Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Muhammadiyah
Clara Monica S 20110310033
Inamyart Maharani 20110310047
Ganang A. G. 20010310050
Fahrizal K. W. 20110310007
Bramastha Adi P. 20110310150
Binadi Vega P 20110310161
Pendahuluan
Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosiokultural, dalam dinamika kesejarahannya selalu berusaha merespon
berbagai perkembangan kehidupan dengan senantiasa merujuk
pada ajaran Islam (al-ruj' il al-Qurn wa al-sunnah, menjadikan
al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber rujukan). Di satu sisi
sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang
lain Islam menyediakan referensi normatif atas berbagai persoalan
tersebut. Orientasi pada dimensi ilahiah inilah yang membedakan
Muhammadiyah dari gerakan sosio-kultural lainnya, baik dalam
merumuskan masalah, menjelaskannya maupun dalam menyusun
kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang
mengharuskan Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau
ulang dan merekonstruksi pemikiran keislamannnya.
3. Mengenai masalah
ibadah
Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah dengan jalan menaati segala perintah-perintahNya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan
mengamalkan segala yang diizinkan Allah.
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:
a. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah
b. Yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah
akan perincian-perinciannya, tingkah dan cara-caranya
yang tertentu.
4. Mengenai masalah
sabilullah
Sabilullah ialah jalan yang
menyampaikan kepada keridhaan
Allah, berupa segala amalan yang
diizinkan oleh Allah untuk memuliakan
kalimat (agama)-Nya dan
melaksanakan hukum-hukum-Nya.
Latar Belakang
Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam
dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada
Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil, makmur yang diridhai
Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi
dan misi manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.
Pembaharuan MKCH
Muhammadiyah
Pada tahun 1968, Muktamar Muhammadiyah ke-37 di
Yogyakarta dengan tema Tajdid menggagas pembaharuan
dalam 5 (lima) bidang, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Ideologi
Khittah Perjuangan
Gerak dan Amal Usaha
Organisasi
Sasaran
Penyempurnaan Konsep
MKCH
Pada tahun 1970 Pimpinan Pusat
Muhammadiyah membentuk Tim Ideologi
yang dipimpin oleh KHM. Djindar Tamimy dan
Drs. Mohammad Djazman al-Kindi, yang
kemudian memberi saran, tanggapan,
penyempurnaan terhadap (konsep) MKCH hasil
Sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo, Jawa
Timur. Dan hasilnya menjadi rumusan baku
MKCH yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok
rumusan dari 5 (lima) ayat, dari (semula) 9 ayat.
mp
Kelo 3
ok
Kelomp
ok 2
Kelompok 1
Kelompok I
Kelopok Pertama adalah kelompok Ideologi, yang mengandung
pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis (terdiri atas ayat 1
dan 2), yang berisi:
Ayat 1 : Muhammadiyah adalah adalah gerakan berasas Islam,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
Ayat 2 : Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya, sejak Nabi Adam
a.s. sampai dengan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok 2
Kelompok kedua adalah kelompok faham agama dalam
Muhammadiyah (terdiri atas ayat 3 dan 4), yang berisi:
Ayat 3 : Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam
berdasarkan: a) al-Quran; b) al-Hadits, dengan menggunakan
akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Ayat 4 : Muhaammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaranajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: a) aqidah, yaitu
ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan; b) akhlaq,
yaitu ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap
mental ; c) ibadah, yaitu ajaran yang berhubungan dengan
peraturan dan tatacara hubungan manusia dengan Tuhan; d)
muamalah duniawiyah, yaitu ajaran ayng berhubungan
dengan pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat.
Kelompok 3
Kelompok ketiga adalah kelompok fungsi dan misi
Muhammadiyah (tersebut dalam ayat 5), yang berisi:
Ayat 5 : Muhammadiyah mengajak segala lapisan
bangsa Indonesia yang telah mendapat karunisa Allah
berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfalsafah Pancasila untuk berusaha
bersama-sama menjadikan negara Republik Indonesia
tercinta ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafr (negara yang adil makmur dan diridhai Allah
SWT).
Thankyou