Вы находитесь на странице: 1из 34

Definisi

Hiperurisemia :
Peningkatan kadar asam urat dalam darah
lebih dari normal
Pria > 7 mg/dl
Wanita > 6 mg/dl
Artritis gout :
suatu bentuk artropati yang ditandai dengan
peningkatan kadar asam urat dalam darah dan
penumpukan kristal monosodium urat dalam
jaringan

EPIDEMIOLOGI
Insiden
- Hiperurisemia : 2,3 % - 17,6 % pada populasi dewasa
- Artritis gout : 0,1 % - 0,3 % pada populasi dewasa
Lebih sering terjadi pada pria
Rasio pria : wanita = 7:1 sampai 9:1
Kelainan radang sendi sering dijumpai pada pria dengan
usia > 40 tahun
Insiden meningkat pada wanita post menopause
Lebih sering terjadi pada dekade kelima jarang sebelum
dekade ketiga
Sekitar 25% pasien mepunyai riwayat keluarga positif
menderita artritis gout

Patogenesis dan patofisiologi


Hiperurisemia bisa disebabkan :
- produksi yang berlebihan (10 %)
kelainan enzim
* Peningkatan aktivitas PRPP synthetase yang
membantu proses
pembentukan IMP
* Kekurangan sebagian enzim HPRT
menyebabkan peningkatan produksi asam urat
karena hipoxantin tidak bisa di ubah kembali
menjadi IMP

- Penurunan sekresi (90%) melalui ginjal


penurunan filtrasi, hambatan sekresi tubulus
dan atau perubahan adsorbsi dari asam urat
- Pengaruh obat yang dapat meningkatkan kadar
asam urat
1. alkohol
2. zat kemoterapi
3. diuretik
4. levodopa
5. ethambutol
6. asam nikotinik
7. metoxyflurane
8. pyrazinamid

Pengaruh dari makanan yang mempunyai


kandungan tinggi purin :
- Roti manis
- Sardines
- Ikan teri
- Jerohan
- Lobster
- Belut
- Kepiting
- Bayam
- Buncis

Produksi asam urat

PATOGENESIS

Patogenesis
Jumlah asam urat yang berlebihan akan
terdeposisi dalam bentuk kristal urat pada
jaringan sub kutan membentuk tofus.
Dapat tertimbun di ginjal karena asam urat tidak
begitu larut.
Fagositosis kristal urat oleh leukosit mengawali
proses destruksi seluler dan memacu
pengeluaran enzim lisosom pada ruang sinovial,
yang pada akhirnya menghasilkan proses
inflamasi akut.

Gambaran klinis
4 stadium :
1. Hiperurisemi asimtomatik : pria, kelainan
enzim sejak lahir
2. Artritis gout akut :
- monoartikuler 75 % pada MTP I, sendi lain
pergelangan kaki, lutut, tumit, bisa juga pada
jari dan pergelangan tangan
- Saat tidur terbangun karena terasa sakit
yang hebat hingga tidak bisa jalan
- Sendi kemerahan, bengkak, panas,
nyeri

Serangan lanjutan dapat lebih berat,


poliartikuler, dan disertai demam.
- berkaitan dengan trauma, alkohol, diet
purin yang berlebihan, dan
pembedahan
- sangat nyeri
- nyeri dari reaksi radang bisa berkurang
mulai 24 jam, kemudian menghilang
dalam 2 3 minggu

3. Stadium interkritikal : asimtomatik, secara


klinik tidak ada tanda radang akut, pada
aspirasi sendi ada kristal urat, mengenai bbrp
sendi dan lebih berat.
4. Kronik gout
- Menderita lebih dari 11 tahun
- Hiperurisemia yang lama dapat
menimbulkan destruksi, deformitas, dan
gangguan fungsi sendi.
- MSU dapat ditemukan pada cartilago, tendo,
cairan sinovial, dan jaringan lunak.
- Kadang disertai dengan batu saluran kemih
dan gagal ginjal menahun
- Dari aspirasi cairan sendi ditemukan kristal
MSU dan sel inflamasi

Tofus
Penimbunan kristal MSU pada jaringan
Biasanya timbul setelah > 10 tahun menderita
artritis gout
MSU dapat ditemukan pada cartilago, tendo,
cairan sinovial, dan jaringan lunak
Timbunan diluar sendi miokard, katub mitral,
sistem konduksi jantung, mata dan laring.
Tofi dengan hiperurisemia yang tidak terkontrol
akan membesar sehingga menyebabkan
deformitas dan disfungsi persendian
Insiden menurun dengan pemberian obat
penurun asam urat

Gambaran klinis

Diagnosis
Menurut kriteria ACR (1977) =
a. Kristal MSU (+) dalam sendi atau
b. MSU pada Tofus (+) atau
c. Didapatkan 6 dari 12 kriteria :
1. Radang di hari pertama
2. Serangan akut lebih dari 1 kali
3. Monoartritis
4. Sendi berwarna merah
5. Bengkak pada MTP 1

6. Serangan pada MTP unilateral


7. Serangan pada tarsal unilateral
8. Tofus
9. Hiperurisemi
10. Gambaran radiologi (+) bengkak
sendi
11. Gambaran radiologi (+) kista
subkortikal tanpa erosi
12. Kultur bakteri pada cairan sendi (-)

Janssens et al (skor total 13)


Laki-laki (2)
R. serangan akut (2)
Onset dalam 1 hari (0,5)
Sendi kemerahan (1,0)
MTP-1 (2,5)
Hipertensi atau peny.kardiovaskuler (1,5)
Kadar asam urat lebih dari 5,88 mg/dl (3,5)
Kriteria : 4 menyingkirkan gout (DD : RA,pseudogout,artritis
psoriatik,art, reaktif)
8 gout

Diagnosis
Dengan menemukan kristal MSU dalam
sendi merupakan diagnosis spesifik untuk
gout. Tapi tidak semua pasien mempunyai
tofi, sehingga diagnostik ini kurang
sensitif.
Kadar asam urat normal tidak dapat
menghindari diagnosis gout.
Bila hanya ditemukan artritis pada pasien
dengan hiperurisemia belum boleh di
diagnosa sebagai gout.

Kombinasi penemuan yang dapat membantu


penegakan diagnosis :
1. riwayat inflamasi klasik artritis monoartikuler
khusus pada MTP I
2. Diikuti stadium interkritik dimana bebas
simptom
3. Resolusi sinovitis yang cepat dengan
pengobatan kolkisin yang mencapai dosis
toksis
4. Hiperurisemia

Pemeriksaan Penunjang
1. LED dan CRP
2. Cairan sendi, jumlah leukosit antara
20.000 100.000/ml
3. Cairan sendi, kristal MSU (+)
4. Asam urat darah dan urin 24 jam : 750
1000 mg/24 jam
5. Ureum, creatinin, CCT gangguan
ginjal
6. Radiologi sendi

Radiologi sendi

Faktor resiko
Hiperurisemia
Obesitas
Genetik
Alkoholisme
Asupan purin yang berlebih
Dislipidemia
Hipertensi
Obat - obatan

Faktor resiko
Berobat tidak teratur
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan fungsi tiroid
Gangguan metabolisme
Toksemia gravidarum
Hipoksemia

KOMPLIKASI
Nefropati asam urat kronik
- deposisi MSU pada piramid dan medulla
ginjal
- berkaitan dengan mikroalbuminuria
Nefropati asam urat akut
- Renal insufisiensi yang disebabkan oleh
hiperurisemia
- Pasca Operasi, tumor lisis sindrom atau post
kemoterapi
Batu ginjal asam urat
- terjadi pada 10 20 %
- insiden berkaitan dengan kadar asam urat
darah

Prognosis
5 % orang dengan hiperurisemia
berkembang menjadi artritis gout
7 % orang hanya mempunyai sekali
serangan artritis
60 % akan terjadi kembali serangan
artritis dalam setahun
Dengan perjalanan penyakit yang lama,
serangan akan bertambah berat dan
berkembang menjadi artritis kronik.

Prognosis
Gangguan fungsi ginjal terdapat pada 90
% kasus, walauapun belum ada tanda
gagal ginjal
Gangguan fungsi ginjal mungkin tidak
berhubungan dengan hiperurisemia, tapi
lebih berkaitan dengan penyakit penyerta
yang lain seperti hipertensi atau diabetes.

Pengelolaan
Tujuan menghilangkan rasa sakit, mencegah
serangan ulang, mencegah kerusakan sendi
dan tofi, mencegah gangguan fungsi ginjal.
1. Non farmakologis
- edukasi
- meningkatkan aktivitas, olahraga yang
tidak membebani sendi
- menurunkan berat badan
- diet rendah purin
- hidup bermanfaat

2. Farmakologis
a. Fase akut
- Kolkisin
- NSAID
- Steroid
Tidak dianjurkan memberikan Urat lowering terapy.

b. Fase kronis
- diet rendah purin
- koreksi hiperurisemia dan faktor
resiko
- Obat penghambat xantin oksidase allopurinol

Kontra Indikasi allopurinol :


Gangguan fungsi ginjal dosis kecil
Hipersensitif terhadap urikosurik
Batu ginjal (+)
Tofus yang besar
Hiperurisemia yang sekunder

c. Profilaksis fase interkritikal


mengurangi frekuensi serangan tergantung
penyebab
penurunan berat badan
penurunan kadar lipid
menghindari alkohol
hindari obat obat yang menaikkan asam urat
Volume urin > 1 ml/menit
diet rendah purin

3. Terapi rehabilitasi medik


mencegah atau mengurangi beratnya
cacat sendi dengan mengoptimalkan
fungsi sendi
4. Terapi bedah, mengoreksi cacat sendi
5. Terapi komplemen
- perbanyak buah buahan
- akupuntur untuk kurangi nyeri
- obat herbal

Terima kasih

Вам также может понравиться