III

X
ke
h
ia
Kul

1.Tujuan survai dan pemetaan, 2.Metode

dan macam survai tanah,
3. Cara membuat peta tanah hasil survai

SURVAI TANAH
Salah satu kegiatan yang dilakukan u/ mempelajari
lingkungan alam dan potensi sumber dayanya
Tujuan Survai
1. Pemetaan tanah di lapangan,
2.
3.

Menyediakan informasi kpd pemakai tanah, tentang

bentuk wilayah dan keadaan lain yang diperlukan

menyediakan informasi untuk membantu pengambilan

keputusan ttg peggunaan lahan dan rencana
pengembangan
wilayah yang disurvai, eg.u/ penentuan
areal pertanian,
kehutanan, dan detail pengelolaan budidayanya.

TUJUAN SURVAI TANAH

Di Bidang Pertanian:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pendugaan potensi produksi

jenis tanaman utama
Kebutuhaninput u/ setiap
jenis tanah
Kemungkina perubahan
perilaku setiap jns tanah
akibat irigasi
Kemungkn pembuatan
drainase buatan
Pendugaan respon
pemupukandan pengapuran
Respon/Kesesuaian lahan
bagi alat2 pertanian
mekanis
Tkt perilaku dan
produktifitas lahan atas
penerapan tek.pertanian
tinggi

Di Bidang Non-Pertanian:
1. Bidang Teknik; s/a:
1. jalan raya & lap. Terbang
2. Perumahan dan
pengembangan kota
3. Pembuangan limbah
(septic tank, landfills,
sampah cair)
4. Pemanfaatan tanah kota
lainnya (kuburan, taman,
pemandangan, etc)

2.
3.
4.

Pajak nilai kekayaan

Tanah pertanian yg baik
Kualitas air:
1.
2.
3.
4.

Pertanian
Non-pertanian
Waduk
Ilmu purbakala

Fungsi survei tanah

1. Di negara yang sedang berkembang survei
berkaitan dengan perencanaan project.
Terutama dengan kaitan dukungan
keuangan dari bank
2. Dinegara maju, survei dimaksudkan untuk
membantu petani dalam memandu
perkembangan produksi dan penelolaan
lahan.
3. Khusus untuk daerah pertanian yang sudah
mapan, maka survei dimaksudkan untuk
mengevaluasi praktek pengelolaan dimasa
lampau dan untuk mendapatkan model
pengelolaan yang lebih sesuai

Tahap Pelaksanaan Survai Tanah

Persiapan:
Surveyor hrs faham klassifikasi dan
survai tanah
Melengkapi alat n bahan
dibutuhkan:
Peta topografi 1:10000
Bor tanah
Kompas
Altimeter
Kantong plastik
pH meter
Munsell SCC
Pisau comando
Mistar ukuran 2 m
Cangkul, sekop, garpu tanah
Daftar isian u/ bor dan profil
Label
Kerja Lapang:
Orientasi
Catat ciri morfologi lahan:
Topografi
Slope
Vegetasi
Drainase, eg. RO, resapan,
drainase umum
Erosi, etc

Pemboran:
Jarak pengeboran 100 m
Catat data : tgl, lokasi, #
pemboran, vegetasi utama,
tekstur, konsistensi
Tanah tiap lapisan diukur
tebalnya dan dimasukkan
kedlam kantong plastik
Tentukan batas tanah
sementara dalam peta
Penyidikan profil tanah:
Warna
Rx tanah
Textur
Perakaran
Strucktur
Padas
Konsistensi
Konkresi
Efflorescent
Krotovinas
Data wilayah
Penyelesaian:
Analisis contoh tanah
Klassifikasi tanah
Determinasi jenis tanah
Pemetaan tanah (pengklassifikasian

tanah yang dapat dilihat secara visual)

Laporan

MACAM SURVAI TANAH

1.
2.
3.
4.

5.
6.

Survei kompilasi ( FAO Syntesis) skala 1:1000.000

Survei ekplorasi (FAO sama) skala 1:2000.000
-1:500.000
Survei Tinjau (FAO:intensitas rendah) skala
1:250.000 tetapi peta 1:500.000 1: 200.000
dapat dimasukan kedalam kelompok ini
Survei semidetail ( FAO intensitas medium) skala
1:100.000 1:30.000 yang typikal adalah
1:50.000, satuan peta beragam mulai dari satuan
bentuk lahan sampai asosiasi
Survei detail ( FAO intensitas tinggi )skala
1:25.000- 1:10.000 satuan peta tanah adalah seri
dan phase
Survei intensive ( FAO intensitas sangat tinggi)
skala >10.000 metod lebih umum grid penuh,
satuan peta seri dan phase

MACAM SURVAI TANAH

Survai explorasi: kasar,
skala 1:500.0002.000.000, u/
kebutuhan peta tanah
dunia
Survai Reconaissance:
tkt tinjau, intensitas
rendah, skala kecil u/
areal luas, skala
1:500.000-120.000, u/
intrepretasi potret
udara
Survai semidetail: tkt
sedang, skala
1:100.000-30.000,
peta kombinasi potret
udara dan rintisan
lapangan
Survai detail: detail,
intensitas tinggi, skala
1:25.000-10.000, peta
melalui pengecekan
lapangan
Survai intensif:
intensitas sgt tinggi,
skala 1:10.000

1:500.000
1:250.000
Reconnaissance,

1:100.000
1:50.000
semi detail,

1:25.000
1:10.000
detail,

1:5.000
1:2.500
intensif

Inventarisasi sumber
Lokasi proyek
Survai visibility
Survai pengembangan
Survai pengelolaan

Gb. Skala dan tipe survai

Type, Skala dan maksud

1. Survei tinjau dimaksudkan untuk
inventarisasi sumber daya alam
2. Skala 1:50.000-1:250.000 atau semi
detail sampai tinjau digunakan untuk
penetuan lokasi project
3. Survei kelayakan menggunakan peta
1:25.000-1:100.000 atau detail sampai
semi detail
4. Untuk tujuan
pengembangan/pembangunan digunakan
typikal semidetail sampai intensive
5. Untuk pengelolaan adalah skala 1:5000

Hasil dari survei tanah

1. Peta terdiri dari ;
peta tanah, peta kesesuaian, peta
lereng, peta tataguna lahan
sekarang, peta kedalaman air tanah
dan peta rekomendasi.
2. Naskah ( penjelasan peta); informasi
mengenai geologi, geografi,
demografi, hidrologi, dan iklim

Jenis Peta Tanah

P. Jenis Tanah :
tanah

P. Topografi:
daerah dpl

P. Lereng:
dan

informasi tentang jenis

di suatu daerah

informasi tentang tinggi

informasi tentang kecuraman

panjang lereng

P. penggunaan lahan:
tentang
lahan

dsb

informasi
penggunaan

Survei untuk pengelolaaan

Umumnya ditujukan untuk satu tujuan
khusus seperti penggunaan air
irigasi, penanaman satu jenis
tanaman untuk lokasi tertentu, atau
penggunaan pupuk. Karena itu
informasinya juga khusus,
menyangkut kedalaman efektif
tanah, tingkat kadar garam atau
persoalan drainase terhambat/baik

Perobahan tataguna lahan

Untuk pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan
terjadi perobahan dalam tataguna lahan
sekarang. Perobahan tersebut bila dilakukan
secara sempurna melalui suatu perencanaan
tekhnis ekonomis disebut dengan Land
development.
Land development ini biasanya mencakup
perobahan hutan dan belukar atau ladang
menjadi suatu areal pertanian yang dilengkapi
dengan fasilitas, seperti pembangunan daerah
irigasi.
Perobahan dari lahan produktif menjadi lahan non
produktif dikenal dengan land degradasion,
degradasi ini terjadi karena kekurang
pemahaman tentang sifat lahan yang digunakan
untuk usaha ekonomis.

Pertimbangan untuk land development

1. Kemungkinan bahaya yang timbul sebagai
akibat dari land development seperti
kekeringan, banjir, erosi dsb
2. Alokasi dari areal yang akan digunakan
terutama untuk berbagai type penggunaan
lahan
3. Jenis tanaman yang akan digunakan untuk
areal tersebut
4. Bagaimana model praktek pertanian, rotasi,
pemupupukan, multi atau singel crop
5. Ukuran dan tataletak dari lahan.
6. Perobahan prilaku masyarakat akibat
berobahnya pola tataguna lahan

Informasi spesifik untuk land

development
1. Indikasi bahaya yang akan timbul
2. Kesesuaian lahan untuk berbagai
type penggunaan lahan
3. Prediksi respon tanah sebagai
perobahan penggunaan lahan
4. Type pengelolaan lahan yang
direkomendaikan
5. Pendugaan hasil

Pola distribusi tanah dan satuan peta

1. Pada survei tanah tinjau bentuk wilayah
sering digunakan sebagai dasar satuan peta
2. Pada survei semi detil asosiasi seri tanah
sering digunakan sebagai dasar satuan peta
atau dengan memetakan satuan fisiografi
3. Pada peta detail seri tanah merupakan dasar
satuan peta atau kompleks seri yaitu pada
satuan peta yang sama beberapa seri tidak
dapat dipisahkan

Penilaian terhadap aktifitas lapangan

Kegiatan lapangan di perlukan menyangkut
produktifitas dan input yang diberikan,
bila tanah diberakan hanya diduga hasil
tanpa input, berupa tenaga buruh,
pupuk, berdasarkan itu farm dibagi 3;
1. Pertanian tradisional
2. Perbaikan pengelolaan melalui input
tinggi dan tehnologi sophisticated
3. technology lanjut untuk mendapatkan
hasil tinggi

Data agronomik yang diperlukan

Data harus berisikan
1. Lokasi sebaiknya dapat diplotkan di peta
2. Tanaman yang diusahakan
3. Praktek pengelolaan yang dilakukan,
varietas, tgl tanam, umur tanaman
( tanaman tua), perlakuan pemupukan,
pemberantasan hama
4. Deskripsi lokasi, sejarah penggunaan
lahan, probability curah hujan,
5. Deskripsi tanah dan hasil analisis sampel

Evaluasi lahan
Beberapa alternatif dalam penilaian
1. Hubungan fungsional kontemporer metoda
untuk survei sumber daya alam harus
didasarkan kepada geomorfologi sebagai suatu
bentuk yang statis dalam menilai lingkungan
atau suatu bentuk dinamis dalam ekologi
2. Pendekatan bahwa nilai ekonomis yang utama.
Davidson 1965 yang menetapkan bahwa survei
yang dilakukan harus dapat memprediksi
keuntungn ekonomi bila tidak ingin
menghamburkan uang negara.
3. Gabungan antara type lahan dengan ekonomi
( Beek and bennema, 1974). Penggunaan lahan
di pandang sebagai suatu hubungan technical
orgnization dan setting kelembagaan
sosioekonomi

Prinsip untuk type penggunaan lahan

dan lingkungan
Penggunaan lahan dapat diidentifikasi
berdasarkan;
1. Sifat biologi ( produksi)
2. Sosio ekonomi; System kepemilikan,
ukuran dari farm, intensitas buruh,
intensitas modal, tingkatan
pengetahuan, tingkat pendapatan
3. Sifat sifat tekhnis, daya untuk
pertanian, dan tekhnologi

Penilaian terhadap faktor fisik

1. Penilaian bahaya yang ditimbulkan
dilakukan melalui evaluasi
Kemampuan lahan.
2. Penilaian terhadap produktifitas
dilakukan melalui evaluasi
kesesuaian lahan.
3. Penilaian jumlah masukan atau
model pengelolaan melalui cadangan
hara dalam hasil analisis tanah.