Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mahasi
swa
mampu
menjel
askan
efek
metabo
lik dari
intake
energi
selama
Mahasiswa
mampu
pember
mengkarakterisasi
ian kebutuhan
energi selama
pemberian
nutrisi
nutrisi enteral
atau parenteral
penduk
ung
Kompetensi
Perubahan Hormonal
Resistensi insulin
Peningkatan produksi kortisol
Peningkatan kadar glukagon
Peningkatan produksi growth hormone
Penurunan T3 (Sick euthyroid
syndrome)
Peningkatan kadar T4 menjadi rT3 yang
menyebabkan penurunan T3 (energy saving
response)
Nitrogen Balance
DF = Disease factor
TF = Thermal factor
1.25 General
surgery
1.1 38C
1.3 Sepsis
1.2 39C
1.6 Multiorgan
failure
1.3 40C
1.4 41C
QUANTITY
Total calories
25
%AGE OF
TOTAL
CALORIES
100%
Kcal/kg/day
Proteins,
peptides
1-1.75
and amino acids g/kg/day
Carbohydrates
1500
Kcal/day
15-25%
60-70 g/day
240-280
kcal/day
3-3.5
40-60%
190g/day
760kcal/day
0.75-1
20-30%
g/kg/day
Fats
INITIAL
REQUIREMENT
FOR 60 Kg
ADULT
50g/day
Karbohidrat
Sumber energi
siap pakai,
murah, efek
hemat Nitrogen
Kelemahan:
kelebihan KH
menstimulasi
resistensi
insulin
Lipid
Memperbaiki
sistem imun
Mengandung asam
linoleat (asam
lemak esensial)
-6 & -3 PUFA
merupakan asam
lemak esensial
Rasio -6 PUFA
dan -3 PUFA
sebaiknya 1:1
Protein
Minimum intake
= 0,5 g/kg/hari
Recommended
Daily Intake:
Enteral
Recommended
Daily Intake:
Parenteral
Sodium
90 150 mEq
90 -150 mEq
Potassium
60 90 mEq
60 -90 mEq
Magnesium
350mg
10 -30 mEq
Calcium
1000mg
10 20 mEq
Phosphorus
1000mg
10 35 mmol
Nutrisi
enteral
Nutrisi
parenter
al
Gunakan nutrisi
enteral
GIT berfungsi
Tidak
Terstandarisasi
Sesuai untuk
hampir semua
pasien
Individualisasi
Untuk pasien
dengan
gangguan
metabolik berat
atau neonatologi
Gunakan nutrisi
parenteral
Nutrisi Enteral
Digunakan bila usus
berfungsi baik (lihat BU)
Dapat mempertahankan
integritas usus, barrier,
dan fungsi imun
Menyediakan sumber
energi berupa glutamin,
glutamat, asam lemak
rantai pendek
Mencegah cholelithiasis
dengan menstimulasi
motilitas saluran empedu
Direkomendasikan
pemberiannya saat 24-48
jam setelah masuk ICU
pada pasien yang stabil
secara hemodinamik
Pasien enterocutaneous
fistulae < 500 mL/hari
Jejunostomy
tube
Percutaneou
s feeding
gastrostomy
Naso
duodenosto
my tube
Nasojejunal
tube
Guidelines ESPEN
Jejunal feeding dianggap yang terbaik
Gastric Feeding
Kelebihan
Inisiasi digesti lambung
Eradikasi bakteri dengan asam lambung
Mencegah osmotic load di usus
Kekurangan
Menyebabkab gastric atoni
Resiko aspirasi
Monitoring
Residual volume gastric setiap 2-4 jam
Ensure Plus
HN (235 mL)
1,5 kCal/mL
14,8 gr protein
11,8 gr lipid
47,3 gr KH
Vitamin & mineral
Nutrisi Parenteral
Nutrient,
vitamin,
elektrolit, &
obat
diberikan
melalui vena
Jika GIT
tidak
berfungsi
Pasien tidak
mentolerir
nutrisi
enteral
Seleksi Makronutrien
Cairan
kristaloid
dextrose
Cairan AA plus
dextrose
Cairan AA plus
dextrose plus
lipid
Pemberian PN
Rute
Periferal
Sentral
Sistem
Multiple bottle system
Cairan 3 in 1
Durasi
Infus kontinus
Infus siklik
Rute Periferal
Rute Periferal
Rute Sentral
Sistem Penyampaian PN
Durasi Pemberian PN
Mendesain PN
Contoh Sediaan PN
Solution Volum
Osmolarit
y
(mosm/L)
Route
e (ml)
Calori
es
(kcal)
Celemix
1000
800
670
PPN
37.5
37.5
50
Nutrifle
x
1000
480
900
PPN
80
40
Intralipi
d
10%
500
550
272
PPN
50
Intralipi
Dextros Amino
e(grams
acids
)
(grams)
Lipids
(grams)
Komplikasi Sediaan PN
48 jam
pertama
2 minggu
pertama
3 bulan
lebih
Mekanik
Metabolik
Infeksi
Malposisi, Haemothorax,
Pneumothorax, emboli
udara, Blood loss
Fluid overload,
Hypoglycemia,
Hypophosphatemia,
Hypokalemia,
Hypomagnesemia,
Refeeding syndrome
Catheter displacement,
Thrombosis, occlusion,
emboli udara
Hypoglycemic coma,
Acid base and
Electrolyte imbalance
Catheter induced
sepsis, Exit site
infection
Tunnel infection,
Catheter induced
sepsis, Exit site
infection
__