Вы находитесь на странице: 1из 18

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN PADA BAYI


IRDS ( IDIOPHATIC
RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME)
NAMA KELOMPOK 1 :
1. RIJO PRASTYO
2. RAHMAWATI
3. KHAIRUN NISA
4. ANISA CAHYA QURANNI
5. ENGGAR ERVIANTO
6. ITA PURNAMA

DEFINISI

IRDS (Idiopathic Respiratori Distress


Syndrom) adalah gangguan pernafasan yang
sering terjadi pada bayi premature dengan
tanda-tanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi
dada, sianosis pada udara kamar, yang
menetap atau memburuk pada 48-96 jam
kehidupan dengan x-ray thorak yang
spesifik. Tanda-tanda klinik sesuai dengan
besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi
dan ada tidaknya shunting darah melalui
PDA (Stark,1986).

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM


RESPIRASI

ETIOLOGI
1.
2.
3.

4.

Kelainan faktor peertumbuhan


Bayi dengan prematuritas
Ibu yang mengalami gangguan
perfusi darah uterus selama
kehamilan misalnya, ibu yang
menderita diabetes militus,
hipotensi, dll
Pembentukan subtansi sufaktan
paru yang tidak sempurna

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
1.

2.

3.
4.

Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya


bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada
tidaknya shunting darah melalui PDA.
Cairan juga masuk dalam alveoli dan
mengakibatkan oedema paru (pembengkakan
tungkai atau lengan).
Pernafasan cepat
Retraksi (tarikan) dada (suprasternal,
substernal, interkostal)

LANJUTAN..

5.
6.
7.
8.
9.

Pernafasan terlihat paradoks


Cuping hidung
Apnea dan Murmur
Sianosis pusat (warna kulit dan
selaput lendir membiru)
nafasnya
pendek
dan
ketika
menghembuskan nafas terdengar
suara ngorok .

PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan medis
a. pemberian oksigen
b. menjaga kepatenan jalan napas
c. pertahankan suhu lingkungan netral
d. diet 60 kkal/kg perhari
e. pertahanan PO dalam batas normal
f. intubasi bila perlu dengan tekanan ventilasi positif
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. resiko terjadi gangguan pernapasan
b. kerusakan dalam pemberian makanan
c. resiko mendapatkan infeksi
d. kebutuhan rasa aman dan nyaman

KOMPLIKASI

1. Jangka pendek ( akut )


a. ruptur alveoli
b. dapat timbul infeksi yang terjadi karena keadaan
penderita yang memburuk dan adanya perubahan
jumlah leukosit dan trombositopeni
c. intrakranial dan leukomalacia periventrikuler
d. PDA (patent ductus arteriosus) dengan peningkatan
shunting pada bayi yang dihentikan surfaktanya
2. Jangka panjang
a. bronchopulmonary dysplasia (BDP)
b. retinophaty prematur
c. pendarahan didalam otak

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


IRDS (IDIOPHATIC RESPIRATORY

DISTRESS SYNDROME)

1.

Pengkajian fisik bayi baru lahir (BBL) dan pengkajian


gestasi
a. Penilaian apgar score
1) Kemampuan laju jantung
2) Kemampuan bernapas
3) Kekuatan tonus otot
4) Kemampuan reflek
5) Warna kulit
b. Pemeriksaan cairan amnion
c. Pemeriksaan plasenta
d. Pemeriksaan tali pusat

LANJUTAN

e. Pengukuran antropometri meliputi


: berat badan, panjang badan,
lingkar kepala, lingkar
dada
f. Pemeriksaan dada dan punggung
g. Pemeriksaan kulit
h. Pemeriksaan TTV meliputi : Nadi,
Tekanan
darah, Pernapasan
(RR), Suhu.

LANJUTAN

i. Pengkajian Sistematik dengan


penekanan khusus pada pengkajian
pernapasan meliputi :
frekuensi
pernapasan, kedalaman
napas, kemudahan
napas, irama
pernapasan, dll.
j. Observasi adanya manifestasi RDS
meliputi : Takipnea, Retraksi substernal,
Mengorok ekspiratori,

dll

k.Prosedur diagnostik dan tes laboratorium


meliputi : radiografi, analisis gas dara

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.

Pola nafas tidak efektif


Resiko
ketidakseimbngan
kurang dari kebutuhan
Penurunan curah jantung
Gangguan pertukaran gas

nutrisi

INTERVENSI

DX 1 :
NOC
1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
3. Vital sign Status
NIC :
4. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
5. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
6. Atur
intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
7. Monitor respirasi dan status O2
8. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
9. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
10. Monitor vital sign

DX 2 :
NOC :
1. Nutritional status: Adequacy of nutrient
2. Nutritional Status : food and Fluid Intake
3. Weight Control
NIC :
4. Kaji adanya alergi makanan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
6. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
7. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
8. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi

DX 3 :
NOC :
1. Cardiac Pump effectiveness
2. Circulation Status
3. Vital Sign Status
4. Tissue perfusion: perifer
NIC :
5. Catat adanya disritmia jantung
6. Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
7. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
8. Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
9. Monitor pola pernapasan abnormal
10. Monitor sianosis perifer
11. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

DX 4 :
NOC :
1. Respiratory Status : Gas exchange
2. Keseimbangan asam Basa, Elektrolit
3. Respiratory Status : ventilation
4. Vital Sign Status
NIC
5. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
6. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
7. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
8. Auskultasi suara nafas, catat adanya suarat ambahan
9. Barikan pelembab udara
10. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
11. Monitor respirasi dan status O 2
12.
13.
14.
15.

Monitor suara nafas, seperti dengkur


Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
Observasi sianosis khususnya membrane mukosa
Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung

TERIMAKASIH TELAH
MENYAKSIKAN

Вам также может понравиться