Вы находитесь на странице: 1из 19

D em okrasidiIndonesia

Tahun 1945 - 1949

K ELO M P O K 1
X I M IA 3

1. Adventine Dodo
2. Beau Geste Benjamin
3. Fidela Nadhifa
4. Irfan Naufaldi
5. Muhammad Iqbal Kurnia
6. Qisthyadevany Audreena
7. Tabina Chairani

Revolusikem erdekaan adalah sebuah konfl


ik bersenjata dan
pertentangan diplom asiantara Republik Indonesia yang baru
lahir m elaw an kerajaan Belanda. Rangkaian peristiw a initerjadi
m ulaidariproklam asikem erdekaan Indonesia pada tanggal17
agustus 1945 hingga pengakuan kem erdekaan Indonesia oleh
kerajaan belanda pada 29 desem ber 1949.
D am pak revolusikem erdekaan bagipelaksanaan dem okrasidi
Indonesia adalah elem en-elem en dem okrasibelum dapat
sepenuhnya terlaksana diIndonesia, karena Indonesia m asih
terfokus untuk m em pertahankan kem erdekaan dalam revolusi
kem erdekaan, dim ana Belanda m asih ingin m enguasai
Indonesia.
Pelaksanaan dem okrasibaru terbatas pada berfungsinya pers
atau m edia yang m endukung revolusikem erdekaan.

Sistem Pem erintahan pelaksanaan D em okrasidiIndonesia


Periode 1945 - 1949

Pada tahun 1945 1949 terbagi menjadi 2 periode sistem


permerintahan :
18 Agustus 1945 14 Nov 1945 : Sistem Pemerintahan
Presidensill
14 November 1945 27 Desember 1949 : Sistem
pemerintahan Parlementer

SISTEM PEM ERIN TAH AN PRESID EN SIIL &


PARLEM EN TER
Ciri sistem pemerintahan presidensil:
Kedudukan presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan
Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat
Presiden dan parlemen tidak dapat saling
Ciri sistem pemerintahan parlementer:
Adanya hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif
Eksekutif dipimpin oleh perdana menteri dan dibentuk oleh parlemen
Presiden/raja berkedudukan sebagai kepala negara saja
Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif
Adanya mekanisme pertanggungjawaban menteri kepada DPR
DPR dapat menjatuhkan eksekutif dengan mosi tidak percaya

PARTAIPO LITIK
Beberapa bulan berselang setelah
Proklamasi Kemerdekaan, Partai Politik pun
berjamuran. Hal ini dikarenakan adanya

Maklumat Pemerintah Republik


Indonesia 3 November 1945

M aklum at Pem erintah Republik Indonesia 3


N ovem ber 1945
Berhubung dengan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
kepada Pemerintah, supaya diberikan kesempatan kepada rakyat seluasluasnya untuk mendirikan partai-partai politik, dengan restriksi bahwa
partai-partai politik itu hendaknya memperkuat perjuangan kita
mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat,
Pemerintah menegaskan pendiriannya yang telah diambil beberapa
waktu yang lalu, bahwa:
1. Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan
adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala
aliran paham yang ada dalam masyarakat.
2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun,
sebelum dilangsungkannya pemilihan anggota Badan-badan Perwakilan
Rakyat pada bulan Januari 1946.

Tujuan dikeluarkannya maklumat tersebut adalah


memberitahukan bahwa pemerintah menyetujui adanya
kemunculan berbagai partai politik asalkan fungsi
utamnya adalah ikut serta memenangkan revolusi
kemerdekaan dengan menanamkan kesadaran untuk
bernegara serta menanamkan semangat anti penjajahan

Setelah dikeluarkannya maklumat itu, secara resmi muncul 10 partai politik,


yaitu :
1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), yang dipimpin oleh Dr. Soekiman
Wirjosandjoyo, berdiri 7 November 1945.
2. PKI (Partai Komunis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Moch. Yusuf, berdiri 7
November 1945.
3. PBI (Partai Buruh Indonesia), yang dipimpin oleh Njono, berdiri 8 November
1945.
4. Partai Rakyat Jelata, yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, berdiri 8 November
1945.
5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia), yang dipimpin oleh Ds. Probowinoto,
berdiri 10 November 1945.
6. PSI (Partai Sosialis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, berdiri
10 November 1945.
7. PRS (Partai Rakyat Sosialis), yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, berdiri 20
November 1945. PSI dan PRS kemudian bergabung dengan nama Partai Sosialis,
yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, Amir Sjarifuddin, dan Oei Hwee Goat, pada
Desember 1945.
8. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), yang dipimpin oleh I.J. Kasimo,
berdiri 8 Desember 1945.
9. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia), yang dipimpin oleh J.B. Assa,
berdiri 17 Desember 1945.
10. PNI (Partai Nasional Indonesia), yang dipimpin oleh Sidik Djojosukarto,
berdiri 29 Januari 1946. PNI didirikan sebagai hasil penggabungan antara PRI

PERU BAH AN SISTEM KABIN ET


Berubahnya sistem kabinet Presidensiil menjadi sistem
kabinet Parlementer didasarkan atas usul badan pekerja
KNIP yakni pada tanggal 11 November 1945. Hal ini
diperkuat dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah
Republik Indonesia tanggal 14 november 1945

M EN G APA SISTEM KABIN ET H ARU S D IU BAH


Alasan diubahnya sistem pemerintahan Presidensiil menjadi Parlementer
1. Karena Sistem Pemerintahan ini dianggap sebagai cermin demokrasi
Indonesia
2. Berfungsi untuk mengurangi kekuasaan presiden sebagai satu
satunya pemegang kekuasaan tertinggi di negara, karena dengan
keharusan presiden untuk melapor atau bertanggung jawab kepada
Parlemen menunjukkan bahwa Presiden tidak absolut sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi
3. Veto tak percaya dari BP-KNIP terhadap kabinet yang ada, usulan dari
BP-KNIP kepada pemerintah
4. Anggapan ahwa sistem presidensiil menjadikan kekuasaan presiden
menjadi tak terbatas

U SU L BAD AN KERJA KN IP
Usulan BP-KNIP kepada pemerintah yang disiarkan dalam
pengumuman Badan Pekerja KNIP No.5 tahun 1945 tanggal 11
November 1945 yang berbunyi :
Supaya lebih tegas adanya kedaulata rakyat dalam susunan
pemerintahan Republik Indonesia, maka berdasarkan pasal IV Aturan
Peralihan Undang-Undang Dasar yang dirubah, nadam Pekerja dalam
rapatnya telah membiacarakan soal pertanggungjawaban para
Menteri kepada Badan perwakilan Rakyat (menurut sistem
sementara kepada Komite Nasional Pusat)

M aklum at Pem erintah Republik Indonesia


14 N ovem ber 1945
Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujianujian yang hebat dengan selamat, dalam tingkatan
pertama dari usahanya menegakkan diri, merasa bahwa
saat sekarang sudah tepat untuk menjalankan macammacam tindakan darurat guna menyempurnakan tata
usaha Negara kepada susunan demokrasi. Yang
terpenting dalam perubahan-perubahan susunan kabinet
baru itu ialah, tanggungjawab adalah di dalam tangan
Menteri.

RI menjadi RIS

Banyak perlawanan dari rakyat kepada tentara sekutu


dan NICA dimana-mana. Munculnya perlawanan tersebut
memaksa Belanda melakukan perundingan dan perjanjian
dengan Indonesia. Akhirnya setelah melalui perjuangan
panjang, Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia
dengan disetujuinya perjanjian KMB pada tanggal 27
Desember 1949 di Istana Dam, Amsterdam. Namun,
bangsa Indonesia harus menerima berdirinya negara
yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi dan
kehendak UUD 1945, sehingga NKRI berubah menjadi
Negara Republik Indonesia Serikat berdasarkan konstitusi
RIS

1. Kurun w aktu 1945 1949


Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti
yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan
karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan. Misalnya, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
semula berfungsi sebagai pembantu Presiden menjadi berubah fungsi
sebagai MPR. Sistem kabinet yang seharusnya Presidensil dalam
pelaksanaannya menjadi Parlementer seperti yang berlaku dalam
Demokrasi Liberal.

D em okrasiPancasila
Landasan hukum pelaksanaan demokrasi pancasila :
1. Sila ke-4 Pancasila yakni :
"kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"
2.Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 :
".. disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang undang Dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik indonesia yang
berkedaulatan rakyat.. "
3.Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 :
"kedaulatan rakyat adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang undang dasar"
4.Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 :
" Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggot Dewan perwakilan Rakyat dan anggota
DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang undang.

Pelaksanaan D em okrasiPancasila
Tahun 1945 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali
ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia
adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer

pertanyaan
Kelompok 2 ( penanya: ihsan lutfi ) :

saat Indonesia menggunakan pemerintahan parlementer,siapa pm


pertama (penjawab: beau geste)
Kelompok 3 ( penanya: Ranti ) :

siapa yang mengubah ri ke ris & alasannya (penjawab: fidela nadhifa)


Kelompok 4 (penanya: Edo Novanto) :

kenapa system cabinet parlementer mengalami kegagalan (pejawab:


tabina)
Kelompok 5 ( Penanya: Irfan Amrullah) :

maksud distribution of power? (penjawab: M. Iqbal)

Вам также может понравиться