Вы находитесь на странице: 1из 42

Topik 1

Pendahuluan

Supply Chain

Management
1

Daftar
Isi :
Pendahuluan

Apa itu Supply Chain Management


(SCM)?
Mengapa perlu SCM?
Sejarah berkembangnya SCM
Elemen-elemen penting dalam Supply
Chain
Tren Perkembangan SCM ke depan
Ekspansi cakupan SCM
Meningkatkan Speed &
Responsiveness
SCM berwawasan lingkungan
Penurunan BIAYA rantai suplai
2

Supply Chain adalah.


Sebuah rantai suplai (supply chain) terdiri dari
ARUS PRODUK dan JASA dari:
- Bahan baku produksi
- Produk antara (intermediate product)
- Produk akhir
- Distributor dan retailers
TERHUBUNG melalui kegiatan transportasi dan
pergudangan, dan
TERINTEGRASI melalui aktifitas perencanaan,
manajemen informasi yang terintegrasi
3

Apa itu Supply Chain Management (SCM)?

Institute for
Supply
Management

Sebagai salah satu


cabang ilmu manajemen,
banyak membahas tentang
bagaimana upaya
perusahaan memposisikan
pemasok-pemasoknya
sebagai bagian dalam
proses produksinya.

Apa itu Supply Chain Management (SCM)?


Managing supply and demand,
sourcing raw materials and
parts, manufacturing and
assembly, warehousing and
inventory tracking, order entry
and order management,
distribution across all
channels, and delivery to the
customer

The Supply
Chain Council

.
5

Apa itu Supply Chain Management (SCM)?

Heizer &
Rander: 2004

Merupakan kegiatan
pengelolaan kegiatankegiatan dalam rangka
memperoleh bahan mentah
tersebut menjadi barang
dalam proses atau barang
setengah jadi dan barang
jadi kemudian mengirim
produk tersebut ke
konsumen melalui sistem
distribusi

Dari beberapa defenisi maka kegiatan


logistik adalah..
Proses Perencanaan bahan material
Proses pengadaan bahan/termasuk transportasi
Proses penerimaan, pengelolaan dan peyimpanan

Proses pemindahan bahan dari gudang

Proses pengelolaan dan penyimpanan ba


Proses distribusi barang dari gudang ke penyalur
dan selanjutnya ke konsumen
7

Manajemen Rantai Pasokan

SCM Meliputi:

Pengangkutan
Pentransferan kredit dan tunai
Pemasok
Distributor dan Bank
Utang dan Piutang
Penggudangan
Pemenuhan pesanan
Membagi informasi mengenai
ramalan permintaan, produksi
dan kegiatan pengendalian
persediaan

ILUSTRASI SCM/Rantai pasokan


-INFORMASI
PENJADWALAN
-ARUS KAS
ARUS PESANAN

PEMASO
K

PERSEDIAA
N

PERUSAHAA
N

DISTRIBUSI

-ARUS KREDIT
-- ARUS BAHAN BAKU
9

KONSUME
N

Konsep Dasar SCM


Memperkenalkan konsep bisnis berbasis SCM sebagai alat
untuk meningkatkan kinerja usaha,

ARUS INFORMASI

SUPPLIER

KORPORASI

CUSTOMER

ARUS UANG

ARUS BARANG & JASA

Page - 10

ORGANISASI
BSS Organization Chart
Business Shared
Services

Information
Services

Human
Resources

Supply
Chain

Finance &
Accounting

STRUKTUR ORGANISASI
Report to BSS Director

Supply Chain
Division

Procurement

Strategic
Contract

Business
&
System
Planning

Strategic
Sourcing

Drilling

Vendor
Performance
Management

Material
Project

Material
Management

Asset
Warehouse

Service
Project

General

FDA/JOB
Warehouse

Asset

Material
Inventory
Control

Traffic
&
Formalities

Pemahaman tentang SCM


Paradigma
LAMA

Paradigma
BARU

13

Perusahaan membangun sinergi dan


koordinasi beberapa aktifitas rantai suplai
melalui penguasaan kepemilikan integrasi
vertikal (konglomerasi).
Perusahaan dalam suatu rantai suplai
memfokuskan pada kegiatan yang
menjadi kompetensi inti dan
spesialisasinya, dan membangun relasi
berbasis kinerja dan kepercayaan dengan
para pemasok dan pelanggannya.

Mengapa SCM diperlukan ?


Perusahaan yang
paling merasakan
manfaat SCM

14

Yang memiliki tingkat inventori


sangat besar
Yang memiliki banyak pemasok
Yang memiliki produk yang
bervariasi
Yang memiliki nilai pengadaan
yang besar

Mengapa SCM diperlukan ?

Page - 15

Porsi anggaran perusahaan yang


dibelanjakan ke supplier dan
contractor cukup besar

Semakin banyak karyawan kontraktor


bekerja di kantor kita

Kinerja perusahaan sangat


dipengaruhi oleh kinerja kontraktor

Banyak kecelakaan kerja yang


melibatkan karyawan dari kontraktor

Mengapa SCM diperlukan


Alasan utama penerapan SCM adalah
PENURUNAN BIAYA dan KOORDINASI
SUMBER DAYA yang lebih baik

Memperkecil Bullwhip Effect- menurunkan


tingkat safety stock dengan cara perbaikan
perencanaan dan distribusi informasi

Process Integration- pengelolaan aktifitas yang


saling kebergantungan akan meningkatkan
kualitas, menurunkan waktu siklus proses dan
memperbaiki metoda produksi

16

Sejarah Perkembangan SCM


1950 1960 an
Banyak pabrik-pabrik di US menerapkan strategi
penurunan biaya dan peningkatan produktifitas
1960 1970 an
Pengenalan teknologi komputer dan konsep
Material Requirements Planning (MRP) untuk
koordinasi pengelolaan inventori yang lebih baik

17

Sejarah Perkembangan SCM lanjutan


2000 an sampai saat ini
Manufaktur akan lebih mengandalkan Penyedia
Barang/Jasa sebagai pihak ketiga untuk
meningkatkan kinerja manajemen suplai dan
pengadaan
Wholesalers/retailers akan fokus pada pengelolaan
transporasi dan logistik untuk mendapatkan
response yang lebih baik, dan layanan
logistik terpadu

18

Elemen-elemen penting dalam SCM

PENGADAAN

Operasi

19

Manajemen pengadaan,
pengelolaan pemasok, pengelolaan
kontrak, strategic sourcing

Demand management, MRP, ERP,


JIT, TQM

Elemen-elemen penting dalam SCM

DISTRIBUSI

INTEGRASI

20

Manajemen transportasi, layanan


pelanggan, perancangan jaringan
distribusi, dan pengelolaan logistik

Koordinasi kegiatan, integrasi


global, pengukuran kinerja

Contoh suatu Rantai Pasokan


Perlunya memahami struktur pasar dan rantai pasokan
(Supply Chain) dari suatu komoditas barang / jasa.
Contohnya: Komputer.
Pabrikan

Distributor

Retailer

System
Integrator

Contractor
X

Contractor
X

Contractor
X

Contractor
X

Contractor
Y

Contractor
Y

Contractor
Y

Contractor
Y

etc.

etc.

etc.

etc.

Page - 21

User

Area Cakupan SCM


Bagian

Cakupan kegiatan antara lain

Pengembangan
Produk

Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier


dalam perancangan produk baru

Pengadaan

Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan


pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk,
membina dan memelihara hubungan dengan supplier

Perencanaan dan
Pengendalian

Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas,


perencanaan produksi dan persediaan

Produksi

Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Distribusi

Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari


dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman,
memonitor service level di riap pusat distribusi

22

Pengembangan Produk

Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti


industri garmen, komputer, elektronik, packaging,
dsb. Hal ini dikarenakan product life cycle-nya pendek.
Menghasilkan sebuah rancangan produk bisa
memakan waktu dan biaya yang sangat besar,
padahal disisi lain perusahaan dituntut untuk bisa
menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan
biaya yang murah.
Dalam merancang perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa hal :
Pertama, aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh
karena itu dibutuhkan riset pasar yang memadai.
Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan
ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku. Dalam
praktek SCM modern, melibatkan supplier adalah
kunci dalam proses perancangan produk baru.

23

Pengembangan Produk
Ketiga, fasilitas produksi yang akan dimiliki
atau dibangun, jadi aspek
manufacturability perlu dipertimbangkan.
Keempat, produk yang dirancang harus
sedemikian rupa sehinga kegiatan
pengiriman mudah dilakukan dan tidak
menimbulkan biaya-biaya persediaan yang
berlebihan disepanjang suppply chain.
Kelima, aspek lingkungan, dituntut
rancangan yang ramah lingkungan dan
mudah didaur ulang.
24

Pembelian (Procurement)
Dituntut mempunyai keahlian bernegosiasi,
memiliki kemampuan untuk menerjemahkan
strategis perusahaan ke dalam system
pemilihan dan evaluasi supplier.
Tugas rutinnya adalah melakukan pembelian
bahan baku, komponen, jasa dsb.
Diharapkan dapat menciptakan kolaborasi
jangka panjang dengan supplier-supplier
relevan, melibatkan mereka dalam
perancangan produk baru, mengevaluasi
supply risk dan sebagainya.

25

Perancangan dan Pengendalian

26

Bagian ini bertugas untuk menciptakan koordinasi


taktis maupun operasional sehingga kegiatan
produksi, pengadaan material, maupun pengiriman
produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi
dalam supply chain, misal menentukan berapa banyak
produk akan diproduksi, informasi tentang data
penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak
stock produk yang masih mereka miliki adalah penting
bagi pabrik.
Bahkan ritel dengan perusahaan saling koordinasi
untuk menentukan rencana produksi jangka
menengah atau pendek

Produksi

27

Bagian ini bertugas secara fisik melakukan


transformasi dari bahan baku, bahan setengan jadi
atau komponen menjadi produk jadi.
Kegiatan produksi dalam konteks SCM tidak harus
dilakukan dalam perusahaan.
Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu
memindahkan kegiatan produksi ke pihak
subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi
ke kegiatan yang menjadi core competency mereka.
Contoh perusahaan sepatu Nike.
Dalam kegiatan produksi, konsep lean
manufakturing yang mementingkan efisiensi dan
agile manufacturing yang menekankan pada
fleksibilitas dan ketangkasan merespon perubahan
adalah dua hal yang penting.

Distribusi/ pengiriman
Tugas dalam lingkup supply chain adalah
mengirim produk tersebut agar sampai di tangan
pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat.
Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh
perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa
transportasi.
Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan
harus merancang jaringan distribusi yang tepat
dengan mempertimbangkan aspek biaya, aspek
fleksibilitas dan aspek kecepatan respon
terhadap pelanggan.

28

Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar

29

Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik


temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa
yang dibuat dan dikirim oleh supply chain.
Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model
produk apda yang disukai oleh pelanggan pada suatu
musim jual, merancang produk yang mencerminkan
keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat
permintaan dan pelayanan purna jual merupakan
aktivitas media pasar.
Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain yang
memproduksi produk inovatif.
Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan dengan
sinergis di dalam supply chain.

Trend Pengadaan

Kontrak jangka panjang


Manajemen Vendor- peningkatan
kinerja melalui kegiatan

Evaluasi Kinerja (untuk mengetahui


keahlian vendor)
Sertifikasi Vendor (sertifikasi internal
maupun pihak ketiga untuk menjawab
kebutuhan kualitas barang dan jasa)

Kemitraan Strategismembangun hubungan jangka


panjang yang saling
menguntungkan dan membangun
kepercayaan dengan vendor utama
yang kinerjanya sangat baik dan
sejalan dengan budaya perusahaan
30

Trend Kegiatan Operasi & Produksi

Demand management- menselaraskan


permintaan pasar dengan kapasitas yang tersedia

Mengintegrasikan pelanggan dan pemasok melalui


MRP dan ERP systems

Menerapkan JIT untuk mengimplementasikan


pull system pada pengelolaan material untuk
menurunkan tingkat inventori

Menjalankan TQM untuk meningkatkan quality


compliance semua vendor yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan

31

Trend Kegiatan Distribusi


Transportation

management- pilihan
untuk pengiriman barang berbasis waktu
atau biaya, menggunakan alat
transportasi truk, kereta, air dan udara
Customer relationship managementstrategi untuk pengelolaan yang lebih baik
dalam pengiriman, penanganan keluhan
pelanggan, komunikasi pelanggan dan
identifikasi kebutuhan pelanggan
Distribution Network untuk
menciptakan sistem distribusi yang efektif
dan efisien
32

Trend Integrasi SCM


Supply Chain Integration- untuk
meyakinkan para pihak dalam rantai suplai
beroperasi untuk mencapai tujuan bersama
Global Supply Chains- untuk memperoleh
manfaat dan kondisi pasokan yang lebih baik
dari vendor yang berkualitas untuk volume
pasokan global yang lebih besar
Supply Chain Performance
Measurement- Mengetahui apakah strategi
SCM sudah terimplementasi dengan baik

33

SCM di masa datang


Perusahaan besar di negara maju
memperluas kemitraan dan
membangun fasilitas produksi di
negara tujuan pasar

Perluasan
cakupan
Jaringan rantai
pasokan

34

Perluasan lingkup SCM mencakup:


breadth- produksi di negara
berbiaya rendah, vendor dari
berbagai belahan dunia dan
ekspansi pasar regional dan
global
depth- pemasok dan pelanggan
tingkat dua dan tingkat tiga

SCM di masa datang

Peningkatan
Supply Chain
Responsiveness

35

Perusahaan dituntut untuk


beroperasi dengan lebih fleksibel
dan cepat merespon perubahan
kebutuhan pelanggan
Rantai pasokan perlu
melakukan benchmark
terhadap industri serupa untuk
melakukan peningkatan kinerja
secara berkelanjutan
Peningkatan responsiveness
akan diperoleh melalui sistem
pengiriman yang efektif dan
lebih cepat

SCM di masa datang

Rantai pasokan
yang Berwawasan
Lingkungan

36

Setiap anggota dalam rantai


pasokan harus bekerja keras
untuk mengurangi perusakan
lingkungan hidup
Mayoritas pelanggan dunia saat
ini menghargai korporasi yang
memiliki reputasi dalam ramah
lingkungan
Daur ulang dan konservasi
energi untuk mensiasati biaya
sumber daya alam yang
semakin tinggi

SCM di masa datang


Penurunan biaya dilakukan melalui:
Penurunan biaya pengadaan
Mengurangi waste / scrap
Penurunan tingkat inventori
Menurunkan
Mengurangi kegiatan yang tidak ada
BIAYA keseluruhan
nilai tambahnya
rantai pasokan
Continuous Improvement melalui
Benchmarking- studi banding thd
kinerja kompetitor Trial & error
Peningkatan kompetensi terhadap
SCM
37

Membangun Nilai Tambah SCM

Peningkatan kinerja / Nilai-Tambah


Rantai Pasokan dapat dilakukan
melalui kombinasi dari empat faktor
tersebut.
1.Peningkatan kualitas pekerjaan
2.Peningkatan tingkat layanan
383.Penurunan biaya

Tantangan dalam Mengelola Supply Chain

Tantangan 1 : Kompleksitas struktur Supply Chain

Adanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan


maupun eksternal perusahaan.
Internal perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan
produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan
pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan
produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena
marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan.
Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan
mendadak.
Dengan eksternal misalnya antara supplier yang
menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum
waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak
berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera
setelah produksinya selesai.

39

Tantangan dalam Mengelola Supply Chain


Disisi lain perusahaan menghendaki
fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah
jumlah, spesifikasi maupun jadual
pengiriman bahan baku yang dipesan.
Perusahaan juga menginginkan supplier
menggunakan JIT yaitu mengirimkan
produk dalam waktu yang tepat dan
kuantitasnya kecil-kecil.
Kompleksitas yang lain adalah dalam
pembayaran, budaya dan bahasa.
40

Tantangan dalam Mengelola Supply Chain

41

Tantangan 2 : Ketidakpastian
ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri
terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya,
perusahaan sering menciptakan pengaman di
sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa
safety stock, safety time, atau kapasitas produksi
maupun transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu :
1. ketidakpastian pembeli,
2. ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan
pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas,
3. ketidakpastian internal yang bisa disebabkan
kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna,
tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi

Electronic Procurement

Salah satu model pengadaan yang


mendukung hubungan jangka pendek adalah
e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk
mendukung kegiatan lelang yang dilakukan
secara elektronik. Pada model ini pembeli
bisa mengundang beberapa calon supplier
untuk menawarkan harga atas produk dengan
spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu
yang telah ditentukan. Supplier dengan harga
rendah yang akan dianggap menang. Proses
lelang ini dilakukan dengan media Internet.

42

Вам также может понравиться