Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ked
NIM. FAB 115 007
Pembimbing:
dr. Sutopo, Sp.KFR
dr. Tagor Sibarani
dr. Tharina Lawei
BAGIAN/SMF REHABILITASI MEDIK DAN
EMERGENCY MEDICINE
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS
SYLVANUS
2016
PENDAHULUAN
Melena (berak darah) merupakan keadaan yang
diakibatkan oleh perdarahan saluran cerna bagian
atas (upper gastroinstestinal tract).
Dari seluruh kasus perdarahan saluran cerna
sekitar 80% sumber perdarahannya berasal dari
esofagus,gaster dan duodenum.1,4
Di Eropa dan Amerika dalam buku Current
Diagnosis & Treatment in Gastroenterology,
sebagian besar penyebab perdarahan saluran
cerna atas adalah tukak peptik sekitar 55% 2
pendahuluan
Penelitian di RSCM Jakarta menyebutkan
kebanyakan penderita perdarahan saluran cerna
atas disebabkan oleh gastritis refluks menempati
urutan tertinggi diantara gastritis lainnya (41,21%).
Sedangkan untuk perdarahan akibat varises
esophagus sebanyak (33,5%) yang berhubungan
dengan penyakit hepatitis B dan C di Indonesia.4
Angka kematian menunjukkan jumlah yang cukup
tinggi, terutama di Indonesia wajib menjadi
perhatian khusus.
Berdasarkan hasil penelitian di Jakarta didapati
bahwa jumlah kematian akibat perdarahan
saluran cerna atas berkisar 26 %. 5
pendahuluan
Untuk memeriksa perdarahan
saluran cerna atas dilakukan
pemeriksaan endoskopi untuk
menegakkan diagnosa tentang
penyebab yang dapat
menimbulkan perdarahan saluran
cerna bahagian atas. 4
LAPORAN KASUS
Tn. S, 63 tahun, L.
Vital Sign
:
Nadi : 78 kali/menit, reguler
Tekanan Darah
: 100/60 mmHg
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,4 C
Airways : Bebas, tidak terdapat sumbatan.
Breathing : Spontan, 22 x/menit, pola torakoabdominal, pergerakan dada
simetris kanan-kiri, tidak tampak ketertinggalan gerak.
Circulation
: Denyut nadi 78 x/menit, regular, kuat angkat, isi
cukup CRT <2
Disability : GCS 15 (Eye 4, Verbal 5, Motorik 6), pupil isokor 3mm-3mm.
Exposure : tampak lemas dan anemis
primary survey
Evaluasi Masalah
Berdasarkan survey primer sistem triase,
kasus ini merupakan kasus yang
termasuk dalam priority sign karena
pasien datang dalam keadaan lemas.
Pasien kemudian ditempatkan di ruang
non bedah dan diberi label warna kuning.
primary survey
Tatalaksana Awal
Tatalaksana awal pada pasien ini
adalah ditempatkan diruangan nonbedah, pemberian oksigen nasal canul
3 liter/menit, dilakukan pemasangan
akses infus intravena menggunakan
cairan NaCl 20 tetes/menit.
Identitas Pasien
Survey Sekunder
Identitas
Nama
:Tn. Stermanuel
RM : 01-84-51
Usia
: 63 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl.Pangeran Samudra Palangka Raya
Tanggal Masuk RS
: 30/9/16 pukul 01.50 WIB
Anamnesis
anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi disangkal
pasien, pasien mengatakan pernah mengalami vertigo
dan maag.
Pasien tidak pernah mengalami hal yang seperti ini
sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal.
Riwayat hipertensi pada keluarga dan riwayat diabetes
mellitus disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan pada tanggal 30
september 2016 dan didapatkan hasil sebagai
berikut :
Keadaan Umum
Kesan sakit
: Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: Compos mentis ( E4M6V5)
Tanda Vital
Nadi
Tekanan Darah
Pernafasan
Suhu
: 78 kali/menit, reguler
: 100/60 mmHg
: 22 x/menit
: 36,4 C
Kepala
: Normocephal
Mata
: Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), oedema
palpebra (-/-)
Hidung
:Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), nafas
cuping hidung (-).
Mulut
: Mukosa mulut pucat (+), caries dentis (-)
Leher
: KGB dan tiroid tidak teraba membesar, JVP tidak
meningkat
pemeriksaan fisik
Thorax
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: SI-SII tunggal reguler, Murmur (-), Gallop (-).
Pulmo :
Inspeksi
: Normochest, Simetris +/+, Massa (-), Retraksi (-/-),
Palpasi
: Fremitus Vocal (+/+), Massa (-), Krepitasi (-)
Perkusi
: Sonor (+/+) dikedua lapang paru
Auskultasi
: Vesikuler +/+, Rhonki Basah (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi
: Cembung, distensi (-), Massa (-), Jejas (-),
Auskultasi : Bising Usus (+) 12 /menit
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstermitas
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah :
Pemeriksaan Penunjang
Parameter
Hasil
Nilai rujukan
Interpretasi
Hemoglobin
5,8 g/dl
11-16 g/dl
menurun
Leukosit
9640/uL
4000-
Normal
10.000/uL
Trombosit
211.000/uL
150000-
Normal
450000/uL
Hematokrit
16,3 %
37-54%
menurun
Gula
101 mg/dL
<200 mg/dL
Normal
sewaktu
darah
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Diagnosis Klinis : anemia
Diagnosa Topical : melena
Diagnosis Etiologi : suspek Gastritis Erosif
Diagnosis Kerja : anemia ec melena ec
suspek gastritis erosif
Penatalaksanaan di IGD
Penatalaksanaan
O2 nasal canul 3 liter/menit
IVFD NaCl 0,9% : 20 tetes/menit
Transfusi PRC hingga Hb mencapai
di atas 10 g/dl
Inj Omeprazole 2x 40 mg/IV
Monitoring: Keadaan
umum,Kesadaran GCS, vital sign
(TD,DN, RR, dan t)
Prognosis
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pembahasan
Pembahasan
Kemungkinan terjadi gastritis pada pasien ini karena
terdapat riwayat pemakaian obat-obat maupun jamu
pereda nyeri
Umumnya mengandung bahan-bahan yang dapat
mengakibatkan perangsangan asam lambung yang
berlebihan ataupun menghambat serta mengganggu dari
fungsi perlindungan mukosa lambung terhadap asam
lambung sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
perdarahan lambung.
Kandungan obat-obatan tersebut diantaranya yang
terbanyak adalah NSAIDs (Asam mefenamat) dan
berbagai jenis steroid (prednisone, deksametason dll).
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Terapi kausal yang diberikan pada pasien ini adalah
golongan obat yang mengontrol sekresi asam lambung
dengan cara menghambat pompa proton yang
mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung
seperti Omeprazole. Mekanisme kerja PPI adalah
memblokir enzim K+H+ATP ase yang akan memecah
K+H+ATP menghasilkan energi yang akan digunakan
untu mengeluarkan enzim HCL dari kanalikuli sel parietal
ke dalam lumen lambung.
Penutup
Penutupan
Daftar pustaka