP
Merekomendasikan perubahan-perubahan PFSP guna
mengoreksi kekurangan kekurangan yang ada dalam PFSP
Meningkatkan keamanan dan kesiapan tugas
Melakukan pelatihan kepada petugas keamanan
Melaporkan kepada Port Security dan mencatat setiap kejadian
gangguan keamanan
Berkoordinasi dengan CSO dan SSO dalam penerapan PFSP
Berkoordinasi dengan Port Security
Memastikan standard petugas keamanan yang memenuhi
persyaratan
Memastikan pengoperasian peralatan keamanan, pengkajian dan
penelaahan.

51

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE

Company Security Officer


(CSO)
ORANG YANG DITUNJUK OLEH
PERUSAHAAN PELAYARAN UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA SSA
DILAKSANAKAN DAN SSP
DIKEMBANGKAN, DIIMPLEMENTASIKAN,
DIREVISI DAN DIPELIHARA SERTA
BERKOORDINASI DENGAN PFSO
52

Tugas Tugas CSO


Menetapkan Security Level diatas kapal berdasarkan
vulnerability assessment dan informasi keamanan
lainnya.
Melakukan SSA dan pemeriksaan rutin keamanan
diatas kapal
Mengembangkan dan memelihara SSP
Memodifikasi SSP dan melakukan tindakan korektif
terhadap penyimpangan (deficiencies)
Mendorong kewaspadaan dan kesiapan pengamanan
di atas kapal
Memastikan petugas keamanan mendapatkan
pelatihan
yang sesuai
Mengkoordinasikan penerapan SSP dengan SSO dan
PFSO
53

ISTILAH-ISTILAH PADA
ISPS-CODE

Designated
Authority
Organisasi atau departemen yang ada didalam
(DA)
sebuah negara
anggota IMO (Contracting
Government) yang bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa ketentuan-ketentuan yang


ada didalam ISPS Code yang berkenaan dengan
kemanan fasilitas pelabuhan dan ship/port
interface (tempat-tempat kapal sandar) dari
sudut pandang fasilitas pelabuhan sudah
dilaksanakan.
54

ISTILAH-ISTILAH PADA ISPSCODE

Security level 1
Suatu tingkat keadaan bahaya / tidak aman (di
atas kapal atau di pelabuhan) paling rendah,
yang memerlukan tindakan-tindakan
perlindungan keamanan minimum yang tepat
terhadap ancaman keamanan yang harus
dipertahankan sepanjang waktu (minimum
appropriate security measures shall be
maintained at all times).

55

ISTILAH-ISTILAH PADA ISPSCODE

Security level 2
Suatu tingkat keadaan bahaya/tidak
aman (di atas kapal maupun di
pelabuhan) yang memerlukan
tindakan-tindakan perlindungan
keamanan tambahan sebagai akibat
dari dari meningkatnya resiko
ancaman keamanan karena adanya
kejadian yang mengganggu keamanan
(security incident).
56

ISTILAH-ISTILAH PADA ISPSCODE

Security level 3
Suatu tingkat keadaan bahaya/tidak aman (di
atas kapal maupun dipelabuhan) yang paling
tinggi, yang memerlukan tindakan-tindakan
perlindungan keamanan yang lebih
ketat/khusus yang harus dipertahankan
selama terjadinya gangguan keamanan yang
diperkirakan akan berlangsung atau sungguhsungguh akan terjadi, walaupun target
gangguan keamanan belum dapat dipastikan.

57

Specific Codes of ISPS


Code
Sesuai dengan Koda ISPS Part B
Koda Nomor 18.1,18.2 dan 18.3
yang berbunyi sebagai berikut:
Petugas fasilitas pelabuhan harus
tahu mengenai ISPS Code, khusus
petugas keamanan pelabuhan harus
tahu dan ikut latihan serta semua
petugas fasilitas pelabuhan harus
tahu dan terbiasa dengan ISPS
Code.
58

ORGANISASI
PENGAMANAN FASILITAS PELABUHAN NASIONAL

DESIGNATED AUTHORITY
LOCAL PORT SECURITY COMMITTEE
LEAD BY ADPEL
PFSO
Deputy
PFSO

cso

sso
SECURITY

SECURITY

59

SECURITY

Вам также может понравиться