Вы находитесь на странице: 1из 30

1

PANAS DAN
PENGARUHNYA

KONSEP TEMPERATUR
Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda
dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila
temperaturnya sama.
Kalor (heat) adalah energi yang mengalir dari benda yang
bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah.
Menurut hukum ke Nol Termodinamika :
Jika benda A berada dalam keseimbangan termal dengan
benda B, sedang B setimbang termal dengan benda C,
maka ketiga benda dalam keseimbangan termal satu
terhadap lainnya.

SKALA TEMPERATUR
Untuk mengukur temperatur digunakan termometer yang
memanfaatkan sifat bahan tertentu yang memuai jika
temperaturnya naik, misalkan bahan Air Raksa (Hg)
Skala temperatur ditentukan oleh dua suhu referensi.
1. Titik Beku Air
Suhu dimana air membeku pada tekanan satu atmosfer (1
atm).
2. Titik Didih Air
Suhu dimana air mendidih pada tekanan satu atmosfer (1
atm).

Beberapa Skala Temperatur


Celcius
Titik didih air

Titik beku air

Fahrenheit

Kelvin

Rankin

100

212

373

672

32

273

492

Konversi Skala Temperatur

Skala temperatur merupakan skala linier, sehingga


hubungan antara penujukan suhu benda menurut masingmasing Termometer merupakan hubungan linier.
Satuan suhu menurut sistem satuan internasional adalah
kelvin (K).
T2 = a T1 + b
Berdasarkan data titik beku dan titik didih air, dapat
diperoleh nilai a dan b.
Sebagai suatu contoh :
K = C + 273
F = 1,8 C + 32
RK = 1,8 C + 492

KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR


Kuantitas Kalor
Kalor adalah energi termal yang mengalir dari benda bertemperatur tinggi
ke benda bertemperatur rendah. Satuan kalor adalah Joule, kalori dan BTU
(British Thermal Unit), dimana 1 Kal = 4,186 Joule
Satu kilogram kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 10 C untuk 1 kilogram air.
Kapasitas kalor C adalah banyaknya kalor yang diserap benda untuk
menaikkan suhu satu satuan suhu (SI = 1 K)
C = Q/T

C = dQ/dT

dimana satuan kapasitas panas (C) adalah kal/oC, Joule/kelvin.


Untuk memperoleh suatu harga kapasitas yang khas didefinisikan
kapasitas kalor spesifik (kalor jenis) c, yaitu kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu benda per satuan massa per satuan suhu.
c = C/m

c = Q/(m T)

dimana satuan kapasitas panas jenis (c) adalah kal/gram. oC atau J kg-1 K-1.
9

3.2. Perpindahan Kalor


a. Konduksi
Konduksi panas/hantaran adalah perpindahan energi termal
atau kalor dalam molekul zat yang berdekatan tanpa perubahan
molekul itu sendiri, akibat perbedaan temperatur.
H Q / t H = - k A (dT/dx)
A
T2 =T1 k A (T2-T
H
1) / L
dimana :
T
T1 [joule/s]
2
H = Arus
Kalor
k = konduktivitas termal zat
[(kkal/detik.m).oC ; J/s.m.K]
L

b.Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dari suatu tempat
ketempat yang lain yang dibawa oleh fluida panas itu. Jika
fluida yang dipanaskan itu dipompa /didorong oleh bahan lain
disebut konveksi paksa, kalau fluida mengalir karena perbedaan
kerapatan disebabkan perbedaan temperatur disebut konveksi
alamiah/bebas
Laju aliran panas konveksi dinyatakan oleh :
H = hc A t
hc ; koefisien konveksi
10

c.Radiasi
Radiasi adalah perpindahan energi melalui gelombang
elektromagnetik. Pemancaran energi ini tidak memerlukan media
material penghantar. Energi ini disebut energi radiasi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik, tetapi dengan intensitas berbeda. Benda
hitam (Black Body) adalah benda yang mampu menyerap hampir
seluruh energi radiasi yang menimpanya. Jumlah energi radiasi yang
dipancarkan persatuan waktu persatuan luas oleh benda hitam adalah
I = e A T4
dimana :
I : daya yang dipancarkan ke satu satuan luas = dP/dA
e : daya pancar permukaan bahan (emisivitas); 0<e<1
: Konstanta radiasi Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 Watt/ m2.K4 )
T : temperatur (Kelvin)

11

Suhu Udara
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik
rata rata dari pergerakan molekul
molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan
yang
menentukan
kemampuan
benda
tersebut, untuk memindahkan (transfer)
panas ke benda benda lain atau menerima
panas dari benda benda lain tersebut.
Dalam sistem dua benda, benda yang
kehilangan panas dikatakan benda yang
bersuhu lebih tinggi.
12

Faktor Faktor Yang


Mempengaruhi Permukaan
Bumi
Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada
pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada
waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut
datangnya sinar matahari yaitu sudut yang
dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di
permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya
sinar matahari, maka semakin tegak datangnya
sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin
tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya
sinar matahari, berarti semakin miring datangnya
sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
13

b). Tinggi Rendahnya Tempat

Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di


tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya
semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara
akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang
disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah
disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur
tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara
yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 C. Di
Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter
adalah 26 C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di
atas permukaan laut suhunya adalah 26 C -0,6 C = -4 C,
jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 C. Perbedaan
temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat
geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di
Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya
tempat tersebut dari permukaan laut .
14

c). Angin dan Arus Laut


Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap
temperatur udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah
yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin
tersebut juga akan menjadi dingin.
d). Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat
tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin rendah
letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut
mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin
tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka
intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu
udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di
daerah lintang rendah (6 LU 11 LS) mendapatkan
penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu ratarata hariannya cukup tinggi.

15

e). Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar
matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan
(mendung) maka panas yang diterima bumi relatif
sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup
oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas
matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima
panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan
permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan
lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada
siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur
udara pada malam hari akan semakin dingin.
16

HUBUNGAN KETINGGIAN DENGAN SUHU UDARA

17

Pemanasan udara
Matahari merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua
proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1) Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan
ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi
adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa
oleh butir-butir air (H O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3) Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna
biru.

b. Pemanasan tidak langsung


Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan
berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke
atmosfer. matahari
3 % diserap oleh ozon
25 % dipantulkan
oleh awan
19 % diserap oleh debu
dan gas
8 % dipantulkan
dari permukaan bumi
45 % diserap oleh
bumi

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu


daerah :
Lama penyinaran matahari.
o Lamanya penyinaran matahari membuat tinggi temperatur.
o Semakin miring sinar matahari, semakin berkurang panasnya.
oSemakin tinggi tempat, semakin rendah suhunya.
oKeadaan tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah
yang hitam dan kasar banyak menyerap panas.
oDaratan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan lautan.
Sudut datang sinar matahari.
Semakin kecil sudut datang panas matahari, semakin sedikit panas yang
diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
Relief permukaan bumi (KONTUR).
Banyak sedikitnya awan.
Awan mempengaruhi jumlah panas yang diterima bumi, semakin banyak
awan yang ada menutupi bumi maka semakin sedikit panas yang diterima
bumi.
Perbedaan letak lintang.
Sifat permukaan bumi.
Daratan cepat menerima dan cepat melepaskan panas sedangkan sifat
lautan sebaliknya.

Temperatur Ruangan

Temperatur ruangan harus


sedemikian rupa shg tubuh
tdk banyak kehilangan panas
atau sebaliknya kepanasan;

Kehilangan banyak panas


menimbulkan : chilblains,
trench foot, frosbite;

Kepanasan (heat stress)


menimbulkan : heat cramps
(Kram Karena Panas), heat
exhaustion (kelelahan karena
panas) , dan heat stroke
(tidak sadarkan diri akibat
Suhu tubuh Melebihi 40 0 C).

Kelembaban Udara
(Humidity)

Kelembaban udara diukur dgn


hygrometer
Jenis kelembaban udara :
- absolut (massa uap air dalam udara
per satuan volume) ; dan relatif
(jumlah uap air yang terkandung di
dalam campuran air-udara dalam
fase gas)
Mengukur temperatur dan kelembaban
sekaligus pakai psychrometer
(Whirsling, August, Arsmann, dll)
Di tempat kerja memakai Indeks Suhu
Basah dan Bola (ISBB) : Permenaker
51 tahun 1999.

Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)


adalah model matematika yang
memuat indikator iklim kerja :
Formula ISBB :

Luar ruangan dgn panas radiasi:


ISBB = 0,7 SBA + 0,2 SB + 0,1 SK

Di dalam atau di Luar ruangan tanpa


panas radiasi :
ISBB = 0,7 SBA + 0,3 SB
Keterangan :
SBA = suhu basah alami
SB = suhu bola
SK = suhu keing

KEPMENAKER No: KEP 51/Men/1999


Tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
NAB Iklim Kerja ISBB (Indek Suhu Bola Basa) yang
Diperkenankan
Pengaturan Waktu Kerja Setiap Jam

ISBB (oC)
Beban Kerja

Waktu Kerja

Bekerja terus
menerus (8
Jam/hari)
75 % Kerja
50 % Kerja
25 % Kerja

Waktu istirahat

25 % Istirahat
50 % Istirahat
75 % Istirahat

Ringan

Sedang

30,0
30,6
31,4
32,2

26,7
28,0
29,4
31,1

Berat

25,0
25,9
27,9
30,0

Iklim kerja panas


Iklim kerja panas merupakan meteorologi dari
lingkungan kerja yang dapat disebabkan oleh gerakan
angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar
matahari. Salah satu kondisi yang disebabkan oleh
iklim kerja yang terlalu tinggi adalah apa yang
dinamakan dengan Hear Stress ( tekanan panas).
Tekanan panas adalah keseluruhan beban panas yang
diterima tubuh yang merupakan kombinasi dari kerja
fisik, faktor lingkungan ( suhu udara, tekanan uap air,
pergerakan udara, perubahan panas radiasi ) dan faktor
lain
26

Dampak Tekanan Panas


1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah penguapan yang berlebihan yang akan mengurangi volume darah dan
pada tingkat awal aliran darah akan menurun dan otak akan kekurangan oksigen.
2. Heat rash
Gejala ini bias berupa lecet terus menerus dan panas disertai gatal yang menyengat.
3. Heat Fatique
Gangguan pada kemampuan motorik dalam kondisi panas. Gerakan tubuh menjadi lambat,
kurang waspada terhadap tugas.
4. Heat cramps
Kekejangan otot yang diikuti penurunan sodium klorida dalam darah sampai tingkat kritis.
Dapat terjadi sendiri atau bersama dengan kelelahan panas, kekejangan timbul secara
mendadak.
5. Heat exhaustion : dikarenakan kekurangan cairan tubuh
6. Heat Sincope
Keadaan kolaps atau kehilangan kesadaran selama pemajanan panas dan tanpa kenaikan
suhu tubuhatau penghentian keringat.
27

Iklim kerja dingin


Pengaruh suhu dingin dapat mengurangi efisiensi dengan
keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot. Sedangkan
pengaruh suhu ruangan sangat rendah terhadap kesehatan dapat
mengakibatkan penyakit yang terkenal yang disebut dengan
chilblains (gatal karena dingin), trench foot (Kulit Pucat,
bengkak, Kesemutan )dan frostbite (radang dingin).
Pencegahan terhadap gangguan kesehatan akibat iklim kerja
suhu dingin dilakukan melalui seleksi pekerja yang fit dan
penggunaan pakaian pelindung yang baik. Disamping itu,
pemeriksaan kesehatan perlu juga dilakukan secara periodik.

28

Kenyaman Termal
Angus (1968) menyatakan bahwa tujuan kajian kenyamanan
termal adalah untuk membangun zona nyaman atau rentang
suhu di mana sebagian besar manusia merasa nyaman
Olgyay (1963) mendefinisikan zona kenyamanan sebagai suatu
keadaan di mana manusia berhasil mengurangkan pengeluaran
tenaga dalam badannya untuk menyesuaikan dirinya dengan
persekitarannya
Auliciems (1977) menyatakan bahwa kenyamanan termal
adalah suatu interaksi termal antara manusia dan
persekitarannya
29

FAKTOR-FAKTOR KENYAMANAN TERMAL

Suhu Udara (Ta)


Kelembababan Relatif (RH)
Kecepatan Udara
Aktiviti

30

Вам также может понравиться