Вы находитесь на странице: 1из 63

Case Report Session

Preseptor : dr. Yanuar.Z., Sp.M

Ghinan Musyaffa
Panji Agung P
SMF ILMU KESEHATAN MATA
P3D UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN
2015

Identitas Umum
Nama
Umur

: Tn. R
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
: Supir
Alamat
: Pedamelan, mekarwangi
Tanggal pemeriksaan: 20 Mei 2016

Anamnesa
Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan buram
Anamnesa Khusus :
Pasien menceritakan mengeluhkan mata kanan
buram sejak 1 tahun lalu yang dirasakan secara
perlahan.
Nyeri seputar mata dan nyeri kepala sebelah kanan.
Pasien mengatakan pandangan ketika ada cahaya
silau seperti pelangi.
Keluhan hilang apabila penderita beristirahat atau
tidur.
Keluhan melihat pelangi disekeliling benda
bercahaya, mual, muntah dan seperti melihat melalui
lubang kunci disangkal.
Penderita berobat ke mantri dan diberi obat tetes
mata tidak membaik

Lanjutan anamnesa
Riwayat benturan atau luka pada mata (-)
Penyakit mata lain maupun operasi mata

sebelumnya (-)
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan atau
jamu-jamuan tertentu dalam jangka panjang
(+) sering meminum jamu 1 minggu sekali
namun lupa jenis merknya dan sering
membeli obat asam mefenamat dan triazone
tanpa resep dokter.
Riwayat penyakit serupa dalam keluarga (-)
Sebelumnya penderita tidak pernah
menggunakan kacamata.
Hipertensi (+) dan DM (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Kesan sakit
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Vital Sign
:
Tek. Darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit
Laju Napas: 20 kali/ menit
Suhu
: 37,0 C

Pemeriksaan Oftalmologi
VOD : 0,3 ph 0,6 VOS : 1,0

Muscle Balance

OD
Orthotropia

OS
Orthotropia

Pergerakan Bola Mata

Duksi Baik

Duksi Baik

Versi Baik

Versi Baik

Silia

t.a.k

t.a.k

Palpebra Superior

Tenang

Tenang

Palpebra Inferior

Tenang

Tenang

App. Lakrimalis

Lakrimasi (-)

Lakrimasi (-)

Konj.Tarsalis Sup.

Tenang

Tenang

Konj. Tarsalis Inf.

Tenang

Tenang

Konj. Bulbi

Tenang

Tenang

Kornea

Jernih

Jernih

COA

Dangkal

Sedang

Pupil

Miosis

Middilatasi

Iris

t.a.k

Sinekia ant.perifer

Lensa

Keruh, sel epitel


mengelupas

Jernih

PEMERIKSAAN BIOMIKROSKOP (SLIT


LAMP)
Tidak Dilakukan
PEMERIKSAAN TIO PALPASI
OD N ++
OS N +
TONOMETER SCHIOTZ:
OD : 30 mmHg
OS : 42 mmHg

DD/ :
Glaukoma primer sudut terbuka kronis OD e.c.
Pseudoexfoliating Syndrome
Katarak Senille Imatture OD
Pterygium
DK/ :
Glaukoma primer sudut terbuka kronis OD e.c.
Pseudoexfoliating Syndrome
ANJURAN PEMERIKSAAN KHUSUS :
Gonioskopi
Pemeriksaan kampimeter/perimeter

TERAPI / PENATALAKSANAAN
Umum
: Rawat inap
Khusus : Timolol 0,5 % 2 dd gtt I
Acetazolamide 3X 250 mg
Pilokarpin 2 % 2 dd gtt I
Trabekulektomi
PROGNOSA
Quo ad vitam ad bonam
Quo ad functionam dubia ad malam

PEMBAHASAN

Anatomi Sudut Filtrasi


Sudut filtrasi ini terdapat di dalam limbus

kornea.
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah
trabekular, yang terdiri dari :
1. Trabekula korneoskleral
2. Trabekula uveal
3. Serabut yang berasal dari akhir membran
Descemet
4. Ligamentum pektinatum rudimenter

Trabekula & Kanalis Schlemm


Trabekula terdiri dari jaringan kolagen,

homogen, elastis dan seluruhnya diliputi oleh


endotel
Kanalis Schlemm merupakan kapiler yang
dimodifikasi, yang mengelilingi kornea
Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel,
diameternya 0,5 mm

Kanalis Schlemm
Tdp hubungan langsung antara trabekula dan

kanalis Schlemm melalui lubang-lubang pada


dinding sebelah dalam.
Dari kanalis Schlemm keluar 20-30 saluran
kolektor, menuju ke pleksus vena dalam
jaringan sklera dan episklera dan vena siliaris
anterior di badan siliar.

Fisiologi Humor Akueus


Suatu cairan jernih yang mengisi kamera

anterior dan posterior mata


Komposisinya serupa dengan plasma tetapi
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang
lebih tinggi dan protein, urea dan glukosa
yang lebih rendah
Humor akueus diproduksi oleh korpus siliaris
Setelah masuk kamera posterior, humor
mengalir melalui pupil ke kamera anterior lalu
ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior

Fisiologi Humor Akueus


Trabekula tdd berkas-berkas kolagen dan

elastik dibungkus sel-sel trabekula


suatu saringan dengan ukuran pori-pori
semakin mengecil sewaktu mendekati kanalis
Schlemm.
Kontraksi otot siliaris memperbesar ukuran
pori-pori kecepatan drainase humor
akueus meningkat

Fisiologi Humor Akueus


Saluran eferen dari kanalis Schlemm

menyalurkan cairan ke dalam sistem vena.


Sejumlah kecil humor akueus keluar dari
mata antara berkas otot siliaris dan lewat
sela-sela sklera (aliran uveoskleral).

GLAUKOMA

Definisi
Kelompok penyakit yang biasanya memiliki

satu gambaran berupa kerusakan nervus


optikus yang bersifat progresif yang
disebabkan karena peningkatan tekanan
intraokular.
Sebagai akibatnya akan terjadi gangguan
lapang pandang dan kebutaan.

Epidemiologi
Di seluruh dunia, dianggap sebagai

penyebab kebutaan yang tinggi.


Sekitar 2 % dari penduduk berusia lebih dari
40 tahun menderita glaukoma.
Glaukoma juga didapatkan pada usia 20
tahun (jarang).
Pria lebih banyak diserang daripada wanita.

Etiologi
Ketidakseimbangan pembentukan dan

pengaliran humor akueus.


Sebagian besar, tidak terdapat penyakit mata
lain (glaukoma primer).
Sedangkan pada kasus lainnya, peningkatan
tekanan intraokular, terjadi sebagai
manifestasi penyakit mata lain (glaukoma
sekunder).

Faktor Resiko
Tekanan darah rendah atau tinggi
Fenomena autoimun
Degenerasi primer sel ganglion
Usia di atas 45 tahun
Keluarga mempunyai riwayat glaukoma
Miopia atau hipermetropia
Pasca bedah dengan hifema atau infeksi

Hal yang Memperberat Resiko


Tekanan bola mata, makin tinggi makin

berat
Makin tua usia, makin berat
Hipertensi, resiko 6 kali lebih sering
Kerja las, resiko 4 kali lebih sering
Keluarga penderita glaukoma, resiko 4 kali
lebih sering
Tembakau, resiko 4 kali lebih sering
Miopia, resiko 2 kali lebih sering
Diabetes melitus, resiko 2 kali lebih sering

Gejala Umum Glaukoma

>>> tidak memberikan gejala pada mata


kecuali bila keadaan dimana terjadi
gangguan penglihatan.
Bila saraf optik mulai rusak pengecilan
lapang pandang bila kerusakan telah lanjut
kebutaan.
Pada glaukoma sudut tertutup akut
penglihatan kabur, rasa sakit yang berat,
sakit kepala, halo, rasa mual dan
muntahjarang tetapi gawat

Klasifikasi Glaukoma
(Sugar)

Glaukoma primer

Dewasa

Glaukoma simpleks (glaukoma sudut terbuka,


glaukoma kronis)
Glaukoma akut (sudut tertutup)

Kongenital/juvenil

Glaukoma sekunder

Sudut tertutup
Sudut terbuka

Glaukoma Sudut Terbuka

Glaukoma yang sering ditemukan


Terjadi pembendungan jalan keluar cairan
mata tertimbun tekanan bola mata
Pada glaukoma sudut terbuka, cairan mata
setelah melalui pupil masuk ke dalam bilik
mata depan dan tidak dapat melalui
anyaman trabekulum. Keadaan ini
mengakibatkan tekanan bola mata naik
yang akan merusak saraf optik.

Dapat dalam bentuk primer dan sekunder.


Sering glaukoma ini tidak memberikan gejala.
Biasanya penderita tidak menyadari menderita

glaukoma sudut terbuka karena pada


permulaannya tidak memberikan keluhan.
Pada akhir darn penyakitnya biasanya baru
disadari pasien yang mengeluh pada dokternya
bahwa penglihatannya mulai kabur.

Patofisiologi
Proses degeneratif di jalinan trabekula

(termasuk pengendapan bahan ekstrasel di


dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel
kanalis Schlemm) penurunan drainase
humor akueus yang menyebabkan
peningkatan tekanan intraokular kelainankelainan diskus optikus dan lapangan
pandang.
Besarnya tekanan intraokular berhubungan
dgn keparahan penurunan penglihatan.

Glaukoma Sudut Tertutup


Dapat terjadi apabila terbentuk iris bombe

yang menyebabkan sumbatan sudut kamera


anterior oleh iris perifer menyumbat aliran
humor akueus dan tekanan intraokular
meningkat dengan cepat menimbulkan
nyeri hebat, kemerahan, dan kekaburan
penglihatan.

Terjadi pada mata yang sudah mengalami

penyempitan anatomik sudut kamera anterior


(dijumpai terutama pada hipermetrop).
Serangan akut biasanya terjadi pada pasien
berusia tua seiring dengan pembesaran lensa
kristalina yang berkaitan dengan penuaan.
Terdapat 2 tipe glaukoma sudut tertutup yaitu :
akut dan kronis

Glaukoma Usia Muda

Glaukoma di usia muda dikenal dalam 2


bentuk, yaitu

glaukoma kongenital
glaukoma juvenil.

Glaukoma Kongenital
Dapat tidak disertai kelainan mata lain

(primer) dan dapat bergabung dengan suatu


sindrom, pasca trauma, pasca operasi, dan
radang.
Glaukoma kongenital primer disebabkan oleh
gagal atau pembentukan tidak normal dari
anyaman trabekulum.
Terdapat 10% dengan pola herediter dan
diduga bersifat autosomal resesif.
Prognosis buruk bila gejala telah terlihat
sejak lahir.
Biasanya mengenai anak laki-laki

Gejala
Bola mata membesar
Edema atau kornea keruh akibat endotel
kornea sobek
Bayi tidak tahan sinar matahari
Mata berair
Silau
Menjauhi sinar dengan menyembunyikan
mata dengan bantal Pengobatan atau
pembedahan sangat perlu segera
dilakukan.

Glaukoma Juvenil
Biasanya bersifat herediter yang terdapat

pada lengan pendek kromosom 1.


Terlihat sebagai glaukoma sudut terbuka
pada usia antara 10 - 35 tahun.
Biasanya 35% menderita miopia tinggi.

Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder merupakan glaukoma


akibat keadaan kesehatan lainnya.
Glaukoma sekunder dapat terjadi pada
keadaan berikut :

Katarak imatur ataupun hipermatur


Cedera mata
Uveitis,
Tumor
Diabetes
Tetes mata steroid yang dipakai terlalu lama

Pemeriksaan Glaukoma
1. Pemeriksaan tekanan bola mata
Dikenal 4 bentuk cara pengukuran tekanan bola
mata:
1.Palpasi, kurang tepat karena tergantung faktor
subjektif.
2. Identasi tonometri, dengan memberi beban
pada permukaan kornea.
3. Aplanasi tonometri, mendatarkan permukaan
kecil kornea.
4. Tonometri udara (air tonometri), kurang
tepat karena dipergunakan di ruang terbuka.

2. Pemeriksaan kelainan papil saraf optik


Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi
dapat terlihat :
Kelainan papil saraf optik
- Saraf optik pucat atau atrofi
- Saraf optik bergaung
Kelainan serabut retina, serat yang pucat
atau atrofi akan berwarna hijau
Tanda lainnya seperti perdarahan
peripapilar

Normal Optic Disc

Normal Disc Photo

Normal Visual Field

Early Optic Disc Cupping

Early Stage Glaucoma

Shrinking Field

Moderate Disc Cupping

Adv. Disc Cupping

Moderate Stage Glaucoma

Adv. End Stage Glaucoma

Advanced Field Loss

Tunnel Vision

3. Gonioskopi
Menentukan klasifikasi glaukoma apakah sudut terbuka

atau sudut tertutup


Dapat dinilai besar atau terbukanya sudut :

Derajat 0, tidak terlihat struktur sudut, tdp kontak kornea dengan


iris sudut tertutup.
Derajat 1, tidak terlihat 1/2 bagian trabekulum sebelah
belakang, dan garis Schwalbe terlihat sudut sangat sempit.
Derajat 2, sebagian kanal Schlemm terlihat sudut sempit
sedang
Derajat 3, bagian belakang kanal Schlemm masih terlihat
termasuk skleral spur sudut terbuka.
Derajat 4, badan siliar terlihat sudut terbuka

The Grading System for Van Hericks


Technique
Classification

Gonioscopic
Appearance

Wide open

All structures visible

Grade I narrow

Difficult to see over iris


root into recess

Grade II narrow

Ciliary body band


obscured

Grade III narrow

Posterior trabeculum
obscured

Grade IV narrow
(closed)

Only Schwalbes line


visible

Scheies Gonioscopic Classification of the


Anterior Chamber Angle
Classification

Gonioscopic Appearance

Wide open

All structures visible

Grade I narrow

Difficult to see over iris root


into recess

Grade II narrow

Ciliary body band obscured

Grade III narrow

Posterior trabeculum
obscured

Grade IV narrow (closed)

Only Schwalbes line visible

Shaffers Gonioscopic Classification of the


Anterior Chamber Angle
Clinical
Interpretation

Grade

Angular Width

Wide open (20 to Closure


45
improbable

Moderately
narrow (10 to Closure possible
20)

Extremely narrow Closure possible

Partially/totally
closed

Closure present

Spaeths Gonioscopic Classification of the


Anterior Chamber Angle
(1) Site of iris insertion (Slide 4)
A = Anterior to trabecular meshwork, Schwalbe's line
B = Behind Schwalbe's line, trabecular meshworkC = Scleral spur
D = Deep angle recess, anterior ciliary body band
E = Extremely deep, posterior ciliary body band
(2) Angular approach (Slide 5)
1. Number from 0 to 40
2. Define the angular approach to the recess
3. Line tangential to the inner surface of the trabecular meshwork and line tangential to the anterior iris surface
approximately one-third of the division from the most peripheral portion of iris.
(3) Peripheral iris configuration (Slide 6)
b = bowed
f = flat
p = plateau
c = concave
(4) Degree of iris bowing (IB): 0 to 4+
(5) Pigmentation of trabecular meshwork (PTM) (Slide 7)
1. At the 12 o'clock position, inferior>nasal>temporal>superior
2. Grading: 0 = none; 1 = faint; 2 = average; 3 = heavy; 4 = very heavy

4. Pemeriksaan Lapang Pandang


Penting untuk diagnosis dan tindak lanjut
Penurunan lapang pandang akibat glaukoma

tidak spesifik, terutama mengenai 30o lapang


pandang bagian tengah

Tes Provokasi
Glaukoma sudut terbuka :
Tes minum air
Pressure congestion test
Kombinasi tes air minum dan pressure
congestion test
Tes steroid
Glaukoma sudut tertutup
Tes kamar gelap
Tes membaca
Tes midriasis
Tes bersujud

PENATALAKSANAAN GLAUKOMA

Terapi Medikamentosa
Terapi Laser Glukoma
Pembedahan pada glaukoma

Terapi Medikamentosa
Berdasarkan cara kerjanya:
1. Mengurangi produksi akuosa humor
2. Menambah curahan trabekular
3. Menambah curahan uveosklera
4. Penurunan volume korpus vitreum

Terapi Laser Glukoma

Bedah laser pada glukoma sudut terbuka


Trabekuloplasti laser
Bedah laser pada glukoma sudut tertutup

ex. Iridotomi laser

Pembedahan pada glaukoma

Bedah filtrasi
Trabekulektomi
Bedah filtrasi dengan Implan

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться

  • Css Appendicitis
    Css Appendicitis
    Документ54 страницы
    Css Appendicitis
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • SSC Suturing Material
    SSC Suturing Material
    Документ26 страниц
    SSC Suturing Material
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Css Bedah Minor
    Css Bedah Minor
    Документ10 страниц
    Css Bedah Minor
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Wound Healing
    Wound Healing
    Документ19 страниц
    Wound Healing
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Glaukoma 31hal
    Glaukoma 31hal
    Документ35 страниц
    Glaukoma 31hal
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Css Trauma Kepala (DR - Arief)
    Css Trauma Kepala (DR - Arief)
    Документ32 страницы
    Css Trauma Kepala (DR - Arief)
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • INSISI
    INSISI
    Документ4 страницы
    INSISI
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Fracture Healing DR Dadang Spot
    Fracture Healing DR Dadang Spot
    Документ22 страницы
    Fracture Healing DR Dadang Spot
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Css Trauma Kepala
    Css Trauma Kepala
    Документ37 страниц
    Css Trauma Kepala
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Menik Powerpoin Agama
    Menik Powerpoin Agama
    Документ14 страниц
    Menik Powerpoin Agama
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • CSS Trauma Kepala
    CSS Trauma Kepala
    Документ50 страниц
    CSS Trauma Kepala
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • CRS Diare Akut+dehidrasi Berat Panji
    CRS Diare Akut+dehidrasi Berat Panji
    Документ123 страницы
    CRS Diare Akut+dehidrasi Berat Panji
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • Laporan Jaga 17-08-16
    Laporan Jaga 17-08-16
    Документ9 страниц
    Laporan Jaga 17-08-16
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет
  • CSS BPH Fix
    CSS BPH Fix
    Документ36 страниц
    CSS BPH Fix
    Muchamad Regii Sonjaya
    Оценок пока нет