Вы находитесь на странице: 1из 13

NOVITA YASLIANA

Pendahuluan
 Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai kedudukan
yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan, karena ia
menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang
tersusun dari kurikulum pendidikan yang sedemikian rupa
sehingga dapat dipahami atau diserap oleh manusia didik
menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap
tingkah lakunya.
 
 Mengingat mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru
dalam menciptakan situasi belajar. Metode yang digunakan
oleh guru diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan
belajar bagi pelajar sehubungan dengan kegiatan mengajar
guru. Dengan perkataan lain, proses belajar mengajar
merupakan proses interaksi edukatif anatar guru yang
menciptakan suasana belajar dan pelajar yang memberi
respons terhadap usaha guru tersebut. Oleh sebab itu, metode
mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan
kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya guru dalam memilih
metode yang baik merupakan upaya mempertinggi mutu
pengajaran/pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya
Pengartian Metode Dikte
(Imla’)
Metode Imla’ disebut juga metode dikte, atau
metode menulis. Di mana guru membacakan
acar pelajaran, dengan menyuruh siswa untuk
mendikte / menulis di buku tulis. Dan imla’ dapat
pula berlaku, dimana guru menuliskan materi
pelajaran imla’ di papan tulis, dan setelah selesai
diperlihatkan kepada siswa. Maka materi imla’
tersebut kemudian dihapus, dan menyuruh siswa
untuk menuliskannya kembali di buku tulisnya
Tujuan Metode Imla’
Agar anak didik dapat menuliskan kata-kata dan kalimat
dalam bahasa Arab dengan mahir dan benar
Anak-anak didik bukan saja terampil dalam membaca
huruf-huruf dan kalimat-kalimat dalam bahasa Arab,
akan tetai terampil pula menuliskannya.
Dengandemikian pengetahuan anak menjadi inegral.
(terpadu)
Melatih semua panca indera anak didik menjadi aktif.
Baik itu perhatian, pendengaran, pengelihatan maupun
pengucapan terlatih dalam bahasaarab.
Menumbuhkan agar menulis Arab dengan tulisan indah
dan rapi
Menguji pengetahuan murud-murid tentang penulisan
kata-kata yang telah dipelajari
Memudahkan murid mengarang dalam bahasa Arab
dengan memakai gaya bahasa sendiri.
Metode Mengajar Imla’
Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam
pengajaran imla’ di kelas. Yakni dengan cara mengimla’kan
materi pelajaran itu di papan tulis dan murid mencatat /
menuliskannya di buku tulis. Kemudian imla’ dengan cara,gru
hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid
menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.
 Adapun metode imla’ tersebut adalah sebagai berikut :
 1) Memeberikan, apersepsi terlebih dahulu, sebelum memulai imla’.
Gunanya adlah agar perhatian anak didik terpusat kepada pelajaran yang
akan dimulai.
 
 2) Jika imla’ dilakukan dengan cara menuliskan materi imla’ maka
langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
 Guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis dengan tulisan yang
menarik
 Membacakan materi pelajaran imla’ yang telah ditulis itu secara pelan dan
fasih
 Setelah guru membacakan imla’, maka suruhlah di antara mereka untuk
membacakan acara imla’ hingga benar dan fasih. Jikaperlu semua siswa
dapat membaca imla’ tersebut
 Setelah selesai membca imla’ dari semua siswa, maka guru menyuruh
mereka untuk mencatatnya di buku tulis
 Menagdakan soal jawab, hal-hal yang dianggap belum dimengerti dan
dipahami. Dan kemudian mengulangi sekali lagi bacaan tersebut hingga
tidak ada lagi kesalahan
 Menuliskan kata-kata sulit serta ikhtisar dari materi imla’
 Guru menyuruh semua siswa untuk mencatat / menulis imla’ didepan
papan tulis itu ke dalam buku tulis mereka masing-masing, dengan benar
dan rapi.
 Setelah selesai imla’, guru mengumpulkan catatan imla’ semua anak didik
untuk diperiksa atau dinilai
 Dan jika imla’ dilaksanakan dengan cara : Guru membacakan materi
pelajaran imla’ itu kepada siswa, maka langkah yang ditempuh adalah
sebagai berikut :
 Mengadakan apersepsi terlebih dahulu, agar perhatian siswa semua
terpusat pada acar imla’
 Guru memulai mendikte acara imla’ secara terang / jelas, dan tidak
terlalu cepat, apakah itu dengan cara sebagian-sebagian atau dengan
membacakan secara keseluruhan. Dan murid melalui perhatiannya dan
pendengarannya yang cermat, mencatatnya pada buku tulis mereka
masing-masing
 Mengumpulkan semua catatan imla’ siswa, untuk kemudian diperiksa,
apakah sudah benar atau belum imla’nya
 Guru mengadakan soal jawab mengenai imla’ yang baru saja dikerjakan
itu, dan kemudian menyuruh salah satu diantara siswa untuk
menuliskannya di papan tulis
 Guru membetulkan imla’ secara keseluruhan, dan dapat menjelaskan
kembali mengenai kalimat yang belum dipahami oleh siswa
 Akhirilah pengajaran dengan memberi berbagai petunjuk dan nasihat-
nasihat kepada anak didik.

 4) Mengadakan penilaian (evaluasi), atau post test, mengenai materi


imla’, apakah tujuannya telah mengenai sasaran atau belum, jika belum,
maka perlu diulang dan perbaikan-perbaikan
Saran-Saran Dalam
Menggunakan Metode
Imla’
Jika imla’ dengan cara menuliskan di papan tulis, maka tulisan
hendaknya rapi danterang, yang dapat dibaca oleh semua
anak didik
Guru janganlah memulai acara imla’, jika suasana kelas belum
ditertibkan, sehingga siswa benar-benar dalam keadaan siap
menerima imla’ yang akan disajikan.
Mulailah acara imla’ jika siswa telah dalam keadaan siap,
bacakanlah secara terang dan pelan.
Adakanlah soal jawab dan diskusi mengenai materi imla’
tersebut kepada siswa dan mejelaskan maksud dari padanya.
Mengadakan evaluasi / post test.
Dalam metode pembelajaran untuk
mengembangkan dan merencanakan
pembelajaran yang hendak dicapai
perlu memahami prinsip – prinsip
pembelajaran yang hendak dicapai
prinsip-prinsip pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut:

Prinsip Kesiapan ( Readness)


Prinsip Motivasi (Motivation)
Kelebihan dan
Kelemahan Metode Dikte
(imla’)
Kelebihan metode imla dari metode yang lain adalah :

Untuk memperoleh kecakapan motoris ,seperti menulis,


melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat,
menggunakan alat-alat ( mesin, permainan dan atletik) , dan
terampil menggunakan peralatan olah raga.
Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlah pengurangan ,pembagian, tanda-tanda ( symbol),
dan liannya.
Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang
dibuat seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan
simbol, membaca peta, dan lain sebagainya.
Adapun kelemahan metode
ini antara lain adalah :
Menghambat kebiasaan yang dilakukan dan
menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan
.
Kadang-kadang imla yang dilaksanakan secara
berulang-ulang merupakan hal yang menoton, dan
mudah membosankan sehingga apabila metode ini
dilakuakn terlalu sering.
Membentuk kebiasaan yang kaku, dan fasik
sehingga murid kurang aktif .
Selain memiliki beberapa kelebihan dari pada
metode yang lain, metode imla ini juga memiliki
kelemahannya , memang semua metode yang ada
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, begitu juga dengan metode imla ini. Jadi
untuk menyingkapi masalah ini Cuma terletak
kepada guru yang bersangkutan bagaimana dia
bisa mensiasati dan menentukan metode mana
yang afektif dan sesuai, sehingga tujuan dari pada
pembelajaran tersebut bisa sesuai dan tercapai
dengan baik. Jadi gurulah yang berperan sangat
besar dalam memilih metode mana yang lebih
tepat dan sesuai untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang memuaskan.
Terima kasih

Вам также может понравиться