Вы находитесь на странице: 1из 10

BERBAHASA INDONESIA

YANG BAIK DAN BENAR

DISUSUN OLEH :
RAMADHAN SYAHPUTRA

INTAN DEBORA BARUS

ANDI KURNIA DAULAY

SUCIPTA ALI NASUTION

MELI ANU WARTI NABABAN

Pengertian Bahasa Indonesia


yang Baik dan Benar
Berbahasa Indonesia yang baik sesuai dengan tempat-tempat
terjadinya kontar berbahasa, sesuai dengan siapa lawan
bicara, dan sesuai dengan topic pembicaraan. Bahasa
Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang
perlu diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik
adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut
golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa.

Penggunaan bahasa Indonesia yang benar menaati


kaidah tata bahasa. Sedang maksud kaidah di sini
adalah kaidah bahasa Indonesia baku.

Secara umum dapat digambarkan bahwa


Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
berkaitan dengan :

BAIK

KAIDAH
SOSISAL

BENAR

KAIDAH
KEBAHASAAN

Pemakaian Kata dan Kalimat


Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut untuk memilih dan
menggunakan kosa kata bahasa yang benar. Kita harus bisa membedakan antara ragam bahasa
baku dan ragam bahasa tidak baku, baik tulis maupun lisan.
Namun,

keterampilan

menggunakan bermacam ragam bahasa itu bukan merupakan warisan

melainkan diperoleh melalui proses belajar, baik melalui pelatihan maupun pengalaman.

Ejaan
Dalam tulisan kita menemukan adanya bermacam-macam tanda baca
untuk membedakan arti dan penekanan ketika kita mengucapkan kata/kalimat
tersebut.
Macam-macam tanda tersebut untuk menggambarkan perhentian, perhentian
akhir, tekanan, tanda tanya dan lain-lain. Tanda-tanda tersebut dinamakan tanda
baca.

Makna
Pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai
dengan tuntutan makna.
Pemilihan ini bertalian dengan topik apa yang dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang
diajak berbicara atau orang yang akan membaca, dan tempat pembicaraan. Selain itu,
bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai
dengan tata nilai masyarakat kita.

Kosakata
Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut
untuk memilih dan menggunakan kosa kata bahasa yang tepat. Kita harus bisa
membedakan antara ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku, baik tulis
maupun lisan. Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicara
atau sikap penulis terhadap pembaca.

Contoh1:

Dalam tawar menawar di pasar, seorang pembeli akan cenderung menawar dengan
ucapan : satu kilo berapa?, bisa ditawar?daripada menggunakan kalimat yang
panjang seperti : Berapakah harga satu kilo jeruk?, Bolehkah saya
menawarnya?.(Bagaimanakah kira kira reaksi penjual jeruk mendengar pertanyaan
dari seorang pembeli dengan pertanyaan pertanyaan seperti itu?). Pemakaian ragam
bahasa baku (seperti kalimat yang kedua) akan menimbulkan kegelian, keheranan
atau kecurigaan. Kalimat tersebut sebagai contoh kalimat yang tidak baik tetapi
benar.

Contoh 2:
Dalam rapat kantor, seorang pejabat memulai rapat resmi dengan pemakaian bahasa
Indonesia seperti kalimat berikut. Bapak bapak dan saudara saudara sekalian, ayo
deh, kite mulai aje rapat kali ini, ntar keburu ujan. Okey yaudah pada siap kan?. (Apa
jadinya apabila pejabat memulai acara rapat formal dengan kalimat seperti itu?) tentu
saja akan merubah suasana menjadi tidak formal dan berwibawa. Kalimat di atas
merupakan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Karena
kalimat yang digunakan tidak memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

Contoh 3 :
Dalam rapat, seorang pejabat Universitas memulai rapat resmi dengan
pemakaian bahasa Indonesia seperti kalimat berikut ini. Bapak-bapak
dan ibu ibu, acara rapat senat siang ini marilah kita buka bersama sama
dengan membaca bismillah. Kalimat tersebut baik dan benar , karena
kalimat yang digunakan memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.

Вам также может понравиться