Вы находитесь на странице: 1из 43

PUSKESMAS

MENUJU BLUD

DEFINISI

Merupakan instansi dilingkungan pemerintah


Memberikan pelayanan kepada masyarakat
Memproduksi barang/jasa untuk dijual
Tidak mengutamakan keuntungan
Dikelola dengan prinsip efisiensi dan produktivitas

TUJUAN

PPK-BLUD bertujuan meningkatkan


kualitas pelayanan kepada masyarakat
untuk mewujudkan penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintah dan/atau
pemerintah daerah dalam memajukan
kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BLUD
Adalah pengelolaan keuangan yang

fleksibilitas

memberikan
berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya.

POLA
PENGELOLAAN
KEUANGAN BLUD

FLEKSIBEL

BUKAN BERARTI BEBAS


TETAP MENGGUNAKAN PEDOMAN
UMUM DAN DICARI PENGABAIAN
(DISKRESI) TERHADAP KEBIJAKAN
UMUM

SISTEM SAMA DENGAN


PENGELOLAAN KEUANGAN
SKPD DICARI DISKRESINYA

Dikendalikan
Perencanaan, penganggaran dan pertanggungjawabab.
Harus menghitung harga pokok dengan kualitas yg telah distandarkan
Harus membuat Kontrak Kinerja dengan Kepala Daerah
Secara berkala di evaluasi oleh Tim Penilai Pemda, Dewas
Setiap tahun diaudit oleh Auditor Eksternal.
5

SUBTANTIF

tugas pokok dan fungsi SKPD atau Unit Kerja


berkaitan dengan bidang layanan umum yang
menghasilkan semi barang dan/atau jasa publik
(quasi public goods)

1.

TEHNIS

2.

ADMINISTRATIF

SKPD/UNIT SKPD

kinerja pelayanan di bidang tugas pokok


dan
fungsinya
layak
dikelola
dan
ditingkatkan
pencapaiannya
atas
rekomendasi Sekretaris Daerah untuk
SKPD atau kepala SKPD untuk Unit Kerja;
kinerja keuangan SKPD atau Unit Kerja
yang sehat.
1.

2.
3.
4.
5.
6.

surat pernyataan kesanggupan untuk


meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi
masyarakat;
Pola tata kelola
Rencana strategis bisnis;
Standar pelayanan minimal;
Laporan keuangan pokok; dan
Laporan audit terakhir atau
pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.

POLA
TATAKELOLA

Tata Kelola
Peraturan Internal

Menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi


Struktur organisasi tanggungjawab, danwewenang dalam organisasi.

Prosedur kerja

Menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar


posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.

Pengelompokan
fungsi yang logis

Menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional


antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang
sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka
efektifitas pencapaian organisasi.

Merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas


Pengelolaan sumber mengenai SDM yang berorientasi pada pemenuhan
daya manusia
secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien,
efektif, dan produktif.

PENILAIAN
INDIKATOR

ADANYA
KEBIJAKAN
MENGENAI
ORGANISASI
DAN
TATALAKSANA

ADANYA
KEBIJAKAN
AKUNTABILITA
S

UNSUR YG DINILAI

BOBOT
UNSUR

Struktur Organisasi

Prosedur Kerja

Pengelompokan Fungsi Yang Logis

Pengelolaan SDM

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja

Kebijakan keuangan (kebijakan tarif bds


unit cost, sistem akuntansi d pengelolaan
keuangan
Kebijakan pengelolaan limbah

1.5
1.5

RENCANA
STRATEGIS
BISNIS

RENCANA BISNIS STRATEGIS

LUD menyusun Renstra Bisnis BLUD.

Renstra bisnis BLUD mencakup :


a. Pernyataan visi,
b. Misi,
c. Program strategis,
d. Pengukuran pencapaian kinerja,
e. Rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahuna
BLUD.

RSB dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA dan evaluasi


kinerja

Penilaian
INDIKATOR

UNSUR YG
DINILAI

Adanya
Pernyataan
Visi, Misi

VISI, MISI

Kesesuaian Dengan RPJMD

Tergambarn
ya program
Strategis

Tersedianya
Alat
Pengukuran
Kinerja

Kesesuaian Visi, Misi, Program dengan


pencapaian kinerja (layanan, keuangan dan
manfaat)

BOBOT
UNSUR

Indikator Kinerja

Target Kinerja Tahun Berjalan

Penilaian
INDIKATOR

Gambaran
Mengenai
Rencana
Pencapaia
n5
Tahunan

UNSUR YG DINILAI
Gambaran Program Lima Rahunan
Pembiayaan Lima tahunan
Penanggungjawab Program
Prosedur Pelaksanaan Program
Proyeksi Arus Kas

Proyeksi
Keuangan
5 Tahunan

BOBOT
UNSUR
1
1
0,5
0,5
0,5

Proyeksi Neraca

0,5

Proyeksi laporan Operasional

0,5

Proyeksi rasio

0,5

RASIO KEUANGAN
1.
2.
3.

SALES GROWTH RATE (SGR)


COST RECOVERY RATIO (CRR)
TINGKAT KEMANDIRIAN

SALES GROWTH RATE


(SGR)
TINGKAT PERTUMBUHAN PENDAPATAN
(PENDAPATAN TAHUN INI
PENDAPATAN TAHUN LALU) X 100%

COST RECOVERY RATIO


(CRR)
KEMAMPUAN PENDAPATAN DALAM
MEMBIAYAI OPERASIONAL
(PENDAPATAN/BIAYA OPERASIONAL) X 100%
PENDAPATAN = PENDAPATAN FUNGSIONAL
BIAYA OPERASIONAL = NON GAJI PNS DAN
MODAL

TINGKAT KEMANDIRIAN
KEMAMPUAN PENDAPATAN DALAM
MEMBIAYAI SELURUH KEGIATAN
(PENDATAN / SELURUH BIAYA) X 100%
SELURUH BIAYA=BELANJA TIDAK
LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

LAPORAN
KEUANGAN
POKOK

Laporan Keuangan Pokok


Laporan keuangan pokok, terdiri dari:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca; dan
c. catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan pokok dihasilkan melalui sistem akuntansi yang berlaku


pada pemerintah daerah.

Prognosa/proyeksi laporan keuangan terdiri dari:


a. prognosa/proyeksi laporan Realisasi Anggaran;dan
b. prognosa/proyeksi neraca.

Prognosa/proyeksi laporan keuangan diperuntukkan bagi SKPD atau Unit


Kerja yang baru dibentuk, dengan berpedoma pada standar akuntansi yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia.

aran

Penilaian
INDIKATOR

UNSUR YG
DINILAI

BOBOT
UNSUR

Laporan
Realisasi
Anggaran

Sesuai dengan SAP yang


Berlaku

Neraca

Sesuai dengan peraturan yang berlaku pada


pemerintah daerah (SAP)

CALK

Dibuat sesuai dengan pedoman yang berlaku


pada pemerintah daerah
Kesesuaian antara kinerja keuangan dengan
indikator yang ada di rencana strategis

2
2

STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Standar pelayanan minimal harus memenuhi persyaratan:
a. fokus pada jenis pelayanan;
b. terukur;
c. dapat dicapai;
d. relevan dan dapat diandalkan; dan
e. tepat waktu.
Fokus jenis pelayanan mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD.
Terukur
Dapat dicapai

merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai


sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya.

Relevan dan dapat


merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat
diandalkan
dipercaya untuk menunjangtugas dan fungsi BLUD.
Tepat waktu

merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan peiayanan


yang telah ditetapkan.

Penilaian SPM
INDIKATO
R
SPM
yang
sesuai
dengan
jenis dan
mutu
pelayana
n
Kelengkapan
dan
Kesesuaian
jenis dan
target
Kinerja

UNSUR YG DINILAI
Fokus
Terukur
Dapat Dicapai
Relevan dan dapat diandalkan
Kerangka waktu

Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan


SPM yang diberlakukan

BOBOT
UNSUR
1
1
0,5
1
0,5

Penilaian SPM
INDIKATO
R

UNSUR YG DINILAI

BOBOT
UNSUR

Adanya
keterkaita
n antara
SPM
dengan
RSB dan
anggaran

Kaitan antara SPM dengan dengan RSB dan


Anggaran Tahunan

Adanya
pengesahan
KDH

Legitimasi Kepala Daerah

TIM PENILAI (minimal)


KETUA MERANGKAP ANGGOTA

SEKDA

SEKR. MERANGKAP ANGGOTA

PPKD

ANGGOTA

KA.BAPPEDA

ANGGOTA

INSPEKTUR

ANGGOTA

TENAGA AHLI

Tim Penilai bertugas


Meneliti dan menilai usulan
penetapan, Peningkatan, Penurunan, dan Pencabutan
status BLUD. Melaporkan hasilnya kepada Kepala Daerah
sebagai dasar menerbitkan surat keputusan Kepala
Daerah.

25

PENILAIAN

Pernyataan Kesanggupan
Pola Tata Kelola
Rencana Strategis Bisnis (RSB)
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Prognosa Laporan Keuangan
Pernyataan bersedia di Audit

5%
20%
30%
20%
20%
5%

HASIL PENILAIAN

BLU PENUH

BLU BERTAHAP

DITOLAK

80 100

60 79

< 60

FLEKSIBILITAS PPK - BLUD


PIMPINAN
DAPAT
NON PNS

DAPAT
MELAMPAUI
PLAFOND

PENGGUNAAN
LANGSUNG

DAPAT
MELAKUKAN
INVESTASI
JK
PENDEK

Kaidah Praktik Bisnis


yang Sehat
Breaking The Law
thd
Ketentuan Umum
Pengelolaan
Keuangan Daerah

PENETAPAN
TARIF

PENGADAAN
BARANG/JASA

KSO DENGAN
PIHAK III

BARANG
INVENTARIS
DAPAT
DIJUAL

MELAKUKAN
PINJAMAN

REMUNERASI
28

STATUS BLU
PENUH
?

DIBERIKAN FLEKSIBILITAS POLA PENGELOLAAN


KEUANGAN, BARANG, PIUTANG, INVESTASI, UTANG, PENGADAAN
BARANG dan JASA, Dapat Melampaui Anggaran DAN PERUMUSAN
STANDAR, KEBIJAKAN, SISTEM & PROSEDUR.

29

STATUS BLU BERTAHAP


?

DIBERIKAN FLEKSIBILITAS POLA PENGELOLAAN


KEUANGAN, BARANG, PIUTANG, PERUMUSAN STANDAR,
KEBIJAKAN, SISTEM & PROSEDUR.
FLEKSIBILITAS YANG TIDAK DIPEROLEH :
INVESTASI, UTANG, PENGADAAN BARANG/JASA, PELAMPAUAN
ANGGARAN BELANJA SESUAI AMBANG BATAS

30

SURAT PERNYATAAN

SYARAT ADMINISTRASI

POLA TATA KELOLA


RENC STR BISNIS
SPM
LAP.KEUANGAN
LAP AUDIT TERAKHIR

TIM
PENILAI

SEKDA
PPKD

PROSEDUR PENETAPAN
BLUD

SKPD/
Unit
SKPD

SEKDA
DITOLAk

BAPPEDA
BAWASDA

KDH

BLUD PENUH

TENAGA AHLI
DISETUJUi

REKO
MEND
ASI

BLUD
BERTAHAP

Pasca Penetapan BLUD

Penetapan pejabat BLUD


Penggunaan Langsung atas
Pendapatan
Penata usahaan Keuangan
Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA)
Sistem Akuntansi
Fasilitas Fleksibilitas lainnya

Perkada Pengelolaan
Keuangan BLUD

Perencanaan dan
penganggaran

Perkada Sistem
Akuntansi

Perkada SPM
Batas jenis
dan mutu
layanan
dasar
Perkada Tarif
Perkada
Pengadaan b/j
Perkada
Remunerasi

Indikator
kinerja
layanan
Kecuali yg
ditentukan
pemerintah
Jenjang Nilai

Pelaksanaan dan
penatausahaan

Lap
keuangan

Pelaporan dan
pertanggungjawaban
Pengawasan

Bagan perkiraan
Prosedur
Bukti transaksi

PEMIMPIN BLUD

memimpin,
dan
mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD;
menyusun renstra bisnis BLUD;
menyiapkan RBA;
mengusulkan calon pejabat BLUD
menetapkan pejabat lainnya
mempertanggungjawabkan
kinerja
operasional serta keuangan BLUD kepada
kepala daerah.

PEJABAT KEUANGAN

mengkoordinasikan penyusunan RBA;


menyiapkan DPA-BLUD;
melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
menyelenggarakan pengelolaan kas;
melakukan pengelolaan utang-piutang;
menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset
tetap dan investasi;
menyelenggarakan sistim informasi manajemen
keuangan;
menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan.

PEJABAT TEKNIS

menyusun perencanaan kegiatan teknis


melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA
mempertanggungjawabkan kinerja operasional
di bidangnya.
penanggungjawab teknis (mutu, standarisasi,
administrasi, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan peningkatan sumber daya
lainnya)

PENATAUSAHAAN KEUANGAN
PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA FUNGSIONAL
BEND PENGELUARAN

SPM

BANK

CEK

CEK

LAP
PENDAPATAN
DAN BIAYA BLUD

RP

PEJABAT KEU

SPP

SPM

LAP BULANAN
BUD/DPPKA
PEND &BIAYA
BLUD

PEMIMPIN/KPA

SPM

PENGESAHAN
BENDAHARA

SPM

CEK

PEMANFAATAN KAPITASI DAN NON KAPITASI

Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014


Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan
Dana kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah,
Pasal 2 Peraturan Presiden ini mengatur
pengelolaan dan pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN pada FKTP milik pemerintah
daerah yang belum menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19


Tahun 2014 Tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Naionl Untuk
Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasiona Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah,
Pasal 2Pengaturan penggunaan Dana
Kapitasi JKN untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan biaya operasional
ditujukan bagi FKTP milik Pemerintah Daerah
yang belum menerapkan pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum daerah

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28


Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional
Lampiran Bab V poin D angka 1 b
(halaman 38) Untuk FKTP BLUD
mekanisme pengelolaan dan
pemanfaatan dana baik kapitasi maupun
non kapitasi sepenuhnya dilakukan
berdasarkan ketentuan BLUD

Ketentuan BLUD dimaksud sesuai dengan Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum
Daerah, utamanya pasal 60,61, 62, 63, 66, dan 67.
Inti dari ketentuan BLUD tersebut bahwa SKPD atau Unit
SKPD yang telah menerapkan PPK BLUD diberikan
fleksiblitas penggunaan pendapatan fungsionalnya untuk
keperluan operasionalnya yang disesuaikan dengan
kebutuhannya, termasuk didalamnya pendapatan
fungsional yang berasal dari kapitasi dan non kapitasi
JKN.
Ketentuan BLUD tidak mengatur pemanfaatan
pendapatan fungsional untuk apa saja namun mengatur
fleksibilitas pengelolaan dan pemanfaatan pendapatan
fungsionalnya.

Dengan demikian pemanfaatan dana


kapitasi dan non kapitasi JKN tidak
harus mengikuti pemanfaatan dana
kapitasi dan non kapitasi JKN seperti
yang tertuang di dalam Lampiran
Permenkes no. 28 tahun 2014 tentang
Tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional
Bab V poin D angka 1 a (halaman 35)

Terima kasih

Вам также может понравиться