Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
Kejang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
KLASIFIKASI
Kejang Demam Kompleks
Kejang lama > 15 menit
Bersifat fokal atau parsial menjadi umum
KLASIFIKASI
Faktor risiko berulangnya kejang demam
adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
ETIOLOGI
Terdapat interaksi 3 faktor yang
Penyebab demam :
ISPA atau faringitis (38%)
Otitis media (23%)
Pneumonia (15%)
Gastroenteritis (7%)
Roseola infantum (5%)
Non-infectious illness (12%)
PATOFISIOLOGI
Circulating
DIAGNOSIS
Anamnesis
Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran,
lama kejang
Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi
dalam 24 jam, interval, keadaan anak
pasca kejang, penyebab demam di luar
infeksi susunan saraf pusat (gejala ISPA,
ISK, OMA, dll)
Riwayat perkembangan, riwayat kejang
demam, dan epilepsi dalam keluarga
Singkirkan penyebab kejang yang lain
(misal : diare/muntah yang
mengakibatkan gangguan elektrolit,
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : apakah
ada
penurunan
kesadaran
Suhu tubuh : apakah terdapat demam
Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk,
Brudzinski I dan II, Kernigs sign
Pemeriksaan nervus kranial
Tanda peningkatan TIK : ubun-ubun besar
membonjol, papil edem
Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK,
dll
Pemeriksaan neurologi : tonus, motorik,
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Sesuai indikasi . Meliputi darah tepi lengkap,
Elektroensefalografi (EEG)
Tidak direkomendasikan
Kesepakatan Saraf Anak 2004 :
EEG
TATA LAKSANA
10-15
mg/kgBB/kali
diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih
dari 5 kali atau Ibuprofen 5-10
mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
Antikejang
Diazepam oral dengan dosis 0,3
mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam
rektal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam
pada saat suhu tubuh >38,5C.
Terdapat efek samping berupa ataksia,
Pengobatan
jangka
panjang
hanya
diberikan jika kejang demam menunjukkan
ciri salah satu sebagai berikut :
Kejang lama > 15 menit
Kelainan
neurologi
yang
nyata
sebelum/sesudah kejang : hemiparesis,
paresis Todd, serebral palsi, retardasi
mental, hidrosefalus
Kejang fokal
Pengobatan
jangka
panjang
dipertimbangkan jika :
Kejang berulang 2 kali/lebih dalam 24
jam
:
Phenobarbital,
Indikasi rawat
Kejang demam kompleks
Hiperpireksia
Usia di bawah 6 bulan
Kejang demam pertama kali
Terdapat kelainan neurologis
PROGNOSIS
Kemungkinan mengalami kecacatan atau
kelainan neurologis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang
demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan
mental dan neurologis umumnya tetap normal
pada pasien yang sebelumnya normal. Penelitian
lain secara retrospektif melaporkan kelainan
neurologis pada sebagian kecil kasus, dan
kelainan ini biasanya terjadi pada kasus dengan
kejang lama atau kejang berulang baik umum
atau fokal.
Kemungkinan mengalami kematian
Kematian karena kejang demam tidak pernah
dilaporkan
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. M.KA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 4 tahun
Nama Ayah : Tn. A
Umur
: 29 tahun
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Ny. S
Umur
: 27 tahun
Pekerjaan : Ibu RT
Alamat : Pagutan timur
No. CM : 031341
Masuk RS : 25 November 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : Kejang
RPS :
Riwayat Pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum : baik
Kesadaran
:compos mentis
Vital Sign
BB/U
= -2,1
Z score didapatkan < -3 SD sampai < -2 SD
yang termasuk dalam Kategori Gizi
kurang
TB/U = (101 - 103,3) / (103,3 99,1)
= -0,54
Z score didapatkan < -2 SD sampai < 2 SD
yang termasuk dalam kategori normal
BB/TB =
(12,3 15,6) / (15,6 14,4)
= -2,7
Z score didapatkan < -3 SD sampai < -2 SD
yang termasuk dalam kategori kurus
Kulit
Thorax
Paru-paru
Inspeksi
: simetris (+), statis (+),
dinamis (+), retraksi (-)
Palpasi
: vokal fremitus kanan =
kiri
Perkusi
: sonor pada semua
lapang paru
Auskultasi : bronkovesikuler +/+,
ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : thrill tidak teraba
Perkusi :
-Batas kanan
: ICS 4 linea parasternalis
dextra
-Batas kiri : ICS 4 linea midclavicularis
sinistra
-Pinggang
: ICS 3 linea sternalis sinistra
-Batas atas : ICS 2 linea sternalis sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal, irama reguler,
murmur (-),gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: datar
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Palpasi
: Hepar teraba 1/3 1/3 dengan
tepi tajam, konsistensi kenyal, permukaan
rata, Lien tak teraba, nyeri tekan(-)
Perkusi
: timpani, asites(-)
Ekstremitas :
Atas
Status neurologis
Motorik : Koordinasi baik,
: (-)
Rencana pemeriksaan
Laboratorium : Darah lengkap, GDS
Diagnosis Kerja
Kejang Demam
Kompleks
ISPA
DD : Kejang
demam
simpleks
Penatalaksanaan
IVFD D5 NS 12 tpm
Cefotaxime 3 x 450 mg
Sanmol infuse 4 x 125 mg
Ambroxol sirup 3 x cth
Jika muncul kejang berikan
FOLLOW UP
Tanggal 26 November 2015
Atas
Edema (-/-)
Bawah :akral hangat (+/+)
Sianosis (-/-)
O :
THORAX:
Jantung : DBN
Paru: DBN
Abdomen :DBN
Sianosis (-/-)
Ekstremitas :
Edema (-/-)
Planning terapi :
IVFD D5 NS 12 tpm
Cefotaxime 3 x 450 mg
mg IV (Pelan)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil Pemeriksaan penunjang
THORAX:
Jantung : DBN
Paru
: DBN
Abdomen :DBN
Ekstremitas :
Atas
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
Bawah :akral hangat (+/+)
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
Planning terapi :
IVFD D5 NS 12 tpm
Cefotaxime 3 x 450 mg
mg IV (Pelan)
Luminal 2 x 3o mg
Ekstremitas :
Atas
Sianosis (-/-)
O :
(-/-)
Hidung :
(-)
konjungtiva anemis
Edema (-/-)
Bawah :akral hangat (+/+)
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
:
+
Jantung : DBN
: DBN
Abdomen :DBN
THORAX:
Paru
:Planning terapi :
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
KESIMPULAN MASALAH
Anamnesis
Usia 4 tahun
Kejang 2x dalam 24 jam, lama 7 menit dan 5
menit
Demam (+)
Batuk (+)
Pilek (+)
Pemeriksaan Fisik
Suhu saat kejang 38,5c
Kejang umum
Meningeal sign (-)
Pada
Kejang
BAB IV
KESIMPULAN
Kejang
DAFTAR PUSTAKA
1