Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Identitas Pasien
2.Anamnesis (heteroanamnesis)
Tanggal 16/8/2016 : Pasien masuk dari IGD
Keluhan utama : Mencret
Mencret sejak 3 hari yang lalu, cair, warna kuning
kecoklatan, ampas +, 3-4x/hari lendir - , darah Keluhan disertai demam 2 hari yang lalu, muncul
bertahap, terus menerus, siang dan malam sama.
Semenjak sakit pasien jadi sulit makan dan minum,
minum hanya 2 gelas perhari
Mual - , muntah - , batuk -, pilek - , nyeri perut - ,BAK
tidak ada keluhan
Pasien suka jajan dan minum-minuman manis yang di
jual di pedagang kaki lima
Berbalik
Duduk
Berdiri
Berjalan
Bicara
Membaca
Menulis
Sekolah
:
:
:
:
:
:
:
:
6
8
8
9
-
bulan
bulan
bulan
bulan
Jenis
Dasar
Ulangan
BCG
DPT
Polio
Hep. B
Campak
Anjuran
HiB
MMR
Hep. A
Cacar air
Makanan :
ASI sampai 18 bulan.
Bubur, nasi, mie jarang makan sayur dan daging
3.Pemeriksaan Fisik
Kepala :
o Mata : conjuctivs anemia +/+, sklera ikterik -/-, tidak hiperemis, kelopak mata
cekung +
o Hidung : sekret -/-, PCH -/o THT : otorrhea /- , Membran timpani auricula dextra perforasi.
o Mulut : mukosa bibir kering, lidah basah,
Leher :
suprasternal -
Thorax :
o Pulmo : VBS +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/o Cor : BJ s1=s2, murni, reguler, murmur
Abdomen :
Ekstremitas :
akrosianosis -/-, oedem -/-
Kulit :
turgor kurang
4.Resume
Keluhan utama : Mencret
Mencret sejak 3 hari yang lalu, cair, kuning
kecoklatan ampas + 3-4x sehari
Demam + 2 hari yang lalu, muncul bertahap,
terus menerus.
Pasien tidak mau makan dan minum.
Asupan makanan pasien kurang
Masih belum bisa berbicara lancar
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal/ jam
16/8 02.35
normal
Hb
8.9
11-16 mg/dL
Ht
30
31-45%
7.010
4.000-12.000
sel/mm3
Tc
75.000
150.000-450.000
sel/ mm3
Eritrosit
6.0
3,6-4,8
juta/mm3
MCV
59
82-92 f
MCH
18
27-31 pg
MCHC
30
32-37 %
Tanggal/ jam
17/08 09.21
Nilai normal
Protein total
4.6
6,2-8,0 gr/dL
Albumin
2.0
3,5-5,6 gr/dL
Na
125
134-143 mEq/L
2.7
3,3-4,6 mEq/L
GDS
99
100-200 mg/dL
6. Diagnosis
Diagnosis Banding :
o Diare akut non disentriform e.c. virus
o Diare akut disentriform e.c. bakterial
o Diare akut disentriform e.c. parasit
Diagnosis Tambahan :
o
o
o
o
Dehidrasi Sedang
Malnutrisi
Cerebral Palsy
Anemia
Diagnosis Kerja :
Diare akut non disentriform e.c. virus + Dehidrasi sedang +
Malnutrisi + Cerebral Palsy + Anemia
7. Usulan Pemeriksaan
Analisa Feses
NS-1 anti dengue
16
8. Penatalaksanaan
Rawat Inap (indikasi rawat : intake sulit +
dehidrasi)
Observasi TTV
Cek laboratorium : Paket A, Protein total, albumin
globulin serum, Na, K, Analisa Feses, NS-1 Anti
dengue
Infus RL : 1000cc/24jam
Paracetamol syrup 1 X 250mg (1cth)
Nutrisi
Jadwal makan :
o Pagi 06.00
o Siang 12.00
o Sore 18.00
Pemberian nutrisi :
o
o
o
o
o
o
9. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
10.Pencegahan
Umum:
o
o
o
o
Khusus :
o Pemberian ASI eksklusif
o Makanan bergizi
Definisi
Cerebral Palsy
Epidemiologi
Etiologi
Kerusakan otak saat neonatal
o
o
o
o
Hipoksia-iskemia
Stroke neonatal
Trauma
Perdarahan intrakranial
Abnormalitas perkembangan
o Malformasi otak
o Genetik
o Gangguan metabolik
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Penalaksanaan
1. Fisioterapi, Terapi Okupasi, dan Terapi Wicara
2. Obat Pelemas Otot
3. Operasi
4. Edukasi
5. Terapi di rumah
Prognosis
CP tipe spastik diplegia 50% dapat berjalan di
usia 3 tahun tetapi sering tidak normal
Anak dengan spastik kuadriplegia 25%
memerlukan perawatan total, 33% dapat
berjalan.
Faktor yang mempengaruhi prognosis CP :
o
o
o
o
Tipe klinis CP
Beratnya keterlambatan perkembangan
Refleks patologis
Derajat kecerdasan
Diare
Buang air besar >3 kali/hari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan/tanpa lendir
dan darah pada bayi/anak yang berlangsung
kurang dari 14 hari.
CARA PENULARAN
Diare menular dengan cara fekal-oral melalui 4F
(finger, flies, fluid, field)
Etiologi
Infeksi
o Bakteri : Escherichia coli, Aeromonas, Bacillus cereus, Campylobacter
jejuni, Clostridium perfringens, Clostridium defficile, Salmonella,
Shigella, Staphylococcus aureus, Vibrio cholera, Yersinia enterocolitica
o Virus : Rotavirus, Norwalk virus, Enteric adenovirus, Cytomegalovirus,
Coronavirus Herpes simplex virus
o Parasit : Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia, Trichuris trichura,
Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis, Isospora belli,
Balantidium coli, Blastocystis homonis.
Faktor risiko
Tidak memberikan ASI pada 4-6 bulan pertama
Tidak tersedia air bersih, pencemaran air oleh
tinja
Penyiapan makanan tidak higienis
Faktor penderita: gizi buruk, imunodefisiensi,
asam lambung berkurang, motilitas usus
menurun, menderita campak 4 minggu terakhir,
faktor genetik
Faktor umur: sebagian besar pada 2 tahun
pertama (insidensi tertingi 6-11 bulan saat
diberikan makanan pendamping ASI)
Klasifikasi
o akut : berlangsung < 14 hari
o kronik : berlangsung > 14 hari
dengan etiologi non-infeksi
o persisten : berlangsung >14 hari
dengan etiologi infeksi
Patogenesis Patofisiolgi
Virus
Virus lapisan epitelium menghancurkan sel-sel
ujung villus enterosit baru berbentuk kuboid yang
belum matangfungsinya belum baik absorbsi
cairan dan makanan kurang Cairan dan makanan
tidak tercerna meningkatkan tekanan koloid
osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus
diare osmotik.
Bakteri
Bakteri toksin peningkatan sekresi elektrolit
terutama NaCl aktivitas enzim adeniil siklase.
peningkatan cAMP atau cGMP sekresi klorida,
natrium, dan air dari dalam sel ke lumen
gangguan penyerapan pada puncak vili
peningkatan tekanan osmotik dan hiperperistaltik
Gejala
Rotavirus
Shigella
Salmonella
ETEC
EIEC
KHOLERA
MasaTunas
12-27jam
24-48 jam
6-72 jam
6-72 jam
6-72 jam
48-72 jam
Panas
++
++
++
Sering
Jarang
Sering
Sering
Tenesmus
Tenesmus,
, kolik
kolik
Mual,
Muntah
Tenesmus
Lamasakit
5-7 hari
>7hari
3-7 hari
2-3hari
Variasi
3hari
Sedang
Sedikit
Sedikit
Banyak
Sedikit
banyak
Frekuensi
5-10x/hr
>10x/hr
Sering
Sering
Sering
Konsistensi
Cair
Lembek
Lembek
Cair
Lembek
Cair
Lendir
Darah
Sering
Kadang
Bau
Langu
Busuk
Amis
Kuning-
Merah-
Tak
Merah-
hijau
hijau
warna
hijau
Lekosit
Lain- lain
Anoreksia
Kejang
Sepsis
Infeksi
Sifattinja
Volume
Warna
Kehijauan
Tenesmus,
Nyeri perut
meteoris
mus
kramp
Kramp
Terusterusan
Cucian beras
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah rutin
Pemeriksaan feses (makroskopis, mikroskopis,
kultur bakteri dan tes sensitifitas antibiotik, dan
pH feces)
Elektrolit (natrium, kalium, analisa gas darah)
Fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit (hipernatremia, hiponatremia,
hiperkalemia, hipokalemia)
Gangguan sirkulasi darah
Hipoglikemi
Gangguan gizi
Kejang
Gejaladan Tanda
Keadaan umum
Baik, sadar
*Gelisah, rewel
*Letargi,
kesadaran turun
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Air mata
Basah
Kering
Sangat kering
Mulut/ lidah
Basah
Kering
Sangat kering
Rasahaus
Minum
normal, Tampakkehausan*
tidak haus
Kulit
Derajat dehidrasi
Turgor
kembali Turgor
kembali Turgor
kembali
cepat
lambat*
sangat lambat*
Tanpadehidrasi
Dehidrasi
Dehidrasi
berat
Rencanaterapi A
Defisit cairan
<5% atau
mL/kgBB
Rencanaterapi B
Rencanaterapi C
mL/kgBB
Penatalaksanaan
Lima pilar penatalaksanaan diare menurut
Departemen Kesehatan:
Rehidrasi dengan menggunakan oralit
Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
(10mg/hari untuk anak di bawah 6 bulan dan
20mg/hari untuk anak diatas 6 bulan)
Asi dan makanan tetap diteruskan
Antibiotik selektif (diberikan pada diare berdarah
atau kolera)
Nasihat kepada orang tua
(tahun)
(mL)
(mL/hari)
<1
50-100
400 (2 bungkus)
1-4
100-200
>5
200-300
Dewasa
300-400
1200-2800
Dehidrasi berat
Terapi rehidrasi oral
o oralit 5ml/kgBB/jam selama 3-4 jam (bayi) atau
1-2 jam (anak yang lebih besar)
Terapi rehidrasi parenteral:
o RL 100ml/kgBB
o <1 tahun : 1 jam pertama 30cc/kgBB, 5 jam
berikutnya 70cc/kgBB
o >1 tahun : jam pertama 30cc/kgBB, 2
jam berikutnya 70cc/kgBB
Antibiotik
Penyebab
Kolera
Shigella
Antibiotik Pilihan
Tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari
Eritromisin 50 mg/kgBB/hari
dibagi 4 dosis
dibagi 4 dosis
selama 3 hari
dysentriae
-
Siprofloksasin 30 mg/kgBB/hari
Pivmecillinam20 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
dibagi 4 dosis
selama 3 hari
selama 5 hari
Kotrimoksazol 50 mg/kgBB/hari
Sefiksim 10 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
dibagi 2 dosis
selama 5 hari
selama 5 hari
Tiamfenikol 50 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis
Amebiasis
Antibiotik Alternatif
Menurut WHO
Pemberian cairan secara oral sedini mungkin
Upaya Rehidrasi Oral untuk mencegah /
mengobati diare
Pemberian makanan dan ASI diteruskan selama
diare dan masa penyembuhan
Edukasi yang efektif pada ibu atau pengasuh
tentang cara merawat anak diare di rumah,
kapan harus membawa anak berobat, dan upaya
pencegahan diare berulang.
Obat lain
Zinc: Mikronutrien zinc mempunyai fungsi
fisiologis yang beragam antara lain dalam sistem
imunologis dan integritas mukosa usus bayi usia
< 6 bulan diberikan dosis 10 mg/hari dan usia 6
bulan diberikan 20 mg/hari selama 10-14 hari
Probiotik: Lactobacillus GG, Lactobacillus
acidophilus, Bifidobacterium bifidum, dan
Enterococcus faecium
Edukasi
Orangtua diminta untuk membawa kembali
anaknya ke Pusat Pelayanan Kesehatan bila
ditemukan hal sebagai berikut: demam, tinja
berdarah, makan atau minum sedikit, sangat
haus, diare makin sering, atau belum membaik
dalam 3 hari
Diet
Bayi di bawah usia 6 bulan
Mempromosikan ASI eksklusif. Membantu ibu yang tidak
menyusui secara eksklusif untuk relaktasi.
Jika susu hewani harus diberikan, ganti susu hewani
dengan yoghurt (diberikan dengan sendok). Jika tidak
memungkinkan, berikan susu formula bebas laktosa
(diberikan dari cangkir).
Bayi di atas usia 6 bulan dan anak-anak
Diet standar yang dibuat dari bahan-bahan lokal. Dua jenis
diet dijelaskan di bawah ini. Diet pertama rendah laktosa.
Diet kedua, untuk anak yang tidak membaik dengan jenis
pertama, tidak mengandung laktosa dan rendah pati
Pencegahan
Mencegah penyebaran kuman penyebab diare
o
o
o
o
Thank You