Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Neurologi 2
Keterampilan Klinik
Neurologi
1. Pemeriksaan motorik dan tonus
otot
2. Pemeriksaan kesadaran, tanda
rangsang meningeal, nervus III,
IV, VI
3. Pemeriksaan keseimbangan
A. Pemeriksaan
kesadaran
1. Pembagian secara kualitatif
2. Pembagian secara kuantitatif
(dengan GCS)
Pembagian secara
kualitatif:
14-15 : KOMPOSMENTIS (sadarada kontak mata dan
kooperatif)
12-13 : APATIS (acuh tak acuh thd lingkungan)
10-11 : SOMNOLEN (penderita dirangsang/ dipanggil atau
disentuhbangun)
7-9 : SOPOR (dgn rangsang nyeri yang hebatbaru penderita
terbangun; biasanya di procesus xyphoideus)
4-6 : SOPORO-KOMA (refleks patologi dan refleks fisiologi
+/-)
3 : KOMA (segala rangsangan sudah tidak bisa dibangunkan
dan semua refleks sudah tidak ada termasuk refleks patologi)
Kemampuan berkomunikasi
(Verbal/V)
Pemeriksa menilai kemampuan berbicara, orientasi
terhadap waktu, tempat, dan diri sendiri dengan dapat
menjawab pertanyaan dengan sesuai. Jika pasien mampu
menjawab dengan benar skor 5
Apabila jawaban pasien tidak sesuai terhadap
pertanyaan (disorientasi) diberikan skor 4
Apabila pasien tidak menanggapi pembicaraan pemeriksa
(inapropriate words) , atau hanya mengucapkan dalam
bentuk kata bila diberi rangsang nyeri skor 3
Apabila pasien hanya merintih/ mengerang jika diberi
rangsang nyeri skor 2
Tak ada suara dari pasien terhadap respon rangsangan
nyeri yang diberikan diberi skor 1
NERVUS CRANIAL
1. Nervus I N. Olfaktorius
2. Nervus II N. Optikus
3. Nervus III N. Okulomotorius
4. Nervus IV N. Trokhlearis
5. Nervus V N. Trigeminus
6. Nervus VI N. Abdusen
7. Nervus VII N. Fasialis
8. Nervus VIII N. Vestibulokokhlearis
9. Nervus IX N. Glosofaringeus
10.Nervus X N. Vagus
11.Nervus XI N. Asesorius
12.Nervus XII N. Hipoglosus
Nervus I N. Olfaktorius
Mempersiapakan alat dan bahan pemeriksaan
Meminta izin kepada probandus sembari mempersilahkan
penderita untuk duduk atau berbaring
Memerintahkan probandus untuk memejamkan matanya atau
menutup mata probandus dengan kain penutup
Melakukan inspeksi lubang hidung yang akan diperiksa apakah
ada pilek, polip, atau sumbatan lainnya
Menutup hidung yang tidak diperiksa dengan kapas
Mendekatkan botol yang telah berisi bahan beraroma pada
hidung yang akan diperiksa
Meminta probandus untuk menyebutkan aroma apa yang
tercium
Melakukan pemeriksaan 6 & 7 untuk aroma yang lain
Memberikan penilaian hasil pemeriksaan
Nervus II N. Optikus
1. Pemeriksaan ketajaman penglihatan (Snellen Chart)
2. Pemeriksaan buta warna (Buku Ischihara)
3. Pemeriksaan funduskopi (alat oftalmoskop)
4. Pemeriksaan Lapangan pandang (metode konfrontasi
dari Donder)
. Probandus diminta menatap mata pemeriksa (memfiksasikan
pandangannya pada pupil pemeriksa)
. Pemeriksa kemudian menggerakan ujung jari dari tengah
lapangan pandang menuju tepi lapangan pandang dengan arah
ke samping kanan dan kiri, serta arah atas dan bawah.
. Probandus diminta mengatakan batas persepsi dari jari tangan
yang digerakkan tersebut, dengan mengatakan ya jika melihat
dan tidak jika tidak melihat.
5. Memberikan penilaian dan pencatatan hasil pemeriksaan
Pupil
Meminta pasien memandang lurus jauh ke depan
Berikan cahaya dengan senter dari bawah ke arah hidung
(terang cahaya cukup untuk menilai pupil). Ukur besar
pupil pasien kiri dan kanan. Bentuk pupil, kesamaan kiri
dan kanan, posisi pupil, dan reflek cahaya.
Berikan cahaya dengan senter pada pupil salah satu
mata, lihat apakah ada refleks mengecil (miosis) pada
mata yang disinari (refleks cahaya langsung) dan
sekaligus menilai refleks pada mata sisi yang lain (refleks
cahaya tak langsung).
Refleks akomodasi dan konvergensi : pasien diminta
melihat jauh ke tangan pemeriksa yang diletakkan 30 cm
di depan hidung pasien. Normal pada saat tangan
pemeriksa digerakkan ke arah nasal diantara kedua bola
mata, pupil mengecil.
Nervus V N. Trigeminus
Pemeriksaan fungsi sensorik
Pemeriksaan refleks kornea
Pemeriksaaan motorik
( m.masseter)
Pemeriksaaan motorik
( m.masseter)
Pemeriksa meletakan kedua tangannya
masing-masing di anterior sendi
temporomadibular
Pasien diminta untuk mengatupkan mulut
dan menggigit kuat-kuat
Pemeriksa meraba kontraksi kedua otot
masseter dan membandingkannya
dengan sisi kontralateral
Pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaannya
Tes Rinne
Mempersiapakan alat dan bahan pemeriksaan
Meminta izin kepada probandus sembari
mempersilakan probandus untuk duduk atau
berbaring
Menggetarkan garpu tala dan meletakkannya
pada prosesus mastoideus pada sisi telinga
yang dinilai sampai getaran garpu tala tidak
terdengar lagi oleh probandus
Memindahkan garpu tala ke depan liang
telinga pada sisi yang diperiksa (apabila
masih terdengar Rinne +, bila tidak
terdengar Rinne -)
Memberikan penilaian dan pencatatan hasil
Tes Weber
Mempersiapakan alat dan bahan
pemeriksaan
Meminta izin kepada probandus sembari
mempersilakan probandus untuk duduk
Menggetarkan garpu tala dan
meletakkannya pada pertengahan
dahi probandus
Menanyakan kepada probandus
apakah bunyi terdengar di tengah
atau mengalami lateralisasi
Memberikan penilaian dan pencatatan
hasil pemeriksaan
Arkus pharing
Meminta pasien untuk membuka
mulut
Tekan lidah dengan spatula lidah,
dan meminta pasien untuk bersuara
aahh
Perhatikan simetrisitas arkus pharyng
kiri dengan kanan. Normal arkus
pharing simetris antara kiri dengan
kanan.
Gag Refleks
Meminta pasien untuk membuka
mulut dan bersuara aahh
Dengan perlahan sentuhkan spatula
lidah ke dinding pharing kiri dan
kanan bergantian. Normal
tercetuskan sensasi rasa ingin
muntah.
Nervus XI N. Asesorius
Muskulus Trapezius
Muskulus
Sternokleidomastoideus
Muskulus Trapezius
Meminta pasien untuk mengangkat
kedua bahunya. Normal simetris
Dengan kedua tangan pemeriksa di
atas bahu pasien, kemudian minta
pasien untuk mengangkat kedua
bahunya, kemudian pemeriksa
melakukan tahanan.Normal kekuatan
otot simetris kiri dan kanan
Muskulus
Sternokleidomastoideus
Memposisikan satu tangan
pemeriksa (kiri) di salah satu bagian
pipi (kanan) pasien
Sambil menahan minta pasien untuk
memalingkan kepala ke arah
berlawanan tahanan tangan
pemeriksa kemudian lakukan untuk
otot yang berlawanan.
Normal kekuatan otot simetris kiri
dan kanan
Selesai