Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing :
dr. Lily Diah Farida, Sp.A
dr. Dahsyat Wasis Setiadi, Sp.A
BAB I
PENDAHULU
AN
PENDAHULUAN
Kejang
demam
adalah
bangkitan
kejang
yang
terjadi
pada
Kejang
demam
dikelompokkan
menjadi
dua,
yaitu
kejang
Prognosis kejang
baik,
namun
bangkitan kejang
>90%demam
kasus
usia
< 5 tahun.
kenaikan
suhu
tubuh
(suhu
aksilar
lebih
darikompleks.
37,5
C,bila
suhu
Dalam
praktek
sehari-hari
orang
tua
sering
cemas
demam
sederhana
dan
kejang
demam
demam
masih
membawa
kekhawatiran
yang
sangat
bagi
Bangkitan
kejang
terbanyak
usia
6 22kejang
bulan
rektal
lebih
dari 38demam
C)
akibat
suatu
proses
ekstrakranium,
anaknya
mengalami
kejang
demam,
karena
setiap
orang tua
Insiden
bangkitan
kejang
demam
usia
18 trauma
bulan.
tanpakemungkinan
adanya
infeksi
pada
sistemtertinggi
sarafepilepsi
pusat,
gangguan
demam
dapat
menimbulkan
dan
elektrolit,pada
atauotak.
metabolik lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
ETIOLOGI
INSIDENS
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis
Ensefalitis
Peradangan
(selaput
otak) dapat
disebabkan
oleh
Peradangandari
ataumeningen
infeksi pada
jaringan
otak setempat
(lokal)
infeksi
oleh bakteri,
virus,yang
atau juga
lain.berbagai
atau seluruhnya
(difus)
dapatmikroorganisme
disebabkan oleh
mikroorganisme
Seringkali didahului
infeksi
pada jamur,
salurandan
nafas
atas atau saluran
(virus,
bakteri,
protozoa).
cerna
sepertimulai
demam,
batuk,tinggi
diare,mendadak,
pilek, dan muntah
Gejalanya
demam
sering ditemukan
hiperpireksia,
terjadi penurunan
dengan
Gejala umum dapat
dari meningitis
adalah sakitkesadaran
kepala yang
hebat
cepat,
bersifat
atau fokal,kesadaran,
dapat berupa
disertaikejang
demam,yang
dengan
atau umum
tanpa penurunan
status
konvulsivius,
dapatkejang,
ditemukan
gejala peningkatan
iritabilitas,
letargi, malaise,
dan muntah
tekanan
intrakranialfisik dapat ditemukan ubun-ubun besar yang
Pada pemeriksaan
menonjol, kaku kuduk positif, atau tanda rangsang meningeal yang
lain (Brudzinki dan Kernig), kejang, defisit neurologis yang lain.
PATOFISIOLOGI
RISIKO BERULANGNYA
KEJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lumbal Pungsi
EEG
Foto X-ray / MRI
PUNGSI LUMBAL
PENANGANAN KEJANG
DEMAM
Di Fasilitas Kesehatan
Kejang (+)
Diazepam rektal
5 menit
Kejang (+)
Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kgBB
Kecepatan 0,5 1 mg/menit (3-5 menit)
( Hati-hati depresi pernafapasan )
20 menit
Kejang (+)
Fenitoin bolus IV 10-20 mg/kg
Kecepatan 0,5 1 mg/kg/menit
Kejang ( - )
Kejang ( - )
bila disebabkan ensefalitis atau meningitis, terapi rumatan perlu
dilanjutkan dengan phenobarbital 8-10 mg/kg/hr selama 2 hari
kemudian dilanjutkan dengan 4-5 mg/kg/hr sampai resiko
kejang berulang tidak ada
30 menit
STATUS KONVULSIVUS
PROFILAKSIS
BERKELANJUTAN
BAB III
TINJAUAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
No. RM
: 30 25 51
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 2 tahun 5 bulan
Anak ke
:2
Alamat
Agama
: Islam
Tgl. MRS
Tgl. KRS
Pekerjaan Ayah
: Wirasawasta
Pekerjaan Ibu
KU
Kejang
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
Kejang tadi sore, 1 kali, durasi 5 menit, tangan dan kaki kaku, mata melotot ke
atas, setelah kejang pasien sadar. Sampai di RS pasien sudah tidak kejang. Riw
pemberian obat anti kejang dari rumah (-)
Sebelumnya badan pasien panas sekitar jam 3 sore, kemudian makin lama badan
makin panas, diberi parasetamol panas turun sebentar kemudian menetap. Di hari
yang sama saat badan masih panas pasien muntah sebanyak 2 kali gelas
sekali muntah, lendir (-), darah (-), kemudian pasien kejang.
Batuk (+), pilek (+) muncul satu hari sebelum panas. Batuk dengan dahak tidak
bisa keluar, ingus keluar warna putih, bening, kental. Nafsu makan dan minum
berkurang sejak panas, nyeri telan (+), mual (-). Aktivitas tampak menurun dan
pasien terlihat lemas. BAB tidak ada keluhan, BAK lancar, darah (-), nyeri saat
kencing (-).
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalinan
R.
Imunisa
si
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
BCG
DPT I/II/III
Polio I/II/III +/+/+
Campak
Hepatitis I/II/III
RPK
+
+/+/+
+
+/+/+
R.
Persalin
an
R.
Imunisasi
R.
Tumban
g
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumbang
Riwayat Pertumbuhan :
BB/U : 14 kg / 2 tahun = 0 s/d 2 SD = Gizi baik
Riwayat Perkembangan :
M. Kasar
: Berdiri tanpa pegangan usia 1 tahun, saat ini sudah
bisa menendang bola dan berjalan naik tangga dengan pegangan
M. Halus
: Dapat mencoret-coret buku gambar
Verbal
: Dapat menyebut dan mengerti gambar
Sosial
: Dapat memakai dan melepas baju dengan bantuan
R.
Nutrisi
KU
RPS
RPD
RPK
R.
Persalin
an
R.
Imunisa
si
R.
Tumba
ng
R.
Nutrisi
ASI ekslusif 6 bulan, saat ini susu formula dan makanan lunak
padat
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 14 kg
TB : 92 cm
IMT : 16,54
Antropometri
Keadaan Umum di IGD jam 17.00
BB
K/U: 14 kg : Tampak sakit sedang
TB
: 92 cm : Composmentis
Kesadaran
LLA : 17 cm
Kesadaran : Composmentis
Vital
Sign
LK
: 56
cm
Vital Sign
Nadi
: 120 x/menit
ZSuhu
score : : 40,5 C
RR
: 46 x/menit
K/U
Nadi
: 120 x/menit
Suhu
: 38,7 C
RR
: 30 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Neurologis :
Thorax
Abdomen
Cranium/Colli
Meningeal
Sign : kaku kuduk (-), kernig (-)
Inspeksi:: tampak
bentuk normal, gerak
simetris,
dinding
dada(-)
(-), perubahan warna (-)
Inspeksi
distended
(-), retraksi
perubahan
warna
Anemis (-), icterus datar,
(-), cyanosis
(-), dyspneu
(-), ubun-ubun
menonjol (-)
Pemeriksaan motorik :
Palpasi::hepar
fremitus
sama
kuat lien tidak teraba, massa intra abdominal (-), nyeri tekan
Palpasi
tidak
teraba,
Telinga:Tonus
SekretdbN
(-),
edem
(-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
Perkusi :(-)
sonor
abdomen
Hidung:Kekuatan
dbN
Sekret (+),
cair (+), bening.
Auskultasi
: rhonkhlen
-/- ; wheezing
Reflek
Perkusi
: timpani,
(+) -/- bibir kering (-), pucat (-), lidah kotor (-)
dbN
Mulut:Fisiologis
Sianosis
(-),meteorismus
stomatitis (-), mukosa
Jantung
Reflek
Auskultasi
: bising
(+)hiperemis
normal (-), eksudat (-), faring hiperemis (+), uvula di tengah,
Patologis
dbNusus
Tenggorokan:
Tonsil
T1/T1
hiperemis
Inspeksi : (-)
iktus
(-) dievaluasi
Pemeriksaan
sensorik
Ekstremitas
: cordissulit
Palpasi
: iktus
cordisKGB
teraba
ICS
midclavikula
Leher: Pembesaran
(-),pada
nyerisela
tekan
(-),V kaku
kuduk (-)line sinistra
Pemeriksaan
kranialis
RC
+/+,
pupil
bulat
isokor
2 mm/2mm
turgor normal, CRT < 2 detik, akral hangat, perubahan warna (-)
Perkusi
: redup,lain
batas
Nervus
kranialis
dbNjantung kiri terdapat pada ICS V midclavicula line sinistra, batas jantung
kanan terdapat pada ICS IV parasternal, batas jantung atas terdapat pada ICS III parasternal
Pemeriksaan lain :
line sinistra
Rumple Leed sulit dievaluasi
Auskultasi : S1-S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter
Nilai
Nilai
Rujukan
WBC
7,44 x 10/ ul
4,8 - 10,0
RBC
3,80 - 6,00
HB
12,0 gr/dl
11,0 - 16,5
HCT
34,8 %
37 - 52
MCV
80,7 f
81,0 - 99,0
MCH
27,8 pg
27,0 31,0
MCHC
34,5 g/dl
33,0 37,0
PLT (Platelet)
326 10 / ul
150 - 450
NEUT#
2,88 10 / ul
1,5 - 7
NEUT%
38,8 %
40 - 74
LYMPH#
3,32 10 / ul
1 3,7
LYMPH%
44,6 %
19 - 48
MONO#
1,03 10 / ul
0,16 - 1
MONO%
13,8 %
3-9
EO#
0,18 10 / ul
0,08
EO%
2,4 %
0-7
BASO#
0,03
0 - 0,2
BASO%
0,4
0-1
DAFTAR MASALAH
Kejang
Demam
Batuk
Pilek
Vomitting
Nyeri telan
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
PLANNING
Terapi
Diagnosis
Monitoring
Edukasi
Darah
lengkap
Vital
Sign
(N, RR,penyakit
suhu, BB)
Menjelaskan
yang diderita pasien
Rehidrasi maintenance infus D5 + NS 1200 cc / 24 jam, 16-18 tpm
Foto
thoraxkeluhan
AP Lateral
pasien (kejang,
febris,
pilek)
Makro
Monitoring
Menjelaskan
pemeriksaan
yang
akanbatuk,
dilakukan
Paracetamol
syr (10-15 mg/kgBB/kali) 125 mg/5ml 3 x 1 cth prn
elektrolit
Serum
Menjelaskan
penatalaksaan
yang
akan
dilakukan,
FOLLOW UP
BAB IV
PEMBAHASA
N
PEMBAHASAN
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Kasus
KU : Kejang
RPS : Kejang saat demam 1 kali, 5 menit, saat
kejang tangan dan kaki, mata melotot ke atas,
setelah kejang pasien sadar, di RS pasien tidak
kejang.
Sebelumnya badan pasien panas, diberi
paracetamol badan tetap panas, saat onset
panas, muntah (+) 2x 1 gelas, berupa
makanan.
Batuk pilek (+) sehari sebelum panas. Batuk
dengan dahak sulit dikeluarkan, ingus keluar
cairan kental jernih, putih,
PEMBAHASAN
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Kasus
RPD
Riwayat kejang demam simpleks usia 9
bulan
Riwayat kejang tanpa demam disangkal
Riwayat Persalinan
Anak ke 2, lahir normal pervaginam, di RS
Aura Syifa, cukup bulan, BBL 3100 gram,
laki-laki
PEMBAHASAN
Tinjauan Pustaka
Riwayat Imunisasi
BCG
+
DPT I/II/III
+/+/+
Polio I/II/III
+/+/+
Campak
+
Hepatitis I/II/III
+/+/+
Pemeriksaan Fisik
Cranium / Colli : Faring hiperemis (+)
Thorax : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Neurologis : tidak ada kelainan
Tinjauan Kasus
TERIMA
KASIH
Diagnosis Demam
Campak
Rubella
Eksantema subitum
Ruam khas
Batuk, hidung berair, mata merah
Luka di mulut
Kornea keruh
Baru saja terpajan kasus campak
Tidak memiliki catatan sudah imunisasi campak
DBD