Вы находитесь на странице: 1из 20

PPH BADAN

PERBANKAN

PENGERTIAN PERBANKAN
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk


simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Hasibuan, bank adalah badan usaha yang kekayaannya

terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta


bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan
saja.
Bank adalah usaha yang berbentuk lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang kekurangan
dana, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk motif profit
juga sosial demi meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

ASPEK PERPAJAKAN
PPh Badan
Penghitungan Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif (PPAP)


Pengakuan Penghasilan Atas Penghasilan
Bank Berupa Bunga Kredit Non Performing
Loan write-off (penghapusan piutang tak
tertagih)
Interest subsidary for staff loans
Witholding Tax
Bunga deposito/tabungan & diskonto SBI
VAT
Angsuran PPh pasal 25`

PENGHITUNGAN PENYISIHAN
PENGHAPUSAN AKTIVA
PRODUKTIF (PPAP)
PMK No. 219/PMK.011/2012
LANCAR Piutang Tak Tertagih untuk Bank Umum
Cadangan

(Konvensional & Syariah)

PENGHITUNGAN PENYISIHAN
PENGHAPUSAN AKTIVA
PRODUKTIF (PPAP)
PMK No. 219/PMK.011/2012
Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk Bank Pengkreditan
KREDIT LANCAR Rakyat
(Konvensional & Syariah)

PENGAKUAN PENGHASILAN ATAS


PENGHASILAN BANK BERUPA
BUNGA KREDIT NONPERFORMING
Keputusan Dirjen Pajak - KEP - 184/PJ./2002, 11 Apr 2002

Kredit non-performing adalah kredit yang diberikan


oleh bank yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar,
diragukan, dan macet. Dengan syarat :
1.

Menggunakan metode cash basis

2.

Dalam hal bank membukukan penerimaan bunga kredit


non-performing sebagai pengurangan pokok kredit, saat
pengakuan penghasilan ditunda hingga saat diterimanya
penghasilan bunga setelah pelunasan pokok kredit.

3.

Bank wajib melaporkan daftar debitur yang tergolong


sebagai kreditur non-perfoming ke KPP tempat terdaftar

LOAN WRITE-OFF
(PENGHAPUSAN PIUTANG TAK
TERTAGIH)
Peraturan Menteri Keuangan - 207/PMK.010/2015, 20 Nov.
2015
Sesuai dengan Pasal 2 KMK terbaru, AFBD yang dapat dikurangkan
dengan syarat sebagai berikut :
a.Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
b.Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata

tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan


c. Piutang

yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut harus


memenuhi syarat :
1. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan
Negeri
2. Terdapat perjanjian tertulis diantara keduanya
3. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus
4. Adanya pengakuan dari debitur tentang BDE tersebut

INTEREST SUBSIDY FOR


STAFF LOANS
Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 16/PJ.43/1999, 6 Apr. 1999
tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Penjualan
Barang atau Pemberian Kredit denganFasilitas Khusus
yang Diberikan oleh Perusahaan Kepada Karyawannya.
Pemberian fasilitas bagi karyawan yang menerima kenikmatan

berupa harga jual barang yang lebih murah atau berbeda


dengan harga pasar bukan merupakan penghasilan yang
dikenakan pajak dan bagi perusahaan tidak boleh dibiayakan.
Harga jual khusus (lebih murah dari harga pasar) kepada

karyawan merupakan koreksi fiskal terhadap Harga Pokok


Penjualannya karena tidak boleh dibiayakan.
Jika

perusahaan memberikan pinjaman (kredit) kepada


karyawannya dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari
tingkat suku bunga yang berlaku di pasar, selisih tersebut
merupakan koreksi fiskal bagi perusahaan yang memberikan
pinjaman karena tidak boleh dibiayakan.

WITHOLDING TAX

BUNGA DEPOSITO/TABUNGAN & DISKONTO SBI


PPh Final atas Bunga Deposito/Tabungan diatur dalam PP Nomor 131 Tahun
2000 dan KMK-51/KMK.04/2001. Pokok-pokok ketentuan adalah sebagai
berikut :
1.

PPh Final dikenakan atas bunga yang berasal dari deposito/tabungan


baik yang ditempatkan pada bank yang didirikan di dalam negeri
maupun bank di luar negeri melalui cabangnya di di Indonesia,
termasuk jasa giro serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia, kecuali WP
Orang Pribadi yang seluruh penghasilannya dalam 1 tahun pajak
termasuk bunga dan diskonto tidak melebihi PTKP.

2.

PPh yang terutang adalah sebesar 20% dari jumlah bruto (terhadap
wajib pajak dalam negeri atau BUT) dan 20% dari jumlah bruto atau
sesuai tarif P3B yang berlaku (terhadap wajib pajak luar negeri).

Dikecualikan dari pemotongan PPh :


Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto SBI Sepanjang Jumlah
Deposito Dan Tabungan Serta Sertifikat Bank Indonesia Tersebut Tidak
Melebihi Rp 7.500.000,00 Dan Bukan Merupakan Jumlah Yang
Dipecah-pecah.
Bunga Dan Diskonto Yang Diterima Atau Diperoleh Bank Yang Didirikan
Di Indonesia Atau Cabang Bank Luar Negeri Di Indonesia.
Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto SBI Yang Diterima Atau
Diperoleh Dana Pensiun Yang Telah Disahkan Menteri Keuangan,
Sepanjang Dananya Diperoleh Dari Sumber Pendapatan Sebagaimana
Dimaksud Dalam Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana
Pensiun.
Bunga Tabungan Pada Bank Yang Ditunjuk Pemerintah Dalam Rangka
Pemilikan Rumah Sederhana Dan Sangat Sederhana, Kapling Siap
Bangun Untuk Rumah Sederhana Dan Sangat Sederhana, Atau Rumah
Susun Sederhana Sepanjang Untuk Dihuni Sendiri.

PPN ATAS KEGIATAN


PERBANKAN
Surat

Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE121/PJ/2010


Tentang
Penegasan
Perlakuan
Pajak
Pertambahan Jasa
Nilai Atas Kegiatan Usaha Perbankan.

PENYERAHAN JASA KEUANGAN


YANG TIDAK TERUTANG PPN
Jasa keuangan yang tidak terutang PPN, memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Jasa

keuangan yang diserahkan berupa jasa


pembiayaan yang mendapatkan imbalan berupa
bunga, atau

Jasa keuangan yang diserahkan secara langsung

oleh bank kepada nasabah, dalam hal jasa keuangan


tersebut bukan jasa pembiayaan.

KEGIATAN USAHA BANK UMUM YANG


MERUPAKAN PENYERAHAN JASA
KEUANGAN YANG TIDAK TERUTANG
PPN
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk


lainnya yang dipersamakan dengan itu
Memberikan kredit.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan

dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana


telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit.
Menyediakan

pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain


berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.

Menerbitkan surat pengakuan utang.

KEGIATAN USAHA BANK UMUM YANG


MERUPAKAN PENYERAHAN JASA
KEUANGAN YANG TIDAK TERUTANG
PPN
Menjamin atas risiko sendiri, yaitu:
1.

2.

3.
4.
5.
6.

surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh


bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang
masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah;
Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
Obligasi, surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1
(satu) tahun;
instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu
sampai dengan 1 (satu) tahun

KEGIATAN USAHA BANK UMUM YANG


MERUPAKAN PENYERAHAN JASA
YANG TERUTANG PPN
Memindahkan

uang

untuk

kepentingan

bukan nasabah.
Melakukan penempatan dana dari nasabah

kepada nasabah lainnya dalam bentuk


surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek.
Menerima pembayaran dari tagihan atas

surat berharga dan melakukan perhitungan


dengan atau antar pihak ketiga.
Menyediakan

tempat untuk menyimpan


barang dan surat berharga.

Melakukan

kegiatan
penitipan
untuk
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.

KEGIATAN USAHA BANK UMUM YANG


MERUPAKAN PENYERAHAN JASA
YANG TERUTANG PPN
Membeli dan menjual untuk kepentingan dan atas perintah

nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh
bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang
masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
3. Kertas
perbendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu)
tahun;
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan 1 (satu) tahun
Melakukan

kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank

PPN PADA JASA CUSTODIAN


Jasa custodian pada perbankan meliputi
kegiatan seperti jasa penitipan, jasa
settlement, jasa corporate actions, dan jasa
registrasi.
Perlakuan Perpajakan pada jasa custodian
sebagai berikut :
1.

Penyerahan jasa perbankan berupa jasa


penyediaan tempat untuk menyimpan
barang dan surat berharga, jasa
penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak (perjanjian)
serta anjak piutang, terutang PPN.

2.

Jasa penitipan pada custodian terutang


PPN.

3.

Jasa settlement, jasa corporate actions,


dan jasa registrasi (jasa perbankan yang
tidak diperkenankan dilakukan oleh

ANGSURAN PPH PASAL 25


UNTUK WP BANK
Angsuran PPh Pasal 25 bank tidak berdasarkan SPT Tahunan

tahun sebelumnya tetapi berdasarkan Laporan Keuangan


Triwulan
(PMK-255/PMK.03/2008
stdd
PMK
Nomor
208/PMK.03/2009).
Dalam

Pasal 3 PMK-255/PMK.03/2008stdd PMK Nomor


208/PMK.03/2009 menyebutkan bahwa : Besarnya
angsuran PPh Pasal 25 untuk WP bank dan sewa guna usaha
dengan hak opsi adalah sebesar PPh yang dihitung
berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal
menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang
disetahunkan dikurangi PPh Pasal 24 yang dibayar atau
terutang di luar negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi
12 (dua belas).

PERHITUNGAN PPH BADAN


Laporan Laba / Rugi
Penghasilan
xxx
Biaya
(xxx)
Laba
xxx
Koreksi Fiskal
xxx
Laba Fiskal
xxx
Kompensasi kerugian
(xxx)
Penghasilan Kena Pajak
xxx
Pajak Terutang
xxx
Pajak dibayar dimuka
(xxx)

Вам также может понравиться