Вы находитесь на странице: 1из 31

MUNAFIQ

Pengertian Munafiq

Secara

etimologi

kata

munafiq

berasal

dari

derivasi

kata

Naafaqa yang berarti berpura-pura


Nifaq dalam bahasa juga bermakna bertukar-tukar lebih daripada
satu wajah dan persembunyian.
Menurut

istilah munafiq ialah orang yang dzahirnya Islam dan

mengikuti Rasulullah s.a.w tetapi menyembunyikan kekufuran dan


permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Jenis Munafiq

AS
H
GA
R

AK
BA
R

1.Munafik Asghar

Nifaq asghar (nifaq amali) adalah

menampakkan dhohirnya yang baik dan

menyembunyikan kebalikannya dalam perbuatan. Pokok kemunafikan asghar


ada

lima

poin: sering berdusta bila berbicara, sering tidak menepati janji, jika berselisih

melampui batas, jika melakukan perjanjian melanggarnya, dan sering berkhianat jika
diberi amanat.
Ibnu Rajab berkata, Kesimpulannya, kemunafikan asghar adalah semuanya kembali
kepada berbedanya seseorang ketika ia sedang sendiri dengan ketika ia sedang bersama
orang lain sebagaimana dikatakan oleh Imam Hasan Al-Bishri dalam KitabJamiul Ulum

2.Munafik Akbar
Adapun

nifak

kekufuran

akbar

dan

adalah

menyembunyikan

menampakkan

Kemunafikan ini mengeluarkan pelakunya dari Islam.

keislaman.

Ciri-Ciri
Munafiq dalam
Al-Quran

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman,


mereka mengatakan: Kami telah beriman.Dan bila mereka kembali
kepada
Syaitan-syaitan
(sekutu/pemimpin)
mereka,
mereka
mengatakan: Sesngguhnya kami sependirian dengan kamu, kami
hanya mengolok-olok. (Q.S. al-Baqarah: 14)

Dari ayat di atas, orang-orang munafik ketika mereka


berkumpul
dengan
orang-orang
mukmin,
mereka
menampakkan
dhohirnya
seperti
orang-orang
beriman. Mereka melaksanakan segala aktivitas
yang diamalkan orang-orang beriman. Akan tetapi di
dalam hati mereka tidak mengimani dengan apa yang

Hal ini terbukti ketika para munafikin ini kembali


ke pangkuan golongan asal mereka.
Paramunafikin mengatakan kepada
golongannya, bahwa mereka tetap dengan
pendirian semula.
Apa yang mereka lakukan di hadapan orangorang mukmin hanyalah sekedar kamuflase dan

Ciri-Ciri Munafiq
dalam Sunnah

Di dalam hadis, Rasulullah menyebutkan ciri-ciri orang yang munafik sebagai


berikut.

"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata, ia berdusta, apabila
berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia berkhianat."(H.R. Al-Bukhari

Perilaku
Munafiq

1.Menghalangi Manusia untuk berhukum


dengan hukum Islam

Ketika ada seruan untuk mengikuti hukum-hukum Allah sebagai pandangan


hidup, orang-orang munafik melakukan pertentangan dengan serius.
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang
Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang
munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
Mereka bahkan memprovokasi orang-orang lain untuk menjauhi mereka yang
mengajak orang untuk berhukum dengan hukum Islam. Ajakan orang-orang munafik
ini dinyatakan Allah seperti bujukan Syaitan, sehingga tidak heran manusia ada yang
termakan dengan ajakan tersebut.
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia
berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka
ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Rabb semesta Alam."(Q.S. Al-Hasyr. 16)

2.Mengangkat Orang Kafir sebagai Kawan


(Penolong, Kekasih, dan atau Pemimpin).

Kebiasaan para munafikin ialah menjadikan orang-orang kafir sebagai Auliya (kekasih,
teman

karib,

mendapatkan

pemimpin).

bantuan

Mereka

menjadikan

apabila

orang

kafir

sewaktu-waktu

sebagi

auliya

orang-orang

agar

mereka

beriman

mengetahui dan memerangi mereka.


Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
Padahal dengan jelas Allah melarang orang beriman untuk menjadikan orang-orang
kafir sebagai auliya. Orang mukmin hanya boleh berbuat baik kepada orang-orang kafir, itupun

Perlu diketahui bahwa berbuat baik bukanlah berkasih sayang. Berbuat baik
adalah memberikan kelebihan harta kita kepada orang-orang kafir. Orang mukmin
diperbolehkan memberi, bukan menerima pemberian (makruh bila tidak
menimbulkan rasa simpatik, haram bila sebaiknya).
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir
menjadi walidengan meninggalkan orang-orang mukmin.Inginkah kamu mengadakan
alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu). (Q.S. Al-Nisaa. 144)
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.(Q.S. AlMumtahanah. 08)

3.Membantu Orang-orang
menentang Islam

Kafir

Untuk

Orang munafik niscaya akan membantu orang-orang kafir


dalam pertentangan dengan Ummat Islam.

Akan tetapi upaya bantuan mereka hanyalah tipuan belaka.


Karena sifat munafik yang mendua, dari dua kekuatan yang
saling bertentangan, yakni Islam dan kafir. Mereka para
munafikin mengambil keuntungan dari kekuatan tersebut, serta
apa yang dilakukan tidak lebih hanyalah upaya penyelamatan
dirinya sendiri.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada


saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu
diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak
akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi
pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya
mereka benar-benar pendusta.
Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar
bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak
akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan
berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
(Q.S al-Hasyr. 11-12)

4.Malas Melaksanakan
Sholat sekedar Ria

Sholat;

Jika

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan


membalas tipuan mereka..Dan apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di
hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit
sekali.(Q.S. An-Nisaa. 142)

Bila hati sudah tidak sunguh-sungguh dalam beriman, maka apa yang
dilakukan juga merupakan permainan belaka. Sebagimana yang
dilakukan oleh para munafikin, dalam masalah sholat mereka
melaksanakannya dengan terpaksa sekali, itupun dilakukan bila di
hadapan orang lain.

Sholat yang dilakukan guna untuk menipu orang-orang mukmin bahwa dia
adalah orang yang beriman karena telah melakukan sebuah perintah yang
paling urgent dalam pokok ajaran Islam.
Bila sholat yang merupakan keajiban utama dalam rukun Islam saja sudah
berani mereka poitisir guna mendapatkan pengakuan orang mukmin, terus
bagimana dengan amalan-amalan yang lain? Tentunya mereka malah
berena untuk

mempermainkannya.

5.Mengatakan Orang Beriman ditipu


Agama dan Bodoh

(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di


dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh
agamanya." (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah,
maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(Q.S Al-Anfal.
49)

6.Tidak Mau Berperang, Karena


Takut Mati
Orang-orang muanfik, tidak mau berperang, baik atas ajakan orang-rang beriman
maupun orang-orang kafir yang menjadi sekutunya, disebabkan karena dia melakukan
sikap kemunafikan tersebut dalam rangka menyelamatkan dirinya, sehingga jelas

sekali mereka takut mati.


Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu):
"Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orangorang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad)
dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk.
Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang [653], dan hati mereka
telah dikunci mati maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).

7.Membangun Masjid Untuk


Menimbulkan Kemudharatan.
Dan (di Antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orangorang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara
orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang
telah

memerangi

Sesungguhnya

Allah

dan

bersumpah:

Rasul-Nya
"Kami

tidak

sejak

dahulu.

menghendaki

Mereka
selain

kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu


adalah pendusta (dalam sumpahnya).

Orang-orang munafik juga ikut membangun masjidmasjid, tetapi tidak dijadikan sebagai pusat harakah
Islamiyah, tidak dijadikan tempat untuk mengembangkan
kegiatan Islam, tetapi dijadikan sebagai perusak
terhadap perkembangan Islam itu sendiri.
Masjid didirikan sebagai pemudharatan umat Islam,
masjid dijadikan perisai untuk merusak Islam dan umat
Islam.

8.Ingkar
Terhadap
Kepada Allah

Ikrarnya

Orang-orang munafik berikrar kepada


Allah SWT. untuk siap melaksanakan ajaran
Islam dan beriman dengan sebenarbenarnya, manakalah tercapai apa yang
menjadi keinginannya, tetapi apabila
keinginan
tersebut
benar-benar
tercapai,
lantas
mereka
ngkar

Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya
jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan
bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya,
mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orangorang yang selalu membelakangi (kebenaran).
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu
mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa
yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.
Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka,
dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.(Q.S. At-Taubah. 7578)

Вам также может понравиться