Вы находитесь на странице: 1из 17

Kejang Demam

Dr. Haqqi Pradipta Suganda


Dokter pembimbing: dr. Imelda Sp.A

kasus
Keluhan Utama : Kejang, Demam
RPS : Pasien anak berusia 1 tahun 4 bulan dengan BB :
14 kg dan status gizi baik, datang dengan keluhan
demam (+) 1 hari, mendadak (+), naik turun (-),
keringat dingin (-), menggigil (-), Kejang (+), lamanya
kurang lebih 3 menit, 1 kali, panas saat kejang 39,5C,
belum pernah kejang sebelumnya, pasca kejang
sadar(+), riwayat terbentur kepala (-), riwayat luka (-),
riwayat keluarga kejang (-), batuk (-), pilek (+), sesak
nafas (-), mual(-), muntah (-), BAB/BAK (+/+)
RPD : RPK : penyakit dalam keluarga (-)
R. imunisasi : lengkap.

Pemeriksaan Fisik
Ku : Cukup, CM.
HR : 108 x/menit
RR : 28x/menit T: 39,5 C
Inspeksi
Kepala : normocephal (+), distribusi rambut merata (+), tanda
trauma(-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), perdarahan (-)
Mulut : kemerahan (+), sianosis (-), Lidah kotor (-), stomatitis (-),
perdarahan gusi (-), faring hiperemis (-), hipertrofi tonsil
(-),
trismus (-)
Leher : pembesaran Lnn (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Abdomen
: simetris (+) supel (+)
Palpasi
Thorax : nyeri tekan (-), masa (-)
Abdomen
: nyeri tekan (-), masa (-), distensi (-)
Ekstremit
: hangat, CRT <2

Perkusi
Thorax
: sonor (+)
Abdomen : tympani (+)
Auskultasi
Thorax
: vesikuler (+)
Abdomen : BU (+) Peristaltik (+)
Pemeriksaaan Neurologis
Kaku kuduk (-)
Reflek brudzinsky 1-2 (-)

Hasil lab

Hb: 11,4
Hematokrit: 32,1
Leukosit: 7,9
Trombosit: 151

Assessment
Diagnosis kerja : Kejang Demam Sederhana
Therapy :
Infus asering 8 tetes per menit
PO : Paracetamol 140 mg/8jam k/p demam >38,5C
Vicillin Sx 250 mg/6 jam
Diazepam pulv 3x1,5mg

Kejang Demam
Kejang demam adalah Kejang demam
ialah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas
38% ) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium, terjadi pada anak berusia
di atas 1 bulan, tanpa riwayat kejang
tanpa demam sebelumnya.

Perbedaan kejang demam dengan


kejang disertai demam
Kejang demam

Kejang disertai
demam

Faktor predisposisi
genetik

Besar

Kecil/tidak bermakna

Lama kejang

1-3 menit, jarang


kejang lama

>10 menit

Manifestasi klinis
pada saat demam

Pada saat demam


sebagian besar
karena ISPA

Infeksi SSP
(ensefalitis,
meningitis)

Kelainan patologi
yang mendasari

Tidak ada

Perubahan vaskuler
dan edema

Status neurologi Postiktal (paralisis Todds)

Jarang

Sering

(Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and Treatment


of Epileptic Seizure Disorders , 1985)

Klasifikasi
KEJANG DEMAM SEDERHANA

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

1.Kejang lama < 15 menit

1. Kejang lama > 15 menit

2. Kejang berbentuk umum tonik


dan atau klonik, tanpa gerakan
fokal

2. Kejang fokal atau parsial satu


sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial

3. Kejang tidak berulang dalam


waktu 24 jam

3. Berulang atau lebih dari 1 kali


dalam 24 jam

(Konsensus penatalaksanaan kejang demam, Unit Kerja


Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2006)

Manifestasi klinis
Bangkitan kejang pada bayi dan anak-anak
kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu
badan yang tinggi dan cepat, berkembang bila
suhu tubuh mencapai 39C, disebabkan oleh infeksi
di luar susunan saraf pusat. Serangan kejang
biasanya terjadi 24 jam pertama sewaktu demam.
Kejang dapat bersifat tonik-klonik, tonik, klonik,
fokal, atau akinetik. Berlangsung singkat beberapa
detik sampai 10 menit, diikuti periode mengantuk
singkat pasca kejang. Kejang demam yang
menetap lebih dari 15 menit menunjukkan adanya
penyebab organik seperti infeksi atau toksik

Patofisiologi
Demam
(kenaikan suhu tubuh
1C)
Kebutuhan O2
meningkat (20%)

Metabolisme basal
meningkat (10-15%)
Perubahan keseimbangan
membran sel neuron

Difusi melalui membran


(ion K+ -- Na+)

Lepas muatan listrik

Kejang

Diagnosis
Anamnesis
Dari anamnesis yang harus ditanyakan adalah adanya kejang,
kesadaran, lama kejang, suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi,
interval, keadaan pasca kejang tanda infeksi di luar SSP
Pemeriksaan Fisik
kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang meningeal, refleks patologis,
tanda peningkatan tekanan intrakranial, tanda infeksi di luar SSP
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah tepi lengkap, gula darah, elektrolit, kalsium
serum, urinalisis, biakan darah, urin atau feses.
- Pungsi lumbal
- Foto X-Ray kepala dan pencitraan
- EEG

Penatalaksanaan
KEJANG

DIAZEPAM (iv)
0,3-0,5 mg/kgBB maks (20 mg)
DIAZEPAM (rektal)
5 mg (BB<10 kg)
10 mg (BB>10kg)

0-5 menit
Fenobarbital
1bulan-1tahun :50mgIM
>1tahun: 75mg IM

KEJANG(+)
KEJANG(-)
Diulang interval 5 menit

5-10 menit
KEJANG(+)
Fenitoin bolus IV 15-20 mg/kgBB
Kecepatan: 25 mg/menit

KEJANG(-)
Fenitoin 12 jam kemudian
5-7 mg/kgbb

KEJANG(+)

10-15 menit
Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kgbb

Fenobarbital 12 jam kemudian


3-4 mg/kgbb

KEJANG (+)

ICU
Midazolam 0,2 mg/kgbb
Fenobarbital 5-10 mg/kgbb

Penatalaksanaan
Bila kejang berhenti dapat diberikan terapi profilaksis
intermitten atau rumatan berupa:
Antipiretik. Berupa parasetamol 10-15mg/kgBB/hari tiap 4-6
jam.
Antikejang berupa diazepam oral 0,3mg/kgBB tiap 8 jam
saat demam atau diazepam rektal 0,5mg/kgBB tiap 12 jam.
Pengobatan jangka panjang selama 1 tahun dapat
dipertimbangkan pada kejang demam kompleks dengan
faktor resiko. Obat yang digunakan adalah Fenobarbital 3-5
mg/kgBB/hari atau asam valproat 15-40mg/kgBB/hari bias
juga digunakan diazepam (0.33 mg/kgbb/8jam diberikan
selama demam)

Penatalaksanaan
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang
demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah
satu):
Kejang lama > 15 menit
Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum
atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis,
paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental,
hidrosefalus.
Kejang fokal

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
dapat disimpulkan, pasien mengalami kejang demam
sederhana, karena kejang terjadi pertama kalinya, lama
kejang 2 menit, pasien berusia 1 tahun 4 bulan, dan dari
pemeriksaan fisik tidak diperoleh adanya kaku kuduk maupun
refleks patologis, trismus, kekakuan anggota tubuh lainnya,
dan gangguan pernapasan.
Pada pasien tersebut pasien diberikan pengobatan :
Paracetamol 140 mg/8jam k/p demam >38,5C, Vicillin Sx 250
mg/6 jam. Paracetamol adalah obat golongan antipiretik,
walaupun penggunaan antipiretik tidak terbukti mengurangi
risiko terjadinya kejang demam, namun para ahli di Indonesia
sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan (level III,
rekomendasi B), untuk menurunkan demam.

PEMBAHASAN
Pada
pasien
ini
diberikan
pengobatan
Diazepam pulv 3x1,5mg untuk mencegah berulang
kembalinya kejang. Dosis rumatan jangka panjang
untuk
kejang
demam
sederhana
tidak
direkomendasikan
karena
mempunyai
efek
samping menimbulkan gangguan perilaku dan
kesulitan belajar pada 40-50% kasus.

Вам также может понравиться