Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAN PENANGANANNYA
Kegawatdaruratan
Definisi
suatu keadaan dimana diperlukan
pelayanan medis segera dan tidak dapat
ditunda dalam waktu 12 jam untuk
menyelamatkan jiwa atau mencegah
terjadinya cacat tubuh atau cacat fungsi
yang permanen.
Macam-macam
Kegawatdaruratan (KGD) dibagi menjadi
dua yaitu
1. Kegawatdaruratan traumatik
2. Kegawatdaruratan non traumatik
KGD Traumatik
Obstruksi jalan nafas
Trauma thoraks
. tension pneumothorax
. open pneumothorax
. flail chest
. massive hemothorax
Trauma wajah
KGD Non-traumatik
KGD sistem pernafasan
- obstruksi aliran udara/darah, cairan di
jalan napas
- bronkospasme, asma, PPOK
KGD sistem kardiovaskuler
- shock kardiogenik
- henti jantung
KGD obstetri-ginekologi
- plasenta previa
- eklampsia &preeklampsia
- perdarahan pasca persalinan (atonia
uteri, retensio plasenta)
Keracunan
- bahan kimia
- obat
- bisa binatang
- makanan
KGD TRAUMATIK
KGD traumatik gawat darurat krn trauma
(benturan, tusukan, dll)
Yang diingat dalam penanganan KGD traumatik:
Menangani penderita trauma berbeda dg
menangani penderita penyakit kronis (tbc,
misalnya)
Anamnesis (keluhan utama, penyakit dahulu
dst), pemeriksaan fisik teliti, pemeriksaan
laboratorium tidak cocok utk menangani
trauma
PENANGANAN AWAL
INITIAL ASSESSMENT
D/ FISIOLOGIS
SECONDARY SURVEY
D/ ANATOMIS
Adequate oxygenation
Semua penderita trauma harus
diberikan Supplemental oxygen
. face mask
. 6 10 liter / menit
Nasal
canule
Face mask
tension pneumothorax
open pneumothorax
flail chest
massive hemothorax
Tension Pneumothorax
Needle thoracocentesis
Sela iga 2 midclavicula
Open Pneumothorax
Hemothorax Masif
Terjadi perdarahan hebat yg
menyebabkan problem B (reathing) dan
problem C (circulation)
Pada fase pra-RS tidak banyak yg dpt
dilakukan infus
Pisau jangan dicabut!!
Flail Chest
Tulang iga patah lebih dari 2 tempat
pada 2 iga atau lebih
Ada segmen dada yg tertinggal pd
pernapasan
Pd ekspirasi menonjol dan pd inspirasi
masuk kedalam (paradoksal)
Disertai kontusio paru
C irculation
Cek nadi carotis
atau
brachialis/femoralis
(bayi)
Jika tidak ada nadi
atau nadi < 60
x/mnt pada
bayi/anak. Mulai
kompresi dada
bergantian dengan
nafas
KGD Non-Traumatik
1. KGD Pernafasan
bisa disebabkan oleh :
- obstruksi aliran udara
- cairan di jalan napas
- obstruksi aliran darah
Penanganan lanjut.
Cek ABC
Beri obat-obatan
Luka pada daerah dada tutup dengan
kasa atau tangan (open pneumothorax)
KGD Kardiovaskuler
Shock kardiogenik
Hilangkan nyeri,tenangkan pasien, pengawasan kontinue.
Terapi disritmia
Menaikkan preload.
Agen notropik
Dopamin, 200 mg dalam 250 ml D5W untuk
memperoleh 5 sampai 15 g/kg/menit.
Dobutamin, 200 mg dalam 250 ml D5W, juga
bermanfaat dengan dosis awal 2 hingga 10g/kg/menit.
Kedua obat ini kadang kala diberikan bersama-sama.
Penurunan afterload kompensasi tubuh untuk
mengatasi shock vasokontriksi arteri.
Henti jantung.
Lakukan tindakan RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Jalur IV dipasang dan obat-obatan diberikan sesuai
protokol berikut :
Kasus Fibrilasi Ventrikel (VF) dan Takikardia Ventrikel
(VT) tanpa nadi:
- Lakukan defibrilasi segera sampai 3 kali dengan
energi yang meningkat : 200 J, 200 sampai 300 J,
360 J. Jika tidak berhasil, lanjutkan dengan hal
berikut.
- Epinefrin, I mg IV bolus, ulangi tiap 3 sampai 5 menit.
- Ulangi defibrilasi jika perlu dengan 360 J.
Henti jantung.
Kasus PEA dan asistole :
PEA dan irama bradiasistolik biasanya disebabkan oleh
VF, MI atau hipoksia yang memburuk. Penyebab lain
adalah hipovolemia, tamponade jantung, tension
pneumothorax, hipotermia, emboli paru masif,
overdosis obat, asidosis, dan hiperkalemia.
Terapi : koreksi gangguan pencetus yang
menimbulkannya. Epinefrin, 1 g IV bolus setiap 3-5
menit. Atropin, 1 mg IV bolus setiap 3-5 menit sampai
total 0,04 mg/kg (3 mg pada orang rata-rata) untuk
asistol dan untuk PEA yang didasari bradikardia.
KGD ObsGyn
Plasenta previa :
Perdarahan fatal dapat terjadi. Infus IV
harus dipasang, pemeriksaan
pembekuan darah dimintakan, darah
diperiksa golongan darah dan
pencocokan silang dan lakukan
resusitasi cairan
Seksio cesarea segera.
Keracunan
Penanganan keracunan secara umum yaitu :
Stabilisasi
Lakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) berupa :
Pembebasan jalan napas
Perbaikan fungsi pernapasan (ventilasi dan oksigenasi)
Perbaikan sistem sirkulasi darah
Dekontaminasi
tujuan menurunkan pemaparan terhadap racun,
mengurangi absorpsi dan mencegah kerusakan.
Eliminasi
untuk mempercepat pengeluaran racun yang beredar
dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal.
Anti dotum
Bahan racun
Anti dotum
Kimia :
Sianida
Metanol
Ethanol
Merkuri
D-penisilamine
Obat :
Opioid
Naloxone
Parasetamol
Metionine, N-asetilsistein
Amfetamine
Lorazepam
Propanolol
Adrenalin
Racun binatang :
Ular berbisa
SABU
Kalajengking
Antivenin
Ubur-ubur
Antivenon
Makanan :
jengkol
Na Bikarbonat
TERIMA KASIH