Вы находитесь на странице: 1из 45

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN BLEFARITIS
Definisi
Blefaritis adalah suatu peradangan margo palpebra yang
bersifat kronik.
Dikenal 2 bentuk blefaritis yaitu:
1. Blefaritis Skuamosa (Seboroik)
Hampir selalu ada hubungan dengan adanya ketombe di
kepala, alis mata dan telinga
Peradangan di kelenjar kulit di daerah bulu mata atau
kelenjar bulu mata
Terdapat pada orang yang kulitnya berminyak
Disebabkan oleh kelainan metabolic atau jamur
Pitirosporum Ovale

Manifestasi Klinis:
Sisik yang halus berwarna putih, gatal
Penebalan kelopak mata
Rontoknya bulu mata/ madarosis
Sisik halus diangkat --- hiperemik dan tak
berulserasi
Sisik mudah lepas, mudah berganti tanpa
kerusakan bulu mata
Penatalaksanaan:
Bersihkan kelopak mata dari sisik halus dengan
kapas basah
Massage tepi kelopak mata
Pemberian salep mata kortikosteroid

Blefaritis Ulseratif/Stafilokok
Adalah suatu infeksi margo palpebra yang disebabkan
oleh stafilokok, umumnya terdapat pada anak-anak
dengan keadaan umum yang buruk.
Manifestasi Klinis:
Palpebra merah, kebih merah dari blefaritis skuamosa
Sisik-sisik kering
Ulserasi sepanjang margo yang ditutupi krusta yang bila
diangkap terdapat ulkus
Madarosis yang bila tumbuh lagi bulu mata tidak
beraturan

Penatalaksanaan:
Bersihkan krusta dengan kapas lidi yang
basah , celupkan pada Na-bikarbonat 3%
Salep mata antibiotika
Antibiotika sistemik

Patofisiologi
Infeksi bakteri pada kelopak mata
Respon tubuh
Peradangan di kelopak
mata
Kelopak mata bersisik
Gg
Citra Diri
Stressor
Cemas
Bertambahnya vaskularisasi
Dikeluarkannya histamin, prostraglandin
Gg rasa nyaman Gatal

Data Fokus Pengkajian


1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
3. Data Psikososial
4. Data Spiritual
5. Pemeriksaan fisik
Data subyektif:
Klien mengeluh tidak nyaman, gatal pada tepi
kelopak mata
Klien khawatir dan malu dengan keadaan
matanya

Data obyektif:
Sisik halus atau krusta pada tepi kelopak mata
Ketombe di kepala, alis mata, telinga
Bulu mata rontok/madarosis
Penebalan kelopak mata

Diagnosa Perawatan yang mungkin muncul:


Gangguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan peradangan di
kelopak mata
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakitnya
Gangguan citra diri berhubungan dengan adanya sisik di
kelopak mata

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN HORDEOLUM
Definisi
Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar
pada kelopak mata
Etiologi
Penyebab terjadinya hordeolum adalah
Stafilococcus
Klasifikasi
Hordeolum Internum: peradangan akut kelenjar
Meibom
Hordeolum Eksternum : peradangan akut
kelenjar Zeis dan Moll

Manifestasi Klinis
1. Kelopak mata bengkak dan merah
2. Rasa sakit dan mengganjal
3. Nyeri bila ditekan
4. Pseudoptosis
Penatalaksanaan
1. Kompres hangat
2. Antibiotika peroral
3. Insisi
4. Perbaikan higiene

Patofisiologi
Infeksi bakteri stafilococcus di kelopak mata
kelenjar kelopak mata
Kelopak mata bengkak
( kel. Zeis, Moll, Meibom)
Kurang pengetahuan

Peradangan di
Gg. Citra diri
Cemas

Rusaknya jaringan kelopak mata


Jaringan yg rusak
melepaskan reseptor nyeri (Bradikinin, serotonin, prostlaglandin)
Merangsang ujung saraf bebas
Serabut saraf aferen
Radiks
dorsal medulla spinalis
Traktus spinothalamikus lateralis
Thalamus
Gyrus post sentralis
Cortex cerebri
Nyeri
dipersepsikan

Data Fokus Pengkajian


1.Biodata
2.Riwayat kesehatan
3.Data Psikososial
4.Data Spiritual
5.Pemeriksaan fisik
Data subyektif:
Klien mengeluh nyeri dan terasa mengganjal pada
kelopak matanya
Klien menyatakan khawatir bintilannya tumbuh lagi
Data obyektif:
Kelopak mata bengkak dan merah
Pseudoptosis

Diagnosa Perawatan yang


mungkin muncul:
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan adanya proses
peradangan pada kelopak mata
Gangguan rasa aman cemas
berhubungan dengan ketidaktahuan klien
tentang penyakitnya
Gangguan citra diri sehubungan dengan
adanya pembengkakan kelopak mata

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN KALAZION
Definisi
Kalazion adalah suatu peradangan granulomatosa menahun kelenjar
Meibom
Etiologi
Kalazion diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar Meibom dengan
infeksi ringan
Manifestasi Klinis
1.Benjolan pada kelopak mata
2.Tidak hiperemi
3.Tidak ada nyeri tekan
4.Pseudoptosis
Penatalaksanaan
1.Kompres hangat
2.Antibiotika
3.Insisi

Patofisiologi
Gangguan sekresi lemak di kelenjar Meibom
Penyumbatan di kelenjar Meibom
Infeksi
bakteri
Peradangan/kalazion
Pembengkakan kelopak mata
Kurang
pengetahuan
Cemas
Tindakan insisi Kontinuitas jaringan rusak
Merusak ujung saraf bebas
Serabut saraf
aferen
Radiks dorsal medulla spinalis
Traktus spinothalamikus lateralis
Thalamus
Gyrus post sentralis Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan

Data Fokus Pengkajian


1.Biodata
2.Riwayat kesehatan
3.Data Psikososial
4.Data Spiritual
5.Pemeriksaan fisik:
Data subyektif:
Klien mengeluh ada benjolan di kelopak mata
Data obyektif:
Benjolan di kelopak mata
Pseudoptosis

Diagnosa Perawatan yang mungkin


muncul:
Gangguan rasa nyaman nyeri
sehubungan dengan tindakan insisi
Gangguan rasa aman cemas
berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakitnya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN UVEITIS
Definisi
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada traktus
uvea (Brunner & Suddart : 2002). Peradangan ini dapat
berjalan akut atau kronik.
B. Etiologi
Faktor penyebab terjadinya uveitis :
Eksogen, dimulai dengan perforasi akibat trauma atau mengikuti
suatu ulkus
Endogen, berasal dari peradangan suatu organ tubuh melalui
aliran darah (TBC, lues, Gonorrhoe, parotitis, influenza, cacar
air, toksoplasma).
Sekunder infeksi, terjadi akibat penyebaran dari peradangan
jaringan mata yang lainnya seperti kornea, sklera, atau retina.
Alergi

Klasifikasi
Secara klinis uveitis dibagi atas :
Uveitis anterior (Iridosiklitis): peradangan
terjadi pada iris dan badan silier.
Uveitis posterior (Koroiditis): peradangan
terjadi pada bagian koroid.
Manifestasi Klinis
Rasa sakit
Nyeri kepala
Fotofobia
Lakrimasi
Visus menurun
Palpebra bengkak

Konjunctiva bulbi: injeksi konjunctiva & injeksi silier


Kornea keruh karena edema
Iris; sinekia
Pupil miosis
Lensa dapat menjadi keruh
Badan kaca dapat menjadi keruh

Penatalaksanaan
Steroid : oral atau topikal
Antibiotika tergantung etiologi
Istirahat

Patofisiologi Uveitis
Faktor penyebab peradangan
Reaksi inflamasi
Uveitis
Uveitis Anterior
Uveitis Posterior
Nyeri
Proses Radang
Peradangan
Koroid
Terbentuknya jaringan
Fungsi koroid terganggu
Parut dan sinekia

Potensial glaucoma fungsi lensa


Fungsi retina &
Jaringan
sekitar terganggu
TIO
Cahaya terhalang u/
Penurunan/Distorsi Penglihatan

Diterima retina

Penurunan tajam penglihatan


Resiko terjadi kecelakaan

Gangguan persepsi sensori

Penglihatan

Stressor

Cemas

Data Fokus Pengkajian

Biodata
Riwayat Kesehatan

Data Psikososial
Data Spiritual
Pemeriksaan fisik

Keluhan utama
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga

Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan mata

Data Obyektif:
Visus menurun
Palpebra bengkak
Injeksi konjunctiva/injeksi silier
Kornea keruh
Sinekia
Pupil miosis
Lensa keruh
Badan kaca keruh

Data Subyektif:
Klien mengeluh nyeri pada matanya
Klien mengeluh penglihatan silau
Klien mengeluh penglihatan kabur
Data Penunjang : hasil laboratorium

Diagnosa Perawatan yang mungkin muncul :

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


peningkatan TIO akibat proses inflamasi.
Gangguan persepsi sensori penglihatan
berhubungan dengan penurunan tajam penglihatan.
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang penyakitnya.
Resiko terjadi kecelakaan berhubungan dengan
penurunan fungsi penglihatan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN ULKUS KORNEA

Definisi
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat
kematian
jaringan kornea.
B. Klasifikasi dan etiologi
Ulkus kornea dibedakan dalam bentuk :
Ulkus kornea sentral , biasanya disebabkan oleh:
a.
Bakteri : pseudomonas, pneumococcus, moraxella liquefaciens
streptococcus beta hemolyticus, klebsiela
pneumonia,
E. Coli, dll.
b.
Virus : herpes simplex, herpes zooster
c.
Jamur : candida albicans, fusarium solani
Mikroorganisme ini tidak mudah masuk ke dalam kornea dengan epitel yang
sehat. Faktor predisposisi terjadinya ulkus kornea : abrasi kornea, keratitis
neuroparalitik, pemakaian kortikosteroid, pemakaian lokal anestesi, dsb.

Ulkus kornea marginal, merupakan


peradangan kornea bagian perifer
bentuk khas yang biasanya terdapat
daerah jernih antara limbus kornea
dengan tempat kelainannya, sejajar
dengan limbus . Diduga dasar
kelainannya ialah suatu reaksi
hipersensitivitas.

. Manifestasi Klinis
Mata merah
Kornea keruh
Pada COA terdapat hipopion
Fotofobia
Epifora
Penurunan visus sampai dengan 1/300
Fluoresin test positif

Penatalaksanaan
Pengobatan umumnya untuk ulkus kornea adalah :
Siklopegik
Antibiotika yang sesuai, topical dan subkonjunctiva
Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan
berfungsi sebagai incubator
Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali satu hari
Diperhatikan terjadinya glaucoma sekunder
Debridement sangat membantu penyembuhan
Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi local
kecuali keadaan berat
Pada ulkus kornea dilakukan pembedahan amnion graft atau
keratoplasti bila:
- Dengan pengobatan tidak sembuh dan kornea bertambah tipis
- Terjadinya jaringan parut yang mengganggu penglihatan

Patofisiologi Ulkus Kornea

Trauma
Kontinuitas jaringan mata/kornea rusak
Port de Entry : Bakteri virus
Respon Tubuh
Proses peradangan pada kornea
Jaringan rusak melepaskan
Resiko Komplikasi :
Sel Radang
Reseptor nyeri
endopthalmitis
Serabut saraf bebas
Terbentuknya Kolagenasi
Serabut saraf aferen
Kekeruhan pada Kornea
Radiks dorsal medulla spinalis
Kornea tidak tembus cahaya
Traktus spinothalamikus lateralis
Bayangan benda tdk dpt diperSepsikan dg baik o/
retina
Thalamus
gangguan persepsi
sensori pengLihatan
Gyrus post sentralis
Stressor
Cortex cerebri
Koping mekanisme
inefektif
Nyeri
Cemas

. Data Fokus Pengkajian


Biodata
Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga

Data Psikososial
Data spiritual
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan mata

Data subyektif:
- Klien mengeluh nyeri pada matanya
Kondisi
Infeksi bakteri/jamur
Infeksi virus
Sakit
- tak ada sampai hebat
- rasa benda asing
Fotofobia
- bervariasi
- sedang
Visus
- biasanya menurun mencolok - menurun ringan
Infeksi okular
- difus
- ringan-sedang
- Klien mengeluh penglihatannya buram
Data obyektif:
- Terdapat lesi/ulkus pada kornea/kornea keruh
- Perforasi kornea
- Lakrimasi, mata merah
- Pupil, iris sulit dinilai akibat edema kornea
- Adanya hipopion di COA
- Fluoresin test positif

Data Laboratorium
- Pemeriksaan KOH (jamur), Kultur resistensi, bakteri
gran negatif dan positif
Diagnosa Perawatan yang mungkin muncul:
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
adanya proses peradangan.
b. Gangguan persepsi sensori penglihatan
berhubungan dengan adanya kekeruhan pada kornea
c. Gangguan rasa aman cemas berhubungan
dengan penurunan tajam penglihatan
d. Resiko komplikasi: endopthalmitis
berhubungan dengan adanya proses
peradangan pada kornea

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN ENDOPTHALMITIS

Endopthalmitis adalah peradangan


supuratif dalam bola mata

Definisi

Etiologi

Infeksi kuman atau jamur setelah post


op, trauma tembus bola mata atau infeksi
sekunder. Bakteri yang sering menjadi
penyebab adalah Stafilococcus, Streptococcus,
Pneumococcus, Pseudomonas,
sedangkan jamur yang sering menjadi
penyebab adalah Aktinomises, Aspergillus dsb

Manifestasi Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dibuka

7.
keruh

8.

9.
rongga badan kaca

Mata merah
Sakit ringan hingga berat
Fotofobia
Tajam penglihatan menurun
Kadang disertai dengan panas badan
Kelopak mata merah, bengkak dan sukar
Konjunctive khemosis dan merah, kornea
COA keruh kadang disertai hipopion
Badan kaca keruh akibat masuknya pus pada

Penatalaksanaan

1.
Istirahat sambil dicari penyebab
2.
Pemberian antibiotic dosis tinggi
3.
Injeksi intra vitreal dengan
antibiotik
4.
Analgetik dan antipiretik
5.
Apabila belum ada hasil
dilakukan tindakan pembedahan dengan
vitrektomi
atau eviserasi

Patofisiologi Endopthalmitis

Trauma
Kondisi jaringan mata rusak
Post de Entry Bakteri, Virus
Respon Tubuh
Proses Peradangan
Endopthalimitis
Isi bola mata meradang
Kornea keruh dan pus di COA & badan kaca
Jar. Yg rusak melepaskan reseptor nyeri :
Bayangan benda tdk dpt
Bradikinin, serotonin, prostraglandin
dipersepsikan dg baik oleh retina

Merangsang ujung saraf bebas

Serabut saraf aferen

Radiks dorsal medulla spinalis

Traktus Spinothalamikus Lateralis


Thalamus

Gangguan persepsi sensori penglihatan


Stressor

Gyrus Post Sentralis


Corteks Serebri
Nyeri dipersepsikan

Koping Mekanisme Inefektif


Cemas

Data Fokus Pengkajian

1.
2.

Biodata
Riwayat kesehatan
a.
Keluhan utama
b.
Riwayat kesehatan sekarang
c.

dahulu
3.

Riwayat kesehatan

d.
Riwayat kesehatan keluarga
Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan umum
b.
Kesadaran
c.
Tanda-tanda vital
d.
Pemeriksaan mata

Data subyektif:
tidak bias melihat

nyeri pada matanya disertai sakit kepala dan demam


Data obyektif:
bengkak
khemosis
4.
Data Psikososial
5.
Data Spiritual
6.
Pemeriksaan Laboratorium

Klien mengeluh
Klien mengeluh
Mata merah
Kelopak mata
Konjunctiva bulbi
Kornea keruh
Hipopion di COA
Sekret +
TIO

Diagnos Perawatan yang mungkin muncul:

a.
Gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan
di dalam bola mata

b.
Gangguan persepsi
sensori penglihatan berhubungan dengan
penurunan tajam penglihatan yang diakibatkan
oleh infeksi

c.
Gangguan rasa
aman cemas berhubungan dengan operasi yang
akan dijalani

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN PANOFTHALMITIS
Definisi

Panofthalmitis adalah peradangan seluruh bola mata


termasuk sclera dan kapsula

tenon sehingga bola mata merupakan rongga


abses.
B. Etiologi

1.
Perforasi operasi atau ulkus yang disertai
kuman pyogen (pneumococcus,

pseudomonas, E. Coli dsb)

2.
Secara endogen yang membawa embolus
yang terinfeksi akibat pneumonia,

meningitis, dan furunkulosis

Manifestasi Klinis

1.
Penurunan tajam penglihatan bisa sampai 0

2.
Rasa nyeri yang hebat

3.
Sakit kepala

4.
Mata menonjol

5.
Edema kelopak mata

6.
Konjunctiva bulbi khemosis

7.
Kornea keruh

8.
Di COA terdapat hipopion

9.
Refleks putih di dalam fundus dan okuli

. Penatalaksanaan

1. Istirahat total sambil dicari


penyebabnya

2. Pemberian antibiotika dosis tinggi

3. Pemberian analgetika, sedativa,


dan raboransia

4. Enukleasi

. Patofisiologi
Mikroorganisme, kuman pyogen
Berasal dari Endoftalmitis yang terlantar kemudin meluas
Seluruh jaringan mata meradang sampai kapsula tenon
Jar yang rusak melepaskan reseptor nyeri :

Protrusio bulbi

Bradikinin,serotonin, prostaglandin
Merangsang ujung ujung saraf bebas

Serabut Saraf Aferen

Palpebra bengkak
Radiks dorsal medulla spinalis

Mata sukar bergerak

Infeksi konjungtiva &

perikornea hebat

Traktus Spinothalamikus lateralis


Thalamus
Gyrus post sentralis
Corteks Screbri
Nyeri dipersepsikan

Kornea keruh
DiCoa dan badan kaca terdapat pus
Infeksi
Tidak tahu proses penyembuhan
dan penatalaksanaannya
Cemas

Data Fokus Pengkajian


1. Biodata
2.
Riwayat Kesehatan
a.
Keluhan utama
Adanya nyeri pada mata, sakit kepala
b.
Riwayat kesehatan sekarang
Kejadian penyakit dan perkembangannya, keluhan utama
dijabarkan dengan PQRST
c.
Riwayat kesehatan dahulu
Kaji adanya penyakit dan penggunaan obat-obat mata
d.
Riwayat kesehatan keluarga
3.
Data Psikososial
Kaji status emosi klien dengan mengamati sikap dan tingkah laku klien yang
tampak (misal menarik diri, cemas) dan bahasa tubuh. Tanyakan pada klien
tentang kekhawatirannya. Kemampuan koping menurun, depresi dan
kehilangan mungkin timbul bila ada komplikasi

Data Spiritual

Meliputi keyakinan klien dan keluarga terhadap agama


yang dianutnya seperti

persepsi sehat/sakit

5.
Pemeriksaan fisik

a.
Keadaan umum

b.
Kesadaran

c.
Pemeriksaan Mata

Data subyektif:

Klien mengeluh nyeri , sakit kepala

Klien mengeluh tidak bisa melihat

Data Obyektif

Tajam penglihatan: menurun

Pergerakan bola mata: sukar bergerak

TIO
Palpebra: bengkak

Konjunctive bulbi khemosis

Kornea keruh

Di COA dan badan kaca terdapat pus

Visus lekas hilang

Diagnosa Perawatan yang mungkin muncul:


Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan peradangan seluruh bola mata dan
jaringan sekitarnya.
Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan
peradangan seluruh jaringan bola mata
Gangguan rasa aman cemas berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang proses
penyakitnya dan penatalaksanaannya

Вам также может понравиться