Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mata Kuliah
: Termodinamika
Jumlah SKS
: 2 (SKS)
Kode Mata Kuliah
:
Program Studi
: Pendidikan IPA
Ming
gu ke
Kompetensi
yang
diharapkan
Memahami dan
mengerti hak dan
Kewajiban
Mahasiswa
I dan
II
Mampu menerapkan
syarat Euler untuk
menentukan diferensial
total suatu besaran
termodinamis itu
diferensial eksak atau
tak eksak, mampu
mendiferen-sialkan dan
mengintegral-kan, serta
mampu meng-gambar
grafik fungsi hubungan
antar besaran
termodinamis
Pokok Bahasan
Kontrak Perkuliahan
1. Ruang lingkup
Termodinamika
2. Diferensial Eksak
dan Tak Eksak
3. Integral
Diferensial Eksak
dan Tak Eksak
4. Konversi Grafik p
vs V, V vs T, p vs
T, dan T vs S
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Menjelaskan
tentang Tujuan
Pembelajaran,
Kriteria
Penilaian, dan
Standar
Penilaian
Mendengarkan
Mencatat
bertanya
Menjelaskan
dengan
Metode
Ceramah
Memberi tugas
mahasiswa
Mendengarkan
Mencatat
bertanya
Mencatat
Tugas
Ming
gu ke
III
IV
Kompetensi
yang
diharapkan
Mampu
menjelaskan
pengaruh kalor
terhadap
perubahan
karakteristik
besaran termodinamis,
mempresentasikan, dan
mengambil kesimpulan
Mampu
menjelaskan
pengaruh
kalor terhadap
perubahan
temperatur
zat,
mempresentasikan, dan
Pokok Bahasan
1. Konsep Kalor
2. Kalorimetri
1. Hukum ke-nol
Termodinamika
2. Termometri
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Menjelaskan
dengan
metode
ceramah
Mendengark
an Mencatat
bertanya
Memberi
tugas
makalah
kelompok
Mencatat
judul tugas
kelompok
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Ming
gu ke
Kompetensi
yang
diharapkan
Mampu
menjelaskan
pengaruh kalor
terhadap
perubahan fase
zat,
mempresentasikan
, dan mengambil
kesimpulan serta
mampu
mendeskripsikan
dan menerapkan
persamaan
Clausius Clapeyron
dalam kehidupan
sehari-hari
DK
VI
DK
Mampu
menghubungkan
sifat-sifat sistem
dengan
persamaan
keadaan sistem
dan
menerapkannya
Pokok Bahasan
1. Perubahan Fase
Zat
2. Persamaan
Clausius
Clapeyron
1. Sistem
Termodinamika
2. Persamaan
Keadaan Sistem
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Ming
gu ke
VII
VIII
Kompetensi
yang
diharapkan
Mampu
menjelaskan
pengaruh kalor
terhadap
perubahan fase
zat,
mempresentasikan
, dan mengambil
kesimpulan serta
mampu
mendeskripsikan
dan menerapkan
persamaan
Clausius Clapeyron
dalam kehidupan
sehari-hari
Mampu
mendeskripsikan
dan menerapkan
konsep hukum II
Termodinamika
dalam kehidupan
sehari-hari,
teknologi, dan
Pokok Bahasan
1. Usaha Luar
2. Hukum I
Termodinamika
1. Hukum II
Termodinamika
2. Penerapan
Hukum II Termodinamika
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Ming
gu ke
Kompetensi
yang
diharapkan
Mampu
mendeskripsik
an dan
menerapkan
konsep
efisiensi mesin
IX dan pemanas
X
Carnot dan
koefisien
performansi
mesin pendingin Carnot,
serta mesinmesin
pemanas
lainnya dalam
kehidupan
sehari-hari,
teknologi, dan
Pokok Bahasan
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
1. Siklus Carnot
2. Entropi Sistem
3. Efisiensi siklus
Otto, Diesel,
Stirling, Sargent,
dan siklus Joule
4. Tugas Mandiri
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Ming
gu ke
XI
XII
Kompetensi
yang
diharapkan
Mampu
mendeskripsik
an potensial
termodinamis
dan
menghubungk
an persamaanpersamaan
Maxwell
Mampu
menghubungk
an dasar-dasar
teoritis hukum
III
Termodinamik
a dengan
pernyataan
hukum III Ter-
Pokok Bahasan
1. Potensial
Termodinamis
2. Persamaan
Maxwell
1. Dasar-Dasar
Teoritis Hukum III
Termodinamika
2. Hukum III
Termodinamika
Aktivitas
Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Mengamati,
menilai,
memberi
penguatan
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Ming
gu ke
XIII
XIV
Kompetensi yang
diharapkan
Pokok Bahasan
Aktivita
s Dosen
Aktivitas
Mahasiswa
Mampu
mendeskripsikan
siklus tenaga uap
Carnot dan siklus
tenaga uap
Rankine dan
menerapkan-nya
dalam kehidupan
sehari-hari melalui
latihan soa-soal
1. Konsep Dasar
Siklus Tenaga Uap
2. Siklus Tenaga
Uap Carnot
3. Siklus Tenaga
Uap Rankine
4. Siklus Tenaga
Uap Rankine
dengan Pemanas
Lanjut
Mengam
ati,
menilai,
memberi
penguat
an
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Mengam
ati,
menilai,
memberi
penguat
an
Memimpin
diskusi,
presentasi,
diskusi
ilmiah dan
tanya jawab.
Mendeskripsikan
perpin-dahan kalor
secara konduksi,
konveksi, dan
radiasi serta
mampu
menerapkannya
dalam kehidupan
sehari-hari,
teknologi, dan
1. Perpindahan
Kalor secara
Konduksi,
Konveksi, dan
Radiasi
2. Hukum
Pergeseran Wien,
Hukum StefanBoltzmann,
REFERENSI :
1
1.1. PANDANGAN
MAKROSKOPIS
Kuantitas yang diacu sebagai ciri umum atau sifat
skala besar dari sistem disebut koordinat makroskopis.
Contoh: dalam sebuah silinder mesin mobil dapat
diperinci empat kuantitas yakni: komposisi, volume,
tekanan dan temperatur.
Koordinat makroskopis memiliki ciri khas mencakup :
1. koordinat tidak menyangkutkan pengandaian
khusus mengenai struktur materi,
2. jumlah koordinatnya sedikit,
3. koordinat ini dipilih melalui daya terima indera kita
secara langsung,
4. koordinat ini dapat diukur
1.2. PANDANGAN
MIKROSKOPIS
Dalam mekanika statistik, sistem diandaikan
terdiri dari sejumlah besar N molekul (tidak
nampak dengan mata atau mikroskopis).
Koordinat mikroskopis memiliki ciri khas
mencakup :
1. terdapat pengandaian mengenai struktur
materi, yaitu molekul dianggap ada,
2. banyak kuantitas yang harus diperinci,
3. kuantitas yang diperinci tidak didasarkan
penerimaan indera kita,
4. kuantitas ini tidak dapat diukur.
TEMPERATUR
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari
suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda
berkaitan dengan energi termis yang terkandung
dalam benda tersebut. Makin besar energi
termisnya, makin besar temperaturnya.
Kontak termal.
Dua buah benda dikatakan dalam keadaan kontak
termal bila energi termal dapat bertukar diantara
kedua benda tanpa adanya usaha yang dilakukan
Hukum ke-nol
Thermodinamika
TERMOMETER
Mengukur temperatur sebuah benda secara
kuantitatif dengan menggunakan termometer.
Termometer ini terbuat dari bahan yang bersifat
termometrik (sifat fisiknya bervariasi terhadap
temperatur).
volume cairan
panjang kawat
hambatan kawat
volume gas pada tekanan konstan
tekanan gas pada volume konstan
warna pijar dsb.
Tahun
1954,
dibuat
ketentuan
referensi
temperatur yaitu titik tripel air, yaitu air, uap air
dan es dapat berada dalam kesetimbangan, yaitu
pada temperatur 0,01 oC dan tekanan 0,61 kPa.
Titik tripel air pada skala baru menjadi 273,16 K.
Jika b = 0 dan P3 adalah tekanan pada titik triple
maka :
a = 273,16 K/ P3
maka
T = (273,16 K/ P3) P
pada tekanan rendah dan temperatur tinggi gas
real dapat dipandang sebagai gas ideal, maka:
T = 273,16 K lim P/ P3
(Temperatur gas
ideal )
2.1. PERSAMAAN
KEADAAN
Dalam keadaan nyata, sangat sulit
mengungkapkan kelakuan lengkap zat
dalam seluruh pengukuran harga
koordinat termodinamika (P, V, ) dengan
memakai persamaan sederhana.
Terdapat lebih dari 60 persamaan
keadaan yang telah diajukan untuk
menggambarkan cairan saja, uap saja
dan daerah uap-cairan.
Di antaranya:
1. Persamaan gas ideal:
yang hanya berlaku pada tekanan (P)
rendah dalam daerah uap dan gas.
2. Persamaan keadaan van der Waals:
Analisisnya :
1. V = fungsi (, P) (2.3)
Maka diferensial parsialnya :
Efek
perubahan
tekanan
pada
volume sistem hidrostatik etjika
temperaturnya
dibuat
tetap,
dinyatakan oleh kuantitas yang
disebut ketermampatan isotermik (
dibaca kappa) yang dirumuskan:
TEOREMA MATEMATIS
Latihan soal :
Temperatur
Tekanan
Density
Enthalpy
Entropy
Kapasitas Panas
Energi bebas Gibbs
Fugasitas
GAS IDEAL
HUKUM BOYLE
(1662)
Merkuri ditambahkan,
volume gas diukur dengan
teliti
Tekanan diukur
berdasarkan beda
permukaan merkuri
PV = konstan
V1 V2
T1 T2
Asumsi:
Molekul/atom gas identik
dan tidak menempati
ruang
Tidak ada gaya antar
molekul
Molekul/atom
penyusunnya menabrak
dinding wadah dengan
tabrakan yang P
elastis
Keberlakuan:
0
sempurna (P < 1,5 bar)
25.0
20.0
15.0
P (bar)
10.0
5.0
0.0
50
100
150
V (l/mol)
200
250
300
GAS NYATA
P
D
liquid
C
liquid +
vapor
bubble
point
dew
point
B
vapor
A
V
V
Z
Videal
RT
Videal
P
PV ZRT
PERSAMAAN VIRIAL
P
Pc
T > Tc
T = Tc
T1 < Tc
T2 < T c
Vc
Gas Ideal
tidak berlaku
V (m3/kg)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2.1724
1.0805
0.7164
0.5343
0.4250
0.3521
0.3000
0.260881
0.230421
0.206022
0.186029
0.169339
0.155187
0.143025
0.132454
16
14
12
10
P (bar)
8
6
4
2
0
0.0
0.5
1.0
1.5
V (m3/kg)
2.0
2.5
PV
2.17243
2.16096
2.149272
2.137336
2.12516
2.112726
2.100028
2.087048
2.073789
2.06022
2.046319
2.032068
2.017431
2.00235
1.98681
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
14
12
10
PV
8
6
4
2
0
1.95
2.05
2.1
2.15
2.2
Secara umum:
PV = a + bP + cP2 +
Jika b aB, c aC, dst, maka
PV = a (1 + BP + CP2 + . . . )
PV
Z
RT
Compressibility
factor
Bentuk lain:
B C D
Z 1 2 3 ...
V V V
PV = RT
Z=1
PV (l bar mol-1)
UNIVERSAL GAS
CONSTANT
T = 273,16 K
(Triple point air)
H2
N2
Udara
(PV)t* = 22,7118 l bar mol-1
O2
45
40
35
30
Slope = 0,083145
25
R = 0,083145 bar l mol-1 K-1
20
200 300 400 500 600
T (K)
CONTOH SOAL
Diketahui koefisien virial untuk uap
isopropanol pada 200C:
B = 388 cm3 mol1 C = 26.000 cm6
mol2
Hitung Z dan V dari uap isopropanol pada
200C dan 10 bar dengan menggunakan
persamaan
sbb.:
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Persamaan keadaan virial dengan 2 suku
c) Persamaan keadaan virial dengan 3 suku
PENYELESAIAN
T = 200C = 473,15K
R = 83,14 cm3 bar mol1 K1
a) Persamaan gas ideal
Z=1
RT 83,14 473
,15
V
3.934cm3 mol1
P
10
10 3.546
PV
Z
0,9014
RT 83,14 473
,15
83,14 473,15
RT
V
B
388 3.546cm3 mol1
P
10
RT
B C
1 2
Iterasi 1: V1
P
V0 V0
Iterasi 2:
388 26.000
V1 3.934 1
2 3.539
3.934 3.934
RT
B C
1 2
V2
P
V1 V1
388 26.000
V2 3.934 1
2 3.495
3.539 3.539
RT a
P
2
V b V
P a V b RT
2
V
Kondisi kritikalitas:
2
V V
0
Tc ,Pc
RT
2a
2 3
V b V
T
2P
2
V
2RT 6a
3 4
V b V
T
RTc
2a
2 3 0
Vc b Vc
2RTc
6a
3 4 0
Vc b Vc
27R2Tc2
R2Tc2
a
a
64 Pc
Pc
1 RTc
RTc
b
b
8 Pc
Pc
RT a
P
2
V b V
Samakan penyebut ruas kanan:
RTV2 a V b
P
V2 V b
Kalikan dengan V2 (V b):
PV2 (V b) = RTV2 a (V b)
RT 2 a
ab
V b
V V 0
P
P
P
3
V1
Vliq
V2
V3
Vvap
bP 2 aP
abP2
1
Z 2 2 Z
30
RT
RT
RT
Z3 1 B Z2 AZ AB 0
dengan:
2 2
R Tc
aP
P
Pr
2 2 a 2
A 2 2 a
Pc R T
RT
Tr
bP
RTc P
Pr
B
b
b
RT
Pc RT
Tr
Pc 2Tc
RT
a
P
0,5
V b T V V b
R2Tc2,5
a 0,42748
Pc
RTc
b 0,08662
Pc
Z Z A B B Z AB 0
3
dengan:
Pr
A a 2.5
Tr
Pr
B b
Tr
RT
a
P
V b V V b
R2Tc2
a 0,42748
Pc
RTc
b 0,08662
Pc
1 0,48508
1,55171
0,15613
2
1 Tr0,5
Untuk
H2 : 1,202exp 0,30288
Tr
T
Tr
Tc
Z Z A B B Z AB 0
3
dengan:
Pr
A a 2
Tr
Pr
B b
Tr
RT
a
P
2
V b V 2bV b2
2 2
R Tc
(12)
a 0,45724
Pc
RTc
b 0,07780
Pc
1 0,37464
1,54226
0,2699
T
Tr
Tc
1 Tr0,5
Z3 1 B Z2 A 2B 3B2 Z AB B2 B3 0
dengan:
Pr
A a 2
Tr
Pr
B b
Tr
H
T
(1)
(2)
(4)
POTENSIAL TERMODINAMIKA
dG = V dp - S dT . . . (9). Sedangkan dH = T dS + V
dp, sehingga V dp = dH T dS . . . (10). Jika
persamaan (10) disubstitusikan ke persamaan (9)
akan diperoleh persamaan: dG = dH T dS S dT
= dH d (T S). Ini berarti, G = H T S . . . (11)
Persamaan (11) ini merupakan definisi dari energi
bebas Gibbs (G) yang sama dengan entalpi (H)
dikurangi dengan perkalian antara temperatur (T)
dan entropinya (S).
dH = T dS + V dp . . . (12), sedangkan T dS = dU + p
dV . . . (13). Jika persamaan (13) disubstitusikan ke
persamaan (12) akan diperoleh persamaan: dH = dU +
p dV + V dp atau dH = dU + d (p V). Dengan ini
diperoleh definisi tentang entalpi, yaitu:
H = U + p V . . . (14)
Entalpi sistem (H) sama dengan energi
dalam
sistem
(U)
ditambah
dengan
perkalian antara tekanan (p) dan volume
sistem (V).
dF = - p dV - S dT . . . (17), sedangkan dQ = dU + p
dV atau - p dV = dU T dS . . . (18). Jika
persamaan (18) disubstitusikan ke persamaan (17)
akan diperoleh persamaan: dF = dU - T dS - S dT
atau dF = dU d(T S) yang berarti:
F=U-TS
(19)