Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENATALAKSANAANNYA
Kelompok 2:
1.
Elis Alfidea Dwianjani (Soka)
2.
Siti Hanipatul Munawaroh (Soka)
3.
Novi Silviana (Anyelir)
4.
Silvi Puspa Melinda (Anyelir)
KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis
yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001).
Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah
unit fungsi yang tak terpisahkan. Selama
kehamilan normal, saluran cerna dan organorgan penunjangnya mengalami perubahan,
baik secara anatomis maupun fungsional, yang
dapat mengubah secara bermakna kriteria
untuk diagnosis dan terapi untuk beberapa
penyakit.
2
KELAINAN AIR
KETUBAN
KEHAMILAN
DENGAN
KELAINAN LETAK
KOMPLIKASI
KEHAMILAN
KEHAMILAN
DISERTAI
PENYAKIT
GANGGUAN
KESEJAHTERAAN
JANIN
3
KPD
POLIHIDRAMNIO
N
NIO
M
RA
D
I
OH
G
I
N
OL
Macam-macam
Kelainan Air
ketuban
KPD
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan atau dimulainya tanda inpartu
Prinsip Dasar
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.
Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam Obstetri berkaitan
dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis
sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal,
dan menyebabkan infeksi ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor
tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi;
adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda
persalinan.
Penilaian Klinik
Tentukan pecahnya
selaput ketuban.
Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan
tes lakmus (Nitrazin test)
merah menjadi biru,
membantu dalam
menentukan jumlah cairan
ketuban dan usia
kehamilan, kelainan janin.
Penanganan
Polihidramnion
Air tuban paling banyak pada minggu 38
ialah sebanyak 1030cc, pada akhir
kehamilan tinggal 790cc dan terus
berkurang sehingga pada minggu ke 43
hanya 240cc. Pada akhir kehamilan air
tuban diganti dalam 2 jam berhubung
adanya produksi dan pengaliran. Kalau
melebihi 2000cc maka di sebut
polihidramnion atau dengan singkatan
hidramnion.
Pengobatan :
Hidramnion yang ringan tidak memerlukan terapi,
dapat diberi sedativa dan diit pantang garam kalau
perlu. Kalau ada dyspnoe dan pasien sukar
berjalan sebaiknya ia di opname. Di rumah sakit ia
diberikan, istirahat rebah dan sedativa.
Kalau pasien sangat menderita dan kurang
tertolong dengan usaha-usaha tersebut di atas
dapat dilakukan punksi selaput janin melalui cervix
atau dinding perut. Cairan hendaknya di keluarkan
dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya
solution placenta. Punksi biasanya disusul dengan
persalinan.
Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air
ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500
cc. Volume air ketuban meningkat secara stabil
saat kehamilan, volumenya 30 cc pada 10 minggu
dan mencapai puncaknya 1 liter pada 34-36
minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata
sekitar 800 cc pada akhir trimester pertama
sampai pada minggu ke 40. Berkurang lagi
menjadi 350 ml pada kehamilan 42 mingg, dan
250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat
penurunan sektar 150 ml/minggu pada kehamilan
38-43 minggu.
Penatalaksanaan :
Letak sungsang
Letak sungsang dapat diketahui melalui
pemeriksaan luar apabila bagian bawah uterus
tidak teraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala,
dan kepala teraba di fundus. Denyut jantung
janin pada umunya ditemukan setinggi atau lebih
tinggi dari umbilikus ibu. Sedangkan letak lintang
dapat diketahui dengan palpasi menunjukan
bahwa fundus uteri tempatnya agak rendah jika
dibandingkan dengan usia kehamilan, bagian
bawah tidak teraba bagian besar, kepala janin
teraba dibagian kiri atau bagian kanan perut ibu.
Etiologi
Teknik
Kandung kemih harus kosong terlebih dahulu
Pasien tidur dengan posisi terlentang
Bunyi jantung anak diperiksa ( jika buruk versi dibatalkan)
Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya
dinding perut kendor.
Mobilisasi : Bokong dibebaskan dahulu
Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan
didekatkan satu sama lain hingga badan anak membulat
dan dengan demikian lebih mudah diputar
Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah.
Arah putarannya hendaknya ke arah yang mudah dan yang
paling sedikit tahanannya. Jika ada pilihan, diputar ke arah
perut anak supaya tidak terjadi defleksi.
Letak Lintang
TERAPI
Dalam kehamilan diusahakan versi luar segera
letak lintang diprognohasil. Sedapat-dapatnya
dijadikan letak kepala, tapi jika ini tidak
mungkin diusahakan versi menjadi letak
sungsang. Jika versi berhasil kepala didorong
kedepan pintu atas panggul supaya kepala
terfiksasi oleh pintu atas panggul dan anak
tidak memutar kembali. Jika tidak berhasil
terutama pada multipara dipasang gurita, jika
partus sudah mulai maka pasien selekas
mungkin harus masuk rumah sakit.
Jantung
Saluran
Pernafasan
Darah
TORCH
PMS
Ginjal
DIABETES MILITUS
Diagnosa
PENGOBATAN
Penyakit Jantung
Pengobatan
Penyakit Darah
Pengobatan
Penyakit TORCH
Toksoplasmosis
Infeksi rubella
Cytomegalovirus (CMV)
Herpes simplex
Pengobatan TORCH
Infeksi-infeksi TORCH ini dapat dideteksi
dari pemeriksaan darah. Biasanya ada 2
petanda yang diperiksa untuk tiap
infeksi yaitu Imunoglobulin G (IgG) dan
Imunoglobulin M (IgM). Normalnya
keduanya negatif
Penyakit Menular
HIV
Gonorea
Sifilis
Vaginitis
Klamidia
Candidiasis
Chancroid
Granula inguinale
Influenza
Bronchitis
Pneumonia
Asma bronkiale
Tuberkulosis paru
Penanganan:
Penyakit Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal
yang integral dengan homeostasis tubuh dalam
mempertahankan keseimbangan fisika dan
kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim
yang membantu pengaturan produksi eritrosit,
tekanan darah serta metabolisme kalsium dan
fosfor. Ginjal membuang sisa metabolism dan
menyesuaikan ekskresi air daan pelarut. Ginjal
mengatur cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit
sehingga mempertahankan komposisi cairan
yang normal. (Mary Baradero, 2008 : 1)
Penatalaksanan
Penanganan Obstetri:
Penyebab kematian dan kesakitan bayi
pada pasien dengan kelainan ginjal adalah
persalinan kurang bulan. Masih ada
perdebatan tentang melahirkan bayi
secara elektif lebih cepat dari waktunya
sekitar(34-36 minggu) pada pasien
dengan insufisiensi ginjal kronis atau yang
sedang menjalani dialisis terutama jika
paru janin sudah matang.
C. Gangguan kesejahteraan
janin
Proportionate IUGR
Janin yang menderita distres yang lama
dimana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu-mingu sampai berbulanbulan sebelum bayi lahir sehingga berat,
panjang dan lingkaran kepala dalam
proporsi yang seimbang akan tetapi
keseluruhannya masih dibawah masa
gestasi yang sebenarnya.
Dispropotionate IUGR
Terjadi akibat distress. Gangguan yang
terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sebelum janin lahir. Pada
keadaan ini panjang dan lingkaran
kepala normal akan tetapi berat tidak
sesuai dengan masa gestasi. Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit,
kulit kering keriput dan mudah diangkat,
bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
Patofisiologi IUGR
Etiologi IUGR
Insufisiensi plasenta
Preeklamsi
penyakit ginjal kronik
hipertensi kronik
masalah atau penyakit yang
berhubungan dengan keadaan tersebut,
seperti kehamilan kembar, diabetes
melitus, penyakit jantung atau seperti
penyakit kolagen.
Komplikasi IUGR
PJT yang tidak segera diberi tindakan penanganan dokter
dapat menyebabkan bahaya bagi janin hingga
menyebabkan kematian. Kondisi ini disebabkan karena
terjadinya kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak
lancar pada janin. Jika ternyata hambatan tersebut masih
bisa di tangani kehamilan bisa dilanjutkan dengan
pantauan dokter, sebaliknya jika sudah tidak bisa ditangani
maka dokter akan mengambil tindakan dengan memaksa
bayi untuk dilahirkan melalui operasi meski belum pada
waktunya.
Diagnosis
Umumnya penderita hanya mengeluh
gerakan janin berkurang. Pada pemeriksaan
fisik tidak terdengar denyut jantung janin.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan
pemeriksaan ultrasound, dimana tidak
tampak adanya gerakan jantung janin. Pada
pemeriksaan pertumbuhan janin tidak ada,
yang terlihat pada tinggi fundus uteri
menurun, berat badan ibu menurun, dan
lingkaran perut ibu mengecil.
Pengelolaan
Bila diagnosis kematian janin telah
ditegakkan, dilakukan pemeriksaan
tanda vital ibu, dilakukan pmeriksaan
darah parifer, fungsi pembekuan dan
gula darah. Diberikan KIE pada pasien
dan keluarga tentang kemungkinan
penyebab kematian janin, rencana
tindakan , dukungan mental emosional
pada penderita dan keluarga, yakinkan
bahwa kemungkinan lahir pervaginam.
Pencegahan
Upaya mencegah kematian janin, khsusnya yang
sudah atau mendekati aterm adalah bila ibu
merasa gerakan janin menurun, tidak bergerak.
Atau gerakan janin terlalu keras, perlu dilakukan
pemeriksaan ultrasonografi. Perhatikan adanya
solusio plasenta. Pada gemelli dengan T+T ( twin
to twin transfusion) pencegahan dilakukan
dengan koagulasi pembulu anastomosis.
Adapun prinsip Dasar kematian janin merupakan
hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin ,
kegawatan janin atau akibat infeksi yang tidak
terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.
IUFD
Menurut WHO kematian janin atau yang sering
disebut IUFD adalah keadaan tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau
intra uterine fetal death (IUFD), yaitu janin yang
mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram
atau lebih atau kematian janin dalam rahim
pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada
trimester kedua. Jika terjadi pada trimester
pertama disebut keguguran atau abortus.
Kematian janin adalah hasil akhir dari gangguan
pertumbuhan janin, gawat janin atau infeksi.
Patofisiologis IUFD
Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUFD)
karena beberapa factor antara lain gangguan gizi
dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi
berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi
ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan dapat
mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan
anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan
FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin
adalah irefersibel. Kerja organ organ maupu aliran
darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin (
IUGR).
Etiologi IUFD
1. Faktor plasenta.
Insufisiensi plasenta
Infark plasenta
Solusio plasenta
Plasenta previa
2. Faktor Ibu
Insufisiensi plasenta
Infark plasenta
Solusio plasenta
Plasenta previa
3. Faktor intrapartum
Perdarahan antepartum
Partus lama
Anastesi
Partus macet
Persalinan presipitatus
Persalinan sungsang
Obat-obatan
Diagnosis :
a. Nilai DJJ
Bila ibu mendaptkan sedatif, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang.
Bila DJJ tidak terdengar, pastikan adanya
kematian janin dengan stetoskop ( Doppler).
Bila DJJ baik,berarti bayi tidur.