Вы находитесь на странице: 1из 68

KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN

PENATALAKSANAANNYA

Kelompok 2:
1.
Elis Alfidea Dwianjani (Soka)
2.
Siti Hanipatul Munawaroh (Soka)
3.
Novi Silviana (Anyelir)
4.
Silvi Puspa Melinda (Anyelir)

KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis
yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001).
Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah
unit fungsi yang tak terpisahkan. Selama
kehamilan normal, saluran cerna dan organorgan penunjangnya mengalami perubahan,
baik secara anatomis maupun fungsional, yang
dapat mengubah secara bermakna kriteria
untuk diagnosis dan terapi untuk beberapa
penyakit.
2

KELAINAN AIR
KETUBAN

KEHAMILAN
DENGAN
KELAINAN LETAK

KOMPLIKASI
KEHAMILAN
KEHAMILAN
DISERTAI
PENYAKIT

GANGGUAN
KESEJAHTERAAN
JANIN
3

A. Kelainan Air Ketuban


Air ketuban berfungsi antara lain untuk :
Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar
uterus.
Memungkinkan janin bergerak bebas.
Menstabilkan suhu tubuh janin tetap hangat.
Menahan tekanan uterus.
Sebagai pembersih jalan lahir.
Melindungi dari infeksi
Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat
menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran
oksigen melalui darah ibu ke janin.
Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi
janin untuk sementara.
4

KPD

POLIHIDRAMNIO
N

NIO
M
RA
D
I
OH
G
I
N
OL

Macam-macam
Kelainan Air
ketuban

KPD
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan atau dimulainya tanda inpartu
Prinsip Dasar
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.
Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam Obstetri berkaitan
dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis
sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal,
dan menyebabkan infeksi ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor
tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi;
adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda
persalinan.

Penilaian Klinik
Tentukan pecahnya
selaput ketuban.
Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan
tes lakmus (Nitrazin test)
merah menjadi biru,
membantu dalam
menentukan jumlah cairan
ketuban dan usia
kehamilan, kelainan janin.

Tentukan ada tidaknya infeksi.


Tanda-tanda infeksi: bila suhu ibu >
380C, air ketuban yang keruh dan
berbau. Janin yang mengalami
takhikardi, mungkin mengalami
infeksi intrauterin.

Penanganan

Rawat di rumah sakit.


Berikan antibiotika (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tak
tahan ampisilin) dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari.
Jika umur kehamilan >32-34 minggu, dirawat selama air ketuban
masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, bekum in partu, tidak ada infeksi,
tes busa negatif: beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi,
dan kesejahteraan janin.
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah in partu, tidak ada infeksi,
berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24
jam.
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan
lakukan induksi.
Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda-tanda infeksi
intrauterin).

Polihidramnion
Air tuban paling banyak pada minggu 38
ialah sebanyak 1030cc, pada akhir
kehamilan tinggal 790cc dan terus
berkurang sehingga pada minggu ke 43
hanya 240cc. Pada akhir kehamilan air
tuban diganti dalam 2 jam berhubung
adanya produksi dan pengaliran. Kalau
melebihi 2000cc maka di sebut
polihidramnion atau dengan singkatan
hidramnion.

Kita mengenal 2 macam


hidramnion :
Hidramnion yang chronis
dimana penambahan air
tuban perlahan-lahan,
berangsur-angsur. Ini bentuk
yang paling umum.
Hidramnion yang paling akut
dimana penambahan air
tuban terjadi dalam beberapa
hari. Biasanya terjadi pada
kehamilan muda pada bulan
ke 4 atau 5.

Hidramnion sering terjadi


pada :
1. Cacat janin terutama
pada anencephalus
dan atresia
aesophagei.
2. Kehamilan kembar.
3. Beberapa penyakit
seperti diabetes,
preeklampsi, eklampsi,
erythroblastosis
foetalis.

Pengobatan :
Hidramnion yang ringan tidak memerlukan terapi,
dapat diberi sedativa dan diit pantang garam kalau
perlu. Kalau ada dyspnoe dan pasien sukar
berjalan sebaiknya ia di opname. Di rumah sakit ia
diberikan, istirahat rebah dan sedativa.
Kalau pasien sangat menderita dan kurang
tertolong dengan usaha-usaha tersebut di atas
dapat dilakukan punksi selaput janin melalui cervix
atau dinding perut. Cairan hendaknya di keluarkan
dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya
solution placenta. Punksi biasanya disusul dengan
persalinan.

Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air
ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500
cc. Volume air ketuban meningkat secara stabil
saat kehamilan, volumenya 30 cc pada 10 minggu
dan mencapai puncaknya 1 liter pada 34-36
minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata
sekitar 800 cc pada akhir trimester pertama
sampai pada minggu ke 40. Berkurang lagi
menjadi 350 ml pada kehamilan 42 mingg, dan
250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat
penurunan sektar 150 ml/minggu pada kehamilan
38-43 minggu.

Penatalaksanaan :

Penanganan oligohidramnion bergantung pada situasi


klinik dan dilakukan pada fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap mengingat prognosis janin yang tidak
baik. Kompresi tali pusat selama proses persalinan
bisa terjadi pada oligohidramnion, oleh karena itu
persalinan dengan sectio caesarea merupakan
pilihan terbaik pada kasus oligohidramnion, selain itu
pertimbangan untuk melakukan SC karena :
Index kantung amnion (ICA) 5 cm atau kurang.
Deselerasi frekuensi detak jantung janin.
Kemungkinan aspirasi mekonium pada kehamilan
posttrem.

B. Kelainan posisi pada Janin


Letak janin didalam rahim tidak selamanya
sama. Yang terbanyak atau sering kita sebut
letak biasa (normal) adalah jika letak janin
dalam rahim memanjang dengan kepala
sebelah bawah salam fleksi, artinya dengan
ubun-ubun kecil yang paling randah. Dalam hal
ini kedudukan anak harus pula normal, yakni
punggung membungkuk sedikit, kaki terlipat
pada pangkal paha dan lekuk lutut rapat ke
badan , sedangkan kedua lengan bersilang
dan merapat ke dada.

Letak sungsang
Letak sungsang dapat diketahui melalui
pemeriksaan luar apabila bagian bawah uterus
tidak teraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala,
dan kepala teraba di fundus. Denyut jantung
janin pada umunya ditemukan setinggi atau lebih
tinggi dari umbilikus ibu. Sedangkan letak lintang
dapat diketahui dengan palpasi menunjukan
bahwa fundus uteri tempatnya agak rendah jika
dibandingkan dengan usia kehamilan, bagian
bawah tidak teraba bagian besar, kepala janin
teraba dibagian kiri atau bagian kanan perut ibu.

Ada beberapa jenis letak


sungsang, yakni:

Letak bokong murni (Frank Breech),


Letak bokong kaki (Complete Breech),
Letak kaki (Incomplete Breech),
Letak lutut (Incomplete Breech),

Etiologi

Prematuritas karena bentuk rahim relatip kurang lonong,


air tuban masih banyak dan kepala anak relatip besar.
Hydramnion karena anak mudah bergerak.
Placenta praevia karena menghalangi turunnya kepala
kedepan pintu atas panggul.
Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
Panggul sempit; walaupun panggul sempit sebagai
sebab letak sungsang masih disangsikan oleh berbagai
penulis.
Kelainan bentuk kepala; hydrocepalus, aneuncephalus,
karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas
panggul

Teknik
Kandung kemih harus kosong terlebih dahulu
Pasien tidur dengan posisi terlentang
Bunyi jantung anak diperiksa ( jika buruk versi dibatalkan)
Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya
dinding perut kendor.
Mobilisasi : Bokong dibebaskan dahulu
Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan
didekatkan satu sama lain hingga badan anak membulat
dan dengan demikian lebih mudah diputar
Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah.
Arah putarannya hendaknya ke arah yang mudah dan yang
paling sedikit tahanannya. Jika ada pilihan, diputar ke arah
perut anak supaya tidak terjadi defleksi.

Letak Lintang

Letak lintang adalah suatu keadaan


dimana janin melintang didalam perut ibu
dengan kepala pada sisi yang satu dan
bokong pada sisi yang lain. Pada letak
lintang bahu menjadi bagian terendah,
maka juga disebut presentasi bahu atau
presentasi acromion. Punggung janin
berada didepan (darso anterior)
dibelakang (darso posterior), diatas (darso
superior) , atau dibawah (darso inferior).

Jenis letak lintang :


1)
Kepala anak bisa terletak
disebelah kiri (letak lintang I )
2)
Kepala anak bisa terletak
disebelah kanan (letak lintang II )
Letak lintang adalah bila dalam
kehamilan atau dalam persalinan sumbu
panjang janin melintang terhadap
sumbu panjang ibu.

TERAPI
Dalam kehamilan diusahakan versi luar segera
letak lintang diprognohasil. Sedapat-dapatnya
dijadikan letak kepala, tapi jika ini tidak
mungkin diusahakan versi menjadi letak
sungsang. Jika versi berhasil kepala didorong
kedepan pintu atas panggul supaya kepala
terfiksasi oleh pintu atas panggul dan anak
tidak memutar kembali. Jika tidak berhasil
terutama pada multipara dipasang gurita, jika
partus sudah mulai maka pasien selekas
mungkin harus masuk rumah sakit.

Kehamilan Disertai Penyakit


Diabetes
Militus

Jantung

Saluran
Pernafasan

Darah

TORCH

PMS

Ginjal

DIABETES MILITUS

Sebelum insulindiketemukan, kebanyakan wanita dengan


biabetes militus mandul, dan menderita amenorrhoe.
Sejak diketemukannya insulin maka infertilitas pada
diabetes turun dari 95% ke 2%. Dan penyebab kemandulan
ini tidak jelas, mungkin disebabkan karena gangguan
perimbangan hormonal atau karena kekurangan gizi.
Diabetes biasanya di temukan pada wanita yang sudah
lanjut usianya, adanya gula dalam urine harus mendorong
kita untuk memeriksa ada tidaknya diabetes, walaupun
kadang-kadang reduksi yang positif pada wanita hamil
disebabkan oleh lactosuri (adanya lactose ialah gula air
susu dalam air kencing) atau karena glucosuri renal, dimana
ambang ginjal untuk glucose turun hingga ada glucosuri,

Diagnosa

Wanita dengan anamnese keluarga


yang dibebani diabetes, yang gemuk,
bayi-bayi yang berat, bayi dengan
kelainan congenital, hydramnion,
gestose, abortus harus dicurigai akan
kemungkinan diabetes. Ditanyakan
mengenai polydipsi, poliphagi, polyuri
dan pruritus vulvae. Diagnosa biasanya
dibuat dengan glicose tolerance test.

PENGOBATAN

Kerjasama dengan ahli penyakit dalam merupakan


syarat yang mutlak untuk keselamatan ibu dan
anak.
Untuk mencegah embryopathia, kerjasam ini harus
sudah dimulai pada hamil muda dan sebaiknya
sebelum kehamilan. Tujuan yang terpenting ialah
pengawasan dan pengendalian diabetes,
disamping itu harus diperiksa keadaan pembuluh
darah (pemeriksaan fundus oculi) dan faal ginjal.
Penting juga pengawasam paru-paru karena pada
diabetes lebih mudah terjadi aktivitas dari penyakit
paru-patu (TBC)

Penyakit Jantung

Penyakit jantung terbanyak disebabkan oleh


rheuma (90%) dan biasanya dalam bentuk
stenose mitralis, di samping itu dapat disebabkan
kelainan jantung congenital dan penyakit otot
jantung.
Penyakit jantung pada wanita hamil merupakan
sebab kematian yang penting, bidan sulit
mendiagnosa penyakit jantung, mungkin diketahui
jika ada decompensatio seperti: sesak nafas,
cyanosis, kelainan nadi, oedem atau escites,
jantung yang berdebar-debar dan lain-lain.

Pasien dengan penyakit jantung


biasanya dibagi 4 golongan:

Golongan 1: Pasien yang tidak usah membatasi


kegiatan badannya
Golongan 2: Pasien yang harus membatasi diri
sedikit, jika melakukan pekerjaan sehari-harinya
maka tersa capai, jantung berdebar-debar, sesak
nafas atau terjadi angina pectoris.
Golongan 3: Pasien harus membatasi diri; pasien
golongan senang ini senang dalam istirahat tapi
kalau bekerja sedikit saja merasa lelah, sesak dan
lain-lain.
Golongan 4: pasien yang memperlihatkan gejalagejala decompensatio walaupun dalam istirahat.

Pengobatan

Pada penderita penyakit jantung


diusahakan untuk membatasi
penambahan berat badan yang
berlebihan, anaemi secepat mungkin
diatasi dan peeklamsia sedapat-dapatnya
diajuhkan karena sangat memberatkan
pekerjaan jantung. Golongan 1 dan 2:
biasanya dapat memulai kehamilan dan
persalinan dengan selamat.

Penyakit Darah

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai sebab


misalnya perdarahan, penyakit darah, penyakit
menahun seperti tbc, malaria chronica,
ankylostomiasis atau karena makanan tidak
sempurna misalnya kekurangan besi, protein,
vitamin-vitamin dan lain-lain. Maka
pengobatanpun berlain-lainan disesuaikan dengan
sebab-sebabnya.
Disini akan dibahas anamemia yang langsung
berhubungan atau disebabkan oleh kehamilan dan
yang paling penting dalam golongan ini ialah
anaemia karena defiensi besi yang merupakan
95% dari anaemia pada wanita hamil.

Pengukuran haemaglobin merupakan pemeriksaan


yang penting dalam antepartum care dan dilakukan 3
bulan sekali. Nilai haemaglobin yang dianggap normal
pada wanita barat ialah antara 12-15 g%, tetapi nilai
pada wanita indonesia rupa-rupanya lebih rendah.
Dikatakan seseorang wanita menderita anaemia kalau
Hb nya <12 g% dalam keadaan tidak hamil dan <10 g
% dalam keadaan hamil.
Anaemia karena defisiensi besi : anaemia ini
disebabkan karena pada umumnya kekurangan
cadangan besi pada wanita, disebabkan kehilangan
darah tiap bulan ketika haid. Pada wanita yang hamil
candangan ini akan berkurang lagi dan hingga habis
karena kebutuhan janin akan besi sangat besar, juga
bertambahnya volume darah menurunkan Hb.

Pengobatan

Sedapat-dapatnya garam besi diberi per os. Garam fero


lebih baik dari garam ferri karena lebih muda diserap
oleh usus; misalnya diberi sulfas ferrosus 3 x 200 mg.
Suntikan intramuskuler hanya diberikan jika:
Obat tidak masuk per os (muntah)
Tidak di absorpsi (mencret)
Jika persalinan sudah dekat.
Dengan preparat imferon kebutuhan ibu akan Fe dapat
diberikan dalam satu dosis secara infus. Jika anaemia
sangat berat dan persalinan sudah dekat sekali perlu
dipertimbangkan transfusi darah, dan harus packed
cells.

Penyakit TORCH

Penyakit Infeksi TORCH (Toksoplasma,


Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan
Herpes simplex) adalah sekelompok
infeksi yang dapat ditularkan dari wanita
hamil kepada bayinya. Ibu hamil yang
terinfeksi TORCH berisiko tinggi
menularkan kepada janinnya yang bisa
menyebabkan cacat bawaan

TORCH tidak hanya berkaitan dengan


masalah kehamilan saja. TORCH juga bisa
menyerang orang tua, anak muda, dari
berbagai kalangan, usia, dan jenis kelamin.
TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala
sering sakit kepala misalnya),
menyebabkan sering timbul radang
tenggorokan, flu berkepanjangan, sakit
pada otot, persendian, pinggang, sakit
pada kaki, lambung, mata, dan sebagainya.

Infeksi TORCH Pada Ibu Hamil

Toksoplasmosis
Infeksi rubella
Cytomegalovirus (CMV)
Herpes simplex

Pengobatan TORCH
Infeksi-infeksi TORCH ini dapat dideteksi
dari pemeriksaan darah. Biasanya ada 2
petanda yang diperiksa untuk tiap
infeksi yaitu Imunoglobulin G (IgG) dan
Imunoglobulin M (IgM). Normalnya
keduanya negatif

Pengobatan TORCH secara medis pada wanita


hamil dengan menggunakan obat spiramisin
(spiromicine), azithromisin dan klindamisin
misalnya bertujuan untuk menurunkan
dampak (resiko) infeksi yang timbul pada
janin. Namun sayangnya obat-obatan
tersebut seringkali menimbulkan efek mual,
muntah dan nyeri perut. Sehingga perlu
disiasati dengan meminum obat-obatan
tersebut sesudah atau pada waktu makan.

Penyakit Menular

Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut


juga venereal, berasal dari kata venus,
yaitu dewi cinta dari romawi kuno.
Penularan penyakit ini biasanya terjadi
karena seringnya seseorang melakukan
hubungan dengan berganti-ganti
pasangan. Bisa juga karena melakukan
hubungan seksual yang sebelumnya telah
terjangkit salah satu penyakit ini. (Ajen
Dianawati, 2003)

Penyakit Menular Seksual Yang


Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri

HIV
Gonorea
Sifilis
Vaginitis
Klamidia
Candidiasis
Chancroid
Granula inguinale

Penyakit Menular Seksual Yang


Disebabkan Oleh Virus
Herpes
Penyakit Menular Seksual Yang
Disebabkan Oleh Parasit:
Trichomoniasis
Pediculosis

Penyakit Saluran Pernafasan

Kehamilan akan menimbulkan perubahan yang luas terhadap fisiologi


pernapasan. Ada empat faktor penting yang terjadi dalam kehamilan yang erat
hubungannya dengan fungsi pernapasan.
Rahim yang membesar karena kehamilan akan mendorong diafragma ke atas,
sehingga rangga dada menjadi sempit, gerakan paru akan terbatas untuk
mengambil oksigen selama pernapasan, dan untuk mengatasi kekurangan 02 ini
pernapasan menjadi cepat (hiperventilasi).
Perubahan hormonal, terutama hormon progesteron yang meningkat selama
kehamilanya membuat otot-otot saluran pernapasan menjadi kendor, dan ini juga
akan mendorong terjadinya hiperventilasi.
Meningkatnya volume darah dan cardiac output dalam usaha menyelamatkan
Janin serta memenuhi kebutuhan metabolik ibu yang meninggi.
Perubahan imunologik.Faktor daya tahan tubuh ibu sangat erat hubungannya
dengan timbulnya penyakit saluran napas selama kehamilan.Kadar imunoglobulin
F (IgE) mungkin menaik atau menurun pada seorang wanita hamil. Bila kadar IgE
pada penderita asma yang hamil meningkat, ternyata hal ini menyebabkan
penderita Icbilv rentan dan lebih sering dapat serangan asma atau lebih berat.

Macam penyakit saluran


pernafasan

Influenza
Bronchitis
Pneumonia
Asma bronkiale
Tuberkulosis paru

Penanganan:

Pada penderita dengan proses yang masih aktif,


kadang-kadang perawatan, untuk membuat
diagnosis serta untuk memberikan pendidikan
diterangkan pada penderita bahwa mereka
memerlukan pengobatan yang dan ketekunan
serta ada kemauan untuk berobat secara teratur.
Per sembuh dengan baik bila pengobatan yang
diberikan dipatuhi oleh Penderita dididik untuk
menutup mulut dan hidungnya bila batuk,
Pengobatan terutama dengan kemoterapi, dan
sangat jarang diperluka operasi.

Penyakit Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal
yang integral dengan homeostasis tubuh dalam
mempertahankan keseimbangan fisika dan
kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim
yang membantu pengaturan produksi eritrosit,
tekanan darah serta metabolisme kalsium dan
fosfor. Ginjal membuang sisa metabolism dan
menyesuaikan ekskresi air daan pelarut. Ginjal
mengatur cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit
sehingga mempertahankan komposisi cairan
yang normal. (Mary Baradero, 2008 : 1)

Dalam kehamilan terdapat perubahanperubahan fungsional dan anatomik ginjal dan


saluran kemih yang sering menimbulkan
gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil
pemeriksaan laboratorium.. Ginjal akan
memanjang kurang lebih 1 cm dan kembali
normal setelah melahirkan. Ureter juga
mengalami pemanjangan, melekuk dan kadang
berpindah letak ke lateral dan akan kembali
normal 8-12 minggu setelah melahirkan.
(Prawirohardjo. 2009: 830)

Penatalaksanan
Penanganan Obstetri:
Penyebab kematian dan kesakitan bayi
pada pasien dengan kelainan ginjal adalah
persalinan kurang bulan. Masih ada
perdebatan tentang melahirkan bayi
secara elektif lebih cepat dari waktunya
sekitar(34-36 minggu) pada pasien
dengan insufisiensi ginjal kronis atau yang
sedang menjalani dialisis terutama jika
paru janin sudah matang.

C. Gangguan kesejahteraan
janin

Definisi menurut WHO (1969), janin yang


mengalami pertumbuhan yang terhambat
adalah janin yang mengalami kegagalan dalam
mencapai berat standard atau ukuran standard
yang sesuai dengan usia kehamilannya.
Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra
Uterine Growth Restriction adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan
pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat
badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia
kehamilannya.

Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah


istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu
kondisi dimana janin lebih kecil dari yang
diharapkan untuk jumlah bulan kehamilan. Istilah
lain untuk IUGR ketuban adalah pembatasan
pertumbuhan. Bayi baru lahir dengan IUGR
seringkali digambarkan kecil untuk usia gestational
(SGA).
Janin dengan IUGR ketuban sering diperkirakan
memiliki berat kurang dari 10 Perseratus. Ini berarti
janin weighs kurang dari 90 persen dari semua
fetuses yang sama gestational usia.

Pertumbuhan janin terhambat tipe I :


simetris atau proporsional (kronis).
Memiliki kejadian lebih awal dari
gangguan pertumbuhan janin yang tidak
simetris, semua organ mengecil secara
proporsional. Faktor yang berkaitan
dengan hal ini adalah kelainan
kromosom, kelainan organ (terutama
jantung)

Pertumbuhan janin terhambat tipe II : Asimetris atau


disproportional (akut).
Gangguan pertumbuhan janin asimetris memiliki
waktu kejadian lebih lama dibandingkan gangguan
pertumbuhan janin simetris. Beberapa organ lebih
terpengaruh dibandingkan yang lain, lingkar perut
adalah bagian tubuh yang terganggu untuk pertama
kali, kelainan panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan, lingkar kepala dan
diameter biparietal juga berkurang. Faktor yang
mempengaruhi adalah insufisiensi (tidak efisiennya)
plasenta yang terjadi karena gangguan kondisi ibu
termasuk diantaranya tekanan darah tinggi dan
diabetes dalam kehamilan dalam kehamilan.

Ada dua betuk IUGR menurut Renfield (1975), yaitu :

Proportionate IUGR
Janin yang menderita distres yang lama
dimana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu-mingu sampai berbulanbulan sebelum bayi lahir sehingga berat,
panjang dan lingkaran kepala dalam
proporsi yang seimbang akan tetapi
keseluruhannya masih dibawah masa
gestasi yang sebenarnya.

Dispropotionate IUGR
Terjadi akibat distress. Gangguan yang
terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sebelum janin lahir. Pada
keadaan ini panjang dan lingkaran
kepala normal akan tetapi berat tidak
sesuai dengan masa gestasi. Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit,
kulit kering keriput dan mudah diangkat,
bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.

Patofisiologi IUGR

Kondisi kekurangan nutrisi pada awal


kehamilan
kehamilan pertumbuhan embrio dan
trofoblas dipengaruhi oleh makanan Pada
kondisi awal. Kekurangan nutrisi pada awal
kehamilan dapat mengakibatkan janin
berat lahir rendah yang simetris. Hal
sebaiknya terjadi kondisi percepatan
pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia
pada kehamilan lanjut

Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan


kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi
pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa
juga terjadi peningkatan pertumbuhan
plasenta sebagai kompensasi. Didapati
ukuran plasenta yang luas.
Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir
kehamilan
Terjdi pertumbuhan janin yang lambat yang
mempengaruhi interaksi antara janin dengan
plasenta. Efek kekurangan makan tergantung
pada lamanya kekurangan.

Etiologi IUGR

PJT merupakan hasil dari suatu


kondisi ketika ada masalah atau
abnormalitas yang mencegah sel dan
jaringan untuk tumbuh atau
menyebabkan ukuran sel menurun.
Hal tersebut mungkin terjadi ketika
janin tidak cukup mendapat nutrisi
dan oksigen yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan
organ dan jaringan, atau karena
infeksi.

Faktor Predisposisi IUGR

Insufisiensi plasenta
Preeklamsi
penyakit ginjal kronik
hipertensi kronik
masalah atau penyakit yang
berhubungan dengan keadaan tersebut,
seperti kehamilan kembar, diabetes
melitus, penyakit jantung atau seperti
penyakit kolagen.

Tanda dan Gejala IUGR


PJT dicurigai apabila terdapat riwayat PJT sebelumnya
dan ibu dengan penyakit kronik. Selain itu peningkatan
berat badan yang tidak adekuat juga dapat mengarah ke
PJT. Dokter dapat menemukan ukuran rahim yang lebih
kecil dari yang seharusnya.

Komplikasi IUGR
PJT yang tidak segera diberi tindakan penanganan dokter
dapat menyebabkan bahaya bagi janin hingga
menyebabkan kematian. Kondisi ini disebabkan karena
terjadinya kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak
lancar pada janin. Jika ternyata hambatan tersebut masih
bisa di tangani kehamilan bisa dilanjutkan dengan
pantauan dokter, sebaliknya jika sudah tidak bisa ditangani
maka dokter akan mengambil tindakan dengan memaksa
bayi untuk dilahirkan melalui operasi meski belum pada
waktunya.

Gerakan janin Berkurang


Menurut WHO dan The American College
of Obstetricians andGynecologist yang
disebut kematian janin adalah janin yang
mati dalam rahim dengan berat badan
500 gram atau lebih atau kematian janin
dalam rahim 20 minggu atau lebih.
Keatian janin merupakan hasil dari
gangguan pertumbuhan janin, gawat
janin, atau infeksi.

Diagnosis
Umumnya penderita hanya mengeluh
gerakan janin berkurang. Pada pemeriksaan
fisik tidak terdengar denyut jantung janin.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan
pemeriksaan ultrasound, dimana tidak
tampak adanya gerakan jantung janin. Pada
pemeriksaan pertumbuhan janin tidak ada,
yang terlihat pada tinggi fundus uteri
menurun, berat badan ibu menurun, dan
lingkaran perut ibu mengecil.

Pengelolaan
Bila diagnosis kematian janin telah
ditegakkan, dilakukan pemeriksaan
tanda vital ibu, dilakukan pmeriksaan
darah parifer, fungsi pembekuan dan
gula darah. Diberikan KIE pada pasien
dan keluarga tentang kemungkinan
penyebab kematian janin, rencana
tindakan , dukungan mental emosional
pada penderita dan keluarga, yakinkan
bahwa kemungkinan lahir pervaginam.

Pencegahan
Upaya mencegah kematian janin, khsusnya yang
sudah atau mendekati aterm adalah bila ibu
merasa gerakan janin menurun, tidak bergerak.
Atau gerakan janin terlalu keras, perlu dilakukan
pemeriksaan ultrasonografi. Perhatikan adanya
solusio plasenta. Pada gemelli dengan T+T ( twin
to twin transfusion) pencegahan dilakukan
dengan koagulasi pembulu anastomosis.
Adapun prinsip Dasar kematian janin merupakan
hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin ,
kegawatan janin atau akibat infeksi yang tidak
terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.

Penilaian klinik tentang kematian janin :


Pertumbuhan janin (-), bahkan janin
mengecil dan tinggi fundus uteripun
menurun.
Bunyi jantung janin takterdengar dengan
feoskop dan dipastikan dengan dopler.
Keluhan ibu, menghilangnya gerak
janin.
Berat badan ibu menurun.
Tulang kepala kolaps.

IUFD
Menurut WHO kematian janin atau yang sering
disebut IUFD adalah keadaan tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau
intra uterine fetal death (IUFD), yaitu janin yang
mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram
atau lebih atau kematian janin dalam rahim
pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada
trimester kedua. Jika terjadi pada trimester
pertama disebut keguguran atau abortus.
Kematian janin adalah hasil akhir dari gangguan
pertumbuhan janin, gawat janin atau infeksi.

IUFD adalah keadaan tidak adanya


tanda-tanda kehidupan janin dalam
kandungan baik pada kehamilan yang
besar dari 20 minggu atau kurang dari
20 minggu. Kematian janin dalam
kehamilan adalah kematian janin dalam
kehamilan sebelum proses persalinan
berlangsungpada usia kehamilan 28
minggu ke atas atau berat janin 1000
gram ke atas.(Rustam Muchtar, 1998).

Patofisiologis IUFD
Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUFD)
karena beberapa factor antara lain gangguan gizi
dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi
berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi
ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan dapat
mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan
anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan
FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin
adalah irefersibel. Kerja organ organ maupu aliran
darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin (
IUGR).

Etiologi IUFD
1. Faktor plasenta.
Insufisiensi plasenta
Infark plasenta
Solusio plasenta
Plasenta previa
2. Faktor Ibu
Insufisiensi plasenta
Infark plasenta
Solusio plasenta
Plasenta previa

3. Faktor intrapartum
Perdarahan antepartum
Partus lama
Anastesi
Partus macet
Persalinan presipitatus
Persalinan sungsang
Obat-obatan

Diagnosis :
a. Nilai DJJ
Bila ibu mendaptkan sedatif, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang.
Bila DJJ tidak terdengar, pastikan adanya
kematian janin dengan stetoskop ( Doppler).
Bila DJJ baik,berarti bayi tidur.

Rangsang janin dengan rangsangan


suara (bel) attau dengan
menggoyangkan perut ibu sehingga ibu
merasakan gerakan janin. Bila DJJ
meningkat frekuensinya sesuai dengan
gerakan janin, maka janin dapat
dikatakan normal.
Bila DJJ cenderung turun saat janin
bergerak, maka dapat disimpulkan
adanya gawat janin.

Вам также может понравиться