Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disampaikan pada :
Diklat Prajabatan CPNS
Yang Diangkat Dari Tenaga
Honorer Kategori 1/ 2
BIODATA
Nama : Ir. Hadi Arnowo, MAppSc
NIP : 19651312 199003 1 002
Pengalaman Tugas :
Provinsi Lampung : 1990 2002
Provinsi Jawa Barat : 2003 2006
BPN Pusat : 2006 2011
Provinsi Kalimantan Barat : 2011 2014
Widyaiswara Agustus 2014 - ....
Alamat email : h_arnowo@yahoo.com
No. HP : 0852 9400 8662
PENGERTIAN
1. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN)
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3
PEGAWAI ASN
PNS
PPPK
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
Diangkat dengan
Berstatus pegawai
perjanjian kerja sesuai
tetap dan Memiliki NIP
kebutuhan instansi
secara Nasional;
dan ketentuan
Undang-Undang.
Menduduki jabatan
Melaksanakan tugas
pemerintahan.
pemerintahan.
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan
harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan &
partai politik
11
PPPK
CUTI PNS
A. CUTI TAHUNAN
B. CUTI BESAR (Setelah masa kerja 6 tahun
berturut2)
C. CUTI SAKIT
D. CUTI BERSALIN
E. CUTI DENGAN ALASAN PENTING
F. CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
(Setelah masa kerja 5 tahun berturut2)
13
WNI
diangkat sebagai pns
maka
DISIPLIN
1. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib
dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS.
2. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin.
3. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin
dijatuhi hukuman disiplin.
(Pasal 86)
16
Pengertian :
1. Disiplin PNS :
Kesanggupan PNS menaati kewajiban &
menghindari larangan Per-UU/Peraturan
kedinasan
jika
dilanggar
dijatuhi
hukuman disiplin.
2. Hukuman Disiplin :
Hukuman yg dijatuhkan kpd PNS
karena melanggar peraturan disiplin
PNS.
18
18
3.
19
20
ORGANISASI ASN
1.Nama : Korps Pegawai ASN
2.Kedudukan: wadah ASN untuk menyalurkan
aspirasinya.
3.Tujuan :
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN
b. Mewujudkan jiwa Korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.
4.Fungsi :
a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN.
b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi.
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode
etik instansi.
24
Netralitas PNS
dalam kedudukan sebagai aparatur negara
maka
pns harus netral dari pengaruh semua gol
dan parpol serta tidak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada masy
maka
dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus parpol
(Pasal 3 UU Nomor 43 Tahun 1999)
a. Hukuman Sedang :
1) memberikan
dukungan
kpd
calon
Presiden/Wapres, DPR, DPD, atau DPRD dgn
cara ikut serta sbg pelaksana kampanye, menjadi
peserta kampanye dgn menggunakan atribut
partai atau atribut PNS, sbg peserta kampanye
dgn mengerahkan PNS lain
26
2)
memberikan
dukungan
kpd
calon
Presiden/Wapres dgn cara mengadakan kegiatan
yg mengarah kpd keberpihakan thd pasangan
calon yg menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kpd PNS dalam lingk. unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
3) memberikan dukungan kpd calon anggota
DPD atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dgn cara memberikan surat dukungan
disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan; dan
27
b.Hukuman Berat :
1) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres, DPR,
DPD, atau DPRD dgn cara sbg peserta kampanye dgn
menggunakan fasilitas negara;
2) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres dgn
cara membuat keputusan dan/atau tindakan yg
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan
3) memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, dgn cara menggunakan fasilitas yg
terkait dgn jabatan dalam kegiatan kampanye dan/atau
membuat
keputusan
dan/atau
tindakan
yg
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye.
29
Penghargaan
PNS
PNS yang telah menunjukkan kesetiaan,
pengabdian,
kecakapan,
kejujuran,
kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan
penghargaan.
Penghargaan sebagaimana dimaksud
dapat berupa pemberian:
tanda kehormatan;
kenaikan pangkat istimewa;
kesempatan prioritas untuk
pengembangan kompetensi; dan/atau
kesempatan menghadiri acara resmi
30
31
Manajemen ASN
32
34
PENGADAAN PNS
1. Dasar pengadaan:
- pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
- sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan
Menteri
2. Tahapan :
a. Perencanaan
b. Pengumuman lowongan
c. Pelamaran
d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan
kompetensi bidang)
e. Pengumuman hasil seleksi
f. Masa percobaan
g. Pengangkatan menjadi PNS
(Pasal 58)
35
Sistem Penempatan
36
PENILAIAN KINERJA
PNS
Dilakukan berdasarkan:
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja
PNS.
39
UNSUR-UNSUR SKP
a. Kegiatan Tugas Jabatan
Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier
dan jabatannya.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan
target yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi
kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau
biaya.
40
b. Angka Kredit
SKP
41
d. Tugas Tambahan
a.
b.
c.
Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan Penilaian SKP dengan Penilaian Perilaku
Kerja
cara
telah
42
NO
Nama
Dra. Sri
Nama
Elisya, SH
NIP
196305221992012001
NIP
196803051999042001
Pangkat/Gol.Ruang
Pembina/ IV/a
Pangkat/Gol.Ruang
Penata Tk I/ III/d
Jabatan
Jabatan
Unit Kerja
Direktorat Kepangkatan
Unit Kerja
Direktorat Kepangkatan
ANGKA
KREDIT
NO
TARGET
KUANT/
OUTPUT
KUAL/
MUTU
WAKTU
100
12
25 nota
100
12
20 nota
100
12
30 SK
100
12
2 lap
100
12
5000 nota
BIAYA
43
NO
SISTEM KENAIKAN
PANGKAT
PERIODE 01 APRIL
MASA KENAIKAN
PANGKAT
PERIODE 01 OKTOBER
1. KP REGULER
1. tidak menduduki Jabatan struktural atau
KENAIKAN
PANGKAT REGULER
dan
Syarat :
a. Minimal telah 4 tahun dalam pangkat terakhir
b. Setiap unsur DP-3 minimal bernilai baik dalam 2 tahun
terakhir
c. Tidak melampaui pangkat atasan langsungnya
2. KP PILIHAN
1. menduduki jabatan Struktural atau jabatan Fungsional tertentu.
2. menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan
Dengan Keputusan Presiden
3. menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya.
KENAIKAN
PANGKAT
PILIHAN
3. KP. Anumerta
Berlaku TMT ybs tewas.
Diberikan sebelum ybs dimakamkan.
(Keputusan Sementara).
Akibat keuangan baru timbul, setelah
keputusan sementara ditetapkan menjadi
keputusan pejabat ybw.
47
4. KP. Pengabdian
Diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena
mencapai BUP atau Meninggal Dunia.
Setiap unsur DP-3 minimal bernilai baik dalam 1 thn terakhir
Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Memiliki masa kerja secara terus menerus sebagai PNS
a) 30 tahun atau lebih dan minimal telah 1 bulan dalam pangkat
terakhir.
b) 20 tahun atau lebih tapi kurang dari 30 tahun dan minimal telah 1
tahun dalam pangkat terakhir.
c) 10 tahun atau lebih tapi kurang dari 20 tahun dan minimal telah 2
tahun dalam pangkat terakhir
48
49
PENGEMBANGAN KARIER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(Pasal 70)
51
52
53
54
55
56
57
Sistem Penggajian
dan Penghargaan
PNS
58
PENGGAJIAN DAN
TUNJANGAN
79,80)
59
60
Sistem Pendidikan
dan pelatihan PNS
61
Tujuan Diklat
Meningkatkan
pengetahuan,
keahlian,
ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan
tugas jabatan secara profesional dengan
dilandasai kepribadian dan etika PNS sesuai
dengan kebutuhan instansi.
Menciptakan aparatur yang mampu berperan
sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan
kesatuan bangsa.
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian
yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman
dan pemberdayaan masyarakat.
Menciptakan kesamaan Visi dan dinamika pola
pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan
umum dan pembangunan demi terwujudnya
kepemerintahan yang baik.
62
Diklat prajabatan
Diklat prajabatan merupakan diklat yang
dipersyaratkan
dalam
pengangkatan
CPNS
menjadi PNS.
Setiap CPNS untuk dapat diangkat menjadi PNS
wajib mengikuti dan lulus diklat prajabatan .
CPNS wajib diikut sertakan dalam diklat
prajabatan selambat lambatnya 2 tahun setelah
pengangkatannya sebagai CPNS.
Diklat
prajabatan
dimaksudkan
untuk
memberikan
pengetahuan
dalam
rangka
pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian
dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar
tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara, bidang tugas dan budaya organisasinya
agar
mampu
melaksanakan
tugas
dan
peranannya sebagai pelayan masyarakat.
64
Diklat Fungsional
Diklat Fungsional merupakan diklat
yang dilaksanakan untuk mencapai
persyaratan kompetensi yang sesuai
dengan jenis dan jenjang jabatan
fungsional masing-masing.
Jenis dari jenjang diklat fungsional
untuk
masing-masing
jabatan
fungsional tersebut ditetapkan oleh
instansi pembina jabatan fungsional
yang bersangkutan.
66
Diklat Teknis
Diklat Teknis merupakan diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi teknis yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas PNS .
Kompetensi teknis yang dimaksud adalah
kemampuan PNS dalam bidang-bidang
teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas
masing-masing
Bagi PNS yang belum memenuhi
persyaratan kompetensi jabatan perlu
mengikuti Diklat teknis yang berkaitan
dengan persyaratan kompetensi jabatan
masing-masing.
67
PESERTA
68
69
PENYELENGGARAAN
Sistem Pemberhentian
PNS
70
TERIMA KASIH
MANAJEMEN ASN
1.
2.
dan
a. menteri di kementerian;
b. pimpinan lembaga di lembaga pemerintah
nonkementerian;
c. sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara
dan lembaga nonstruktural;
d. gubernur, di provinsi; dan
(Pasal 51,52,53)
e. bupati/walikota, di kabupaten/ kota.
79
(Pasal 54)
80
MANAJEMEN PNS
Manajemen PNS meliputi:
1. penyusunan dan penetapan kebutuhan;
2. pengadaan;
3. pangkat dan jabatan;
4. pengembangan karier;
5. pola karier;
6. promosi;
7. mutasi;
8. penilaian kinerja;
9. penggajian dan tunjangan;
10.penghargaan;
11.disiplin;
12.pemberhentian;
13.pensiun dan tabungan hari tua; dan
14.perlindungan.
(Pasal 55)
81
(Pasal 56)
82
PENGADAAN PNS
1. Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi
kebutuhan Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan Fungsional
dalam suatu Instansi Pemerintah.
2. Pengadaan
PNS
di
Instansi
Pemerintah
dilakukan
berdasarkan penetapan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Menteri.
3. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman
hasil seleksi, masa percobaan, dan pengangkatan menjadi
PNS.
4. Peserta yang lolos seleksi diangkat menjadi calon PNS.
5. Pengangkatan calon PNS ditetapkan dengan keputusan
Pejabat Pembina Kepegawaian.
6. Calon PNS wajib menjalani masa percobaan
(Pasal 58,63)
83
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DISIPLIN
1. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib
dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS.
2. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin.
3. PNS
yang
melakukan
pelanggaran
disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(Pasal 86)
86
a.
b.
c.
d.
yang
diberhentikan
(Pasal 88,90)
88
89
meninggal dunia;
atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
mencapai batas usia pensiun;
perampingan
organisasi
atau
kebijakan
pemerintah
yang
mengakibatkan pensiun dini; atau
tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban.
3. Jaminan pensiun PNS dan jaminan janda/duda PNS dan jaminan hari
tua PNS diberikan sebagai perlindungan kesinambungan
penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai penghargaan atas
pengabdian PNS.
4. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS mencakup jaminan
pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan dalam program
jaminan sosial nasional.
5. Sumber pembiayaan jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS
(Pasal 91)
berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS
92
yang bersangkutan.
PERLINDUNGAN
1. Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
a.
b.
c.
d.
jaminan kesehatan;
jaminan kecelakaan kerja;
jaminan kematian; dan
bantuan hukum.
MANAJEMEN
ASN
94
95
1. Perumusan dan
penetapan kebijakan,
2. Koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan,
3. Pengawasan atas
pelaksanaan kebijakan
ASN;
LAN
BKN
1. Penyelenggaraan
manajemen ASN
2. Pengawasan dan
pengendalian
pelaksanaan NSPK
manajemen
KASNASN
( Mengelola Pegawai ASN
Monitoring, evaluasi
) kebijakan,
dan rekomendasi yang mengikat
untuk menjamin perwujudan
sistem merit & pengawasan
KELEMBAGAAN
1.
2.
(Pasal 43)
98
2. LAN bertugas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BKN
1. Badan Kepegawaian Negara adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN
secara nasional
2. BKN memiliki fungsi:
a.
b.
c.
c.
d.
e.
f.
g.
2)
76 90
: baik
3)
61 75
: cukup
4)
51 60
: kurang
5)
50 kebawah : buruk
103
d.